Di Negeri Sakura
December akhir 1998, Yonash harus pulang ke Indonesia, sebulan kemudian Yonash tulis surat bahwa dia sudah di Negeri 'Sakura', Negeri 'Terbitnya Matahari', Yonash akan mengundangku kesana dalam waktu dekat.
Komunikasi antara aku dan Yonash 'intense' sekali, badanku selalu gemetar seolah gelombang listrik ribuan watt dikirimnya dari jauh menyeberangi lautan dan benua menerpa diriku, pikiranku tidak bisa focus menghadapi masalah kerjaan dan hidup keseharianku sendiri. Walau semuanya itu kutekan sebaik mungkin, namun arus Listrik ini sangat kuat menghempasku tak berdaya, aku tak dapat menipu diriku, aku terhanyut oleh birahi cinta. Otakku sadar betul akan keberadaanku, namun perasaanku, badan mencuat meronta, badanku menggigil panas-dingin tak karuan, meminta semua hasrat birahiku terpenuhi aku inginkan selalu bersua dan ML dengan Yonashku.
Enam bulan kemudian aku diutus perusahaan dimana aku bekerja untuk pergi ke 'Negeri Sakura', sebagai wakil perusahaan dalam menghadiri pameran dagang yang senyawa dengan warna dari perusahaan kami bergerak, adapun kota tepatnya adalah Kyoto. Bagai anjing yang kena pukul, serta merta aku menyanggupi kepergian ke kota itu, aku tulis email kepadanya bahwa aku akan datang selama 2 minggu, Kyoto 4 hari dan sisanya kekota tempat Yonash belajar.
Benar, pada saat aku mendarat dibandara, Yonash sudah menjemput dengan senyum khasnya, dan menyapa.
"Mengapa kok tegang sekali sayang lelah ya?"
"Rilekslah nanti aku pijitin dan akan segar sempurnalah tubuhmu lagi"
Sambil mengapit tanganku menyingkir dari keramaian orang-orang, kecupannya mendarat dibibirku, berpangutanlah kami terasa getaran sukma dan deburan darahku tak henti melanda diriku, cukup lama kami berpangutan, melepaskan rindu selama 6 bulan yang tak tersalurkan.
Sesampai di hotel setelah 'check in' dan masuk kamar, langsung Yonash menelanjangiku, mengendongku ketempat tidur, dibelainya seluruh tubuhku, dikeluarkannya 'body cream' dari tasnya yang sengaja dibawa dari kotanya.
Dilumurinya tubuhku sedikit dengan 'body cream' dan mulailah dia memijat sekujur badanku, setelah itu dia menyelimuti tubuhku dan dia pun merebahkan tubuhnya disampingku sambil meremas-remas payudaraku dan membelai tubuhku, hingga tertidur lelaplah diriku selama 2.5 jam, rupanya perjalanan 12.5 jam lebih membuat aku betul-betul penat.
Yonash membiarkan aku tidur, kesempatan itu dia pergunakan untuk membaca Journal dan material bacaan kuliahnya. Sebangunku Yonash gendong tubuhku kekamar mandi dengan air hangat yang telah tersedia, dan dimandikannya diriku.
Spontan ketika dia menyabuni badanku akupun menyabuni badan Yonash, dari sentuhan mesra ini timbullah gairah syahwatku, segera kutarik Yonash mendekat kebadanku dalam bathtub penuh air, kaki kita saling menyilang dan badan kita berhadapan, kumasukkan kemaluan Yonash dalam memekku, sambil berkata:
"Yonash sayang, kita ngentot lagi yang indah ya, aku rindu ML dengan mu, kontolmu enak"
Dia terseyum mengiyakan, mulailah aku memeras kontol Yonash dengan otot vaginaku, dan aku ciumi Yonash dari bibir, pipi, kuping dan lehernya, sedang Yonash mengayun pantatnya maju dan mundur. Puas dengan gaya ini, aku bangun dan aku tunggingkan badanku sambil berpegangan kran air, aku buka dua pahaku kakiku dan aku minta Yonash untuk mengentot aku dengan 'doggy style', juga 'bull style' dimana Yonash merebahkan badannya di punggungku dan tangannya meremas-remas payudaraku, Huuh nikmat sekali kontol Yonash menyentuh dinding terdalam dari liang kenikmatanku, menggeliat tubuh bagian dalamku, seolah kontolnya menari didalam disana, tak tahan aku mendapatkan dera nikmat yang tibul dari gesekan kontol Yonash, ngilu dan nikmat semakin menjadi sensasi hebat timbul dari dalam sana, hingga Yonash dan aku harus mengerang, desahan dari mulut kita tak terelakkan, getaran tubuhkupun tak kunjung berhenti, akhirnya akupun mencapai orgasme. YonasHPun teriak untuk kedua kalinya, dia mencapai ejakulasinya bersamaan denganku.
