Tini, seorang ibu muda keturunan Tionghoa berusia 34 tahun berperawakan sedang yang lumayan cantik, suatu siang sedang berjalan-jalan di sebuah mall dekat rumahnya untuk berbelanja keperluan sehari-hari dirumahnya.
Ketika ia melewati jalan berlorong menuju toilet, tiba-tiba seorang pria berperawakan sedang menyapanya secara sopan, dan langsung saja secara tidak sadar Tini terhipnotis oleh pria tersebut, dan dengan mudahnya pria tersebut bersama seorang temannya mengajak Tini menuju ketempat parkir dan menaikkan Tini kedalam mobil pria tersebut.
Lima menit setelah mobil berjalan, barulah Tini sadar bahwa ia terhipnotis dan berusaha untuk berontak dan keluar dari mobil. Tapi apa daya kalau dirinya diapit oleh dua orang pria dikanan kirinya, sementara dua orang lagi duduk didepan. Tini diancam untuk tidak macam-macam serta menuruti saja kemauan mereka jika ingin selamat. Mereka tidak banyak berkata-kata didalam mobil, sementara Tini hanya bisa pasrah dengan tangan dan kaki yang terikat, mata yang ditutup dengan sapu tangan serta mulut yang disumpal segumpal kain handuk.
Empat puluh lima menit sudah mobil tersebut melewati pinggiran kota, dan sampailah mereka disuatu tempat yang dituju, mobil langsung dimasukkan kedalam garasi, ikatan kaki dan tangan serta menutup mata Tini dibuka, dan Tini dipaksa berjalan masuk kerumah tersebut, yang ternyata sebuah rumah mewah yang begitu besar dengan perabotan yang mewah ada dimana-mana. Tini digiring kebagian belakang rumah tersebut dimana terdapat sebuah kolam renang yang cukup besar, dan yang mengejutkan Tini adalah disana telah menunggu puluhan laki-laki sekitar empat puluhan orang jumlahnya, dimana sebagian dari mereka dalam keadaan telanjang bulat sambil membaca majalah porno, sambil sesekali memainkan alat kelamin mereka yang sudah tegang itu. Sebagian lagi dari mereka sedang berendam dikolam air hangat.
Tini begitu gemetaran melihat lelaki yang begitu banyak yang akan menikmati tubuhnya, sementara beberapa orang dari mereka mulai menggiring Tini ketempat mereka ngumpul di depan bar kecil dekat kolam renang. Tini dipaksa duduk disebuah sofa kulit yang cukup nyaman, sementara itu mereka mulai mengajak Tini bercakap-cakap dan menanyai Tini dengan berbagai pertanyaan jorok dan porno yang akhirnya melecehkan Tini dengan cara menyumpalkan celana dalam mereka secara bergantian kedalam mulut Tini. Puluhan celana dalam bekas pakai bergantian menyumpal mulut Tini yang lumayan seksi itu, bahkan ada yang menyumpalkan dua celana dalam sekaligus kedalam mulut Tini, hingga Tini agak kesulitan bernapas.
Puas dengan permainan "Sumpal Kolor" tersebut kini mereka siap mengerjai Tini beramai-ramai.
Sebelum dikerjai Tini disuguhi segelas air mani yang sudah berhari-hari disimpan didalam kulkas dan mereka dengan napsunya bergantian menyuapi Tini air mani dingin tersebut sesendok demi sesendok, dan sudah barang tentu Tini tidak dapat menolak perlakuan tersebut, dan hanya bias menelan air mani tersebut dengan rasa mual dan jijik, hingga akhirnya segelas air mani tersebut pindah kedalam perut Tini.
Dengan dikelilingi begitu banyak laki-laki, Tini mulai dipaksa untuk membuka blous yang dipakainya, hingga akhirnya semua kancing terlepas dan salah seorang dari mereka membantu membuka blous nya dari arah belakang, sementara yang lain hanya melihat dan batang kejantanan mereka terlihat makin membesar dengan terlepasnya blous Tini dari tubuhnya, sementara itu bra berwarna coklat muda dengan ukuran 34A itu terlihat dengan jelas oleh semua orang yang ada disitu.
