Seorang pemuda sedang duduk di sebuah kafe dan sedang menikmati secangkir coffee mocca. Sebuah buku tergeletak terbuka di depannya. Dia tampaknya membaca dengan raut wajah yang sangat serius. Sepertinya bahan bacaan yang penting. Dilihat dari jas almamater yang dikenakannya berikut celana panjang berwarna putih dan buku-buku yang dibawanya, bisa dipastikan bahwa dia adalah seorang anak kuliahan.


Dia kembali menghirup coffee mocca-nya. Tiba-tiba seorang pria dengan dandanan aneh yang menyerupai tokoh-tokoh di salah satu komik mendekat ke mejanya dan berkata, "Boleh aku duduk disini?"


Si pemuda hanya menggumam pelan. Tidak jelas apakah dia setuju atau tidak. Dia terlihat masih berkonsentrasi pada bacaannya.


"Thank you." jawab si pria berdandanan aneh itu.


Mereka terdiam lama sekali hingga si pria tersebut memulai pembicaraan, "Hmm, sepertinya serius sekali. Apakah akan ujian?"


Si pemuda hanya menggumam pelan sekali lagi.


"Hmm, tapi buku itu bukankah 'Shakespeare'?" tanya si pria lagi.


"Kuliah di jurusan Sastra?"


Si pemuda akhirnya memandang si pria. Dia yang sedari tadi tidak memperhatikan si pria, terkejut melihat wajahnya yang tampan di balik dandanannya yang aneh.


"Gabungan antara baju Benimaru dan celana Iori dalam KOF. Lalu, apakah itu sarung tangan Kyo? Dan bukankah model rambutmu sama seperti Shingo?" ucapnya cepat.


"Gabungan yang agak aneh menurutku. Akan lebih bagus kalo memilih salah satu saja."


"Bagus sekali." ujar si pria sambil tersenyum manis. Namun senyumnya lenyap secepat angin berlalu.


"Akhirnya kita bisa bicara, Ren."


"Ada perlu apa?" dan si pemua tersadar, "Bagaimana kamu tahu namaku Ren?"


Si pria tidak menjawab pertanyaan Ren.


"Perkenalkan," dia mengambil sebuah kartu nama dari sakunya, "Aku Kyori Kusagami. Sales dari perusahaan Heavenly Tonight. Apa yang sangat kamu inginkan?"


"Sepertinya sales lepas." Ren tertawa sinis.


"Aku tidak tertarik."


Si sales menyodorkan kartu namanya kearah Ren.


"Aku tahu kau menginginkan seorang kekasih." katanya langsung.


"Kami dapat memberikannya." dia bersandar ke kursinya. Matanya tidak terbaca.


"Silakan cek website kami untuk keterangan yang lebih lanjut jika anda tertarik."


Ren mengabaikannya dan kembali ke bukunya. Pria itu berdiri, "Terima kasih atas waktumu, Ren. Semoga kamu akan menyukai produk kami." dan kemudia ia langsung beranjak pergi.


Ren berusaha untuk memfokuskan pikirannya kembali ke bukunya. Namun pertemuannya dengan si sales gila itu menghancurkan konsentrasinya seperti es yang di letakkan di bawah sinar mentari. Ren mengambil kartu namanya dan membacanya.


Kyori Kusagami


Telah dibuka Heavenly Tonight Co. Ltd.


Untuk info lebih lanjut, cek


heavenly-tonight.com


Ren memegang kartu nama tersebut beberapa lama sebelum ia memutuskan untuk mengambilnya. Bagaimana pria itu bisa tahu namanya? Dan juga tahu jurusan akademiknya? Dan bahkan keinginannya yang paling gila, yaitu memiliki seorang kekasih?


*****


'Heavenly Tonight'


'click here to continue'


Ren mengarahkan mouse-nya ke huruf 'here' dan meng-click untuk mendownload halaman selanjutnya. Situs ini benar-benar ada, dan yang lebih herannya lagi, Ren tidak pernah mendengar adanya situs seperti ini dan bahkan perusahaan yang menyediakan kekasih bagi mereka yang memerlukannya. Pada awalnya Ren mengganggap bahwa hal itu adalah kegilaan sesaat si sales itu.


