Sambungan dari bagian 02

Kumasukkan lebih dalam lagi batang kejantananku. Baru kali ini kurasakan semuanya terbenam dalam lubang kenikmatan. Biasanya jika kulakukan dengan Wati, tidak semuanya terbenam. Memang liang senggama Wati lebih pendek dari pada punya adiknya. Sedangkan liang kewanitaan Maya sangat dalam. Punyaku hanya 3/4-nya saja masuk ke liangnya Wati, sementara di lubang kenikmatan Maya, kepunyaanku dapat masuk tanpa sisa sedikit pun. Oh, baru kali ini dapat kurasakan betapa nikmatnya jika dapat masuk semuanya. Tapi karena punya batang kejantanan yang panjang, maka dapat mencapai dinding yang paling ujung dari lubang rahimnya Maya. Jika ujung batang kemaluanku sampai menyentuh liang yang paling dalam, Maya dengan suara nafsunya terdengar sangat menikmati.



Aku dapat merasakan kenikmatan Maya yang sudah melupakan segalanya. Vagina Maya semakin basah, itu berarti aku dapat memuaskan dirinya. Aku terus menggerakkan tubuhku pelan-pelan, agar Maya bener-bener menikmati permainanku. Sementara, Maya memutar pantatnya ke kiri dan ke kanan, agar seluruh dinding lubang rahimnya dapat disentuh oleh batang kejantananku. Tanganku terus meremas buah dadanya, dan bibirku sekali-kali menciumi bibirnya yang sudah pasrah. Kujilati susunya dan kumainkan dengan bibirku. Mata Maya kadang terbuka dan kadang tertutup, membuat nafsuku semakin gila, dan dapat kurasakan betapa nikmatnya Maya pada hari itu.

Tidak lama setelah agak longgar vagina Maya, kugerakkan badanku lebih cepat dari biasanya.
"Oh.., Bang enak sekali.. terus Bang..!" desahnya.
Kuingin sekali merasakan vaginanya Maya ada di mulutku. Kami merubah posisi, kali ini dengan gaya kesukaanku bersama Wati, kupraktekkan ke Maya yaitu gaya enam sembilan. Kuajari gaya tersebut kepada Maya, dan langsung Maya mengerti. Posisi kami sudah enam sembilan, Maya menghisap batang kemaluanku dan aku menghisap vaginanya Maya. Dengan posisi Maya di bawah dan aku di atas, kami saling menghisap dengan kuatnya. Dan kami pun merubah posisi kami secara bergantian. Maya pintar sekali, aku pun tidak ingin melepaskan saat-saat nikmat ini. Maya masih mengisap batang kejantananku, kadang bagian luar, batang dan kepala kemaluannya. Semuanya dihisap Maya dengan adil, dan hal ini membuatku semakin lama semakin nafsu menjilati kemaluannya yang semakin lama semakin basah. Pikiranku sudah melayang dan sudah tidak ingat apa-apa lagi, yang ada di pikiranku sekarang adalah aku tidak sabar lagi untuk merasakan dan memasukkan penisku yang sudah menegang itu ke lubang kenikmatan Maya yang masih sangat rapat dan harum.

Cukup lama kami bermain gaya enam sembilan, dan aku pun sudah tidak tahan lagi untuk merasakan lorong vagina Maya. Kutarik kejantananku dari mulut Maya, dan kukatakan ke Maya kalau ingin memasukan batang kemaluanku ke liang kenikmatannya. Maya hanya memejamkan matanya saja. Kupegang batang keperkasaanku dan kuarahkan ke lubang senggama Maya. Tanpa kuminta, Maya sudah melebarkan kakinya selebar mungkin. Oh, terlihat warna kemerahan dari vagina Maya. Kuarahkan tepat di lubang vaginanya. Kali ini, dengan sekali dorongan, dapat kurasakan penisku sudah masuk semuanya. Dan kubenamkan sesaat punyaku ke dalam liang senggamanya. Kubiarkan batang kemaluanku dalam vagina Maya. Tanpa menggerakkan badanku, tapi aku hanya menggerakan batangku di dalam vaginanya Maya dan kujilati puting susu Maya yang masih kecil itu.

"Maya terasa Bang.., gerakin punya Bang Hendri..!" pintanya tak kuasa lagi manahan kenikmatan.
Tak lama kemudian, kugerakkan badanku pelan-pelan, dan makin lama semakin kencang. Maya menikmati seluruh permainan kami. Kudorong badanku maju dan mundur, dan Maya terus memutar pinggulnya yang ramping. Pelan-pelan kulakukan untuk Maya, aku ingin benar-benar menikmati perawan yang diberikan oleh Maya secara cuma-cuma. Kadang kutarik keluar penisku, dan kubenamkan lagi penisku ke vagina Maya. Tanganku memeluk tubuh Maya yang ramping. Dengan posisi tiduran, Maya di bawah dan aku di atas, membuatku dapat mengontrol gerakan Maya. Hanya pantatku yang kugerakan di tubuh Maya. Sementara mulutku masih menciumi bibirnya yang sensual tersebut, sekali-kali kutelan susunya dalam mulutku, dan kumainkan puting susunya pakai lidahku.

