Pukul 15.30, Selasa
Dan ..disertai dengan teriakan histeris nikmat yang panjang, 'aarrkkhh..', keluarlah cairan lendir bening dari kontol tamu. Semua itu langsung disaksikan oleh matanya. Sperma atau air mani lelaki itu muncrat tinggi. Kemudian muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi, lagi, lagi, lagi. Rasanya ada sekitar 8 kali puncratan. Sebagian tertangkap tangan istriku, dan sebagaian lainnya di jembut dan celana sang tamu dan kemudian pula jatuh tercecer ke lantai. Pasti itu merupakan ledakkan sperma besar yang disebabkan sangat tingginya birahi lelaki ..
Entah kenapa, melihat cairan yang tercecer di mana-mana itu nafsu istriku melonjak. Diamat-amatinya liquid kental di tangannya. Meleleh di jari-jarinya. Dia dekatkan ke hidungnya, coba membaui. Matanya melirik sesaat ke sang lelaki sambil tersenyum. 'Wangi!', dia bilang. 'Ehh .. enak itu lhoo', kata si lelaki, 'banyak vitaminnya ..', bisik lelaki asing, 'coba jilat deh ..', dia mendorong. Dan darah istriku naik ke wajahnya. Gelegak nafsunya mendengar kata-kata lelaki asing itu. 'Coba saja ..nggak pa pa .., jilat, jilatin..ayoo..'.
Dia lihat lagi tuh sperma yang meleleh. Ah, belum pernah dia merasai sperma. Milik suaminyapun nggak pernah. Tapi kali ini ada godaan yang sangat kuat. Nafsu liar dan jiwa petualangannya mendesak-desak. 'Ayoo, coba ..'. Dan, dijulurkanlah lidahnya. Dijilatnya sedikit sperma itu. Dirasainya. Dia ingat rasa kelapa muda. Dia jilat lagi lebih banyak, dikenyam-kenyam kemudian ditelan. Ah, seperti kelapa muda. Dia jilati terus hingga jari-jarinya bersih. Kemudian sperma di telapak tangannya yang nampak bergumpal kental dilahapnya pula.
Dulu saat petualangan di hutan, dia juga menghadapi keraguan saat pelatihnya menyuruh makan daging ular mentah-mentah. Dan hal itu akhirnya bisa dia lakukan dengan baik. Dan sekarang, setelah didorong oleh nafsu birahinya dan tamunya, '..ayo mmbbak, aku pengin liatin ..', agar dia menjilati spermanya, dia juga lakukan. Dorongan erotiknyalah yang membuat sperma itu menjadi demikian nikmat. Kini dengan makin bernafsu dia jilatin semuanya, sperma di kepala jamur dan lubang kencing, yang meleleh di seputar batang kontol, yang tercecer di jembut dan selangkangan, di celana, di ujung-ujung kaki, di sofa, bahkan juga yang di lantai. Dia nampak seperti anjing yang sedang menjilati sisa-sisa makanannya. Penuh nafsu, penuh birahi sambil terus mengerang dan mendesah setiap kali lidahnya menjilat dan menarik sperma ke mulutnya. Jadilah dia menjadi perempuan pemakan sperma.
Lelaki asing itu melihat dengan penuh pesona. Saat istriku nungging di lantai menjilati spermanya dia lihat bagaimana menariknya pemandangan itu. Pantat yang bahenol putih yang masih terbungkus celana dalam oranye. Ah, sungguh pemandangan yang sangat erotik. Sementara kontolnya yang dilingkari urat-urat belum kunjung lelah. Kontol itu masih tegang mengacu mengkilat-kilat kepalanya. Dia kembali bersender ke sofa sambil menyaksikan istriku, mengelus-elus sendiri kontolnya. Dia menikmati kegatalan yang belum kunjung usai.