Halaman berikutnya telah selesai didownload...


'Terima kasih atas kepercayaan anda kepada kami. Sebagai pengunjung pertama, kami akan memberikan promosi khusus kepada anda. Silahkan isi kolom-kolom dibawah ini untuk menentukan KARAKTER, BENTUK WAJAH & TUBUH, MODEL RAMBUT dan kelengkapan lainnya dari BONEKA PROTOTYPE yang akam kami kirimkan kepada anda. Silakan mencoba selama 3 hari GRATIS. Kami tidak akan memungut biaya apapun untuk masa promosi 3 hari tersebut.'


'Karakter Bentuk Wajah Bentuk Tubuh Model Rambut'


Ren menatap halaman web tersebut dengan tidak percaya. Website ini benar-benar ada dan isinya benar-benar gila. Apa maksudnya boneka prototype? Apakah itu maksudnya boneka untuk mainan seksual? Apakah ada di jaman sekarang ini pembuatan boneka tersebut terserah keinginan si pembeli? Walaupun aneh dan mencurigakan, Ren tetap mengisi kolom-kolom 'Karakter, Bentuk Wajah, Bentuk Tubuh, dan Model Rambut' dengan isian yang menjadi kekasih idamannya. Lalu Ren meng-click 'submit' untuk menyatakan bahwa ia telah menyelesaikan kolom-kolom isian tersebut.


Di halaman website berikutnya, setelah selesai di download, terlihat wajah tampan seorang pemuda. Benar-benar tampan dan keseluruhannya, maksudnya tubuhnya benar-benar ukuran ideal seperti yang diimpikan Ren. Ren membaca tulisan dibawahnya.


'Inilah prototype yang akan kami kirimkan ke rumah anda sebagai kekasih anda untuk 3 hari promosi GRATIS kami. Apakah semuanya telah sesuai dengan keinginan anda?'


'back' 'continue'


Ren menekan tombol 'continue'.


'Terima kasih atas pesanan anda. Prototype kami yang pertama ini, LOVER 1, akan sampai di rumah anda dengan kiriman kilat kami. Selamat mencoba dan bersenang-senang.'


Ren menatap website tersebut yang meng-off line secara otomatis. Masih ternganga tidak percaya, Ren terpaku di kursi komputernya selama beberapa saat sebelum tersadar bahwa mungkin ini adalah pekerjaan orang gila yang ingin website-nya dikunjungi. Tertawa perlahan, Ren beranjak ketempat tidurnya dan tidur.


*****


Ketokan di pintu membuat Ren terbangun esok paginya. Dengan keadaan setengah sadar Ren membuka pintu. Dua orang pria dengan pakaian aneh seperti si sales tersebut berdiri di depan pintunya dengan sebuah kotak setinggi 1,8 meter diantara mereka berdua.


"Ren?" tanya mereka berdua.


"Apartemen Lounge, FV Blok C-10?"


"Ya?" Ren menggosok kedua matanya.


"Mohon diterima kiriman ini."


Kedua pria tersebut membawa kotak besar itu kedalam ruang tengah, meminta Ren menandatangani sebuah slip tanda terima barang dan meninggalkannya. Ren sendiri dengan keadaan setengah sadar-setengah mengantuk kembali memandang kotak besar tersebut. Terdapat tulisan 'HEAVENLY TONIGHT Co. Ltd' di bagian atas kotak tersebut. Ren teringat kembali apa yang dilakukannya semalam di website mereka.


"Mereka beneran ngirim nih?" tanya Ren kepada dirinya sendiri setengah tidak percaya.