Setelah kita selesai dengan styles ini, seperti biasa kontol Yonash belum lemas dan sambil menyiram dan menyabuni badanku kontolnya masih menancap dimemekku, diangkatnya badanku dan diputarnya badanku berhadapan dengannya, tanganku merangkul kuat lehernya, kemudian dia berdiri sambil membopongku diayun-ayunkannya badanku naik turun, dan Yonash menahan badanku dengan kedua kakinya agak mengkangkang tegak sekuat tenaga, hingga terasa nikmat melanda tubuhku kembali.
Dibawanya aku di meja dekat kaca kamar mandi, didudukkannya aku di 'vanity' itu, lalu Yonash mengentotku sambil berdiri, Yonash mendengus, melenguh dan mengaduh dia keluarkan lagi spermanya divaginaku dan akupun mulai terasa akan mencapai orgasme, maka aku cenkeram, aku cakar pundak dan punggung atasnya memakai kukuku, aku jeritkan ngiluku karena aku betul-betul mencapai orgasme yang sangat tinggi dan lama.
"Yonashh aku keluaarr lagi, enak sekali Yonash kontolmu aku puas sekali Yonash!"
"Yonash memekku berdenyut-denyut aachh enak Yonash"
"Yonash cium aku Yonash please, Yonash kiss me please!", begitulah racauanku bila aku merasakan kenikmatanku dikala aku mencapai orgasmeku.
Esoknya kami pergi nonton pameran dagang undangan dari kantorku setengah harian, setelah makan siang direstoran didekat gedung pameran itu, sorenya kita nonton Orchestra, distasiun underground Kyoto, tepatnya sebelah kanan atas dari pintu masuk stasiun itu, tepat dibelakang Department Store Takashimaya.
Sepulang dari nonton Orchestra kami kekolam renang campur laki-laki dan perempuan, dan telanjang bulat. Kami berendam diair panas, kemudian ganti keair dingin, selang-seling tiga kali, dengan perubahan kondisi air tersebut, membuat kemaluan Yonash menegang keras lagi.Keadaan tubuhkupun terasa ada dorongan sensasi yang hebat, ingin dipenuhinya hasrat besar untuk melakukan ML, ditambah lagi karena dari sentuhan-sentuhan yang kami lakukan, memekku berdenyut-denyut hebat lagi, ingin merasakan desakan kontol Yonash didalam sana dan ingin kujepitnya kontol Yonash keras2 dengan otot vaginaku.
Dalam keadaan demikian kami betul-betul terbuai, hasrat untuk ML kami menjadi sangat menggebu, seolah sukmaku dan sukmanya meronta ronta ingin keluar, memadu cinta kita berdua diudara bebas. Kemaluan Yonash kudapati semakin lebih keras menegang, Yonash menarikku dengan kuat berusaha memasukkan kemaluannya kedalam memekku dengan buasnya, akan tetapi aku berhasil menahannya.
"Yonash sayang, kau 'wild' sekali kali ini kontolmu konak, kita dikamar saja ya sayang, kita puasin disana ya"
"Liana 'bidadariku', aku 'wild' sekali saat ini, ingin aku merenggut kepuasan dari dirimu kali ini lebih lebih".
"Bagaikan aku ketagihan candu Liana, aku ingin ngentot lagi sama kamu sampai puas sekali sayang", deru nafasnya sangat kencang, matanya redup sayu namun buas, bagaikan kemasukan dewa birahi dari salah satu kuil Jepang.