Istriku masih asyik menjilati semua sperma yang tercecer, sementara libidonya masih belum sepenuhnya tersalurkan. Kontol itu seharusnya menembusi kemaluannya. Ingat kebiasaan suaminya yang selalu lemas sesudah ejakulasi, dia buru-buru bangkit dari lantai dan cepat meraih kontol lelaki itu. Dia takjub. Ternyata ejakulasinya tidak membuat kontol itu surut lemah. Masih seperti semula, bahkan nampak lebih besar dan panjang dimatanya. Tanpa 'ba bi bu' serta merta tangannya meraih sisa celana khaki berikut celana dalam lelaki itu, ditariknya keluar hingga langsung telanjang dan mencuatlah kontol itu.
*****
Pukul 15.37, Selasa
Dengan sigap pula dia copot celana dalamnya sendiri dan langsung naik ke sofa. Lelaki itu ditumpakinya. Tangan kirinya meraih kontolnya, diarahkan langsung ke lubang vaginanya. Dia belum pernah bersanggama dengan suaminya di sofa ini. Tetapi beberapa kali dia pernah lihat gambar porno, pasangan yang bersanggama di sofa macam ini. Dia coba tirukan. Sementara sang lelaki menyambut dengan pelukan di pinggang sambil menempatkan ke arah yang tepat.
Ujung kontol itu telah menyentuh bibir vagina istriku. Kegatalan amat sangat datang pada kemaluannya. Pantatnya menggoyang yang langsung diimbangi oleh pantat sang lelaki. Yang satu menekan-nekan yang lain mendorong-dorong. Gelombang kegatalan vagina dan kepala kontol dari kemaluan masing-masing menderas. Masing-masing mau cepat menembusi dan melahap. Uhh ..kontol ini kelewat besar, begitu batin istriku, sementara ahh.. vagina ini demikian sempitnya, begitu pikiran sang lelaki. Tentu saja benar. Yang selama ini menembusi adalah kontol suaminya yang ukurannya paling cuma setengahnya. Belum pernah vagina ini menerima kontol sebesar itu. Istriku berteriak histeris. Ada sedikt rasa sakit yang menyertai nikmat luar biasa ini. Tapi sang lelaki sudah tak akan pernah mundur lagi. Dengan tambahan dorongan dari bawah akhirnya kontolnya terbenam. Seluruh batangan besar dan panjang itu bulat-bulat telah ditelan oleh kemaluan istriku.
Sekarang istriku merasai, betapa setiap mili dinding dalam kemaluannya mencengkeram erat batangan bulat panjang itu. Rasanya nggak ada celah longgar. Setiap saraf-saraf vaginanya merasakan sentuhan batang itu, yang menyebabkan reaksi bergelombang datang. Setiap sarafnya seakan ingin melumat batang itu.
Dan yang dirasakan lelaki itu adalah vagina istriku mengempot-empot. Seakan menghisap-hisap dan memerasi kontolnya yang menimbulkan kenikmatan luar biasa. Dan reaksinya langsung mencaplok susu istriku dengan sepenuh nafsu. Menggigiti putingnya dengan buas, sebelah kanan dan kiri ber-ganti-ganti.
Paduan gelitik kontol pada vaginanya dan gigitan bibir lelaki asing itu pada susunya sungguh merupakan sensasi kenikmatan yang luar biasa. Istriku kini menjerit-jerit kenikmatan. Tak ada lagi rasa kawatir didengar orang. Nafasnya demikian memburu. Pantatnya meliuk mengebor-ebor. Dan sang tamu tidak lagi mau menahan dengan diam. Diangkatnya pantat istriku naik, kemudian diturunkan, naik lagi, kemudian turun. Demikian ber-kali-kali. Gesekkan antara kontol dan vagina saat naik turun itu membuat keduanya semakin histeris. Dan berikutnya dengan tenaganya sendiri istriku mempercepat naik turun pantatnya disebabkan kegatalan vaginanya yang nggak lagi tertahan. Dan nampaklah istriku yang menunggangi lelaki asing tamunya, melakukan kocokkan kontol tamu dengan vaginanya seperti berpacu. Makin cepat, makin cepat, makin cepat. Suara teriakkan kenikmatan istriku diseling desahan sang lelaki menjadi simponi erotik yang pasti akan merangsang siapapun yang mendengarnya.
