Lalu pada saat aku menanyakan pada kakakku kenapa dia jadi menyukai laki-laki, dia merasakan kenikmatan bercumbu dengan laki-laki selama mengikuti training di Jerman, mulanya teman sekamarnya yang memperkenalkan kakakku ke dunia gay. Dan timbul rasa penasaran pada saat aku melihat kakakku di kamar mandi belakang akhirnya aku terus terang bahwa aku mengintip dia waktu sore tadi. Dia kaget, akhirnya dia tertawa agak keras, dan aku bertanya, "A, tadi aa masukin jari ke pantat ya?" tanya ku, kakakku mengangguk, "rasanya gimana A, sakit atau enak", tanyaku. "mau tau rasanya, ade ganteng?" aku mengangguk dengan mantap.
Lalu dia membuka boxernya dan dia meminta aku untuk membuka celanaku. Lalu kami sama-sama bugil dan kakakku langsung melumat kontolku, aku langsung mengambil posisi terlentang, dan uaah enak sekali. Tak lama, "Ade sayang, pengen tau rasanya waktu Aa masukin jari ke pantat?", tanya kakakku, aku mengangguk, lalu dengan paksa kakakku mendorong pahaku hingga menekuk di dadaku, aku kira dia akan mengisap kontol lagi tapi ternyata bukan, terasa olehku lidah kakakku itu menjilati lubang anus ku, "Oooh A-a, enak aa.." Gila, pikirku, enak banget nih, pantas saja kakakku begitu menikmati pada saat dia memasukkan jarinya ke pantatnya.
Karena tidak kuat menahan geli, aku meminta kakakku untuk menghentikan jilatannya itu. Lalu aku mendorong kakakku hingga dia terlentang. Dan aku meniru apa yang dilakukan kakakku tadi. Tapi pada saat aku mau menjilat anus kakakku, ada perasaan jijik, tapi tercium bau khas yang sangat menggoda hingga akhirnya lidahku menjilat semua area anus kakakku. Ternyata menjilat juga ada kenikmatan tersendiri, ditengah asiknya aku menjilat anus kakakku, kakakku menarik kepalaku dan menciumi bibirku, lalu jarinya dimasukan ke dalam lubang pantatnya, dan memintaku untuk menusuk pantatnya dengan kontolku ini.
Lalu dia meraih botol yang disimpan dilaci meja disamping ranjang, lalu dia melumuri kontolku dan anusnya dengan cairan, yang ternyata itu adalah baby oil. Dengan rasa penasaran aku masukkan kontolku dengan bimbingan kakakku, kakinya tertopang pada bahuku, sehingga kontolku bisa lebih dalam lagi masuk kedalam pantat kakakku, hangat dan empuk. Setelah mendapat tanda, bahwa aku harus menggenjot pinggulku, maka aku langsung bergerak me-maju-mundurkan pinggulku dan terasa sekali gesekan pantatnya menjepit kontolku enak sekali, dan tak lama aku mengeluarkan mani di dalam pantat kakakku, aku sudah tidak tahan lagi pada saat titik klimaks.
Aku langsung merebahkan diri diatas kakakku dan langsung menciumnya. Kakakku tersenyum puas (padahal dia belum mencapai ejakulasi). Tak lama, kakakku mengajakku untuk membersihkan badan. Aku heran kenapa kakakku tidak ingin mengeluarkan air maninya pada saat itu, menurut dia, tadi sore khan udah, laen kali deh, katanya. Esok harinya kami melakukannya lagi, tapi kali ini di kamarku, dan kami lakukan sore hari sambil menonton si Doni mandi.
Entah apa yang merasuki kakakku, tiba-tiba kakakku mengajak untuk mengetes Doni dengan harapan bisa ngerjain dia, karena kakakku itu sangat penasaran dengan Doni. Yaa, aku sih nurut aja, karena memang si Doni bikin aku penasaran juga.
"Eh, de, kita kerjain si Doni yu, Aa pengen ngetes apa dia bisa kita ajak untuk gituan.." Ah memang kakakku ini jadi lebih iseng dan nekat. Lalu dia punya ide untuk memancing pembantu kami itu. Idenya dia itu berawal dari CD si Doni yang kebanyakan sudah pada bolong, jadi kakakku mempunyai rencana akan memberikan CD baru buat dia. Untunglah kakakku mempunyai stok banyak baik boxer ataupun G-string, jadi bisa dipakai sebagai umpan.
