Pada suatu malam yang panas di kamar David Greer. Ia tidak bisa tidur. David menggulingkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, dengan malas diliriknya jam duduk di atas meja belajarnya. Jam 12:58 am.


"Fuck man," gerutunya.


David akan menghadapi test berat untuk Sr. Engineer besok. Ia telah belajar semalam suntuk dan tidak bisa tidur.


"Ini adalah kesalahan Mel," pikirnya.


Melanie, adik perempuannya, menggunakan komputer di kamar David semalam suntuk. Ayahnya yang mengijinkannya untuk menggunakan komputer David kapan saja dia memerlukan. Dan David tidak bisa tidur mendengarkan cara Melanie belajar. Biasanya, kalau David tidak belajar, cuman akan dapat 'C'.


David bangun dan menuju ke arah kamar Melanie. Ia membuka pintu dan menguncinya setelah ia masuk. Melanie sedang berbaring di tempat tidurnya. Dia memakai suatu baju tidur yang tembus pandang. The air conditioner disetel High/Cold.


"Mel," bisiknya. David maju menghampir adiknya. Ia menggoyang-goyang tubuh adiknya.


" Mel," ia serunya sedikit lebih nyaring.


"Huh.. A.. Ada apa?"


"Fuck, aku tidak bisa tidur."


"Lalu mau apa, pergi sana."


"Beri aku kesempatan tidur di sini malam ini."


"Kenapa?"


"Ini semua gara-gara kamu! Kamu membuatku terjaga semalam suntuk! Aku hanya bisa tidur lebih baik kalau ada temannya? Dan Aku tidak mungkin pergi tidur dengan ibu dan bapak. Tolonglah, Aku mau melakukan apapun! Aku mau dijadikan budakmu untuk seharian besok! Maksudku, bukan budakmu beneran tetapi bagaimana jika aku memasakkan kamu dan Mike?"


"Tidak, aku ingin sendirian!"


"Baiklah, baiklah, Aku jadi budakmu.. Hari ini. Tolonglah, biarkan saja aku tidur disini malam ini. Aku tidak bisa tidur sendirian."


"OK Dave, kamu boleh tidur di sini."


"Yah! Terima kasih!"


David pun meloncat ke tempat tidur.


"Tidur di kanan." Bentak Melanie.


David menggulingkan tubuhnya melewati tubuh Melanie. Ia merasakan puting susu Melanie yang keras menggesek dadanya. Beberapa detik dia berada diatas tubuh gadis itu, kemudian berguling kesisi kanan.


"Ohh! Mau apa kamu? Menggencet tubuhku?"


"Yah!" David menjawab


"Fuck! Aku kedinginan, Peluklah aku Dave?" kata Melanie.


"Oh, tentu." Kata David.


David menempatkan kakinya diatas paha Melanie dan tangan kanannya memeluk tubuhnya. Lengannya tepat diatas dada kanan Melanie dan tangannya memegang tangan yang kirinya. David mencium rambut pirangnya.


"Hmm, harum."


"Terima kasih. Ohh dingin sekali," keluh Melanie sambil memutar tubuhnya dan memeluk lengan kanan David, tubuhnya kini merapat kedada David.


Kepalanya menyandar didada kakaknya. Kaki kanan David berada antara pahanya. Sehingga David dapat merasakan hawa panas yang muncul dari vagina Melanie. Penis David mulai mengeras. Melanie dapat merasakan ketegangan yang menekan perutnya.


"Aku mencintai kamu Dave," bisik Melanie.


"Aku juga mencintaimu, Mel," kata David sambil mencium rambut Melanie.


Melanie memutar tubuhnya, wajah mereka saling berhadapan, matanya saling menatap. Pelahan Melanie mendekatkan bibirnya dan David pun merendahkan wajahnya. Kedua bibir mereka bertemu, lidah mereka saling menyentuh dan mengait.


"Hhh!" seru Melanie sambil menghembuskan nafas berat.


Tangan kanan David merayap di bawah gaun Melanie ke atas dan bukit dada telanjang Melanie pun diremasnya dengan lembut. Kemudian David menurunkan wajahnya, dan puting susu gadis itu dijilatnya.


" Oooh.. Aduh Ya Tuhan, Dave, ohh.." Keluh Melanie sambil menarik nafas panjang.


David menurunkan tangannya kebawah ke arah pangkal paha Melanie, dan membelai celah-celah vagina Melanie. Bagian tersebut terasa sangat panas dan basah. David segera bangkit duduk, membuka kemejanya dan menurunkan celana pendeknya.


Melanie pun membuka pahanya dan menempatkan tubuh David diantara kedua pahanya. Vagina Melanie terbuka lebar dihadapannya dan ini adalah untuk pertama kalinya bagi pemuda 19 tahun ini melihat bentuk liang perawan dalam jarak yang demikian dekat. David segera menyentuh clitoris kecil yang mencuat itu dan kemudian menggosoknya pelahan-lahan dengan jarinya. Sambil menggosok clitoris adiknya itu, dia menjulurkan lidahnya dan dicucukkan lidahnya keliang vagina yang masih tertutup rapat itu. Melanie merintih, mendesah sambil mengangkat-angkat pinggulnya. Tiba-tiba kakinya menegang dan menjepit, sehingga hampir mencekik leher David ketika untuk pertama kalinya gadis usia 15 tahun ini mencapai orgasmenya. Setelah sekitar 30 detik tubuhnya melemas dan kemudian terkulai relax.


"Ohh, Aduh Ya Tuhan! Apa yang yang terjadi?" bisik Melanie.


"Kupikir, kamu mencapai orgasme!" Jawab David.


"Ohh Dave. Demi Tuhan aku mencintaimu!" kata Melanie sambil mencium kakaknya dengan sangat mesra sekali.