Oh.. dapat kurasakan mancungnya puting Maya dalam mulutku. Aku makin lama semakin tidak sadarkan diri. Kami hanyut lautan nafsu. Semakin cepat kugerakkan badanku, semakin enak rasanya. Dan kali ini aku tidak dapat menahan rasa yang luar biasa itu.
"May.. enak sekali May.. Bang Hendri sudah tidak tahan lagi, mau keluar.." kataku.
"Maya juga Bang.. Dorong yang kuat..!" jawabnya.
Kugerakkan badanku semakin lama semakin kencang, dan lebih cepat dari biasanya. Kuingin segera menikmati puncak kenikmatan bersamaan dengan Maya.
"Terus Bang..! Maya mau keluar, udah ngga tahan.." katanya.
"Kita keluar sama-sama May, Bang Hendri juga mau keluar.." pintaku sambil mengatur tempo permainan kami.
"Maya ngga tahan Bang.. aa.. aa.. aa.. Maya keluar Bang..! Maya duluan." desahnya sambil mengeluarkan puncak kenikmatan.

Kugerakkan tubuhku lebih cepat lagi dan lebih cepat, kulihat ke arah susu Maya. Gerakan tubuhku membuat susu Maya ikut bergerak naik turun. Itu yang membuatku nafsu. Pada saat menjilati dan menciumi susu Maya, terasa sekali maniku mau keluar. Dengan keluarnya cairan dari liang senggama Maya, membuat batangku semakin licin dan gerakanku semakin cepat.
"May.., Bang Hendri mau keluar.. udah ngga tahan.. aa.. keluar May.." desahku mengringi puncak kenikmatanku.
Pada saat keluar cairan putih di dalam lubang senggama Maya, Maya menghembuskan sekali lagi nafasnya ke dalam mulutku. Diciuminya bibirku sambil memeluk tubuhku sangat kuat. Sepertinya aku mendapatkan nafas tambahan. Benar-benar service yang luas biasa.

Setelah sudah merasa keluar semua cairan spermaku, kutarik punyaku dari vagina Maya, dan kubiarkan sejenak penisku berada di atas kemaluan Maya. Akhirnya kami mengalami kenikmatan yang kedua. Sama-sama enak, dan sama-sama keluar bersama. Aku dan Maya masih merasakan sisa-sisa kenikmatan bersama. Tidak lama, aku bangun dan membersihkan spermaku yang tersisa di vagina Maya. Kubuka belahan vaginanya dengan jariku, dan kubersihkan dengan kain yang sudah disiapkan oleh Maya. Dan setelah bersih, kujilati pakai lidahku sekali lagi vagina Maya dan kubuka belahan kemaluannya lebar-lebar dengan jariku. Kutarik nafasku kuat-kuat dan tercium aroma yang luar biasa dari lubang vaginanya. Maya terlihat hanya memperhatikan apa yang kulakukan pada tubuhnya. Maya benar-benar pasrah dengan apa yang kulakukan.

Kuperhatikan betapa indahnya kemaluan Maya yang panjang dengan bulu kemaluan yang masih sedikit. Aku melamun sendiri, betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan dua perawan dari satu keluarga.
"Bang.., apa Maya tidak hamil nantinya..? Sperma Bang Hendri kan keluar di dalam vagina Maya."
"Bang Hendri sudah tidak tahan lagi May.. Jangan takut May, biasanya yang pertama kali tidak ada kemungkinan untuk hamil."
Maya hanya terdiam, dan sesaat kuciumi bibir Maya yang masih basah.
"Kamu puas May..? Bang Hendri puas sekali, kamu lebih kuat dari kakakmu."
"Maya puas Bang..!" jawabnya singkat.

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga lewat sepuluh menit. Akhirnya kami istirahat bersama-sama di kamar Maya. Kuhidupkan TV kamarnya dan kami lanjutkan cerita kami berdua. Tentunya keadaan kami masih bugil dan tidak ada rasa segan di antara kami berdua. Kami tertidur. Ketika terbangun, kulihat Maya dalam pelukanku, jam saat itu pukul setengah enam pagi. Kuciumin bibir Maya. Maya terbangun. Dibalasnya ciumanku. Kubisikkan di telinga Maya kalau dia harus pergi dengan teman-teman sekolahnya.
"Maya nggak jadi pergi Bang, malas, Maya mau di rumah aja dengan Bang Hendri..!" pintanya.
Kubelai rambut Maya, dan kukatakan sekali lagi, kalau aku ingin melakukannya lagi. Maya hanya mengangguk. Dan pagi itu hingga siang hari aku dan Maya melakukannya sampai tiga kali.