Lalu kakakku menceritakan semua rencananya dengan jelas, pokoknya kalo pengen berhasil aku harus mengikuti apa perintah dia.
Setelah kakakku menyiapkan semuanya termasuk umpan, lalu dia menyuruhku untuk pura-pura ngotak-ngatik yang ada dikomputer, sedangkan dia berbaring telungkup di kasur kamarku hanya mengenakan boxer hitam kesukaannya. Lalu dia memanggil si Doni. Tak lama pembantuku itu menghampiri dan masuk ke kamarku, "Ada apah A?" tanya nya. Lalu, "Don kamu udah mandi", tanya kakakku basa-basi, yang ditanya mengiyakan, "Don, kenapa sih kolor kamu pada sobek?" tanya kakakku, yang di tanya hanya mesem-mesem saja,"ya udah, nih pakek oleh-oleh dari Aa" seraya kakakku memberikan sebuah G-string dan Boxer, "tapi harus langsung di coba ya.." kata kakakku. Si Doni mengangguk dan menerima pemberian kakakku itu, lalu kakakku duduk dan menutup tonjolan yang mengeras di selangkangannya dengan bantal.
Kakakku meminta si Doni untuk mencobanya sekarang di depan kami berdua. "udahlah Don, pakai aja, lagian kita khan sama-sama cowok, masak harus malu sih, kalo dicoba sekarang, misalnya ukuran nya gak pas bisa dituker." Bujuk kakakku itu. akhirnya dengan perasaan terpaksa si Doni membuka celananya dan mengenakan underwear pemberian kakakku secara bergantian. Terlihat dengan jelas kontol yang lemas tergantung di selangkangan Doni setiap dia membuka undie's nya, dan terakhir dia mengenakan G-stringnya, terlihat begitu pas untuk pantatnya yang bulat dan terlihat sexy sekali.
Dan setelah berhasil pada tahap pertama, kakakku langsung melancarkan serangan kedua, dia langsung telungkup lagi di kasur, dan meminta kepada Doni untuk memijat badannya. Pada saat dia akan meraih celananya aku sudah lebih dulu meraih celana panjangnya itu sehingga dia kebingungan, aku berkata, "kasihan Don, si Aa udah capek banget jadi biar gak usah nunggu lama, langsung aja mijit" dengan keadaan pakek G-string doang.
Dengan terpaksa pula dia mengikuti apa yang kuperintahkan, lalu dia mendekati kakakku yang sedang tertelungkup sambil menutup tonjolan kontolnya karena malu, kadang dia juga menutup pantatnya yang terbuka lebar. "Don, kagoklah (terlanjur, red) udah sekalian buka aja kaos nya, biar mijitnya bebas", mungkin karena takut atau karena apa, si Doni menurut perintah kakakku, ooh shit, aku melihat secara langsung tubuh indah Doni didepan mataku, lalu dia langsung memijit punggung kakakku, awalnya si Doni memijit dengan duduk di ranjang saja.
Tapi kakaku memerintahkan untuk memijit sambil menduduki pantat kakakku yang hanya terbungkus boxer itu. Meskipun jadi kikuk, si Doni terus saja memijat punggung kakakku itu. Sesuai dengan perintah, aku harus memperhatikan apakah kontol si Doni mengeras atau tidak, ternyata setelah beberapa menit, tidak terjadi perubahan apa-apa, sambil main komputer aku memberikan kode pada kakakku bahwa di Doni tidak ngaceng.
Setelah tahu dari isyarat, kakakku mulai melancarkan serangan berikutnya. "Don, suka nonton BF gak", yang ditanya hanya senyum saja. "kalo suka, ya sambil mijit kita puterin film BF ya? Gimana, mau?" tawar kakakku, si Doni hanya senyum dan berkata, "terserah..lah", lalu aku dengan sigap memutar film BF di komputer. Setelah berapa lama barulah terlihat si Doni itu ngaceng. Nampaknya G-string yang dia kenakan tak dapat menampung kontolnya itu. Lalu dengan repotnya dia menghentikan pijatannya, lalu mencari cari perlindungan untuk menutupi kontolnya itu.