*****
Pukul 16.00, Selasa
Pada kesempatan inilah, untuk yang pertama kali istriku mengalami apa yang sering dia dengar, orgasme. Saat-saat menjelang orgasmenya datang, sebagai sesuatu yang baru pertama kali dia rasakan seumur hidupnya dia merasakan rangsangan gatal yang amat sangat yang disusul perasaan se-akan mau kencing pada vaginanya akibat dari gosokkan dengan kontol besar itu. Rasa itu sungguh tak terperikan. Perasaan macam itu membuat fisiknya demikian kuat. Kocokkan pompa yang menguras tenaga itu dia lakukan dengan kecepatan yang semakin tinggi.
Disertai hentakkan pada saat kemaluannya menelan kontol besar tamu asing itu agar ujungnya lebih mentok ke mulut rahimnya, yang dibarengi dengan teriakan nikmat yang histeris di-ulang-ulang hingga .. akhirnya.. sampailah. Bendungan itu jebol. Orgasme itu datang. Seperti air bah yang lepas. Ketegangan yang semula berada di puncak yang sangat tinggi langsung turun hingga ke dasarnya. Seperti beban berat yang berhasil dilepasnya. Kocokkannya memelan, memelan dan berhenti. Pelukannya melemas. Kucuran keringatnya membasahi tubuhnya dan tubuh sang tamu. Kepalanya disenderkan pada bahu lelaki itu.
Sang tamu ini sungguh lelaki yang memahami. Dia terima kelelahan istriku. Dia ikut berhenti. Dia beri kesempatan. Dia sabar. Dielusnya kepala istriku, diciuminya lehernya dengan lembut. Dijilatinya keringat istriku. Sementara kontolnya dibiarkan terbenam dalam vagina istriku. 'Oohh ..', terdengar lenguh istriku sambil sedikit menggeser wajahnya tenggelam keleher lelakinya. Nampaknya istrikupun ingin kontol gede itu tetap di dalam vaginanya. Keadaan menjadi hening, tanpa desahan atau rintihan kecuali nafas-nafas panjang dengan sebentar ter-engah. Dunia sekelilingnya juga seakan ingin diam sesaat..
*****
Pukul 16.14, Selasa
'Mass ..', 'heehh..?!', '..ennaakk.. puass ..?', '..Hheehh..', '..Oocchh..', terdengar bisikan-bisikan tanpa diikuti gerakan-gerakan.
'Aku belum pernah lho, seperti ini .., ..aku heran sendiri ..', istriku ngomong. '..hhee..eehh', sahut lelaki itu masih enggan-enggan. ' Baru sekarang aku merasai orgasme'.
'Bener lho, mas. Aku koq bisa mengulum kontol, menjilati spermamu ..hhoocchh .., kalau suamiku tahu ..'..'Ternyata nikmat banget .. Hhoocchh ..hheecchh ..', terdengar tarikan nafas panjang.
'Mass .., mmaass .., capai yaa ..?!, '.. Nggaakk .. belumm, khan aku belum keluar lagi ..', ' ..koq kuat banget sih .., nihh masih gede dan kaku dalam nonokku ..', 'Khan madduu ..', tentu kelakar, 'Iyaa bener-benerr ..', masih dalam saling berbisik. Istriku mencium gregetan leher lelaki itu. '..uuhh ..', entah lenguh siapa lagi .. Diam, hening lagi untuk beberapa saat..
'Belum keluar ya mass, .. Mau dikeluarin ..??, dimana ..??', istriku bertanya. Pertanyaan itu memancing kerut dahi tamunya sesaat ..tetapi dia bisa menjawab ..,'Bagaimana kalau di mulut kamu ..?', bisik-bisik, 'woo, mauu ..', tanpa pikir lama-lama pelan-pelan istriku bangkit, kemaluannya melepas kontol sang tamu yang masih tetap tegak ngaceng dan mengkilat-kilat basah hingga batangnya yang disebabkan cairan yang keluar dari vagina istriku. Dia ingin memberikan layanan terbaik bagi tamunya ini .., dia ingin mendengar dan melihat bagaimana tamunya ini merintih dan mengerang-erang merasakan kenikmatan dan mendapatkan kepuasan puncaknya.
