ini berawal dari suati Siang saat aku sendirian di rumah. Ayah, Ibu dan adik-adikku sedang ada acara masing-masing. Aku yang memang sedang tidak ada acara, bertugas untuk menjaga rumah. Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian, aku berniat untuk membersihkan rumah. Baca cerita dewasa daun muda tita mantan pacar adikku selengkapnya disini.
“Aku mau memberikan kejutan yang baik kepada orang-tuaku…” pikirku waktu itu.
Ketika aku sedang membersihkan kamarku (waktu itu aku masih tidur berdua dengan Dewi, adikku yang bungsu), aku menemukan foto Dewi dengan mantan pacarnya waktu SMU yang bernama Herland. Keluargaku dan Herland sudah cukup dekat, bahkan dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri. Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru, Herland mulai jarang main ke rumah.
Tiba-tiba aku yang kangen dengan Herland karena sudah jarang bertemu, sempat berpikir kenapa tidak aku undang saja dia main ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Herland yang masih aku simpan di Handphone-ku. Aku sengaja tidak memberitahukan kalau keluargaku sedang tidak ada di rumah semuanya, termasuk Dewi. Takut saja kalau Herland nanti merasa segan untuk main ke rumah. Aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Herland agar dapat berpacaran kembali. Siapa tau dengan mengundang Herland ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencana.

