Zodiak Aquarius berlambang seorang pria yang sedang menuang air. Tapi tahukah Anda cerita asli di balik zodiak ini? Cerita ini diambil dari mitologi Yunani kuno. Dahulu kala, di Yunani, terdapat sebuah kerajaan kuno yang bernama Troy. Sayang sekali kerajaan ini kemudian hancur, dimusnahkan dalam perang Troy yang termasyur itu hanya karena pangeran Paris menculik putri Helen, istri raja Sparta. Tapi jauh sebelum perang Troy terjadi, kerajaan Troy memiliki seorang pangeran yang tampan sekali. Namanya adalah Ganymede, putra raja Tros.
Banyak yang mengatakan bahwa ketampanan Ganymede sungguh tak tertandingi. Kabar tentang ketampanannya itu terdengar sampai ke puncak gunung Olympus, tempat kediaman para dewa. Zeus, sebagai pimpinan para dewa, selalu mengoleksi wanita. Sudah banyak wanita yang hamil olehnya, baik manusia biasa, peri, maupun dewi. Tak pernah terpikirkan olehnya untuk mencicipi seorang pria sampai dia mendengar tentang Ganymede.
Terdorong oleh rasa penasaran, Zeus pun turun ke bumi. Dengan bersembunyi di balik awan, Zeus mengintip ketampanan sang pangeran. Kebetulan sekali Ganymede sedang asyik berendam telanjang di sungai. Beberapa pengawal pria sibuk berjaga-jaga di sekitar tempat itu. Mata Zeus terbelalak ketika dia menyaksikan betapa besarnya kontol Ganymede itu. Zeus memperkirakan bahwa panjangnya hampir mencapai 20cm dan tebalnya hampir seukuran lengan bayi.
Saat Ganymede sibuk menyipratkan air ke tubuhnya, Zeus disuguhi adegan erotis gratis. Otot-otot tubuh Ganymede berkontraksi saat dia sibuk menggosok dadanya. Kedua putingnya yang kecoklatan tampak tegang dan melenting. Dengan geram, Zeus menggerak-gerakkan jarinya, seolah-olah sedang benar-benar memelintir kedua puting Ganymede itu.
Kontol Zeus langsung tegang. Tonjolan besar nampak meghiasi bagian bawah balutan kain penutup kontol. Semakin dia menyaksikan kesempurnaan tubuh Ganymede, semakin bernafsu dia. Kontol ngacengnya terasa semakin menyiksa, minta untuk dipuaskan. Tak ada cara lain, Zeus pun melepaskan kain penutup kontolnya dan sibuk memeras kontolnya. Ganymede sendiri tak merasakan bahwa ketelanjangan tubuhnya sedang diintip oleh Zeus.
Pangeran muda itu asyik bermain air dan membasahi tubuhnya. Tak lupa, dia memberikan perhatian khusus pada kontolnya. Para pengawalnya yang berjaga-jaga di sekitar tempat itu menelan ludah mereka masing-masing saat melihat pangeran mereka sedang asyik mengocok-ngocok kontolnya. Kontol mereka pun naik dan ngaceng. Tanpa malu, mereka melepaskan pakaian mereka satu persatu sehingga beberapa menit kemudian, mereka sudah telanjang bulat. Ganymede yang melihat pemandangan mesum itu hanya tersenyum-senyum kecil saja sambil tetap mengocok kontolnya.
Tak tahan dengan nafsu birahi yang mereka rasakan, para pengawal itu mulai sibuk berhomoseks satu dengan yang lainnya. Adegan ngentot gratis dipertunjukkan untuk sang pangeran. Erangan-erangan mesum terdengar dari mulut para pengawal Ganymede.
"Hhoohh.. Aahh.. Uuhh.. Hhoohh.. Uuhh.." kata-kata kotor juga terdengar.
"Hhohh.. NGENTOT! Aahh.. Uuhh.. FUCK ME! aahh.. KONTOL!"
Bagi masyarakat Yunani, homoseks merupakan hal yang wajar. Jadi pemandangan mesum seperti itu akan mudah dijumpai di mana-mana, terutama di Sparta. Sementara itu, pangeran Ganymede semakin bernafsu melihat kebejatan para pengawalnya. Kocokan kontolnya semakin dipercepat dan napasnya pun semakin berat. Dada bidangnya mulai bergerak naik-turun, memompa udara sebanyak-banyaknya. Air sungai yang mengaliri tubuhnya yang telanjang mempertinggi hasrat homoseksualnya.
Semakin lama, erangan mesum dari para pengawal itu terdengar semakin keras saja. Ejakulasi nampaknya akan tiba sebentar lagi. Seorang pengawal yang sedang asyik mengentotin pantat temannya secara doggy-style tiba-tiba mulai meracau dan berteriak-teriak.
"AARRGGHH!! UUHH!! OOHH!! AAHH..!!"
CCRROTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Sementara tubuh kekarnya mengejang-ngejang akibat orgasme, temannya pun ejakulasi.
Tak jauh dari tempat kedua pengawal itu ngentot, pasangan pengawal lain pun akan segera mencapai klimaks mereka. Seorang pengawal berbaring di atas sebuah batu ceper yang besar dengan kaki mengangkang ke atas, sementara pengawal lain sibuk memompanya dengan kontolnya. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Berdua mereka mengerang.
"AARRGGHH!! AARRGGHH!! UUGGHH!! HHOOHH!!" Pasangan pengawal lain sedang sibuk mengambil posisi 69 sambil saling menyepong. Mereka pun ejakulasi CCROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!
"AARRGGHH!! UUGGHH!! OOHH!!"