Kubelai rambutnya yang basah, kusambut ciumannya yang hangat menyalurkan setrum listrik beribu watt kembali padaku. Aku bimbing Yonash keatas dan aku tarik handuk dari pinggir kolam untuk menutupi kemaluan Yonash yang menegang.
Namun diluar dugaanku, Yonash malah menggendongku menuju ke salah satu kamar disitu yang kebetulan memang tersedia kamar untuk pasangan laki-perempuan menyalurkan hasrat syahwatnya, maka Yonash langsung meletakkan aku di tempat tidur dan Yonas mengentotiku sambil berdiri dan kedua kakiku lurus di dua sisi pinggangnya, dua tangan dia memegang kedua paha atasku, kita ngentot, dengan 'Rickshaw style' atau gaya 'gerobag dorong', Yonash melenguh, mendesah dan mendengus, akupun melengking keenakan karena kebuasan Yonashku, aku meleguh dan teriak keras bila kontol konak Yonash menyentuh G-spotku, dinding vaginaku yang terdalam tersasa tergesek-gesek, dihempas-hempaskannya dengan kontolnya yang tegang keras sekali.
Tiba-tiba YonasHPun teriak menyambut ejakulasinya, yang aku susul juga teriakanku yang panjang karena aku mendapatkan orgasmeku. Yonash terpuruk ambruk di dadaku sambil kontolnya masih menanjap di memekku, kami berpelukan. Maka aku belai rambut Yonash yang masih basah itu, dengan penuh kasih sayang.
"Yonash kontolmu kuat, dan gagak sekali, enak menerpa dan menari didalam sana"
Yonash tak menjawab hanya senyumannya dan redup matanya, yang menerangkan bahwa dia masih mau lagi bertarung denganku. Sepuluh menit kemudian Yonash mengangkatku, dengan kontolnya masih menancap di memekku, dan duduklah dia di pinggir tempat tidur, dan meminta aku memompanya naik turun. Aku berusaha memuaskan Yonash dengan senang hati, aku lakukan pemompaan kontol Yonash sambil badanku agak condong kebelakang dijaga dengan kedua tangan Yonash yang kuat memegangi pinggangku supaya aku tidak terbalik jatuh kebelakang.
Setelah kami daki nafsu asmara kita selama 3 menit, kamipun mencapai ke puncaknya, kami berdua melantunkan kepuasan aku mencapai orgasme dan ejakulasinya Yonash hampir bersamaan, maka melengking, berteriak bebaslah kita berdua. Rupanya pelayan-pelayan situ sudah memahami keadaan kami dan merekapun berlagak tuli dan tak perduli.
Setelah kami membersihkan diri lagi kamipun cari makan malam kemudian kembali pulang ke Hotel, terasa lelah sekali badanku dan tertidurlah aku. Dibiarkannya aku tertidur, Yonash mengambil buku untuk belajar lagi, setelah 3jam dia belajar, dibangunkannya diriku dan kami ML lagi dibalkon dengan 'doggy style' juga dikursi, yang terbuat dari besi, aku duduki Yonash yang sedang duduk dikursi balkon itu, aku masukkan kemaluan Yonash ke memekku posisiku membelakanginya, dengan agak condong ke depan kakiku mengkakang diantara dua kakinya, aku pompa kontol Yonash naik turun terus menerus, sambil Yonash memegang pinggangku.
Enak sekali rasanya dengan style ini memekku seolah digesek dan diaduk2 di tempat G-spotku, rasa ngilu tak terperikan seluruh relung kenikmatanku bergetar hebat, hingga akupun teriak histeris seperti macan betina melolong karena kena luka dari lawannya, hal ini tak bisa kutahan bila mendapatkan orgasmeku yang sangat mikmat, akupun memanggil namanya, "Yonash, Yonash! Gila kau, enak sekali kontolmu sayang!"
Sambil aku jepit, pijit kontol Yonash memakai otot vaginaku kuat-kuat, maka YonasHPun melengkikkan suaranya rupanya dia sampai kepuncak pendakiannya dan menyeprotkan spermanya yang terkumpul diujung kontolnya kedalam memekku.