Tubuhnya digesekkan dengan lembut ke David, putingnya yang mencuat keras seperti menggaruk dada David. David segera merebahkan Melanie dan memposisikan penisnya yang sudah sangat tegang itu di vagina adiknya, pelahan-lahan digesek-gesekkan ujung topi bajanya naik turun menyusuri celah yang sudah sangat basah itu, sambil berusaha untuk temukan liang perawan yang tersembunyi disana.


"Stop, tunggu dulu!" seru Melanie tiba-tiba.


"Ada apa?"


"Aku masih perawan. Kudengar akan berdarah untuk pertama kali. Ambi handuk itu, aku tidak ingin seprei ini terkena noda."


David segera meraih handuk, melipatnya dua kali dan menggelarnya dibawah pinggul adiknya. Melanie segera menempatkan pinggung ditengah handuk itu.


"Ok kak, sekarang buat aku menjadi seorang wanita!"


Dave memposisikan ujung batang penisnya tepat digerbang liang perawan itu. Kemudian menekannya pelahan-Iahan. Melanie memeluk pinggang kakaknya sambil pinggulnya menekan ke atas. Wajah Melanie menyeringai, dahinya berkerut-kerut menahan sakit ketika pelahan-lahan ujung penis David yang berbentuk topi baja itu menyeruak masuk keliang sempit itu. Akhirnya, diiringi dengan jeritan Melanie, David berhasil menembus selaput keperawanan adiknya itu dan batang penisnya yang 6 inci itu tenggelam seluruhnya keliang sempit itu.


"Aaahh, Aduuhh Ya Tuhan!"


"Kamu baik-baik Mel?" tanya David khawatir.


"Yah, Aku sudah nggak apa-apa, ayo teruskan lagi, cuman jangan keras-keras ya."


David kemudian menggerakkan pinggulnya naik-turun pelan-pelan, pemuda itu benar-benar ingin menghayati pengalaman pertamanya ini, gesekan dinding vaginanya yang sempit itu, jepitan yang demikian ketat dan.. dia benar-benar tidak pernah menduga bisa senikmat ini.


Christy Greer, ibu David dan ibu Melanie, mendengar suara gaduh dari ruang bawah, segera keluar kamar sambil meraih pemukul. Kemudian turun menuju ke lantai bawah, dan Christy segera tahu sumber kegaduhan itu terdengar dari dalam kamar anak gadisnya.


"Ya, ya, aduhh, ya, terus seperti itu.. Ohh, jangan stop. Ohh aahh," terdengar desahan dan rintihan anak gadisnya.


David terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Dia angkat kaki adiknya kepundaknya sambil meneruskan gerakannya. Sekujur tubuh keduanya sudah mandi keringat. Tampak noda-noda merah menghiasi handuk dari cairan vagina yang bercampur darah keperawanan Melanie.


"Aduh Mel, oohh, aku mencintai kamu Mel, aku mencintaimu.. Sepertinya aku mau keluar!"


"Ahh.. Ya Tuhan! aku juga aahh!"


David semakin mempercepat gerakan pinggulnya, ujung penisnya terasa membentur-bentur dasar liang vagina Melanie. Melanie pun sepertinya sudah melupakan rasa sakitnya. Hanya sensasi-sensasi kenikmatan yang dirasakannya..


Ketika David merasakan denyutan-denyutan di batang penisnya, dia tekan sedalam-dalamnya dan dia semburkan cairan spermanya didasar liang vagina adiknya itu. Dan bersamaan dengan itu Melanie juga mencapai orgasmenya. Tubuh gadis itu sampai bergetar ketika denyutan-denyutan nikmat memancar dari dalam liang vaginanya dan ditambah lagi semburan sperma David yang memancar berulang-ulang. Keduanya kemudian lemas terkulai sambil berpelukan, dan batang penis David masih tertanam diliang vagina adiknya.


"Ohh Mel, Aku Mencintai Kamu, Mel."


"Aku juga mencintai Kamu Dave."


Kedua remaja itu tidak menyadari bahwa sejak tadi sepasang mata ibunya melotot mengawasi dari celah pintu.


"Aduh, Ya ampun!" batin Christy.


"Apa yang telah mereka lakukan? Sudah berapa lama hal ini telah berlangsung? Apakah mereka menggunakan kondom? Apakah mereka pernah melakukannya dengan anak-anak lainnya? Kenapa aku tidak melihat gelagatnya lebih awal?"


Pikiran Christy jadi kacau balau tidak karuan.


"Tapi tunggu, aku tidak yakin mereka pernah melakukan sebelumnya. Demikian pula rasanya tidak mungkin mereka pernah berhubungan dengan teman-teman mereka. David tidak punya pacar, dan Melanie juga tidak. Ohh.. Ya Tuhan, ini mungkin lebih baik buat mereka berdua. David kakaknya Melanie, dia sangat menyayangi adiknya itu, tidak mungkin dia akan menyakiti hati adiknya. Melanie juga demikian menyayangi kakaknya.. Mereka memang saling menyayangi sejak kecil, dan sepertinya mereka akan lebih baik daripada berhubungan dengan orang lain. Dan seandainyapun Melanie hamil, David tidak akan meninggalkannya. Aku yakin, mereka akan selalu saling menyayangi selamanya."


Dan sepertinya tidak ada tanda-tanda paksaan pada anak gadisnya itu. Melanie sepertinya sangat menyenangi dan menghayati yang mereka lakukan. Bahkan mungkin dia yang memulainya. Memang mereka adalah kakak-beradik, tetapi Cinta adalah Cinta, dan ini adalah salah satu Cinta yang murni, yang tidak hanya berlangsung semalam, ataupun hubungan 2-bulan. Ini adalah hubungan cinta seumur hidup.


TAMAT