Sang tamu mengambil posisi berdiri dengan kontolnya yang ngaceng menantang ke depan, disusul istriku jongkok pada lututnya dan langsung meraih kontol itu untuk di-emotnya.
Kali ini istriku tidak nampak ber-emosi, mungkin sedang surut sesudah orgasmenya tadi. Tetapi sang tamu dengan mendongakkan kepalanya kini mengerang. Tangannya meraih kepala istriku, direngkuhnya kemudian didorong kedepan agar kontolnya lebih dalam lagi dikuluman mulut istriku. Dan istriku mengikuti. Gerakan memompa. Lelaki itu memaju-mundurkan bokongnya, mengerang sambil makin keras meremasi rambut istriku. Tentu terasa pedas bagi istriku. Tetapi suara erangan lelaki itu membuat istriku pelan-pelan timbul kembali ke-asyikannya. Dia mainkan mulutnya. Terkadang dia lepas kulumannya dan menjilat-jilat batangnya. Juga dia isepin buah zakarnya. Di titik ini nampak kelemahan lelaki itu. Setiap jilatan di zakarnya dia se-akan memohon dan mengemis, 'Terus .. tolong, terruss..oohh mmbbaakk.. enakk bangett ..terruuss..'.
Zakar tamunya ini terus dia isepin dan jilatin. Dan benar .., tak begitu lama lelaki asing ini mengeluarkan teriakan histeris yang ditunggunya ..'..mau keluarr.. oohh mau keluarr ..keluarr, mbbaakk.. Isepp.. kontolku..isepp', sembari menjambak rambut istriku diarahkan ujung kontolnya ke mulutnya dan ..sserr..crot..crot..crott ..muncratlah sperma segar panas langsung ke mulut istriku.
Dan mulut istriku yang sudah menganga sejak tadi siap menerima semua puncratan sperma tamunya. Tak ada setetespun yang lepas dari mulutnya. Masih dalam keadaan crot crot, mulut istriku sudah mencaplok ujung kontolnya untuk memastikan bahwa tak setetespun akan tersia-sia ke tempat lain. Wajahnya yang merem melek nampak menikmati cairan hangat di mulutnya itu. Nampak pula dia mulai mengecap-ecap kemudian menelan berliter cairan yang keluar dari kontol lelaki asing itu.
Selepas itu baru dua insan ini merasakan kelelahannya. Keduanya terduduk. Sang tamu bersender kembali ke sofa, dan istriku tidak bangun dari lantai menyandarkan tubuh dan kepalanya pada kaki-kaki lelaki itu.
*****
Pukul 16.26, Selasa
Sesudah beberapa saat istriku bangkit. 'Tak bikinkan kopi ya, .. Capuchino mau ..?', 'Apa tuh ..'. Rupanya tamu ini benar-benar dari klas kumuh, dia nggak ngerti nama minuman tadi. Tetapi istriku tak lagi menghiraukan, dia ambil celana dalam dan kulotnya, dia pakai dan beranjak ke-dapur.
Di dapur kini istriku merasakan bibir kemaluannya agak pedih-pedih. Tentu karena kontol yang kelewat gede dari tamu asingnya itu. Sendirian dia tersenyum. Puas. Petualangan yang baru dilewati sungguh 'eksaiting'. Sambil mengambil cangkir dan kopi dia mikir, biar kutahan lelaki itu. Biar dia nginep. Pulang esok sore, begitu pikirnya. Mumpung. Aku mau lagi, lebih lagi. Aku pengin telanjang bulat semua. Biar kuajak saja ke kamar tidurku. Di kamar dimana aku dan suamiku tidur. Rasanya penyelewengan dan pengkhianatan yang makin tinggi kwalitasnya akan semakin nikmat. Masih adakah cinta pada suaminya.., sesudah penyelewengan ini ..? Jangan tanya cinta .., itu hal yang lain. Urusan cinta suami tak perlu diragukan. Ini tidak lebih dari urusan libido. Urusan orgasme yang memang dengan suami nggak pernah bisa diraih. Ahh ..dia benar..
Bersambung...