Ren langsung membuka kotak tersebut. Benar-benar packing yang rapi. Sepertinya ini sesuatu yang berharga. Ren telah membuka kardus luarnya. Tampak sesuatu yang di bungkus kertas pembungkus semi-plasik dengan bentuk seperti peti mumi. Ren mengambil cutter dan memotongnya. Dan tiba-tiba saja sesuatu yang besar jatuh menimpanya dari dalam bungkusan tersebut. Ren terpekik pelan, ternyata sesosok manusia! Ren mendorongnya dari atas tubuhnya dan mundur menjauh. Nafasnya terengah. Kekagetan masih menguasai dirinya.


Dalam kekagetannya Ren menyadari bahwa sosok tersebut dalam keadaan telanjang. Bahkan dalam keadaan tidak sadar, sosok tersebut sangat sangat sempurna. Wajahnya setampan yang terlihat di halaman website semalam. Tubuhnya terpahat sangat rapi, gagah dan kekar seperti dewa Yunani. Bahunya lebar dan kuat, lengannya yang kekar, dadanya yang bidang dan berbulu halus, perutnya yang rata dengan six-pack-nya, kakinya yang kekar dan kuat, dan kejantanannya.. Benar-benar sempurna.


Ia mendekat perlahan ke arah sosok tersebut. Jelas bukan boneka. Ren memeriksa denyut nadi dan detak jantungnya, sambil berusaha mengabaikan kondisi sosok tersebut yang telanjang. Tidak ada denyut nadi ataupun detak jantung. Dan sosok ini juga dingin dan pucat.


Detik berikutnya Ren menahan nafasnya. Ini jelas mayat! Apa mereka membuang mayat hasil pembunuhan dengan cara begini? Handphonenya yang berbunyi tiba-tiba membuatnya terperanjat.


"Ha-halo?"


"Hi, Ren!" sapa suara si sales dari handphonenya.


"Terima kasih sudah berbelanja. Sudah terima boneka prototypenya?"


"Boneka prototype apanya!?" bentak Ren.


"Ngapain kalian kirim mayat ke rumahku!"


"Wei, Pelanggan pertama," si sales terdengar kesal.


"Jangan ngomong sembarangan ya. Baca donk buku petunjuknya." Lalu dia tertawa riang lagi.


"Anyway, selamat mencoba ya. Tiga hari lagi aku akan datang mengambil prototype-nya sambil mendengarkan komentarmu, hei Pelanggan pertama." teleponnya terputus.


Ren masih terpaku tidak percaya. Mereka itu orang gila macam apa? Tapi mau tidak mau Ren mencari buku petunjuknya. Dan ternyata ada. Ren mencari-cari halaman demi halaman. Terbaca olehnya sub judul seperti 'Cara untuk bisa bercinta lebih dari 10x semalam bagi anda berdua', 'Cara untuk bercinta lebih HOT dan INTENS' sebelum akhirnya Ren menemukan 'Cara memulai'


Terpaku dan tidak percaya oleh apa yang dibacanya, Ren tidak bsia mengucapkan sepatah katapun. Lalu ia memandang sosok yang masih terbaring di lantai tersebut. Ren semakin mendekat, dan sekarang berada di atasnya. Dengan jantung yang berdetak lebih cepat, Ren menunduk memandangi wajah yang tertidur itu. Lalu lebih berfokus memandangi bibirnya yang sedikit terbuka.


Tertulis di buku petunjuk bahwa untuk mengaktifkan prototype ini, yang harus dilakukan olehnya adalah dengan memberikan sebuah ciuman yang 'panas', karena di dalam bibir prototype tersebut terdapat mesin reaksi yang akan langsung mengaktifkan prototype tersebut jika mendapat 'panas' dari si pembeli dan 'panas' tersebut akan langsung membuatnya menganggap si pencium adalah kekasihnya.


Dengan wajah yang panas, Ren semakin mendekatkan wajahnya ke wajah yang tertidur tersebut. Ia belum pernah melakukan hal ini, dan karena itulah Ren memiliki keinginan untuk memiliki seorang kekasih yang dapat mengajarkannya hal-hal seperti ini. Tapi untuk memulai sendiri? Karena itu, Ren membutuhkan keberanian yang besar. Jantungnya semakin berdetak cepat saat bibirnya semakin mendekati bibir si pangeran tidur ini.


