Setelah sekian lama saya tak buka-buka internet, saya hampir lupa bahwa ada situs Rumah Seks, setelah saya baca beberapa cerita, membuat hati ini tergerak untuk menulis cerita yang pernah saya alami, yah sekedar membagi pengalaman siapa tahu ada yang respon dan saling tukar pikiran dan tukar pandangan apalagi tukar pengalaman siapa takut.. Berani mencoba. Inilah kisahku yang benar terjadi dan sedikit ditambahkan biar enak dibaca dan perlu dicoba.
*****
Dari beberapa teman saya yang sering memanfaatkan kebiasaan saya ada satu yang senantiasa selalu menghubungi saya diwaktu jam-jam istirahat. Namanya Tia, wanita karier, berumur kurang lebih 32 tahunan, pernah nikah kemudian cerai dan belum dikaruniaai anak. Soal materi Tia tidaklah kekurangan sebab dari pendapatan kerjanya sudah lebih dari cukup.
Awal pertemuan saya dengannya melalui teman wanita saya yang pernah saya terapi dan memberitahu kepada Tia bahwa saya bisa membantu membuat wanita merasa hidup kembali jauh dari stress dan kejenuhan keluarga.
Suaru sore saya mendapat SMS dari Tia yang mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan saya di salah satu kedai minuman di Mall, karena saya tak ada acara saya segera berangkat dan menunggu beberapa menit sambih menikmati jus mangga kesukaan saya.
Tak lama berselang ada wanita celingak celinguk mencari sesuatu, saya berpikir sejenak dan dengan berani saya beri kode, ternyata benar ia adalah Tia, wanita yang sedang saya tunggu. Dengan santai kami berbicara panjang lebar dan saya banyak mendengarkan beberapa keluhan yang belakangan ini menderanya. Setalah hidangan yang tersedia habis saya berinisiatif untuk mengajak Tia ketempat yang lebih privasi agar saya dapat konsentrasi terhadap apa yang menjadi ganjalan-ganjalan hidupnya.
Di suatu tempat dibilangan pinggiran Jakarta kami menyewa sebuah kamar mungil yang sangat bersih dan alami. Terapipun saya lakukan dengan tidak melakukan pelecehan-pelecehan, saya berusaha professional dalam melakukan kerjaan sampingan saya ini. Kurang lebih satu jam terapi saya lakukan kemudian kami beristirahat, tanpa sengaja Tia menyetel TV yang berada di kamar tersebut, setelah menganti beberapa canel ada satu canel yang menggambarkan adegan-adegan seks (Film Blue).
Tia tertegun sejenak tapi terus menatap dengan sedikit bernafsu hal itu saya bisa rasakan dari gerakkan matanya. Sebagai laki-laki normal saya tidak munafik saya genggam tangannya untuk meredam gelora nafsunya akan tetapi Tia memandang mata saya dengan penuh arti dan birahi, bibir kami bertemu saling mengisap, tangan saya mulai bergerilya mencari sasaran, buah dadanya yang masih sekel saya remas dengan penuh perasaan dan dengan sedikit keberanian saya susupkan melalui belahan baju dan BH, saya pilin-pilin putingnya sehingga Tia mendesis, dengan tenang saya buka satu persatu kemeja kerjanya yang tinggal hanya Cdnya yang berwarna pink.
Saya terus memilin-milin putingnya sambil sesekali saya rengkuh buah dadanya, sementara bibir saya terus saling berciuman dengan hotnya. Lidah saya mulai menciumi lehernya yang jenjang, terus turun ke buah dadanya bolak balik saya isap pentilnya satu persatu Tia semangkin mendesis..
"Teruss gigit Mass..."
Tangan saya mencari sasaran yang lain yaitu kemaluan yang indah yang dihiasi rambut yang tertata rapi kriting, tanpa dikomando Cdnya saya lepaskan dengan mengaitkan jempol kaki yang kemudian diperosotkan kebawah. Tia semakin mendesis,
"Mass puaskan Tia Mass... Tia sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini Mas.. Terus Mas masukan jarinya Mas.."
Jari saya menari-nari di bibir kemaluannya sehinga menimbulkan cairan bening yang hangat. Saya cari letak G-spotnya saya mainkan jari saya dengan mencubit-cubit kecil, tak lama kemudian Tia menggelepar seperti orang kejang, tangannya mendekap leher saya, sakit saya dibuatnya. Jari dan bibir saya terus menari-nari seolah-olah tidak kenal lelah.
Beberapat saat kemudian Tia membuka semua pakaian dan celana sehingga saya telanjang bulat, dilemparkannya satu persatu kelantai, bibirnya mulai mencari sasaran kebawah, setelah Tia melihat kemaluan saya.
"Waww.. Kok besar sekali"
Beberapa saat Tia terbengong-bengong dengan lembut saya dorong kepalanya sehingga bibirnya yang mungil menuju sarang yang diinginkannya, dijilatnya batang kemaluan saya dari ujung atas sampai kebuah pelir lalu diisapnya ujung batang sambil dikemot-kemot seperti makan es lilin dan tangannya mempermainkan biji pelr saya. Perasaan saya melayang-layang nikmat dan hampir lepas kontrol. Saya dorong kepalanya ke belakang, gantian saya menjilati kemaluannya, saya putari bongkahan luar sambil menggigit kecil lalu saya isap bibir kemaluan yang sedikit membengkak karena darahnya sudah turun ke bawah yang menandakan nafsu birahinya sudah memuncak, saya maikan ujung lidah didalam celah surgawi, oh indahnya, kepala Tia menggeleng-geleng sambil mendesis dan teriak kecil..
