Sonya langsung mengulum kontolku. Dia memasukkan dan mengeluarkan kontolku didalam mulutnya. Sekali waktu dia menjilati kontolku sampai ke zakar. Sungguh sangat enak sekali. Aku jadi tidak sabar pingin merasakan memek Sonya yang indah. Mas Hadi masih terus merekam perbuatan kami. Aku lalu membaringkan tubuh Sonya dan dia pun tidur telentang dengan kakinya yang terbuka. Tidak menunggu lama aku memasukkan kontolku kedalam memeknya. Mas Hadi merekamnya dari jarak yang sangat dekat. Ternyata memek Sonya sangat sempit. Mungkin dia tidak pernah merasakan kontol sebesar punyaku masuk kememeknya.
Agak lama aku berusaha memasukkan kontolku kedalam memek Sonya. Mas hadi masih merekam dengan sangat bersemangat. Sementara Sonya merintih-rintih saja. Akhirnya kontolkupun masuk kedalam memek Sonya. Bless..
Sonya berteriak kecil, "Awww.. Andrie.. enak sekali.." katanya.
Aku terus membenamkan kontolku kedalam memek Sonya hingga terbenam seluruhnya. Sonya memeluk tubuhku dengan kencang. Kemudian aku menaikkan pantatku dan menurunkan lagi. Begitu gerakan yang aku perbuat terus menerus. Lama-lama Sonya sudah terbiasa. Dia mulai mengimbangi permainanku dari bawah. Aku sangat senang sekali dengan goyang pinggulnya.
Kemudian aku mengajaknya merubah gaya kami. Aku duduk di pinggir tempat tidur dengan kaki kelantai. Sonya mengerti maksudku. Diapun berdiri membelakangiku dan perlahan-lahan dia memasukkan kontolku yang sudah membesar sempurna kedalam memeknya. Mas Hadi berdiri di depan kami dan mengarahkan kameranya ke vagina Sonya. Tapi aku dan Sonya tidak peduli. Dia terus berusaha memasukkan kontolku yang besar kedalam memeknya. Akhirnya kontolku masuk juga.
Sonya kembali menjerit kecil, "Ahh.. enak nya.." kata Sonya.
Kemudian dia mulai menaikkan pantatnya. Mas Hadi masih terus merekam kontolku yang keluar masuk kedalam memek Sonya.
Sonya masih menaikkan pantatnya dan menurunkan lagi. Sementara tanganku asyik meremas-remas payudara Sonya. Sekali waktu aku menghisap payudara Sonya dari belakang. Sonya sengaja memberikan payudaranya untuk dihisap padaku. Sambil menaik turunkan pantatnya aku terus menghisap payudara Sonya kiri dan kanan. Mbak Linda hanya memperhatikan saja disamping Mas Hadi yang terus asyik merekam aku dan adiknya ngentot. Lama kami memakai gaya seperti itu. Kelihatan pinggul dan pantat Sonya yang lincah bergoyang2 di pangkuanku. Tanganku terus saja meremas payudaranya. Hingga akhirnya aku sudah merasa mau keluar. Tapi bersamaan dengan aku tiba-tiba tubuh Sonya menegang.
"Ahh.. Andrie.. aku keluar duluan.." katanya
"Aku juga Sonya.." kataku dengan tanganku meremas payudaranya agak kencang.
Aku membenamkan kontolku dalam-dalam ke memeknya.
"Aghh.. enak sekali Sonya" kataku.
Kemudian aku tidak sanggup lagi duduk hingga aku terbaring dengan tubuh Sonya diatasku. Sementara kontolku masih terbenam dalam memeknya. Nafas kami terengah-engah. Akhirnya kontolku pun tercabut dari memek Sonya, tapi masih tetap tegang. Tiba-tiba aku merasakan ada yang menghisap kontolku. Ternyata Mbak Linda yang menghisap kontolku dan membersihkan sisa sperma yang menempel di sana. Mas Hadi masih terus merekam adegan itu. Kemudian setelah membersihkan kontolku, Mbak Linda kulihat menjilati memek Sonya. Dia menjilati sisa sperma yang juga menempel dimemek Sonya. Sonya membuka lebar-lebar kakinya dan membiarkan Mbak Linda menjilati memeknya.