Pagi harinya, biasa Yonash bangun pagi, mandi terus belajar, dengan lampu mejanya. Sesegera Yonash melihat aku mengeliat, langsung dia naik lagi ke tempat didur dan mencari gundukan nikmatku dan di jilatinnya gundukan segitiga nikmatku dengan buas dan rakusnya, cepat sekali dia membuka bajuku dan baju dia sendiri, dalam hitungan menit Yonash udah membalikkan badanku di atas badannya dengan kontol yang sudah menantang siap untuk di sepong, jadilah kita memainkan 69 kesukaan kami untuk ber"foreplay".
Setelah kami puas dengan raungan, teriakan ngilu dan geli berganti kita rasakan, dengan sigap namun penuh hati-hati Yonash membalik tubuhku, memposisikan tubuhku nungging dengan kepala miring di tempat tidur, Yonash menusukkan kontolnya dari belakang sambil menekuk kakinya ke belakang di tempat tidur, style ini selalu menjadikan badanku gemetar karena Yonash pandai sekali menyentuhkan kontolnya dalam relung nikmatku yang terdalam hingga menerpa G-spotku berulang kali, sangat ngilu rasanya bila terkena hentakan kontol Yonash, hingga kami sampai pada puncak nikmat kami masing-masing.
Setelah puas bermain cinta pagi itu, kami membersihkan diri, aku segera menyiapkan sarapan Yonash. Kemudian dia kembali belajar, akupun membaca bukuku novelku, sambil duduk bersandar bantal di 'Head bed' dengan kedua pahaku aku tekuk keatas terbuka tanpa CD, tak jarang YonasHPun menghampiriku dan mencium memekku dengan buasnya. Aku suka sekali diperlakukan begini, dan YonasHPun suka melihat aku seperti ini duduk tanpa CD didepannya sambil belajar.
Demikianlah tiap hari selama kami di Kyoto, pagi bangun tidur kami sudah tergairah untuk making love sepuasnya, kemudian Yonash meneruskan belajarnya. Jam 8:15 kami pergi ke pameran sampai siang hari, selanjutnya kami melihat kuil-kuil dan paviliun-paviliun kuno. Setelah puas pesiar, kami pulang istirahat, akan tetapi banyak sebab yang selau membuat kita tergairah untuk kita terhanyut 'makinglove' lagi, entah karena tiba-tiba aku minta ciuman Yonash yang kuat dan dalam, atau kadang hanya karena pandangan kita beradu, ataupun dengan sengaja Yonash meraba, mengeluarkan tetekku untuk di hisapnya sambil dia mengerjakan sesuatu di hotel itu. Tak lelahnya kita ML, kadang 3-4 kali dari sore sampai malam hari, mulai oral sex sampai beberapa styles ML bisa kita lakukan. Tak jarang kita tertidur lupa tidak memakai baju, karena udara sangat mendukung di 'spring' mau menuju ke 'summer'itu.
Hari kelima kita naik kereta cepat ke kota Yonash belajar, Yonash menyewa apartemen di daerah tidak jauh dari kampusnya, kami leluasa sekali ML di apartemennya dari mulai di teras belakang, di kamar, dikamar mandi dan meja makan, di atas meja dapur, sambil tiduran ataupun berdiri, aku akui stamina Yonash sangat tinggi, dia mampu ML berdiri sambil memondongku berlama-lama, sambil dia menciumi bibirku tak henti hentinya.
Bila aku merasa capek dibiarkannya diriku tidur adapun Yonash kemudian memasak nasi dan lauk atau dia mengerjakan tugasnya, dan bila aku bangun dia sudah siap menyuapkan makanan dimulutku, apa saja yang dekat dengannya entah itu makanan kecil atau hanya sekedar 'jelly fruits in the cup' kesukaannya.
Hari ke 3 dikotanya, Yonash dimintai tolong supervisornya untuk tidur dirumahnya, karena dia mau pergi ke Taiwan untuk tugas disana seminggu, dan dia boleh bawa temannya, dan kamipun pindah kesana. Rumah itu lebih besar dari apartemen Yonash, juga kebun di belakang sangat yaman, kami lakukan Ml didalam rumah dan diudara terbuka dibawah pohon-pohon cemara normal besar yang di pangkas seperti bonsai.
Disiang yang yaman 19 derajat Celcius itu kami ada di halaman belakang dibawah pohon cemara tersebut membaca Novelku, ditariknya diriku, dilepaskannya celanaku dan bajuku, di dekapnya aku sambil Yonash bersandar di batang pohon cemara itu.