"Mas ayo Mas saya tak tahann.. Ayo Mas masukin Mas"
Melihat keadaan seperti itu lidah saya turun kebawah sampai ke duburnya saya jilati dengan penuh perasaan, mungkin saya juga sedang birahi sehingga tidak ada rasa jijik atau mencium bau yang tak sedap yang pasti uueennakk tenan. Tia mengalami orgasme yang ke dua, dijepitnya kepala saya dengan pahanya yang mulus dan terawat sambil tangannya menjambak rambut saya sambil bibirnya bersuara.
"Ohh... Ooh... Oohh my good.. ohh oohh my honey, my.. my.." Merancaulah dia dengan edannya.
Selang beberapa menit baru saya arahkan kemaluan saya keliang surganya dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak saya sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit saya gerakkan betang kemaluan saya maju mundur sambil tangan saya meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.
Oh Mas.. Besar sekali Mas sesak rasanya punyaku ini"
Saya tetap melakukan kegiatan maju-mundur dan Tia berteriak-teriak kecil sambil tangannya menarik-narik ujung sprei. Kemudian saya balik tubuhnya yang indah agar tengkurap, saya angkat sedikit pantatnya agar nungging, karena bibir kemaluannya nongol saya jilat-jilat, pantatnya naik semangkin tinggi, barulah saya tembak dengan meriam si jagur yang menjadi idaman-idaman para wanita yang telah merasakan kenikmatan dengan saya karena kemaluan saya mempunyai ciri khas kepalanya besar kemudian ada sedikit urat-urat yang mengerut yang menimbulkan sensasi bila digesekkan didalam kemaluan wanita, itupun berdasarkan pengakuan mereka. Saya gerakkan maju mundur sambil sesekali saya tepok pantatnya saking nikmatnya. Napsu saya semakin bergelora terasa kedutan diujung batang kemaluan yang menandakan akan menumpahkan lahar yang panas.
"Ohh.. Tiiaa saya mau keluaarr"
Tanpa jawaban Tia semakin menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar oohh.
Crot.. Crot.. Crot.. Crot.. Menyemprotlah lahar kenikmatan, dunia ini seolah-olah melayang-layang oh indahnya dunia, kudekap perutnya sambil kugigit punggungnya sehingga menimbulkan warna merah yang nyata. Beberapa saat kami ambruk ke samping sambil tetap memeluk erat Tia dari belakang. Tertidur sejenak.
Saya terbangun setelah terdengar suara gaduh yang ditimbulkan oleh seekor kucing yang melompat, mungkin kucing tersebut juga birahi kali. Kami membersihkan diri masing-masing, belum sempat saya memakai baju dan celana saya ditubruk kembali oleh Tia, batangku di oralnya dengan posisi jongkok dan saya berdiri, saya berpikir biarkan Tia mencari kepuasan sendiri agar menemukan jati dirinnya dan lepas dari segala beban dipikirannya, tangannya menari-nari di lubang anus dan seputar biji kemaluan yang mengakibatkan mata saya merem meleh tak tertahankan..
"Oohh, terus sayang terus sayang buat saya melayang jauh ke dunia lain, dunia yang penuh mesteri kenikmatan, oohh"
Semakin menjadi-jadi jilatannya di batang kemaluanku. Kujambak rambutnya yang terurai sambil meremas-remas menahan kenikmatan yang sangat, dikulumnya kedua biji saya smbil matanya menyorot sendu ke wajah saya, ooh bidadariku terasa ingin terbang. Posisi saya duduk karena tak tahan berdiri sambil menimati kenikmatan dengkul terasa lemas tak bertulang. Beberapa menit kemudian saya tak tahan dan kedutan diujung kemaluan saya mulai terasa dengan tenaga yang terkumpul di ujung kemaluan saya muntahkan lahar panas saya di dalam rongga mulutnya yang seksi, sampai semburan terakhir, ditelannya habis dan bersih, dan Tia berkata.
"Enak Mas, spermamu gurih biar saya awet muda.. Ohh my baby"
Memang sperma bisa menjadikan wanita awet muda dan dapat menghilangkan bercak-bercak pada kulit muka bila dilumuri bagian yang berbecak. Sperma tidak menjadi racun karena sperma adalah sama seperti telur ayam dengan kandungan protein yang tinggi, tapi untuk menikmatinya perlu birahi yang sedang naik agar tidak merasa jijik dan geli.
Dari pertemuan itu saya beberapa kali melakukannya, tapi sekarang Tia dipindahkan diseberang pulau sehingga kecil kemungkinan untuk bertemu. Yang pasti kunci dari kenikmatan bersetubuh adalah keiklasan satu sama lain jangan ada dusta diantara kita bila ingin ML yang indah.
Dari beberapa pertemuan yang telah saya lakukan selain Tia memang mempunyai ciri khas tersendiri, semua memang hampir sama tapi kenikmatan berbeda, saya lebih suka ML dengan wanita setengah baya, karena rata-rata mereka tidak tabu dan munafik, bila hasratnya ingin melakukan yah melakukan tanpa berpura-pura dan yang paling saya suka adalah kedewasaan jadi dapat menyimpan rahasia walaupun itu sulit dilakukan dan yang paling berkesan wanita setengah baya sudah tahu apa yang harus dia perbuat bila pasangannya sudah mulai naik, dan tak segan-segan melakukan oral bila perlu tanpa dipaksa atau disuruh.
Sampai saat ini kadang saya merasakan betapa nikmatnya wanita yang mengisi rongga dunia lelaki, dan yang pasti diucapkan wanita yang berkencan dengan saya berkomentar.. Waw besar bangett sih punyamu seperti terong jepang. Saya tidak keberatan bila ada yang ingin berkenalan dengan saya atau ada masalah dengan anda hubungi saya di email ini, setelah itu terserah anda..
Tamat