BDSM | Aku Sissy Slave Nyonyaku 2

[Image]"kemari kau pelacur! berjalan merangkak seperti anjing" perintahnya, sambil tertawa menghinaku, "baik nyonya" jawabku patuh atas perintahnya. "Aku tidak mengerti telah melihat penis yang kecil seperti milikmu. Kamu seharusnya lahir sebagai seorang gadis, tapi jangan khawatir pelacur, aku punya rencana untuk membuat apa yang seharusnya kamu harus dilahirkan, untuk menjadi pembersih vagina nyonyamu, mematuhi seperti yang nyonyamu inginkan. Berdiri!, aku ingin memeriksa lagi tubuhmu".

Nyonya berjalan sambil membawa tabung hair remover, jadi aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. "Pakai ini untuk seluruh tubuhmu dari leher ke bawah. Perhatikan daerah kemaluan dan kaki. pelacur harus punya kulit halus", ia berkata sambil tersenyum. Setelah memakai di mana-mana, bahkan sampai selangkanan anusku tapi, aku harus tetap berdiri sampai aku diberi izin untuk membilasnya. Hampir setengah jam lamanya hingga kulitku terasa terbakar, membuatku menangis.kini dia sudah tidak melihat adanya bulu ditubuh saya lagi.

Setelah diijinkan membilas, nyonya memberiku sebotol krim badan yang wangi dan mengatakan untuk memakainya setiap malam sebelum tidur. "Besok kamu akan mulai menjadi seorang wanita.
 Aku juga ingin kamu berlatih berbicara dengan suara feminin. Kamu tidak cukup jantan memiliki suara laki-laki dengan tubuh kecil girly dan penis kecilmu. Ketika aku pulang, aku mau kau menyambutku di pintu mengenakan pakaian girlymu dengan kepala menunduk ke bawah, untuk menunjukkan Mistressmu adalah satu-satunya hal yang penting dalam hidupmu yang tak berharga."

Setiap aku membuat kesalahan, nyonya akan menghukum saya dengan menyuruh saya berdiri di sudut dan memberi beberapa cambukan. Dia punya dua teman wanita pada hari Jumat malam, dan aku diberitahu bahwa aku akan menjadi hiburan untuk mereka. Aku disuruh mengenakan baju pelayan lengkap dengan stocking dan sepatu hak tinggi, dan melayani mereka minum dengan berlutut di depan mereka menunggu perintah berikutnya.

Ketika mereka telah banyak minum, nyonya menyuruhku untuk berdiri dan menanggalkan pakaianku. Dia ingin teman-temannya untuk melihat penis kecil budaknya. Aku melakukan apa yang dia katakan, dengan air mata mengalir di wajahku terhadap penghinaan yang mereka lakukan padaku. Mereka semua tertawa, mengatakan mereka belum pernah melihat penis kecil pada seseorang seusia saya. nyonya mengatakan mulai sekarang aku harus menyebut anusku sebagai vagina .

Setelah aku berlutut, aku disuruh untuk menjilat kaki mereka dengan lidahku. Aku harus membersihkan berulang kali atau aku akan dihukum berat. Pada saat tamunya pulang dan nyonya pergi tidur. aku harus membersihkan rumah, mencuci peralatan minum .sebelum aku pergi tidur aku mengatur alarm agar aku bangun sebelum majikanku, hingga punya waktu mandi, berdadan seperti pelayan dengan riasan sederhana dan menyiapkan sarapannya.

"kamu sudah melakukan pekerjaan yang kuperintahkan tadi malam" tanya nyonya, aku mennganguk sambil memberikan dia pedicure dan mempolis kukunya. "Aku akan pergi keluar nanti malam, dan aku berharap kamu berpakaian yang rapi sebagai wanita pelayan, ketika aku pulang. Sekarang kamu istirahat karena kita akan memiliki malam panjang" Sambil menyuruhku masuk ke kandang yang mirip kandang anjing, saya hanya memikirkan seperti apa perlakuannya lagi..

Sekitar jam 12:30 malam. nyonya tiba tapi aku terkejut ia didampingi oleh seorang wanita yang tinggi besar kulitnya gelap dan sedikit berotot yang menunjukkan dia adalah orang yang harus dipatuhi. "Dia adalah tamuku yang juga harus kamu patuhi dan kamu boleh berbicara ketika ditanya atau kalau tidak dia akan menyumpal mulutmu dengan kaos kakinya yang telah dipakai 2 harian. Buatkan kami masing-masing minuman dan berlutut di depan Mistressmu," perintahnya.