Sesaat setelah mengirimkan SMS, aku melanjutkan membersihkan kamarku yang sempat terhenti sesaat, sambil menunggu balasan darinya. Sesekali aku melihat Handphone-ku apakah sudah ada balasan dari Herland atau belum, namun cukup lama menunggu aku belum juga mendapatkan balasan darinya. Sampai akhirnya aku lupa sendiri dan larut dalam pekerjaanku.
Ketika membereskan lemari baju di kamar adikku yang cowok, aku menemukan sekeping DVD tanpa cover. Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD tersebut di ruang tengah.
Di layar TV sekarang terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Badanku gemetar dan jantungku berdegup kencang karena ternyata DVD tersebut adalah Blue Film.
Aku yang tadinya berniat menghentikan film tersebut dan mengembalikan ke tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja. Di tengah-tengah film, pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan teman-teman kampus Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka.
Birahiku tiba-tiba saja semakin tinggi. Aku memang sudah seminggu ini tidak melakukan masturbasi. Sehingga selama menonton, tanpa sadar bajuku sudah tidak karuan. Kaos berwarna hitam yang aku pakai, sudah terangkat sampai di atas payudara. Kemudian Bra-ku sudah dalam keadaan terlepas. Kuelus-elus sendiri payudaraku sambil sesekali kuremas. Sungguh enak sekali rasanya, apalagi kalau sampai terkena putingnya.
Celana pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki, lalu tanganku aku masukan ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tangan kananku semakin cepat menggosok klitoris, sementara yang satunya sibuk meremas-remas toketku sendiri.
“Oohh.. Ooohh..” desahku yang sudah merasa hampir mencapai orgasme.
Tiba-tiba, pintu depan diketok. Tentu saja aku gelagapan memakai pakaianku yang terbuka disana-sini. Setelah itu aku mematikan DVD player tanpa sempat mengeluarkan Disc-nya.
“Aduh gawat…!!” pikirku panik.
“Siapa ya? Apa jangan-jangan Ayah dan Ibu? Tapi kan baru sebentar…” aku mulai kuatir.
Dengan terburu-buru aku membukakan pintu. Ternyata di depan pintu berdiri sosok yang sudah aku kenal, yaitu Herland mantan pacar adikku.
“Halo Teteh! Tadi SMS Herland ya? Maaf ya udah lama gak main nih…” katanya dengan ceria.
“Kirain Herland gak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih?” tanyaku.
“Emang sengaja Teh. Kan Herland mau ngasih surprise sama keluarga mantan pacar nih…” jawabnya sambil tersenyum cuek.
“Oh gitu? Teteh kirain Herland udah nggak mau lagi main ke rumah…” candaku sambil mempersilakan duduk di ruang tamu.
Herland tersenyum mendengar candaku, mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku.
“Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi pada kemana?” tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang.
“Sedang ada acara masing-masing tuh. Dewi juga lagi pergi sama temannya, jadi di rumah cuma ada Teteh doang. Maaf ya Teteh gak kasih tau Herland sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah lama gak ngobrol sama Herland sih…” aku mencoba menerangkan dan berharap Herland dapat maklum.
Terus terang saja, aku sudah sangat kangen dengan Herland. Ternyata Herland pun mau mengerti maksudku. Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil namaku dengan ‘Teteh’ berbeda dengan kebanyakan teman-teman Dewi yang memanggilku dengan ‘Kakak’. Maklum saja keluarga Herland termasuk Broken Home, tapi tidak berarti dia nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orangtua.
Karena sudah lama aku tidak mengrobrol dengan Herland, kami berbicara banyak mengenai berbagai hal. Aku juga sempat memperhatikan di usianya yang menginjak 17 tahun, ia mulai tumbuh sebagai seorang pria dewasa. Walaupun secara fisik wajahnya yang terbilang biasa saja belum banyak berubah, tinggi badannya juga masih tidak berbeda denganku, hanya sekitar 160 cm. Tapi sikapnya yang sekarang sudah jauh lebih dewasa.
Setelah cukup lama mengobrol, aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor setelah berberes rumah. Aku kemudian pamit dengan Herland untuk mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan siang bersama. Di saat makan, aku merasa Herland terus memperhatikan tubuhku yang saat itu memakai kaos putih ketat dan hotpants warna kulit.
“Huh, dasar cowok! Dimana-mana sama aja…!” omelku dalam hati.
Namun aku bisa memaklumi dia, karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat sexy dan menggiurkan.
“Ada apa Land? Kok ngelamun sih? Lagi mikirin Dewi ya?” aku berpura-pura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya.
“Ah, enggak kok Teh. Dewi kan sekarang udah punya pacar baru…” ujar Herland sekenanya.
“Herland jangan pulang buru-buru yah. Tadi Teteh udah kasih tau ke Dewi kalau Herland sedang ada di rumah…” kataku berharap supaya Herland dapat lebih lama di sini.
“Iya deh Teh. Herland juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang…” jawabnya.
“Ya udah, Herland nonton TV dulu aja. Teteh mau masuk ke kamar dulu. Mau istirahat sebentar…” lanjutku.
“Ya udah Teh, nggak apa-apa kok. Teteh istirahat aja dulu…” kata Herland.
Setelah pamit ke Herland, aku beranjak masuk ke kamar tidur. Setelah menutup pintu kamar, aku bercermin. Wajahku terbilang manis, kulit kuningku juga bersih dan mulus karena sering luluran. Walaupun badanku mungil, tapi terbilang proporsional. Bajuku kemudian aku lepas dan mencopot Bra-ku, karena aku terbiasa tidur tanpa menggunakan Bra. Kemudian aku memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang, dan tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah, karena sesuai dengan postur mungilku.
Aku tersenyum sendiri melihat hotpants-ku yang memang membuat aku tampak sexy. Pantas saja Herland sampai memperhatikan tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup lelah, merebahkan diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba beristirahat sejenak. Belum lama beristirahat, aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku. Astaga! Aku baru ingat, itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi. Apa Herland sedang menyetelnya? Penasaran, aku pun bangkit dari tempat tidurku, dengan terburu-buru aku memakai kaos tanpa sempat memakai Bra terlebih dahulu, kemudian dengan perlahan-lahan aku keluar dari kamarku.
Begitu aku membuka pintu kamar, aku melihat pemandangan yang mendebarkan. Herland sedang berada di karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocok-ngocoknya sendiri. Ternyata penisnya cukup besar juga untuk anak seusia dia, kurang lebih sekitar 14 cm dan sudah tampak tegang sekali.
Aku berpura-pura batuk, kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Herland dan ikut duduk disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya. Lalu dengan terburu-buru dia memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi.
“Eh, Te…teh ga-ak jadi istira…hat ya…?” kata Herland salah tingkah.
Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD dan hendak mematikan filmnya.
“Iya nih Land, gerah banget di dalam. Eh, filmnya nggak usah dimatiin. Kita nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh…” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih ketatku saja.
“Hah? Teteh mau i-ikut nonton…? Jangan Teh Herland malu…” katanya gugup.
“Kok Herland masih malu? Kayak sama siapa saja. Herland kan sudah seperti keluarga sendiri, masa masih malu sama Teteh?” kataku meyakinkannya.
“I-iya deh…” jawab Herland dan tidak jadi mematikan DVD-nya.
Dengan santai aku duduk di samping Herland sambil ikut menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga hotpants-ku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku. Adegan-adegan erotis yang diperlihatkan bintang porno itu memang sungguh menakjubkan, mereka bergumul dengan buas dan saling menghisap. Aku melirik ke arah Herland yang sejak tadi bergantian antara memandangi adegan panas tersebut dan terkadang juga melihat ke arah paha dan payudaraku. Terlihat ia berkali-kali menelan ludahnya. Nafasku juga mulai memburu karena terangsang melihat Film tersebut.
“Land, kamu udah pernah bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba.
“Eh, kok Teteh tau-tau nanya kayak gitu sih?” jawab Herland bingung.
Herland agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pada kaos putihku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga sekarang cetakan vagina pada Hotpants-ku terlihat jelas.
“Gak usah malu Land. Teteh bisa jaga rahasia kok…!” tanyaku semakin penasaran.
“Belum pernah kok Teh… Beneran deh!” jawab Herland tersipu.
“Tapi kamu udah sering nonton Film kayak gini kan?” pancingku.
“Lumayan sering sih Teh. Tapi paling Herland nontonnya rame-rame, atau kalo lagi nonton sendirian sambil ngocok deh…” jawabnya mulai santai.
“Land, menurut kamu Teteh cantik gak sih?” lanjutku terus menggoda Herland.
“Iya Teh! Sebenernya dari dulu Herland udah merhatiin kalo Teteh tuh cantik…” timpal Herland.
Merasa dipancing seperti itu Herland mulai memberanikan diri untuk memegang tanganku. Aku sedikit kaget, namun membiarkan tanganku dibelai oleh telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Herland basah oleh keringat karena gugup. Karena aku biarkan, dia terus membelai-belai bagian tangan seraya perlahan-lahan mulai naik untuk mengusap pergelangan tanganku. Aku pasrah saja ketika Herland memberanikan diri melingkarkan tangannya pada bahuku. Namun tampaknya ia belum berani untuk menatap mataku. Sambil terus memeluk bahuku, tangan kanannya mulai berani memegang-megang payudaraku.
“Enak ya Teh diginiin…?” tanya Herland disela permainan tangannya.
“Emph… Emph…” aku hanya merintih menikmati remasan Herland pada payudaraku.
Sambil memegang payudaraku, dengan ganas Herland mulai menciumi bibir dan leherku. Akupun dengan tak kalah ganasnya membalas ciuman-ciumannya. Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini menjadi riuh oleh suara-suara kecupan dan rintihan-rintihan erotis. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku yang sudah terangsang berat berniat untuk melanjutkan ke bagian yang lebih jauh lagi.
“Land… Sebentar deh. Teteh buka kaos dulu ya…” kataku menghentikan pegangannya.
Herland hanya mengangguk mendengar kata-kataku. Tentu saja dia pasti sudah tidak sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus apa-apa.
“Land, payudara Teteh bagus gak?” ketika aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas di hadapannya.
“Ba-bagus Teh…!” jawabnya dengan terbata-bata.
Herland tampak melotot menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Merasa terus dipancing seperti itu, Herland tampaknya tidak tahan lagi. Ia langsung melumat bibirku sambil meraba-raba payudaraku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku memejamkan mata meresapinya, Herland semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku dari luar. Sambil melumat, lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku sehingga lidahku pun ikut bermain. Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan kuluman lidah Herland yang agresif, ditambah remasan-remasan telapak tangannya pada kedua payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik. Sementara di bawah sana kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba pahaku yang mulus.
“Aaaaahh Herlaaand…. Aaaahhhhhhh….” aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku.
“Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih…!” sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku.
“Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland!” pintaku kepada Herland.