Mbak Linda terus menjilati memek Sonya. Dan kulihat Sonya sudah mulai bersemangat lagi. Dia melayani Mbak Linda. Dia mulai membuka pakaian Mbak Linda hingga bugil. Mereka berdua kembali berciuman. Mas Hadi masih terus merekamnya. Aku hanya memperhatikan mereka berdua. Baru kali ini aku melihat wanita lesbi yang sedang main di hadapanku. Biasanya aku hanya melihat di VCD saja. Aku masih asyik menonton kedua wanita cantik ini. Mereka berdua masih saja asyik saling berciuman. Kemudian mereka merubah gaya jadi 69. Mbak Linda dan Sonya saling menjilati memek lawannya masing-masing. Mas Hadi masih terus merekam adegan tersebut.
Melihat hal itu aku jadi bernafsu lagi. Aku mendekati Mbak Linda dan Sonya dan menyuruhnya berbaring sejajar. Kontolku sudah benar-benar tegang lagi. Yang pertama ku garap adalah Sonya dulu. Aku kembali memasukkan kontolku kedalam memeknya. Kontolku langsung masuk kedalam memek Sonya dan aku mulai menaik turunkan pantatku. Kemudian aku mencabut kontolku dan pindah ke Mbak Linda dan memasukkan kontolku kedalam memeknya. Begitulah bergantian aku melakukan seperti itu. Mas Hadi sendiri masih terus merekam kami. Setelah agak lama aku melakukan seperti itu, waktu aku mengentot Mbak Linda, kulihat Mbak Linda sudah menunjukkan tanda-tanda mau keluar.
Dan benar saja Mbak Linda akhirnya keluar. Aku langsung pindah ke Sonya dan memasukkan kontolku kedalam memeknya. Aku terus menggenjot Sonya hingga akhirnya tubuhnya menegang tanda mau keluar. Bersamaan dengan itu aku juga mau keluar. Aku segera mencabut kontolku dan mengocoknya diwajah Mbak Linda dan Sonya. Akhirnya spermakupun muncrat menyiram wajah mereka berdua. Mereka membuka mulutnya lebar-lebar, sebagian spermaku masuk kedalam mulut mereka dan sebagian lagi mampir diwajah mereka. Mbak Linda dan Sonya menelan sperma yang masuk kemulut mereka dan saling menjilat sperma yang mengenai wajah mereka masing-masing. Mas Hadi masih terus mengambil adegan tersebut. Sementara aku sudah terkulai lemas.
Begitu juga dengan Mbak Linda dan Sonya. Mereka merebahkan tubuhnya dikiri kananku. Kami sama-sama menarik nafas dalam.
"Wah.. seru sekali ya..?" kata Sonya.
Mas Hadi lalu mematikan handycamnya dan langsung membuka seluruh pakaiannya.
Ternyata kontol Mas Hadi sudah tegang dari tadi. Dia langsung menindih Sonya dan disambut adiknya dengan membuka kedua pahanya. Tanpa pemanasan lagi Mas Hadi langsung memasukkan kontolnya ke memek adiknya dan memaju-mundurkan pantatnya. Sementara mulut Mas Hadi asyik menghisap payudara Sonya kiri kanan. Sonyapun begitu meladeni kakaknya dengan tetap bersemangat.
"Ahh.. Mas.. terus Mas.." katanya manja.
Tak lama kemudian tubuh Mas Hadi dan Sonya sama-sama tegang. Mas Hadi membenamkan pantatnya dalam-dalam kememek sonya. Sonya pun tampak menegang dan memeluk kakaknya dengan erat.
"Ahh Mas aku mau keluar.." katanya.
Akhirnya mereka sama-sama terengah-engah dan Mas Hadi terbaring disamping Sonya. Akhirnya kamipun terdiam.