Melihat itu kakakku dengan bijaksananya berkata," udahlah Don, kamu gak usah malu kalo ngaceng, Aa juga ngaceng koq, kalo gak percaya nih liat, kakakku menarik dan membuka boxer nya dan tersembullah kontol ngaceng kakakku, " oke sekarang biar adil semua yang ada disini harus bugil, lalu pura-pura kakakku menyuruhku bugil, aku dengan perlahan membuka semua pakaianku, hanya tinggal Doni dengan posisi tangannya menutupi kontol, yang terbungkus G-string itu. Ayo Don, disini cuma kita bertiga, lagian cowok semua, sekali-kali nonton BF sambil bugil.
Akhirnya Doni menurunkan G-stringnya itu. Aku sudah tidak tahan melihat kakakku dan Doni sudah bugil, ingin rasanya menerkam keduanya, cuma aku ingat pesan kakakku, kalo misi ini pengen berhasil, ikuti perintah dia. OK deh Kakaak. Lalu kami bertiga duduk menikmati tontonan film BF sambil bugil dan menjaga jarak agar tidak saling menyentuh, sesuai rencana, Doni duduk ditengah-tengah. Lalu kakakku mulai memancing, "Don kamu kalo lagi kepengen ngapain Don?", "Ah paling ngocok aja, A'", jawabnya, "pernah gituan gak?" Tanya kakakku, si Doni menggeleng. "Don, A'a' pernah diisep sama orang, enaak deh Don.., mau coba gak? "tanya kakakku.
Lalu kakakku mulai memancing suasana, dengan mengocok ngocok, kontolnya sendiri, Doni yang duduk disebelahnya melihat sejenak apa yang dilakukan kakakku, sambil tangannya meraih kontolnya juga. "Don pernah pegang kontol orang lain?" tanya kakakku, Doni menggeleng, sambil menatap adegan di film itu. Lalu terlihat Doni mulai membelai kontolnya, melihat itu, kakakku langsung menarik tangan kanan Doni dan meletakkan tangannya itu di kontol kakakku. Doni bengong, karena tangannya di pegang dengan keras oleh kakakku, aku yang duduk disebelah kiri Doni, begitu mendapat kode dari kakakku, aku langsung menerjang dan menghisap kontol Doni yang ternyata lebih besar dari kontol kakakku ataupun punyaku.
Tangan Doni yang akan menepiskan kepalaku dihalangi oleh kakakku, dan kakakku langsung meraih bibir Doni dengan bibirnya, dengan rontaan yang kurang berarti, akhirnya si Doni berhenti meronta dan mulai menikmati permainan ini. Aku sudah merasa pegal menyepong kontol si Doni lalu aku menyodorkan kontolku ke arah mulut kakakku yang sedang menciumi bibir Doni. Lalu kakakku langsung melumat kontolku di dekat bibir Doni, lalu ditariknya ujung kontol ku itu ke arah bibir Doni, dengan usaha sedikit akhirnya Doni mau juga menghisap kontol ku, nampaknya dia menikmati, lalu kakakku langsung menyamber kontol Doni, Doni mendesah-desah, karena sepongan kakakku bikin ngelayang, sambil telentang, Doni masih menghisap kontolku.
Melihat kakakku menjilati kontol Doni dengan semangat, aku jadi kepingin lagi, lalu aku memutar badan, sehingga posisi aku dan Doni menjadi 69, Doni tetap di bawah dan terus menghisap kontol ku, secara bergantian aku menghisap kontol Doni dengan kakakku, lalu kakakku menghisap dari arah bijinya ooh enak sekali. Pada saat aku menyepong, dan Doni masih terus ngisep, lalu kakakku memberikan jilatan pertamanya pada pantat Doni dengan merentangkan kaki Doni, aku tersentak oleh dorongan Doni, sampai aku melepas kan isapan ku dan diapun melepaskan isapannya lalu dia meronta, "aduuh a-aa lagi diapain niih?", kakakku menghentikan jilatannya sejenak lalu menanyakan enak apa tidak kepada Doni, yang ditanya menjawab enak! Ya sudah, kakakku melanjutkan jilatan ke anusnya Doni, sedangkan aku meneruskan 69 styleku dengan Doni, tak kukira, beberapa saat setelah itu, Doni langsung meraih dan mencoba untuk menjilat pantatku, dan ooh jilatan Doni meskipun belum mahir tapi sungguh enak, dan tak lama kakakku menghentikan jilatannya lalu berbaring.