Herland yang tadinya malu-malu semakin salah tingkah mendengar permintaanku. Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia bugil. Aku semakin terangsang melihat tubuh bugil Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot. Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalau waktu dulu ngebayangin bentuk penis cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.
“Wah penis kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus… Teteh boleh isep ya…!?” tanyaku tidak sabar.
Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat.
“Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh! Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh…” penis Herland terasa nikmat sekali di mulutku.
“Teh… Aaaah… Enaaakk…! Dari dulu emang Herland pengen banget ngerasain mulut Teteh ngisep kontol Herland. Akhirnya kesampaian juga…!” katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya.
Aku semakin bernafsu menghisap penisnya, terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah.
“Hmm… nikmat banget penis kamu Land!” kataku memuji kenikmatan penisnya.
“Aaaaahh.. Eeennakk banget! Teteh udah pengalaman yah?” ceracau Herland menikmati hisapanku.
Aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Herland. Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga terlentang di karpet, lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja meremas-remas payudaraku.
“Ahh… Mmmh.. Uuuh.. Eenak Land…” desahku keenakan.
Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.
“Auwh… Nikmaaaat bangeett… Aaah…!” desahanku semakin kencang.
Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku. Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku. Mata Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi.
“Vagina Teteh bagus gak Land bentuknya..?” tanyaku penasaran.
“Bagus banget Teh! Herland suka banget memek yang nggak ada bulunya kayak gini. Mana masih rapet banget lagi…” jawabnya.
Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku.
“Sshhhh…” desahku dengan agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku.
Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan pra-orgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha mulusku.
“Eemmhh… Enaaaakk bangeettt…!” aku terus mendesah membangkitkan nafsu Herland.
Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia jilati cairanku dijarinya itu, aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri. Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku, kali ini dia mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya.
Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku, kurasakan Herland mulai menjilati pahaku yang mulus, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geli-geli enak seperti mau pipis. Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat. Tangannya juga terus mengelus paha dan pantatku yang mempercepat naiknya libidoku.
“Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh.. Eenak… Terus…!” jeritku.
“Slurp… Slurp… memek Teteh gurih banget… Mmmh… Slurrrppp…” katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah.
Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku.
“Aaaaaaaaaahh…” aku menjerit panjang merasakan nikmat pada seluruh tubuhku.
Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatan-jilatan lidah Herland pada vaginaku.
Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya selama kurang lebih lima menitan. Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Herland melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.
“Emang enak banget deh cairan memeknya Teteh…!!” puji Herland kepadaku.
“Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh…” aku juga ikut memuji Herland.
“Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah…” pintanya.
“Herland mau Teteh apain?” tanyaku yang masih dalam keadaan lemas karena baru mencapai orgasme.
“Sepongin kontol Herland lagi dong! Abisnya bikin ketagihan sih!” jawab Herland.
Lalu Herland duduk di sofa sambil kembali memamerkan penis miliknya yang sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat dan pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan birahi Herland.
“Aaaah… Teteeeeh…! Enaak bangeeet…” Herland semakin mendesah kencang.
Setelah puas mengocok-ngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan pelan. Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan penis itu ke mulutku. Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan aroma khas pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya. Hal itu membuat Herland blingsatan sambil meremas-remas rambutku.
“Sluurpp… Sluuuurp… Mmmmmh..” desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya.
“Enak ya Land…? Hmm…?” tanyaku sambil mengangkat kepala dari penis Herland dan menatapnya dengan senyum manisku
“Enaaak banget Teh…” Herland mendesah-desah keenakan.
Herland mulai mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua payudaraku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penisnya. Kusedot dengan keras penis hitam itu. Kubuat pemiliknya medesah-desah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik oralku.
“Oooh… Terus Teehh… Herland hampir keluar…!” Herland semakin mendesah.
Karena Herland sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya. Aku semakin bersemangat memainkan penis miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya.
“Aaahh… Herland keluaaaarrr Teeeh..!!” desahan Herland semakin kencang.
“Croot.. Croot..” tak lama kemudian penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut mulut, wajah, payudara dan hampir seluruh tubuhku. Dengan sigap aku menelan dan menjilati sperma Herland seperti seorang yang menjilati es krim dengan nikmatnya. Aku benar-benar menikmati permainan ini.
“Eeehhmmm… Sluuurp…” aku terus menikmati menghisap penisnya.
Kemudian aku meneruskan untuk mengusap dan aku jilati semua spermanya yang berceceran di tubuhku sampai tak tersisa. Lalu aku hisap penisnya dengan kuat supaya sisa spermanya dapat kurasakan dan kutelan. Setelah aku yakin spermanya sudah benar-benar habis, aku melepaskan hisapan pada penisnya, kemudian benda itu mulai menyusut pelan-pelan.
“Nikmatnya sperma kamu Land…” bisiknya mesra seraya menjilat sisa-sisa spermanya yang masih menempel pada bibirku.
“Obat awet muda ya Teh…” kata Herland bercanda.
“Yaa begitulah… Makanya Teteh tetep awet muda kan?” aku ikut membalas candanya.
Walaupun sudah sempat mencapai orgasme, namun birahiku belum juga padam. Aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya.
“Land.. Ayo sekarang masukin penis Herland ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih…” perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu.
Tanpa pikir panjang lagi, Herland lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku.
“Uuhh… Nnggghhh…!” desisku saat penis yang sudah sangat keras itu membelah bibir kemaluanku.
“Teteh mau tau apa yang pengen Herland lakuin ke Teteh dari dulu? Herland pengen ngentot Teteh sampai ketagihan…!!” katanya sambil tersenyum nakal.
“Aaaauw… Pelan-pelan dong Land… Aaakh…” desahku sedikit kesakitan.
Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena penis Herland termasuk besar ukurannya.
“Auuhh.. Enaaak Land…” desahku yang semakin merasakan nikmat.
Herland tampak merem-melek menahan nikmat. Tentu saja karena Herland baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.
“Aaaahh… Nikmaat bangeett Laaand….” teriakku.
Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kurasakan cairan hangat vaginaku mengalir di pahaku. Masa bodoh dengan status Herland yang adalah mantan pacar adikku! Sudah kepalang tanggung pikirku, aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Herland. Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur.
“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” suara penisnya sedang keluar masuk di vaginaku.
“Aakh…! Aaaakh…! Nikmaaat banget… Laand…” aku meneriakkan nama Herland.
Aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis Herland yang sangat tegang itu.
“Ooh… Lebih keras lagiii Laand… Lebih cepaaat…” jeritku kenikmatan.
Keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Herland malah mencabut penisnya, mungkin ia lelah dengan posisi ini.
“Dasar ABG…!” umpatku dalam hati.
Aku jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang penis Herland untuk masuk ke dalam liang vaginaku.
“Ooooooh.. Herlaannddd…!!” aku menjerit keenakan.
Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
“Ouuh.. Memek Teteh enak bangeeet…! Penis Herland serasa dipijat…” desahnya.
“Uggh.. Uuuh.. Penis Herlaaand… Juga nikmaat…” aku juga memuji keperkasaan penisnya.
Kedua tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat. Karpet di ruangan ini pun sudah basah oleh cairan sperma Herland maupun lendir yang meleleh dari vaginaku. Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami, kami masih saling memompa, merintih, melenguh, dan mengerang. Aku menghujamkan vaginaku berkali-kali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat.
“Teeeh… Herland bentar lagi keluar nih…!” erangnya panjang sambil meringis.
Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat.
“Aaaaaah… Teteeeh juga udah mau keluar Land…!! Kita keluar sama-sama Land…!!” aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme.
“Oooohh… Teeehhh… Aaaaaahh…!!” Herland berteriak panjang.
Goyanganku semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling berciuman sambil berpelukan erat. “Cret.. Cret..” kami berdua mengerang dengan keras sambil menikmati tercapainya orgasme pada saat yang bersamaan. Aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak, tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya. Dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku memeluk erat-erat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang. Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga sebelah rumahku akan mendengarkan jeritan-jeritan kami.
Herland mencabut penisnya vaginaku dan akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat.
“Aaahh… Land… kamu hebaaat banget Land…” pujiku sambil mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini.
“Herland ju… ga Teh… Haaah…. Haaaah… Terima kasih untuk kenik… matan ini… Belum pernah Herland merasakan nikmat yang luar biasa seperti ini…” jawab Herland sambil terengah-engah seraya mengecup keningku dengan mesra.
Setelah merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sperma, keringat dan liur. Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman dengan mesra saja, karena kami takut tiba-tiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang. Siraman air pada tubuhku benar-benar menyegarkan kembali pikiran dan tenagaku setelah seharian penuh ‘bermain’ dengan Herland.
Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar ‘medan laga’ tadi dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi. Setelah beres, kami pun sedikit berbincang mengenai kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah bersetubuh, karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya. Ternyata dari pengakuannya, memang Herland belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Herland mengaku melakukan ini hanya berdasarkan yang dia lihat dari DVD ataupun internet saja.
Di dalam pikiranku, aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya penis Herland. Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Herland. Dia berharap kami dapat melakukannya lagi kapan-kapan. Aku pun juga berharap dapat menikmati penis Herland lebih sering lagi.