"Ahh.. sungguh enak sekali ya Andrie.." kata Mbak Linda.
"Ya Mbak luar biasa." jawabku.
"Kamu nggak usah pulang Andrie.. tidur disini saja.." kata Mbak linda lagi.
Akhirnya akupun tidak diperbolehkan pulang dan harus menginap malam itu. Malam itu kembali kami main bergantian.
Sementara hasil rekaman dari handycam kami simpan sebagai kenang-kenangan. Hanya orang yang pernah tidur dengan kami saja yang pernah melihat hasil rekaman tersebut. Rekaman yang dibuat oleh Mas Hadi tidak boleh di gandakan karenanya hanya terdiri dari satu kaset saja. Akhirnya pada hari itu aku bisa dengan puas meniduri Mbak Linda didepan suaminya dan meniduri Sonya, adiknya sendiri. Tapi aku tidak pernah puas meniduri Sonya karena tubuhnya yang benar-benar sempurna. Akhirnya aku diajak Sonya ke apartemennya dan kami kembali melakukan hubungan seks kami dengan sebebas-bebasnya, sampai suami Sonya pulang kesana. Aku bisa menikmati tubuh Sonya sepuas-puasnya. Walaupun suami Sonya tahu aku telah meniduri isterinya, dia tidak marah karena dia tahu kalau aku juga telah diijinkan Mas Hadi meniduri adiknya
Dan kira-kira 2 minggu setelah itu, Mas Hadi memintaku melalui telepon, agar mengajak Yuni datang kerumahnya. Aku langsung menyanggupinya. Aku langsung menelpon Yuni dan menympaikan hal tersebut. Ternyata Yuni juga tidak keberatan ditiduri kakak iparnya. Aku tidak ambil pusing dengan yang akan terjadi, walapun pacarku nanti akan ditiduri Mas Hadi dihadapanku. Bagiku selagi masih suka sama suka aku bisa menerimanya.
Pada hari Sabtu, aku dan Yuni pergi kerumah Mas Hadi. Yuni memakai baju warna merah, sehingga kulitnya kelihatan lebih putih. Sesampainya disana kami disambut Mbak Linda dan Mas Hadi. Mereka lalu mengajak kami makan malam bersama-sama. Setelah makan, kami lalu keruang tamu dan mengobrol tentang berbagai hal. Mas Hadi duduk disamping Mbak Linda. Sedangkan aku duduk di samping Yuni. Waktu itu jam telah menunjukkan pukul 8.30 malam. Tiba-tiba Mas Hadi mendekati Yuni yang duduk di sampingku.
Tanpa menunggu reaksi Yuni, Mas Hadi langsung saja duduk disamping Yuni.
"Andrie, sekarang giliranku ya?" kata Mas Hadi sambil tersenyum padaku.
Mas Hadi langsung saja meremas-remas payudara Yuni dan menggerayangi tubuhnya.
Yuni hanya menyandarkan tubuhnya ketubuhku dan membiarkan tangan Mas Hadi meremas-remas payudaranya. Sementara Mbak Linda hanya tersenyum saja melihat suaminya mulai menggerayangi tubuh adiknya.
"Nah.. Mas Hadi sudah mulai lagi ya.." kata Mbak Linda sambil tersenyum.
"Yuni sekarang giliranku menidurimu ya, karena kamu sudah tahu kan, Andrie juga sudah meniduri isteriku." kata Mas Hadi sambil tersenyum.
"Silahkan saja Mas, aku juga pingin merasakan kontol Mas Hadi" jawab Yuni juga tersenyum.
Yuni membiarkan Mas Hadi memasukkan tangannya kedalam baju Yuni. Malah Yuni semakin bersandar pada tubuhku dan seakan-akan menyodorkan payudaranya untuk diremas Mas Hadi. Melihat itu Mas Hadi kelihatan semakin bernafsu. Mas Hadi langsung membuka baju Yuni. Ternyata Yuni dari rumah sengaja tidak memakai BH, sehingga langsung kelihatan payudaranya yang indah.