Dan aku langsung mengerti bahwa kakakku sudah ingin di fuck. Lalu dia mengambil baby oil yang sudah dipersiapkan, lalu melumuri pantatnya dengan baby oil itu, lalu aku menarik kontol Doni kemulut anus kakakku yang sudah licin itu, meskipun agak bingung, Doni menurut saja, dan aku dorong pantatnya dari belakang, agar pinggulnya bergerak maju mundur, dan setelah terbiasa aku melihat gerakan Doni sudah luwes, dan aku sangat ingin sekali memasukkan kontolku ke dalam pantat Doni yang sedang ngegenjot pantat kakakku, gerakan Doni sangat merangsangku, lalu dari belakang aku lumuri daerah sekitar anus Doni sampai akhirnya dia harus menghentikan genjotannya karena aku agak kesulitan memasukkan kontolku ke pantat Doni, maklumlah, masih perawan.
Dengan agak meringis Doni merasakan kontolku masuk ke dalam anusnya, lalu kakakku menyuruh Doni untuk ngegenjot lagi, "biar gak sakit Don", itu katanya, dan benar saja, begitu Doni menggenjot lagi pantatnya, lama-lama Doni menikmati tusukan kontolku di pantatnya, karena anusnya masih rapat sakali dan menimbulkan rasa enak luar biasa, tak lama aku mengeluarkan maniku di dalam pantat Doni, beberapa menit kemudian Doni mengeluarkan pejuh juga di dalam pantat kakakku, dan disusul berbarengan kakakku sambil mengocok kontolnya juga muncrat, pancaran maninya menyebar ke dada kakakku dan sekitar perutnya. Oooh enak banget.
Aku dan Doni langsung memeluk kakakku, kami bertiga saling berciuman. Setelah tenaga kami agak pulih lalu kami mandi bareng di kamarmandi, dan setelah itu kita makan di luar, kebetulan waktu itu malam minggu. Dan hari itu pulalah aku baru mengetahui bahwa si Doni itu mempunyai saudara kembar bernama Dino. Dan dia pun menceritakan, kalau untuk masalah pengalaman seks, paling Doni dan Dino itu hanya coli/ngocok bareng, itu dilakukan di sungai di desa mereka, itu pun sudah lama.
Dan Doni sangat rindu sekali pada saudara kembarnya itu, dulu karena ibuku hanya memerlukan satu orang untuk membantu di rumah kami, akhirnya hanya Doni sajalah yang tinggal di rumahku. Setelah mendengar semua penuturan Doni. Kakakku menawarkan pada Doni, bagaimana kalau dia mengajak saudara kembarnya itu untuk tinggal di rumah kami juga, soalnya kakakku rencananya mau mencari orang untuk menjadi sopir. Lalu Doni menerima tawaran itu dan rencana besok dia akan pulang dulu ke kampungnya untuk mengajak saudara kembarnya itu untuk tinggal di rumah kami ini.
Esok harinya entah ada angin apa, kakakku berniat mengantar Doni untuk menjemput saudaranya itu. Dan singkatnya, kami bertiga sampai ke rumah Doni di kampungnya, dan benar saja, sosok tubuh yang bernama Dino itu benar-benar mirip dengan Doni. Lalu setelah kakakku ngobrol baik-baik dengan Dino juga dengan keluarganya dan mengutarakan maksud kedatangan kami, pada saat kakakku menanyakan, "Gimana Din mau nggak ngebantu saya, kalaupun belum bisa, nanti khan bisa kursus nyetir dulu", yang ditanya malah melirik ke arah bapaknya, dan bapaknya hanya berkata "terserah!!", lalu kakakku memastikan dan bertanya kembali, dan kata yang terucap oleh Dino adalah, "Ya, saya mau!".
Bersambung . . . . .