Sebut saja namaku Otong (bukan nama sebenarnya), aku bekerja di sebuah perusahaan cukup terkenal di Jawa Barat, di sebuah kota yang sejuk, dan saya tinggal (kost) di daerah perkampungan yang dekat dengan kantor. Di daerah tersebut terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik & manis. Aku dan teman-teman kost setiap pulang kantor selalu menyempatkan diri untuk menggoda cewek-cewek yang sering lewat di depan kost. Di sebelah kostku ada sebuah warung kecil tapi lengkap, lengkap dalam artian untuk kebutuhan sehari-hari, dari mulai sabun, sandal, gula, lombok, roti, permen, dsb itu ada semua. Aku sudah langganan dengan warung sebelah. Kadang kalau sedang tidak membawa uang atau saat belanja uangnya kurang aku sudah tidak sungkan-sungkan untuk hutang. Warung itu milik Ibu Ita (tapi aku memanggilnya Tante Ita), seorang janda cerai beranak satu yang tahun ini baru masuk TK nol kecil. Warung Tante Ita buka pagi-pagi sekitar jam lima, terus tutupnya juga sekitar jam sembilan malam. Warung itu ditungguin oleh Tante Ita sendiri dan keponakannya yang SMA, Krisna namanya.

Seperti biasanya, sepulang kantor aku mandi, pakai sarung terus sudah stand by di depan TV, sambil ngobrol bersama teman-teman kost. Aku bawa segelas kopi hangat, plus singkong goreng, tapi rasanya ada yang kurang…, apa ya..?, Oh ya rokok, tapi setelah aku lihat jam dinding sudah menunjukkan jam 9 kurang 10 menit (malam), aku jadi ragu, apa warung Tante Ita masih buka ya…?, Ah…, aku coba saja kali-kali saja masih buka. Oh, ternyata warung Tante Ita belum tutup, tapi kok sepi…, “Mana yang jualan”, batinku.
“Tante…, Tante…, Dik Krisna…, Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi seperti ini, kali saja lupa nutup warung.
Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi…, Tante Ita?”.
“Oh ya…, tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.
Yang keluar ternyata Tante Ita, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai mandi juga habis keramas.
“Oh…, maaf Tante, Saya mau mengganggu nich…, Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho Dik Krisna mana?
“O…, Krisna sedang dibawa ama kakeknya…, katanya kangen ama cucu…, maaf ya Mas Otong Tante pake’ pakaian kayak gini… baru habis mandi sich”.
“Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus handuk…, putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar tubuh Tante Ita, soalnya biasanya Tante Ita selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Ita tidak memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.
Malam gini kok belum tutup Tante..?
“Iya Mas Otong, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pake’ pakaian dulu?
“Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.
“Wah ngerepoti Mas Otong kata Tante Ita…, sini biar Tante ikut bantu juga”. Warung sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.
“Trimakasih lho Mas Otong…?”.
“Sama-sama…”kataku.
“Tante saya lewat belakang saja”.
Saat aku dan Tante Ita berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan Tante Ita terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Ita menjerit sambil secara reflek memelukku.
“Mas Otong…, tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante”, kata tante dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam merah muda, dengan background hitam rambut-rambut halus di sekitar vaginanya yang tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari burungku yang sudah bangun sejak tadi menyentuh tante.
“Mas Otong…, burungnya bangun ya..?”.
“Iya Tante…, ah jadi malu Saya…, habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi, jadi nafsu Saya Tante…”.
“Ah tidak apa-apa kok Mas Otong itu wajar…”.
“Eh ngomong-ngomong Mas Otong kapan mo nikah…?”.
“Ah belum terpikir Tante…”.
“Yah…, kalau mo’ nikah harus siap lahir batin lho…, jangan kaya’ mantan suami Tante…, tidak bertanggung jawab kepada keluarga…, nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu…, tapi ada yang lebih menyiksa Mas Otong… kebutuhan batin…”.
“Oh ya Tante…, terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu…”, tanyaku usil.
“Yah…, Tante tahan-tahan saja..”.
Kasihan…, batinku…, andaikan…, andaikan…, aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin Tante Ita…, ough…, pikiranku tambah usil.
Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.
“Mas Otong burungnya masih bangun ya…?”.
Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Ita meraba burungku.
“Wow besar juga burungmu, Mas Otong…, burungnya sudah pernah ketemu sarangnya belom…?”.
“Belum…!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah kurasakan.
“Mas…, boleh dong Tante ngeliatin burungmu bentarr saja…?”, belum sempat aku menjawab, Tante Ita sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus kaos oblong.
“Oh…, sampe’ keluar gini Mas…?”.
“Iya emang kalau burungku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri tidak tahu persis berapa panjang burungku…?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan Tante Ita.
“Wah…, Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Otong pasti bakal seneng dapet suami kaya Mas Otong…”, kata tante sambil terus mengocok burungku. Oughh…, nikmat sekali dikocok tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat, tanpa aku tahu, Tante Ita sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku tahu karena burungku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak terlalu besar itu.
“Ough…, Tante…, nikmat Tante…, ough…”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak dagangan, kali ini tante memasukkan burungku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia keluar-masukkan burungku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot…, ough…, seperti terbang rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu…, ough…, sesshh.
Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi burungku sambil berjalan ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Ita naik sambil nungging di atas meja membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.
“Mas Otong…, berbuatlah sesukamu…, cepet Mas…, cepet…!”.
Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut…, woow…, pemandangan begini indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau Tante Ita sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.
“Ough Mas…, ough…”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.
“Terus Mas…, Maas…”, aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.
Kemudian Tante Ita membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk ke atas.
“Ayo Mas Otong…, Tante sudah tidak tahan…, mana burungmu Mas… burungmu sudah pengin ke sarangnya…, woww…, Mas Otong…, burung Mas Otong kalau bangun dongak ke atas ya…?”. Aku hampir tidak dengar komentar Tante Ita soal burungku, aku melihat pemandangan demikian menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan burungku dibibir vaginanya.
“Aughh…”, teriak tante.
“Kenapa Tante…?”, tanyaku kaget.
“Udahlah Mas…, teruskan…, teruskan…”, aku masukkan kepala burungku di vaginanya, sempit sekali.
“Tante…, sempit sekali Tante.?”.
“Tidak apa-apa Mas…, terus saja…, soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian…, ntar juga nikmat…”.
Yah…, aku paksakan sedikit demi sedikit…, baru setengah dari burungku amblas…, Tante Ita sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.
“Augh…, Mas…, ouh…, Mas…, nikmat Mas…, terus Mas…, oughh..”.
Begitu juga aku…, walaupun burungku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya oughh luar biasa…, nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini burungku sudah amblas dimakan vagina Tante Ita. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante Ita. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.
“Oughh Mas…, ough…, luar biasa…, oughh…, Mas Otong…”, katanya sambil merem-melek.
“Kayaknya ini yang namanya orgasme…, ough…”, burungku tetap di vagina Tante Ita.
“Mas Otong sudah mau keluar ya..?”. Aku menggeleng. Kemudian Tante Ita telentang kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan. Tante Ita semakin mendesah, “Ough…, Mas…”, tiba-tiba Tante Ita memelukku sedikit agak mencakar punggungku.
“Oughh Mas…, aku keluar lagi…”, kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Ita.
“Tante…, Aku keluarin dimana Tante…?, di dalam boleh nggak..?”.
“Terrsseerraah…”,desah Tante Ita. Ough…, aku percepat gerakanku, burungku berdenyut keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh burungku. Akhirnya semua terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku muntahkan dalam vagina Tante Ita, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante Ita orgasme kembali, dia gigit dadaku.
“Mas Otong…, Mas Otong…, hebat Kamu Mas”.
Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Ita masih tetap telanjang telentang di atas meja.
“Mas Otong…, kalau mau beli rokok lagi yah…, jam-jam begini saja ya…, nah kalau sudah tutup digedor saja…, tidak apa-apa…, malah kalau tidak digedor Tante jadi marah…”, kata tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.
“Tante ingin Mas Otong sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum genit. Lalu aku pulang…, baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Ita, aku di panggil tante.
“Rokoknya sudah habis ya…, ntar malem beli lagi ya…?”, katanya penuh pengharapan, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante Ita tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.



Seks maraton, atau bercinta beberapa kali dalam rentang waktu yang berdekatan biasanya dilakukan pasangan menikah untuk mengusir kebosanan. Seks maraton biasanya juga menjadi solusi bagi pasangan menikah yang jarang bertemu atau menjalani masa pernikahan jarak jauh karena pekerjaan, untuk melepas kerinduan.
Namun hubungan seks yang terlalu lama dan bersemangat, apalagi jika dilakukan berkali-kali bisa menimbulkan dampak negatif. Efeknya bisa bermacam-macam, mulai dari memar pada beberapa bagian tubuh sampai serangan jantung. Ada beberapa kondisi yang harus Anda waspadai, jika ingin melakukan seks maraton bersama pasangan. Ini dia 10 efek negatif yang bisa terjadi karena hubungan seks yang berlangsung selama berjam-jam, seperti dikutip dari Intimate Medicine.