Mas Hadi langsung menciumi bibir Yuni di hadapanku. Yunipun membalas ciuman kakak iparnya. Awalnya aku merasa cemburu juga pacarku digituin dihadapanku. Tapi lama-lama aku jadi terbiasa juga dan menikmati apa yang kulihat ini. Yuni dan Mas Hadi masih terus berciuman dan saling melumat bibir dihadapanku. Sementara Mbak Linda hanya tersenyum menyaksikan adegan tersebut. Yuni sudah setengah bugil. Sekarang Mas Hadi mulai menciumi payudara Yuni. Yuni membiarkan saja payudaranya diciumi dan dihisap kiri kanan. Kemudian Mas Hadi mulai melepaskan celana panjang yang di pakai Yuni, hingga dia hanya memakai celana dalam saja. Tapi celana dalamnya juga langsung dilepas Mas Hadi, hingga Yuni benar-benar bugil.
"Wah.. tubuhmu benar-benar indah Yuni.. Sebenarnya sudah lama aku ingin meniduri kamu." kata Mas Hadi dengan penuh nafsu.
Mas Hadi lalu menjilati memek Yuni. Yuni hanya menjerit senang
"Awww.. enak Mas.. terus.." katanya.
Aku yang melihat adegan tersebut jadi terangsang juga. Tanganku mulai meremas-remas payudara Yuni dari belakang. Jadi sementara Mas Hadi menjilati memeknya dari depan aku meremas-remas payudaranya dari belakang. Mbak Linda masih duduk ditempatnya dan sepertinya dia juga sudah mulai terangsang. Tapi dia kelihatannya masih ingin melihat dulu.
"Yuni, katamu dulu ingin dimasuki kontol cowok 2 orang sekaligus, sekarang kesempatanmu ya.." kata Mbak Linda.
"Ya Mbak.. gimana sih rasanya ya.. sekarang Mbak diam dulu disana ya.." kata Yuni dengan mata yang terpejam dan nafas terengah-engah.
Tanganku masih terus meremas-remas payudara Yuni sementara Mas hadi masih asyik menjilati memek Yuni. Kemudian Mas Hadi menanggalkan seluruh pakaiannya hingga benar-benar bugil seperti Yuni. Mas Hadi lalu menyodorkan kontolnya ke Yuni. Yuni langsung mengulum kontol kakak iparnya. Mas Hadi hanya merem melek saja.
"Ahh.. enak Yun.." kata Mas Hadi.
Aku juga sudah tidak tahan lagi. Aku langsung berdiri dan membuka pakaianku hingga bugil. Sementara Yuni sekarang bersandar di sofa sambil menghisap kontol Mas Hadi. Kemudian aku langsung menyodorkan kontolku ke mulut Yuni. Yuni menyambutnya dan menghisapnya bergantian dengan kontol Mas Hadi.
Akhirnya Mas Hadi mulai menindih tubuh Yuni dan memasukkan kontolnya kedalam memek Yuni. Yuni hanya menjerit kecil saja.
"Awww.. enak Mas.." katanya lagi.
Mas Hadi mulai memaju-mundurkan pantatnya dan Yuni semakin mengangkangkan kakinya. Sementara mulutnya asyik mengulum kontolku yang semakin tegang. Mas hadi masih terus menggoyang Yuni dari atas dan Yuni masih terus mengulum-ngulum kontolku dengan bersemangat. Kemudian Mas Hadi menyuruh Yuni menungging. Yuni pun menurutinya. Mas Hadi lalu memasukkan kontolnya dari belakang dan Yuni kembali memasukkan kontolku kedalam mulutnya. Persis adegan waktu aku meniduri Mbak Linda dihadapan suaminya dulu. Tak lama tubuh Mas Hadi kelihatan menegang tanda dia mau orgasme. Benar saja Mas Hadi membenamkan kontolnya dalam-dalam kedalam memek Yuni. Akupun serasa mau keluar juga akibat kontolku dihisap oleh Yuni. Bersamaan dengan itu Yunipun kelihatan juga mau orgasme. Tubuhnya menegang. Aku lalu memegangi kepala Yuni dan membenamkan kontolku kedalam mulutnya. Akhirnya Mas Hadi, aku dan Yuni keluar secara bersamaan.