Ren menyentuhkan bibirnya dengan gugup. Ia tidak pernah mencium sehingga tidak tahu caranya. Dia menjepit bibir bawah sang pangeran dan memberinya gigitan kecil. Beginilah salah satu cara mencium seperti yang pernah dibacanya dalam sebuah buku. Ren memiringkan kepalanya, dan memasukkan sedikit lidahnya diantara celah kedua bibir sang pangeran yang sedikit terbuka itu. Kepalanya serasa pusing.


Tanpa disadarinya, jantung sang pangeran mulai berdetak. Ujung jemarinya bergerak perlahan seperti seseorang yang sudah lama tertidur dan kemudian tersadar. Kedua matanya membuka, memandang wajah samar ren yang sedang menciumnya dengan mata tertutup. Kehangatan menyelimuti tubuhnya. Dia merasakan mulut dan lidah Ren pada dirinya sendiri.


Dan tanpa peringatan apapun, sang pangeran langsung bereaksi. Dia berguling dan langsung berada di atas Ren tanpa melepaskan ciumannya. Dia bahkan membalas ciuman Ren sekarang. Hangat, bahkan ciuman yang panas. Ren yang berada dibawahnya, dengan tubuh sang kekasih yang lebih berat daripadanya, tidak bisa bergerak. Atau bahkan tidak ingin bergerak karena ia mabuk oleh ciuman sang kekasih.


Tepat pada saat Ren merasakan ketegangan yang menyakitkan bangkit dalam dirinya, Ren langsung melepaskan diri dan mendorong sang kekasih menjauh. Nafas keduanya terengah-engah. Masih menatap sang kekasih dengan seluruh rasa ketidak percayaannya, Ren beringsut pelan, menuju dinding dan bersandar disana dengan kata 'astaga' yang tidak terucapkan.


"Pagi, Kekasih," sapa sang kekasih dengan senyuman yang lembut. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia tahu atau bahkan menyadari ketelanjangannya. Ia meregang tubuhnya untuk melemaskan dirinya. Ia menatap Ren dengan penuh minat, lalu merangkak mendekat.


Sang kekasih makin mendekat. Detak jantung Ren semakin cepat.


"Tu-tunggu!" serunya dengan seluruh suaranya yang tersisa. Sang kekasih berhenti tepat saat wajah mereka sudah beberapa senti lagi.


"Kenapa?" tanyanya dengan wajah keheranan yang polos.


"Bukankah aku adalah kekasihmu untuk 3 hari ke depan? Bukannya kita akan.."


Ren menahannya pada bahunya saat dia akan bergerak mendekat.


"Ti-tidak sekarang. Mungkin nanti." dan Ren menanyakan pertanyaan pertama yang terlintas di benaknya.


"Siapa namamu?"


Sang kekasih duduk didepannya dengan wajah keheranan.


"Nama? Ng.." dia terlihat sedang berpikir keras.


"Tidak tahu." putusnya.


"Bukankah Ren sayang yang akan menamaiku?"


"Hah?" kata Ren bodoh.


"Eh, kalau begitu.." katanya kebingungan.


"Bagaimana kalau Sho?"


"Sho." balasnya pendek. Lalu, "Wah! Bagus sekali." sang kekasih langsung memeluk erat Ren.


"Makasih."


"Ok." kata Ren kikuk. Saat ia tersadar bahwa Sho masih telanjang, "Kita lihat ada baju yang muat untukmu, gak."


"Ok," kata Sho sepatuh anak anjing.


"Eh," ia tersadar.


"Kita tidak bercinta."


"Tidak." Ren merasa aneh, karena sepertinya ia mengendalikan Sho, si boneka prototype.


"Ok." Sho kembali menjadi sepatuh anak anjing.


Bersambung...