1. Lecet dan Memar
Saat gairah bercinta sedang tinggi-tingginya, benturan benda keras pada kepala atau bagian tubuh lainnya bisa saja terjadi, sehingga menimbulkan memar atau luka lecet. Karena pelepasan hormon oksitosin saat penetrasi seks, mungkin Anda dan pasangan tidak akan merasakan apapun. Tapi rasa sakit karena benturan tersebut baru akan terasa esok harinya setelah hubungan seks. Lutut, siku dan punggung biasanya merupakan beberapa bagian tubuh yang sering terbentur dan terluka saat hubungan seks.

2. Sakit Otot dan Persendian
Bercinta, merupakan salah satu bentuk lain dari aktivitas kardiovaskular. Sama seperti aktivitas kardiovaskular lainnya (aerobik, spinner, treadmill), hubungan seks bisa menyebabkan penumpukan lactic atau asam susu pada otot. Kondisi ini mengakibatkan persendian menopang beban yang tidak biasa, sehingga pada posisi seks tertentu akan menimbulkan rasa sakit yang mengganggu. Efeknya akan lebih terasa jika seks maraton dilakukan dengan gaya misionaris. Pria yang posisinya berada di atas, harus menahan berat tubuhnya dengan tangan sehingga rasa sakit akan terasa pada pergelangan tangan. Sementara pada wanita, akan mengalami kejang otot atau ketegangan pada bagian paha karena terlalu lama melebarkan kaki.

3. Lecet pada Organ Genital
Penetrasi seks yang terlalu lama saat seks maraton, akan menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan rasa sakit pada organ genital, dan biasanya banyak dialami wanita. Gesekan penis pada dinding vagina yang terlalu lama, akan membuat cairan lubrikasi berkurang dan bisa menyebabkan robekan kecil pada jaringan kulit di vagina. Selain sakit, biasanya juga menimbulkan rasa seperti terbakar. Jika Anda dan pasangan ingin melakukan seks maraton, sebaiknya gunakan lebih banyak cairan lubrikan atau agar lebih amannya hentikan penetrasi sementara jika sudah terasa sakit.

4. Dehidrasi
Penetrasi seks meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, sehingga tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhunya. Jika selama seks maraton Anda maupun pasangan tidak memiliki cairan tubuh yang cukup, bisa terjadi dehidrasi. Maka itu, minumlah banyak cairan mengandung garam (minuman isotonik) sebelum bercinta untuk mencegah dehidrasi. Jika saat bercinta Anda merasakan sakit kepala, berhenti sejenak dan minumlah dua gelas air putih.

5. Infeksi Saluran Kencing
Setelah beberapa jam sesi seks maraton, beberapa wanita mungkin mengalami infeksi saluran kencing akibat infeksi bakteri pada uretra mereka. Jika Anda ingin menghindari infeksi ini, sangat direkomendasikan untuk minum banyak air sebelum dan setelah bercinta.

6. Sakit Punggung
Sakit pada tulang belakang, mungkin bisa terjadi akibat gerakan-gerakan aneh atau posisi tubuh yang kurang baik saat bercinta, terutama selama seks maraton. Anda bisa menghindarinya dengan mencoba posisi seks yang tidak memerlukan 'kemampuan akrobatik' dan gerakan yang agresif. Pijatan sensual atau mandi air hangat bisa membantu meringankan sakit punggung akibat bercinta.

7. Kerusakan Urat Syaraf
Stimulasi yang terlalu kasar, lama dan langsung ke titik sasaran bisa menimbulkan efek berbahaya dan menyakitkan. Dengarkan sinyal-sinyal tubuh Anda, jika ada yang terasa sakit segera beritahu pasangan untuk berhenti. Katakan juga pada pasangan, bagian-bagian tubuh mana saja yang paling lembut dan rentan terluka oleh stimulasi.

8. Penglihatan Terganggu
Saat penetrasi seks, tekanan darah akan meningkat. Saat penetrasi seks berlangsung cukup lama, bisa menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah yang berefek pada terganggunya penglihatan. Untungnya, kondisi tersebut biasanya hanya berlangsung sebentar.

9. Serangan Jantung
Meskipun jarang terjadi, serangan jantung karena terlalu lama bercinta bisa saja terjadi. Risiko terjadinya bisa lebih tinggi pada pasangan berusia lanjut.

10. Penis Bisa Patah
Meskipun penis tidak bertulang, tetap saja bisa patah. Kasus penis patah ini biasa disebut fraktur penis. Masalah ini bisa terjadi saat pasangan melakukan hubungan seks yang kasar atau masturbasi terlalu bersemangat.
Dikutip dari Askmen, fraktur penis terjadi karena ada tekanan traumatik pada lapisan silinder dari penis. Saat hal itu terjadi, akan terdengar suara sentakan atau retakan dan kemudian penis berubah menjadi hitam dan biru, disertai rasa sakit, bengkak dan memar, mirip fraktur yang terjadi pada tulang. Kadang-kadang, darah bisa keluar di saluran kencing dan bila ini terjadi maka fraktur penis tergolong parah dan mungkin memerlukan pembedahan.



http://bizerz.blogspot.com/2011/10/10-bahaya-akibat-seks-yang-terlalu-lama.html

Selama ini mungkin Anda merasa sebagai pacar yang normal, perhatian sudah Anda curahkan, kasih sayang tak pernah sedikitpun terlewatkan. Tetapi mengapa Anda masih diduakan ya? Well, mungkin Anda punya ciri-ciri berikut ini:


Anda terlalu mudah membiarkan orang baru masuk pada kehidupan pribadi Anda.
Anda merasa tidak percaya diri, minder, dan merasa tak bisa hidup sendiri.
Anda tahu bahwa hubungan Anda tak sehat, tetapi Anda membiarkannya saja.
Hampir semua hubungan masa lalu Anda bermasalah.
Anda terlalu mudah jatuh cinta dan terbuai oleh rayuan pria.
Anda senang mendengarkan pujian, dan lebih senang mendengarkan kata-kata ketimbang memperhatikan sikap seseorang.
Anda terlalu terbuka, dan tak segan menceritakan tentang keburukan mantan di masa lalu
Anda orang yang emosional dan gampang menangis
Anda menceritakan permasalahan Anda dengan menggebu-gebu, dan terkadang terlalu berlebihan saat menanggapi masalah.
Yang pertama kali Anda nilai dari seseorang adalah penampilannya.
Anda takut sendiri dan merasa kesepian.
Anda tergila-gila pada film-film drama percintaan yang mengundang air mata.
Anda cemburu buta.
Anda terlalu posesif dan takut kehilangan.
Anda meremehkan teman dan berpusat pada si dia saat berpacaran.


http://www.inertseven.info/2011/10/inilah-tanda-tanda-wanita-yang-akan.html



Berikut 6 Makanan Dan 15 Kebiasaan yang Buat 'Bodoh'
Dari Segi makanan dan Minuman :

1. BEKAS BOTOL AIR MINERAL
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT, etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor.

Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA).

Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari.

Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2. SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker dan mengakibatkan Sel2 pada otak tidak berkembang dan pada akhirnya bsa membuat anda susah berkonsentrasi.

Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat
keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

Mengkonsumsi udang dan Vitamin C secara bersamaan dapat mengakibatkan sel2 stimulus Otak menjadi gampang terganggu, pada akhirnya dapat mengakibatkan Kebodohan dan IQ menjadi Turun.

4. MI INSTAN
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat
lilin yang melapisi mi instan.

Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker.

Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.

Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.

6. KOPI
Minum Kopi secara berlebihan, para Ilmuwan menganjurkan minum kopi maksimal hanya 3 gelas cangkir, itupun cangkir yang berukuran kecil.

Dari segi KEBIASAAN :

1. Tidak mau sarapan.
Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.

2. Makan berlebihan.
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jadi makanlah dalam porsi yang normal. Biasakan menahan diri dengan cara berhenti makan sebelum anda kekenyangan.

3. Merokok.

Inilah mengapa bangsa YAHUDI tidak merokok walaupun penghasil rokok berasal dari YAHUDI, karena bangsa Yahudi tau jika merokok bisa membuat anda dan KETURUNAN menjadi BODOH dan DUNGU. Jika rokok memiliki segudang efek buruk, semua orang pasti sudah tahu. Dan ada satu lagi efek buruk rokok yang terungkap di sini. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak! Bayangkan, otak manusia lama kelamaan bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya karena rajin menghisap benda berasap itu. Tak ayal di waktu tua bahkan pada saat masih muda sekalipun, kita rawan alzheimer (alzheimer adalah penyakit pikun).

4. Terlalu banyak mengkonsumsi zat gula.
Terlalu banyak asupan kadar gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.

5. Polusi udara.
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.

6. Kurang tidur.
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak menjadi mati kelelahan. Tapi jangan juga kebanyakan tidur karena bisa membuat anda menjadi pemalas yang lamban. Sebaiknya tidur 6-8 jam sehari agar sehat dan bugar.

7. Menutup kepala ketika sedang tidur.
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.

8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit.
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Sudah tahu sedang tidak sehat, sebaiknya istirahat total dan jangan forsir otak anda.

9. Kurangnya stimulasi otak.
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir akan membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Rajin membaca, mendengar musik dan bermain (catur, scrabble, dll) membuat otak anda terbiasa berpikir aktif dan kreatif.

10. Jarang bicara.
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi jangan terlalu bangga menjadi pendiam. Obrolan yang bermutu sangat baik untuk kesehatan anda.

11. Terlalu banyak menonton Televisi.
Nah, kebanyakan nonton tv aja bisa bodoh gan. Apalagi kebanyakan nonton bokep.

12. ONANI/COLI/COKIL
Jangan melakukannya terlalu sering, para ilmuwan menganjurkan, bagi anda para remaja untuk tidak terlalu sering ONANI, Ilmuwan menganjurkan ONANI seminggu hanya 3 x saja.

13. Minum-minuman beralkohol.
Bahayanya karena dapat merusak hati untuk menawarkan racun, sehingga darah beracun sampai ke otak

14. Begadang.
Kalo yg ini, bg haji juga bilang kan? "begadang jgn begadang kalo tiada artinya"

15. Terlalu Lama Menggunakan HP
Ini bsa diakibatkan oleh gelombang elektromagnetik yg ditimbulkan oleh HP, bisa berakibat ke perkembangan OTAK.
Sumber :
mencoba-sukes.blogspot.com

Siapa sih yang gak mau koneksi internet cepet apalagi kalo murah, itu semua jadi dambaan semua orang dimana kita dapat menggunakan internet tanpa harus menunggu lama nan menghindari kanker khusus nya dikalangan mahasiswa yang biasanya anak kostan seperti saya, berbagai cara akan dilakukan untuk mendapatkan hal tersebut.



Disini saya ingin menyampaikan apa yang saya lakukan untuk mendapatkan signal modem yang lumayan cepet stabil minimal semalem bisa download 1-2 film heheh itu yang saya biasa lakukan.

Munkin ini bisa dibilang kreatif atau sebangsanya atau juga usaha banget untuk mendapatkan tuh sinyal biar cepet stabil hehe…

Setelah membaca-baca artikel di mbah google saran-saran dari teman yang bilang katanya dililit tembaga, pakai cd, pakai sendok, pakai wajan pun ada yg nyaranin mank sih cepet tapi jarang-jarang anak kosn punya wajan hehe

Ya udah kita langsung saja apa yang saya lakukan sama modem saya untuk mendapatkan tuh signal, disini saya menkombinasikan antara saran-saran dari temen dan artikel yang peranah saya baca.
Ya dapat dilihat langsung yah gambarnya dibawah :


sukague.com

Bisa dilihat kan gambarnya tuh modem digimanain hehe…
Saya biasa gitu tuh biar dapet signal luayan cepet stabil yang pastinya murah. Disini saya pake provider Tr* yang pakai provider ini pasti tau kan kalo kuota habis ya sudah tinggal gigit jari walaupun bisa internetan, ya soalnya leletnya minta ampun bisa-bisa buat buka mbah google ja ditinggal ke WC belum kebuka juga hehe
Nah disini saya nyari tau biar kuota abis tapi masih bisa internetan sewajarnya sampe bisa download film juga. dan akhirnya dapet tuh komposisinya biar signalnya cepet. yang mau mencoba lansung saja sediakan perangkat-perangkat seperti dibawah.

1. Modem, pastinya harus punya modem dulu heheh

sukague.com

2. Kabel USB untuk memperpanjang


3. Tutup kaleng (disini saya menggunakan tutup kaleng biskuit)

sukague.com

4. CD (disini saya menggunakan CD film fast V, ya CD apa ja juga boleh ko, gak ngaruh kalo pake CD boke* juga hehe asal jagan CD yg di pake (Celana Dalem)

sukague.com

5. Botol kaleng penyemprot ruangan seperti yang dilihat pada gambar dibawah

sukague.com 

Banyak yg nanya kaleng penyemprot ini buat apa? saya pake ini karna pernah baca suatu artikel katanya botol penyemprot kaleng ini bisa nambah signal katanya sih tower mini tpi ane kurang tau juga sih, disini kebetulan saya punya y gak ada salahnya ane pasang juga sukague.com


6. Kawat tembaga yang dililit pada modem atau buat lilitan tembaga menjadi melingkar pas buat masuk modem


sukague.com
Kalo semuanya sudah terkumpul seperti dibawah


sukague.com
Rakit sendiri yah seperti yang ada pada gambar.


Dapat dilihat perbedaannya

Sebelum menggunakan peralatan diatas :

sukague.com 

Kecepatan gak sampe 10kbps untuk browsing ja, apalagi download signal cuman dapet EDGE lagi

Sesudah menggunakan peralatan diatas :


 
setelah pake peralatan diatas ya lumayan lah buat browsing g nuggu k WC dulu signal nya udah HSDPA

sukague.com 

nie saya demen kalo lagi download standar 50kbps lah tpi bisa sampe 100kbps juga lho noh ane kebetulan dapet 105kbps tapi kurang keliatan yah td ane compresd ukuran nya

 


JADI TERBUKTI kan heheh…

Mungkin itu saja tips dari saya, sejauh ini saya masih memperlakukan modem seperti di atas dan kecepatannya ya lumayan buat browsing sih gak jadi masalah, buat download ja mau siang mau malam min keceptannya 50 kbps. Nah kan gimna gak murah tuh kuota abis tapi masih biasa internetan seperti biasa heheh sebelumnya saya beli yang 2G untuk sebulan tpi dalam 2minggu juga dah abis itu juga g pernah download tapi sekarng saya cukup beli yang 500Mb saja untuk internetan toh ada kuota atau gak ada kuota kecepatannya gak begitu ngaruh.