Akhirnya Maya membatalkan acaranya dan menghabiskan waktunya berdua denganku. Selama kepergian Wati dan keluarganya tiga hari, kuhabiskan waktuku berdua dengan Maya. Pagi, siang, malam, kulakukan sepuas mungkin. Aku hanya mengantarkan mobilku ke rumah dan setelah itu aku pamit lagi, untuk dua hari, dengan alasan diajak teman-teman liburan. Sebenarnya kuhabiskan waktuku di rumah mereka yang besar dan kami melakukan seperti halnya pengantin baru. Saling sayang, saling bermesraan dan saling memuaskan diri. Aku hanya memakai celana dalam saja, begitu juga dengan Maya, tanpa BH. Kadang-kadang Maya hanya memakai baju tidur yang tipis, tanpa BH dan celana dalam, jadi kami dapat saling memegang dan aku benar-benar leluasa memandang, menciumi, menjilati, menekan, menggigit susu Maya yang masih kecil. Kami benar-benar bebas di hari-hari tersebut. Tiap hari kami melakukan tiga sampai lima kali. Nafsu dan tenagaku dikuras oleh Maya, aku juga tidak mengerti, apakah Maya benar-benar memanfaatkan waktu yang kosong atau melepaskan nafsunya kepadaku. Yang penting aku menikmati permainan Maya.

Pernah di kamar mandi, kamar Wati, dapur, ruang nonton, dan setiap Maya dan aku kepingin, kami tidak memperdulikan tempat, dimana saja bisa kami lakukan. Yang paling mengesankan adalah pada saat aku dan Maya sudah selesai melepaskan nafsu kami, kemudian kami tertidur dalam keadaan telanjang, dan pada saat sadar kami masih dalam keadaan bugil. Itulah yang membuatku masih teringat sampai sekarang. Kadang aku ingin mengulanginya sekali lagi dengan Maya. Sementara saya dan Wati selama pacaran ini belum pernah tidur bugil berdua sepanjang hari, paling hanya beberapa jam saja, itu pun kalau kami menyewa penginapan dari pagi sampai sore. Dan pada saat bangun itu, betapa asiknya melihat badan Maya yang tinggi dengan pemandangan susu yang mancung dan vagina yang panjang dan yang pasti sudah tidak perawan lagi.

Kulakukan berdua dengan Maya setiap hari seperti ini. Tanggal tiga Januari, siangnya adalah kenikmatanku yang terakhir kulakukan dengan Maya di rumah, karena sorenya keluarga mereka sudah pulang. Sebelum aku pulang ke rumah, kami berjanji akan melakukannya secara hati-hati yang jelas tidak dilakukan di rumah, mungkin kami lakukan di penginapan. Dan aku pun pulang dengan senangnya ke rumah, dan kutelpon Wati dari rumahku bahwa aku baru pulang dari kemping bersama teman-teman.

Sampai sekarang, hubunganku dengan Wati tetap lancar saja. Tidak ada rasa curiga dan rasa kuatir di antara saya, Maya dan Wati. Kuatur jadwalku untuk membagi kepada dua kakak beradik tersebut. Satu waktu kubagikan cintaku yang tulus untuk Wati dan satu waktu kuberikan nafsuku untuk Maya. Terkadang, jika Wati kuliah sore, kumanfaatkan siangnya untuk menjemput Maya di sekolahan. Dan kubawa Maya ke penginapan, dan kami melakukannya hingga sore harinya. Atau kucari waktu yang tepat untuk ke rumah mereka. Saya dan Maya, walaupun tidak dapat berhubungan badan, tapi sudah cukup melakukan oral seks. Agar tidak curiga dengan orang rumah. Biasanya aku melakukan hubungan badan dengan Wati seminggu sekali atau dua kali. Dengan Maya kulakukan dua minggu sekali itu pun saya harus mencari tempat untuk melakukannya dengan Maya. Dan biasanya, saya cari waktu hari biasa, siang sampai sore hari. Tapi walaupun di penginapan hanya empat jam, aku dan Maya dapat main hingga 2 sampai 3 kali. Mungkin kami memang menggunakan waktu seefisien mungkin dalam melepaskan nafsu kami. Karena dengan Maya, dapat kurasakan dan bebas kulakukan dengan gaya apa saja.

Sementara dengan Wati, sudah dapat kulakukan di rumahnya sendiri, karena keluarga mereka tidak menaruh curiga dengan apa yang kami lakukan berdua. Kami melakukannya di kamar lantai atas. Paling tidak, kami melakukan oral seks, dimana selesai kuhisap vagina Wati, dan kemudian Wati menghisap penisku. Oral seks ini hampir tiap hari kami lakukan. Kalo berhubungan badan, hanya kami lakukan jika orang rumahnya pergi semua dan yang tinggal hanya pembantu saja. Hanya Maya yang tahu apa yang kulakukan berdua dengan Wati, itu pun karena kuceritakan. Kutahu apa yang kulakukan dengan Maya itu membuatku merasa berdosa dengan Wati, tapi apa yang kulakukan itu tidak ingin segera kuakhiri. Entah sampai kapan hubungan ini berlangsung. Mungkin setelah aku menikah atau setelah Maya mendapatkan cowok idamannya. Yang ada di pikiranku sekarang adalah, aku nikmati situasi ini.

TAMAT