Bra bermerk Triumph dengan kancing didepan itu terlihat sangat mencuat kedepan, membalut sepasang gunung kembar Tini, yang walaupun tidak begitu besar, namun sangat menggairahkan. Salah seorang dari mereka berlutut didepan Tini dan merogohkan tangannya kedalam rok hitam Tini yang panjangnya 10 cm diatas lutut, dan meremas-remas paha dan selangkangan Tini yang masih dibalut celana dalam putih itu. Tini dipaksa mengangkang lebar-lebar, dan salah seorang dari mereka berusaha memasukkan kepalanya dibalik rok Tini yang agak ketat itu, hingga akhirnya kepala orang tersebut mentok dipangkal paha Tini dan menciumi paha dan selangkangan Tini dengan sangat bernapsu sekali.
Melihat adegan tersebut, tanpa dikomando yang lainnya pun ikutan melakukan hal tersebut dengan brutalnya, sementara yang lainnya mengobok-ngobokan tangannya dibalik bra Tini sambil meremas-remas gunung kembarnya secara bergantian serta memilin-milin puting susu Tini yang lumayan besar itu. Beberapa orang mulai memaksa Tini memegang batang kelamin mereka dan memaksa Tini mengocoknya, tak puas hanya dikocok, mereka mulai bergantian memaksa Tini mengulum-ngulum batang kejantanan mereka dengan brutalnya.
Dengan begitu napsunya mereka bergantian menjejalkan batang kejantanan mereka kemulut Tini dan sesekali memukul-mukulkan batang kejantanan mereka diwajah Tini. Bunyi kecipak beberapa batang kejantanan yang dipukul-pukulkan dimuka Tini terasa begitu nyata, hingga membuat orang yang melakukannya mengerang-ngerang keenakan. Bahkan beberapa orang bergantian menekan-nekan wajah Tini diselakangan mereka, sementara batang kejantanan mereka dengan telaknya masuk hingga mentok dikerongkongan Tini hingga buah sakar mereka terjepit antara pangkal paha mereka dengan bibir Tini yang seksi itu.
Ada juga yang mengolesi madu ataupun susu kental manis dibatang kejantanannya, dan memaksa Tini untuk menjilatinya hingga habis. Puas memaksa Tini untuk oral batang kejantanan mereka, kini mereka membawa Tini untuk masuk kedalam kolam air hangat. Bra dan celana dalam Tini dilepas, dan Tini dipakaikan swimsuit khusus berwarna merah jambu, dimana dibagian selangkanngannya terdapat kancing yang dapat dibuka dengan mudah. Tini dipaksa berendam dikolam tersebut, diikuti oleh puluhan pria yang sudah telanjang bulat dengan batang kejantanan mereka yang rata-rata sudah ereksi sangat keras.
Bergantian mereka menyetubuhi Tini didalam kolam tersebut secara bergantian.
Dengan mulut disumpal celana dalam, Tini disandarkan dipojok kolam, dengan kedua tangan memegang sisi kolam dan kaki yang mengangkang lebar, membuat Tini secara leluasa disetubuhi secara bergantian dengan brutalnya hingga air dikolam tersebut beriak sangat kencang dan membuat suasana tambah birahi, dan ditambah lagi dengan musik rock yang disetel keras-keras. Penis mereka bergantian keluar masuk vagina Tini serta mengocoknya dengan cepat. Beberapa dari mereka sudah tidak dapat menahan lagi airmani mereka yang ingin keluar itu, hingga akhirnya air kolam tersebut dipenuhi dengan peju yang mengambang.
Dan beberapa orang berusaha menyendoki air mani yang mengambang tersebut dan sudah barang tentu lagi-lagi Tini dipaksa menelan "Santan Nikmat" tersebut, hingga tak bersisa. Puas mencekoki Tini, pemerkosaan dilanjutkan ditepi kolam. Tini dipaksa berdiri dipinggir kolam dengan tangan yang berpegangan pada tangga kolam, sementara beberapa laki-laki bergantian mengantri dari arah belakang.
Mereka secara tidak sabar bergantian memasukkan serta mengocok-ngocoknya dengan cepat batang kejantanan mereka dari arah belakang kevagina Tini. Sambil mengocok-ngocok vagina Tini dari arah belakang, sepasang payudara Tini dengan puting susu yang mencuat kedepan menjadi bulan-bulanan untuk diremas-remas, sementara itu yang lain bergantian duduk ditangga kolam sambil memain-mainkan penis mereka didepan muka Tini dan memaksa Tini untuk mengulumnya dalam-dalam. Dua jam sudah mereka memperkosa Tini didalam kolam dan permainan mereka itu akan diakhiri dengan berejakulasi diwajah Tini bersama-sama.