Selamat Mencoba Semoga Berhasil!


NB:

Buat yang make provider THRE*.. bmungkin bisa dicoba

lumayan, makin ngacirrrr………..



Sumber:  







Nurbainon atau biasanya orang kampung panggil Banon sudah 5 tahun hidup menjanda. Lakinya mati dalam kemalangan dengan basikal ketika berjalan kaki ke tempat kerja. Anaknya yang 3 orang tu masih bersekolah. Paling tua baru tingkatan 2, yang kedua pula baru darjah 5 dan yang bongsu pula darjah 4. Ketiga-tiga anaknya perempuan. Demi menampung perbelanjaan hariannya, Banon telah bekerja sebagai pembantu gerai makan mak Leha di simpang masuk kampung di sebuah daerah di Johor itu. Walau pun gajinya tak seberapa, jadilah asalkan dapat menampung mereka sekeluarga. Kalau terkurang duit, maknya iaitu hajah Saodah yang tinggal di kawasan pekan akan datang menghulurkan bantuan. Bukan Banon tak nak tinggal dengan maknya, tapi dia sebenarnya lebih suka tinggal berdikari bersama anak-anaknya. Lagi pun dia tak nak menyusahkan maknya. Maknya faham dengan perangai degil anaknya tu.(ceritalucahku.blogspot.com)

Banon bukannya tak lawa, orangnya cantik dan bodinya pun ada umphh! Kalau nak dikira cutting dan solid molid memang out la kiranya, tapi ada bahagian-bahagian pada tubuhnya yang mampu buat lelaki tak boleh tahan dengannya. Umurnya yang dah melangkah 45 tahun dah boleh dikira tua kalau perempuan, tapi sebenarnya Banon masih boleh bagi penangan atas katil yang hebat.

Perutnya yang membuncit sebab tak jaga badan nampak sungguh seksi. Kalau pakai baju ketat sikit, memang jelas ketara bodi dia yang melentik tu. Punggungnya tonggek tak usah cakap dah. Baru pakai baju kurung yang sendat sikit dah meleleh air liur orang kampung. Itu belum lagi pakai skirt yang ketat-ketat atau pun kebaya balut sarung nangka. Silap-silap pak imam pun boleh balik melancap kat tepi jalan pasal stim dengan bontot Banon yang tonggek dan lebar tu. Peha dia memang gebu. Ditambah pulak dengan cara jalannya yang menonggek ala-ala itik serama dan ada sikit-sikit bersepah jalannya, memang stim betul kalau tengok janda nih.

Sejak Banon kerja kat kedai makan mak Leha, memang ramai pelanggan datang terutamanya lelaki la. Semuanya semata-mata nak menjamu mata tengok janda seksi tu. Ada jugak sorang dua yang cuba kenen-kenen tapi Banon ni buat biasa-biasa je, sebab dia dah biasa dengan usikan nakal lelaki-lelaki yang cuba nak ambik kesempatan kepadanya.

Namun pada satu hari ni, ada seorang anak muda yang memang dah stim gila dengan si janda beranak tiga ni pergilah makan kat kedai makan mak Leha. Masa tu tak ramai pelanggan yang datang. Jadi anak muda ni, Jusoh namanya pun duduklah dekat meja yang dekat dengan tempat Banon keluar masuk dari dapur ke ruang makan. biar senang sikit nak tackle Banon.

Masa Banon ambik order, Jusoh buat-buat alim kucing. Buat-buat baik la konon. Pijak semut pun tak mati. Nak teh O ais limau katanya. Bila ditanya nak makan apa, jawabnya..

“Saya tak selera makan la sebab teringatkan awak..” jawab Jusoh selamba ala-ala romeo.

Banon cuma senyum je. Lepas tu dia tinggalkan Jusoh yang tersengih macam kerang busuk. Mata Jusoh gelojoh melahap punggung Banon yang sendat dengan skirt hitam itu. Blouse kuning yang dipakai Banon agak singkat sampai nampak garisan seluar dalam pada kain skirt hitamnya.

Sejurus kemudian Banon datang dengan air minuman yang dipesan oleh Jusoh. Sebaik gelas diletak di atas meja, Jusoh segera mengorat Banon.

“Banon dah makan?” tanya Jusoh sambil control macho.

“Dah… Betul ke Jusoh tak nak makan?” tanya Banon.

“Kalau makan kat rumah awak nak juga, kalau kat sini belum selera lagi la Banon..” kata Jusoh mula mengada-ngada.

“Datanglah rumah saya kalau nak makan kat rumah saya..” kata Banon.

“Boleh ye? Bila?” tanya Jusoh tak sabar.

“Datanglah esok. Bukan ke esok Jumaat, saya cuti. ” kata Banon.

“Err.. Pukul berapa?” tanya Jusoh lagi tak sabar-sabar.

“Awak call saya dulu lah.. ” kata Banon.

“Apa nombor handphone awak ye?” kata Jusoh sambil cepat je tangannya mengeluarkan handphonenya dari dalam poket seluarnya.

“0127XXXXXX” kata Banon.

Jusoh segera menyimpan nombor handphone Banon ke dalam handphonenya dan Banon pun segera ke meja makan lain untuk mengambil order dari pelanggan yang baru masuk ke kedai. Mata Jusoh bersinar-sinar dengan penuh harapan. Harapannya untuk merasa tubuh mungil janda beranak tiga yang seksi itu mungkin akan tercapai. Dari mejanya, matanya terpaku melihat punggung Banon meliuk-liuk dalam kainnya. Perut Banon yang buncit nampak begitu sedap sekali jika dapat dipegang.

“Ah… sabar… sabar… esok mesti dapat…” kata hati Jusoh.

………………………………………………………

Esoknya seperti yang dijanji pada malam tadinya, Jusoh datang pada waktu yang dijanjikan. Malam tadinya dia dan Banon bermain sms sampai lewat malam. Sikit-sikit jusoh masuk jarum dan nampaknya ada respond dari janda beranak tiga ni. Perbualan-perbualan lucah pun sikit-sikit menjadi tajuk mereka berborak.

Tepat jam 6.30 pagi, Jusoh dan menyangkung di tepi tingkap bilik Banon. Dalam gelap-gelap tu dia duduk di celah-celah pasu bunga sambil membaling batu-batu kecil ke tingkap kayu bilik Banon. Perlahan-lahan tingkap bilik Banon terbuka dan cahaya lampu bilik Banon pun menyinari ruang luar rumah. Banon lihat Jusoh dan menunggunya seperti dijanjikan. Segera Banon ke dapur membuka pintu belakang perlahan-lahan, takut anak-anaknya terjaga dari tidur. Jusoh pun masuk dan Banon membawanya masuk ke dalam bilik.

“Mana anak-anak awak ?” bisik Jusoh kepada Banon.

“Tengah tidur, awak duduk dulu, saya nak kejutkan dia orang pergi sekolah. Kejap lagi saya datang balik.” arah Banon dan Jusoh pun duduk di tepi katil menantikan Banon.

Dari dalam bilik, Jusoh dengar suara Banon mengejutkan anak-anaknya bangun dari tidur. Macam-macam karenah nampaknya anak-anaknya. Dari suara Banon, Jusoh tahu anak-anaknya liat nak bangun tidur. Sambil tu mata Jusoh memerhati ruang bilik tidur Banon. Mata Jusoh terlihat bakul baju basuhan dan dia segera bangun dan menyelongkar segala isinya. Tangan Jusoh berjaya mendapat sesuatu. Seluar dalam Banon yang dikumpul untuk dicuci kelihatan masih bersih. Jusoh cium seluar dalam Banon. Bau badan dan bau pepek Banon menyerap ke dalam hidungnya. Jusoh serta merta stim. Dia membelek-belek seluar dalam Banon.