Dari jauh mereka semua nampak seperti tersengat listrik. Tubuh mereka mengejang-ngejang, menggeliat-geliat, dan meronta-ronta sementara mereka berteriak-teriak dan mengerang-ngerang.
Tak tahan dengan rangsangan seperti itu, Ganymede pun segera menguras pejuhnya. Kocokan berubah menjadi sangat cepat, hampir tak terlihat mata. Matanya mulai terbelalak, menahan rasa nikmat yang akan segera datang. Kedua putingnya yang dari tadi sudah menegang ikut bergerak naik-turun seiring dengan gerakan dada Ganyemde.
"AARRGGHH..!!"
Kontol Ganymede pun memuntahkan pejuh sekali, dua kali, tiga kali.. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuh terus ditembakkan keluar seakan tak ada habisnya. Tubuhnya yang telanjang menggeliat-geliat di tengah arus sungai. Dari atas, adegan ini sangat sensual dan merangsang nafsu birahi homoseksual.
Semua adegan-adegan bejat itu ditonton oleh Zeus dari atas awan.
"Hhoohh.. Uuhh.. Bejat sekali mereka.. Hhohh.. Tapi saya suka.. Aahh.. Oohh.."
Zeus memelintir kedua putingnya dengan sebelah tangannya sambil tetap memeras kontolnya. Kepala kontol sang dewa berdenyut-denyut, kemerahan, menahan ejakulasi. Namun tekanan di dalam bola pelernya terlalu besar. Pejuh yang tertampung harus segera disemprotkan.
"AARRGGHH..!!" Erangan Zeus membahana ke mana-mana, namun Ganymede dan para pengawalnya hanya mendengar suara guntur yang memekakkan telinga.
Dari dalam lubang kontol Zeus keluarlah cairan pejuh yang berlimpah. CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!! Pejuh Zeus tersemprot ke atas dan turun ke bumi bagaikan hujan. Kontol dewa itu terus-menerus mengeluarkan pejuhnya selama semenit penuh.
"AARRGGHH!! UUHH!! OOHH!! AAHH!!" Tubuhnya mengejang-ngejang dan perutnya yang keras berkontraksi keras sementara kontolnya terus-menerus menyemprot sperma.
Pejuh Zeus yang turun ke bumi mendadak berubah bentuk menjadi hujan deras. Tapi bukan air hujan yang diturunkannya, melainkan pejuh! Bayangkan. Hujan pejuh turun dari langit! Ganymede dan para pengawalnya kebingungan setengah mati. Seumur hidup mereka, belum pernah mereka melihat pejuh turun dari langit dalam bentuk hujan pejuh. Namun mereka semua bersuka cita. Para pengawal Ganymede, dengan gembira, menari-nari telanjang, memuja-muja keagungan dewa Zeus (Zeus mengatur hujan).
Zeus sendiri terduduk lemas di atas awan ketika lelehan pejuhnya yang terakhir meluncur turun dari kontolnya. Bernapas terengah-engah, dia mencoba untuk berdiri. Tekadnya sudah bulat. 'Ganymede harus kudapatkan!' Meskipun Zeus telah selesai ngecret, namun hujan pejuh di bawah sana masih belum usai. Malah menjadi semakin deras. Ganymede dan para pengawalnya basah kuyup dan berbau sperma. Tak ada satu pun dari mereka yang ingin berteduh. Semuanya ingin merasakan nikmatnya dihujani pejuh!
Pada saat semuanya sedang lengah, tiba-tiba seekor burung elang raksasa menukik turun. Ganymede yang sedang membasuh tubuhnya dengan hujan pejuh terkejut saat cakar-cakar kuat mencengkeram tubuhnya dan membawanya pergi.
"TOLONG! TOLONG!" begitu teriak pangeran malang itu.
Namun saat para pengawal itu tersadar, semuanya telah terlambat. Pangeran mereka sudah tidak terlihat lagi, lenyap dibawa elang itu. Sementara itu, jauh di atas langit, Ganymede masih meronta-ronta saat elang itu membawanya ke puncak sebuah gunung. Ganymede berhenti memberontak saat tubuhnya dilepaskan; dia terperangkap di puncak gunung itu. Tiba-tiba elang raksasa itu berubah bentuk dan berubah menjadi Zeus! Dan Zeus berdiri telanjang bulat di hadapannya.
"Jangan takut, anakku," Zeus buru-buru berkata saat wajah Ganymede memucat penuh ketakutan.
"Aku Zeus, dan engkau telah terpilih untuk menemaniku di gunung Olympus."
Ketakutan Ganymede mulai mencair saat dia yakin bahwa Zeus takkan melukainya.
"Engkau memilihku? Tapi kenapa harus aku?"
"Sebab kau, Gnaymede, sangat tampan. Ukuran kontolmu pun besar. Engkau akan menjadi pria pertama yang kungentotin. Bagaimana, engkau bersedia?" Zeus bertanya.
Sebagai seorang pria homoseksual biasa, Ganymede pun selalu dikuasai nafsu cabul. Ajakan ngentot dari Zeus sangat menggoda. Ganymede membayangkan dirinya tinggal di gunung Olympus sebagai dewa dan hidup abadi selamanya. Siapa yang akan menolak tawaran bagus seperti itu.
"Aku terima, wahai dewaku," jawab Ganymede, sesopan mungkin. Kontolnya mulai ngaceng saat dia memikirkan betapa enaknya dicabuli Zeus.
"Bagus, Ganymede. Pilihan yang bijaksana. Baiklah, berhubung kita berdua sudah telanjang bulat, mari kita mulai," sahut Zeus, menghampiri Ganymede dan memeluknya dengan penuh nafsu.
Bersambung . . . .