Tini didudukkan dikursi tanpa sandaran dan dikelilingi dengan begitu banyak lelaki yang siap memuntahkan airmani mereka diwajahnya, dan mereka bergantian memaksa Tini untuk mengocok batang kejantanan mereka dengan kedua tangannya dengan cepat, sementara yang lain mengocok penis mereka masing-masing tepat didepan wajah Tini yang lumayan cantik itu, sambil sesekali menamparkan batang kejantanan mereka ke muka Tini dengan sangat bernapsu. Bibir Tini pun tak ketinggalan untuk digunakan sebagai "Alat Penghisap Titit" secara bergantian oleh mereka.
Beberapa laki-laki sudah tidak tahan lagi dan mereka secara serentak mengarahkan lobang Penis mereka kearah wajah Tini, dan..Crott.. ccrroott..! secara hampir bersamaan lima batang penis memuncratkan air maninya diwajah Tini mulai dari dahi hingga bibir Tini dipenuhi air mani kental putih yang nikmat itu. Garis-garis putih kental menempel diwajah Tini dan bertetesan kepayudara Tini yang seksi itu. Dan yang lain pun bergantian menciprati wajah Tini yang cantik dengan air mani mereka.
Puluhan orang sudah bergantian menikmati wajah Tini yang seksi itu dengan batang penis mereka, dan beberapa orang menyendoki airmani yang bertetesan itu dengan sendok makan dan menyuapi Tini air mani tersebut, hingga wajah Tini bersih kembali.
Tinggal dua puluh orang lagi yang belum dapat jatah, dan mereka kembali meneruskan permainan mereka. Kali ini Tini dipaksa duduk dikursi santai yang terbuat dari kain, dan salah seorang membuat lubang dikursi kain yang diduduki Tini, tepat diatas kepala Tini, hingga penis orang tersebut menembus kursi kain itu dan tepat berada diatas kepala Tini. Orang tersebut menggerak-gerakkan penis nya yang sudah ereksi keras itu maju mundur dengan cepat sekali, sementara yang lain dari arah depan memegangi kepala Tini agar tidak bergerak, hingga akhirnya orang tersebut berejakulasi dan air mani nya pun muncrat bertetesan begitu banyak di dahi dan kepala Tini hingga mengalir kewajah Tini. Teman-teman yang lainnya pun mengikuti jejaknya, sampai-sampai Tini boleh dikatakan "mandi sperma".
Sebagian lagi memaksa Tini mengulum-ngulum batang penis mereka keluar masuk dengan cepat, hingga satu persatu bergantian berejakulasi didalam mulut Tini, dan memaksanya untuk menelan semua sperma yang ada. Sekitar dua puluh lelaki yang tidak sabar berebutan ingin memuntahkan lagi spermanya dimuka Tini untuk kedua kalinya, hingga dari segala penjuru air manipun muncrat berhamburan diwajah Tini, bahkan ada yang memaksa Tini untuk mengocok penisnya dengan kedua tangan Tini sambil mengarahkannya kemulut Tini hingga akhirnya muncrat berantakan.
Beberapa orang lagi bergantian menggunakan wajah Tini untuk berejakulasi. Wajah Tini ditekan-tekan tepat didepan selangkangan mereka hingga batang kejantanan mereka terjepit diwajah Tini dan mulailah mereka menggerakkannya keatas dan kebawah dengan agak cepat hingga akhirnya batang penis mereka meyemprotkan air mani yang kental itu dan secara otomatis wajah Tini dipenuhi cairan putih itu dan Tini pun tidak berdaya lagi kecuali membiarkan cairan sperma tersebut memenuhi wajahnya yang sudah bermandikan sperma tersebut.
Selesai diperkosa Tini dimandikan hingga bersih dan dipakaikan bra dan celana dalam baru yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan Tini pun diberi makan dan diistirahatkan selama dua jam. Malam harinya sekitar jam tujuh malam, Tini dibawa kesebuah rumah yang lain dan disana pun sudah menunggu puluhan orang lagi untuk mengerjainya lagi.
Tamat