“Mak oii… besarnya seluar dalam dia… Lagi besar dari seluar dalam aku? Memang power nampaknya bontot janda ni..” kata hati Jusoh sendirian.

Jusoh segera menyimpan seluar dalam Banon ke dalam koceknya apabila dia menyedari pintu bilik perlahan-lahan dibuka dari luar. Kelihatan Banon masuk dan terus duduk di sebelah Jusoh. Mereka saling berpandangan sambil tersenyum.

“Kita nak buat apa ni?” tanya Banon berbisik kepada Jusoh.

“Bukan ke saya nak makan awak… Oppsss…. nak makan kat rumah awak…” kata Jusoh.

“Eeiii… gatal…. ” kata Banon sambil jarinya mencubit manja peha Jusoh.

Jusoh segera menangkap tangan Banon dan dia terus memegang jari jemari Banon dengan lembut. Banon tersipu-sipu malu. Tiba-tiba kedengaran suara anak Banon memanggil namanya dari luar bilik. Banon segera bangun menuju ke pintu. Jusoh seperti terpukau melihat punggung Banon yang meliuk-liuk dibaluti kain batik merah yang ketat. Baju t hijaunya kelihatan terselak ke pinggang mendedahkan punggung tonggeknya yang lebar. Perlahan-lahan Jusoh mengurut koneknya di dalam seluar.

Banon berdiri di pintu dan membuka sedikit pintunya. Kedengaran suara anaknya menanyakan baju sekolahnya. Banon mengarahkan anaknya mengambil baju sekolah yang sidah siap digosok di ampaian bilik anaknya. Kemudian Banon menutup pintu dan kembali duduk di sebelah Jusoh.

“Bontot awak power betul la Banon… ” kata Jusoh sambil tangannya mula meraba-raba punggung Banon.

“Ee… tak malu ek?” kata Banon perlahan-lahan sambil sekali lagi mencubit peha Jusoh.

“Saya nak bagi anak-anak saya duit sekolah, awak tunggu sini kejap ye… ” bisik Banon.

“Banon… nah ambik ni… ” kata Jusoh sambil mengeluarkan dompetnya dan menghulurkan tiga keping duit RM5 kepada Banon.

“Untuk apa ni?” tanya Banon.

“Untuk anak-anak awak.. takpe ambik je… saya ikhlas..” kata Jusoh.

“Terima kasih..” kata Banon sambil tersenyum dan terus menuju ke pintu bilik.

Jusoh sempat menepuk punggung Banon hingga jelas ianya bergegar dibalik kain batik yang ketat itu. Banon menoleh kepada Jusoh sambil tersenyum lalu keluar dari bilik mendapatkan anak-anaknya.

Seketika kemudian Banon masuk kembali ke dalam bilik mendapatkan Jusoh. Dia duduk di sebelah Jusoh. Mata Banon terlihat adanya bonjolan di seluar Jusoh. Banon tahu apakah itu namun dia sengaja ingin menguji Jusoh.

“Apa yang terbonjol tu?” tanya Banon buat-buat tak tahu.

“Ohh.. Ini namanya burung nak terlepas… Banon nak tengok?” kata Jusoh.

“Awak tak malu eh.. ” kata Banon.

“Tak… Nah… ” terus sahaja Jusoh membuka zip seluarnya dan menarik keluar koneknya.

“TOINGGGG!!!!” terpacak bagai spring konek Jusoh yang dah berkilat kepala takuknya.

“Eeeee…. Awak ni tak malu laa…. ” Kata Banon sambil ketawa kecil.

Jusoh dengan selamba menarik tangan Banon supaya memegang koneknya. Banon pun memegang konek yang dah lama tak dinikmati itu. Jusoh bagaikan menarik nafas lega disaat tangan Banon mengocok koneknya yang keras itu. Banon sendiri semakin terangsang nafsu jandanya. Konek Jusoh yang keras dipegangnya dan dirocohnya hingga kelihatan air jernih mula terbit dari lubang kencingnya. Berkali-kali janda beranak tiga itu menelan air liurnya sendiri. Jusoh pula tak boleh handle tengok koneknya dirocoh janda itu.

“Banon… takkan nak lancapkan je kot…” kata Jusoh kepada Banon.

“Awak nak saya buat apa?” tanya Banon.

“Hisap la sayangg… ” kata Jusoh mengada-ngada.

Banon pun turun dari katil dan berlutut di antara kaki Jusoh. Lidah janda beranak tiga itu pun menjilat kepala takuk konek Jusoh. Jusoh menggeliat geli. Banon ketawa kecil dengan telatah Jusoh. Kemudian dia mula menghisap kepala takuk Jusoh dan menyonyot macam budak-budak hisap puting. Dah lama betul dia tak hisap konek. Nafsu jandanya cepat je naik. Banon pun terus hisap konek Jusoh sampai ke pangkal. Konek Jusoh hilang dalam mulut Banon. Kemudian muncul kembali dan hilang kembali dalam mulut Banon. Jusoh betul-betul tak boleh tahan dengan hisapan mulut Banon. Rambut Banon yang kerinting halus di belainya dengan lembut. Muka Banon yang cantik dan bertahi lalat di pipi kanannya bagaikan bidadari sedang menghisap konek. Memang dia betul-betul stim gila.

“Banon… saya tak boleh tahan.. Cukup sayang… ” kata Jusoh.

Banon buat selamba. Dia tak hiraukan permintaan Jusoh. Dia nak Jusoh terpancut-pancut. Dia nak Jusoh tahu bahawa dia memang hebat menghisap konek lelaki. Dia nak Jusoh tahu dia memang perlukan konek lelaki.

“Banon… tolong sayangg… Banon.. Ohhh.. Ohhhh… AHHHHHH!!!”

“CRUUTTTTT!!!! CRUTTTTTT!!! CRUUUTTTTT!!!”

Memancut air mani Jusoh di dalam mulut Banon. Janda beranak tiga itu terus menghisap konek Jusoh keluar masuk. Air mani Jusoh dirasakan memancut kuat memenuhi rongga mulutnya. Pekat dan banyak. Banon menelan air mani Jusoh sedikit demi sedikit, namun sebahagian lagi berciciran jatuh dari celah bibirnya ke kain batiknya.

“Slurrppp… Srupppp.. Ohhff… Emmphhh… Oouuffff….” Mulut Banon yang dipenuhi konek dan air mani bersuara penuh nafsu.

“Banon…. Ohhh… Banon… Ohhhhhh… sedapnya Banon…” Jusoh mengerang sedap.

Banon pun menarik kepalanya membuatkan konek Jusoh keluar dari mulutnya. Berciciran air mani Jusoh meleleh keluar dari mulut Banon. Memang banyak hingga semuanya meleleh jatuh membasahi kain batik di pehanya. Jusoh sungguh teruja dengan kelakuan Banon yang sungguh lucah itu. Selama ini dia main dengan Rathi, perempuan hindu merangkap bini tokeinya pun tak selucah itu.

Jusoh terbaring di atas katil sementara Banon pun keluar dari bilik menuju ke bilik air. Sambil berbaring, Jusoh terfikir apalah nasib janda beranak tiga tu. Lawa-lawa pun tak ada orang berani nak datang meminang. Jusoh bertekad, dia nak masuk meminang Banon. Walau pun umurnya terlalu jauh jaraknya tetapi dia tidak peduli itu semua. Jusoh nekad. Pasti.. dan pasti….

Dedikasi kepada Banon janda bontot seksi