Julukan kopi termahal, tampaknya memang pantas dilekatkan pada kopi luwak. Maklum satu cangkir kopi luwak dihargai hingga Rp200 ribu. Tapi tentunya, ada alasan mengapa kopi luwak menjadi begitu mahal.

Proses pengolahan kopi luwak sangat berbeda dengan kopi-kopi lainnya. Disinilah letak keistimewaannya mengapa kopi luwak menjadi begitu mahal, karena prosesnya tidak sesederhana yang Anda kira.

Langkah pertama: Proses awal, sama saja dengan kopi lain. Para petani memetik kopi yang sudah matang dan berwarna merah dari pohonnya.

Langkah Kedua: Semua kopi yang sudah dipetik, dipilah-pilah lagi yang bagus, untuk kemudian diberikan kepada Luwak. Luwak, binatang semacam musang ini hanya akan menyantap kopi yang sudah matang dan bagus.

Langkah ketiga: Biasanya, luwak akan kembali memilih kopi terbaik dari yang sudah dipilih petani untuk dimakan. Luwak hanya akan memakan kulit kopi saja, sementara biji kopinya akan dikeluarkan secara utuh oleh si luwak dalam bentuk feces atau kotoran.

Langkah kelima: Biji kopi yang sudah dikeluarkan dalam bentuk feces tadi, dibersihkan dengan air mengalir berkali-kali hingga betul-betul bersih, kemudian dijemur. Biji kopi tersebut akan menjadi gabah yang masih dilengkapi kulit tanduk dan ari dengan kadar air kurang lebih 20%.

Langkah keenam: Setelah benar-benar kering biji kopi akan dikupas kulit tanduknya. Cara tradisional untuk mengupas kulit biji kopi luwak adalah dengan menumbuknya, tidak perlu kuat-kuat, cukup agar kulit terkelupas saja, karena jika menumbuk terlalu kuat maka biji kopi luwak akan hancur / tidak utuh lagi.

Langkah ketujuh: Dengan cara manual biji kopi dipilih satu demi satu, untuk memisahkan biji yang berkulit tanduk dan yang terkelupas, hasilnya adalah biji kopi dengan kulit ari yang berwarna perak. Selanjutnya biji kopi tersebut diroasting dan digiling untuk kemudian dikemas.

Wow, sungguh proses yang unik dan sedikit membuat tercengang. Melihat proses pengolahan yang begitu panjang, tentunya Anda sepakat bukan kalau Kopi Luwak menjadi kopi termahal?



source