Kami terduduk di sofa. Yuni dan Mas Hadi tersandar di sofa. Begitu juga denganku. Mbak Linda yang dari tadi melihat saja mulai mendekati Mas Hadi dan mengulum sisia sperma yang menempel di penisnya. Setelah itu Mbak Linda mengulum kontolku dan membersihkan sisa sperma yang menmpel dikontolku dan menelan semua sperma yang telah dijilatnya tadi. Kemudian dia jongkok dihadapan Yuni yang duduk mengangkang dengan mata terpejam. Mbak Linda kemudian juga menjilati memek Yuni yang penuh dengan sperma.
Kulihat Yuni agak kaget dengan yang dilakukan kakaknya.
"Ahh.. Mbak ngapain Mbak..?" kata Yuni lagi.
Tapi Mbak Linda tidak mengacuhkan Yuni, dia tetap saja menjilati memek adiknya itu. Akhirnya mungkin karena enak, Yuni membiarkan saja memeknya dijilati kakaknya. Aku dan Mas Hadi hanya memperhatikan adegan itu. Lama-lama kontolku dan kontol Mas Hadi tegang lagi.
Aku langsung menggerayangi tubuh Mbak Linda yang sedang menjilati memek adiknya. Aku lalu membuka seluruh pakaian Mbak Linda hingga bugil. Kemudian aku menyodorkan kontolku yang sudah tegang ke mulut Mbak Linda dan Mbak Linda menghisap-hisap kontolku. Sementara itu Mas Hadi duduk di sofa dan menyuruh Yuni duduk di pangkuannya. Yuni lalu mengangkangkan kakinya dan mengarahkan kontol Mas Hadi kedalam memeknya. Aku jadi tidak sabar ingin kembali merasakan memek Mbak Linda.
Aku duduk disamping Mas Hadi dan menyuruh Mbak Linda melakukan hal yang sama dengan Yuni. Mbak Linda mengangkangkan kakinya dan memasukkan kontolku kedalam memeknya. Akhirnya kami melakukan hubungan seks dengan duduk berdampingan. Aku terus menciumi dan menghisap payudara Mbak Linda. Begitu juga dengan Mas Hadi masih asyik menghisap payudara Yuni bergantian kiri kanan. Lama kami melakukan hal tersebut.
"Mas kita gantian yuk.." kata Yuni pada Mas Hadi.
Mas hadi hanya mengangguk saja dan melepaskan kontolnya dari memek Yuni. Aku juga melakukan hal yang sama. Mbak Linda mulai melakukan hal tadi dengan suaminya, begitu juga aku dengan Yuni.
Agak lama juga kami melakukan gaya tersebut. Kami bisa saling melihat pasangan lain dengan goyangan pinggul yang makin merangsang. Tak lama kamipun mulai merasakan tanda-tanda mau keluar. Dan akhirnya kamipun keluar hampir bersamaan. Kamipun terkulai lemas di sofa.
Demikianlah, pada waktu itu aku juga bisa kembali meniduri Yuni dan Mbak Linda bergantian. Begitu juga dengan Mas Hadi, juga meniduri Yuni dan Mbak Linda bergantian. Dan sekali waktu aku juga mengajak Yuni ke rumah Sonya. Disana aku juga bisa menikmati tubuh Yuni dan Sonya sekaligus.
*****
Dan sekian dulu kisahku ini, lain kali akan kulanjutkan lagi. Bagi anda yang ingin mengirim e-mail atau untuk saling bertukar cerita dan pengalaman silahkan hubungi aku di alamat e-mail di bawah ini. Setiap e-mail yang dikirimkan pasti aku balas. Terima Kasih.
Tamat