Ketika aku kembali dengan minuman, teman nyonya meraba celana dalamku, mengatakan ia belum pernah melihat pelacur sepertiku. "Angkat pakaianmu dan biarkan aku melihat clit diselangkangan kakimu." Ketika aku melakukannya, dia tertawa sama dengan gadis-gadis yang ada di sini semalam. "Berbalik buka mulutmu dan menungging supaya aku bisa melihat vaginamu.sambil mengelus anusku dia berkata. "Aku sudah menyiapkan penis buatan yang jauh lebih besar dari penismu,"

Setelah selesai mereka minum, aku disuruh mengikuti mereka ke kamar tidur nyonya. Ketika mereka duduk di tempat tidur, nyonya memintaku untuk mengganti pakaianku, nyonya memberiku kaos kaki putih selutut, bra warna pink yang berendra dan Lingerie pink yang transnparan. nyonya memoleskan make up yang agak tebal bulu, mata palsu. entah mengapa selama memakai perlengkapan wanita, penisku selalu tegang. "kini kamu tampak cantik sekali lonte, kita akan bersenang senang denganmu malam ini" Aku disuruh membuka celana teman nyonyaku. Ketika aku membuka celananya, aku melihat penis palsu hitam besar yang terpakai seperti celana dalam yang terikat dipingggang. Sambil menamparkan penis palsu itu di wajahku, nyonya menertawakan dan menghinaku, mengatakan bahwa penis itu seperti ini. Bukan penis kecil seperti budak pelacur sepertimu.

Nyonya berbaring di tempat tidur menyuruhku menjilati vaginanya. Aku hanya bisa menuruti perintahnya, aku tidak ingin tubuhku jadi sasaran cambuk nyonyaku lagi. Aku merasa lidahku basah oleh cairan yang kekuar dari vaginanya. Setelah itu teman nyonyaku memasukkan penisnya kedalam vaginanya mereka melakukan adegan lesbian tampak mereka begitu menikmatinya sampai nyonyaku medesah desah dan ...dia menjerit dengan kenikmatanya .mereka tampak saling berpelukan sesaat.kini mereka bangkit dan menatapku. Giliranmu sekarang pelacur murahan "berlutut dilantai!" perintahnya. Nyonyaku berjalan ke arah lemari seperti mengambil sesuatu .tampak dia mengeluarkan tali dan dildo ikat pinggang seperti punya temannya dengan ukuran yang lebih kecil. Tanpa berkata dia mengikat erat tanganku kebelakang dan teman nya mulai memasukkan penis palsu yang masih basah oleh cairan nyonya kemulutku "bersihkan ini pelacur!". Diikuti nyonya yang ikut ikutan menjejalkan penisnya kemulutku sesekali mereka memencet hidungku hingga aku sulit bernafas karena mulutku pun penuh dengan dua penis membuatku mau muntah. Aku merasa begitu terhina atas perlakuan mereka yang mengubahku sebagai wanita pelacur dengan paksa, aku tahu itu yang diinginkan nyonya.

Nyonya mendesah menumpahkan air kencing ke dalam mulutku.kini nyonya memerintahku untuk naik ketempat tidur dengan posissi nungging, aku merasa ada cairan yang dioleskan ke anusku "tenang pelacurku, aku akan memberikan kenikmatan untuk vagina barumu ini" perlahan dia memasukkan penisnya kedalam anusku yang makin lama makin masuk kedalam lalu menariknya kembali, ia lakukan berulang ulang .Sementara nyonya sibuk memompa anusku, temannya menjambak rambutku dan memasukan penisnya lagi kedalam mulutku .Mereka berdua sangat sibuk memommpa anus dan mulutku. Tiba tiba nyonya berhenti dan pindah kedepan "jilat dan bersihkan ini" sambil menjambak rambutku hingga kepalaku tedongak keatas .Aku sangat jijik untuk melakukannya, tapi nyonya tampaknya tahu itu dan plaaaak...tamparan mendarat dipipiku, aku terpaksa menuruti kemauanya.

Setelah aku menjilati penisnya dia menyuruh temannya untuk memasukkan penisnya ke anusku, dengan kasar dia menarik tubuhku yag lebih kecil ke posisi nungging lagi. Tampaknya dia lebih kasar dari nyonyaku dia langsung menusukan penis itu keanusku yang membuat aku spontan menjerit karena aku mersa kesakitan dengan ukuran yang lebih besar dari nyonyaku. Tampaknya mereka tidak senang dengan jeritanku tadi, nyonya mengambil kaos kaki temannya dan menyumpalkan kemulutku, membuka sebelah kaos kakiku sebagai pengikatnya. Mulutku penuh dengan kaos kaki tebal yang aku bisa cium baunya setelah terpakai belum tercuci. Kini aku begitu tak berdaya dengan tangan terikat dan mulut tersumpal mereka bebas bermain dengan anusku, hanya air mata yang bisa mengurangi sedikit rasa perih di anusku.

Setelah mereka bosan dengan anusku dengan kasar mereka membawaku kelantai, aku dibaringkan dilantai telingaku disumbat, mataku ditutup dengan alat mirip perban aku dililit dari kaki hingga kepala, aku hanya merasa mulut, hidung dan area penisku yang masih terbuka. Aku membayangkan diriku pasti mirip mummi. Aku merasa mereka memainkan penisku, terasa penisku masuk ke mulut mereka dan dihisap, mungkin mereka melakukan sambil tertawa aku tak tahu, karena aku tidak dapat melihat dan mendengar. Beberapa saat kemudian cairan sperma pun muncrat dari penisku, tubuhku menggeliat menahan kenikmatan yang aku rasakan, dengan senyum di wajah aku ingin melayani nyonyaku selamanya.

Tamat