"Liana kita ngentot di udara terbuka ya, aku pengin kepuasan darimu saat ini dibawah pohon ini, Liana tinggal disini dampingi aku disini sayang, kita ngentot disini terus menerus ya!"
Aku tak menjawab, hanya senyum saja, karena aku tahu itu racauan Yonash bila ingin melampiaskan nafsu birahi asmaranya bersamaku, dia sadar bahwa aku harus kembali di asalku, aku hanya mengelus rambutnya dan menciumi mulut, pipi dan lehernya.
Segera kami making love sambil berdiri berlama-lama sambil menikmati burung-burung bernyanyi di atas kita, mungkin malah burung-burung itu melihat dan menikmati suasana indah kita yang sedang 'hot' ngentot di halaman belakang itu, acchh rasanya dunia ini hanya milik kita berdua.
Esokannya kami bangun jam 8:30, karena spring time, humiditi udara disitu agak tinggi, artinya kita agak banyak berkeringat. Maka kamipun memutuskan untuk mandi dikamar mandi belakang, dimana bak mandi tersebut bentuknya seperti bak mandi di indonesia akan tetapi letaknya dibawah permukaan tanah, kedalam, sedangkan kamar mandi yang depan bermodel "bathtub" dan "shower", seperti di barat.
Kami berdua turun dalam air hangat yang sudah kita sediakan. Karena sempitnya bak tersebut yang hanya memang bisa untuk dua orang, maka kita tidak sabunan badan dulu, hanya saling meraba dan mencium, dari sentuhan itu nafsu birahi kami bangkit lagi kemudian kami saling mendekap.
Aku mulai meraba kemaluan Yonash yang ternyata memang kemaluan Yonash sudah berdiri menentang dan keras. Aku elus-elus batangnya, juga dua buah zakarnya yang menjadi agak mengecil karena membesarnya batang kemaluan Yonash tersebut. Aku suruh Yonash duduk di pinggiran bak mandi tersebut dan aku mulai menyepong kepala kemaluannya sambil berdiri didalam bak mandi, jilatanku menjalar terus ke batang kemaluan dan sampai ke kedua buah zakarnya, kuhisap buah zakar itu, kumainkan dalam mulutku.
YonasHPun kegelian dan mulai mendesah, mengerang, dengan sedikit mengangkat kaki kanan Yonash aku jilati semua paha dalam Yonash hingga Yonash menggigil kegelian.
"Liana enak Liana, teruskan liana, enak sekali ingin aku mendapat sepongan tiap hari begini"
"Tinggallah bersama aku disini terus, Liana sayang, aku membutuhkanmu"
Sekali lagi aku tak menjawabnya, hanya terus melirik keatas dan terus melakukan jilatanku ke arah batang dan kembali kekepala kemaluannya. Yonas memegang kepalaku dan menjambaknya kuat-kuat dia berusaha merunduk untuk menciup keningku tapi terlalu jauh untuk dijangkaunya, kemudian aku tepuk pantatnya untuk Yonash turun kedalam bak mandi lagi.
Sesampai didalam bak mandi lagi, langsung saja Yonash diselipkan kontol tegangnya itu kememekku dan dengan agak menggendongku dia goyangkan pantatnya maju dan mundur sampai kami mencapai kenikmatan masing-masing. Gerakan Yonash yang semakin kencang itu terasa tak membutuhkan tenaga banyak karena kami berada didalam dalam air, badan kami terasa ringan tidak menjadikan kami lelah, karena gerakan kami yang kuat, bak mandi dibawah permukaan lantai itu memuntahkan air nya ke permukaan lantai dan airpun mengalir keselokan yang telah disediakan.
Kemudian Yonash mengangkatku agak tinggi lagi, dan menyuruhku memompa naik turun, Aku sangat menikmati permainan ini, denyutan memekku menjepit kontol Yonash yang agak pasive saat ini, namun Yonash membantu badanku untuk bergerak naik turun, dua tangannya menopang pantatku untuk membantu gerakanku.
Tiba-tiba Yonash berkata lirih padaku, nafasnya memburu buas, sambil menegadahkan kepalanya serta matanya agak redup.
"Lianaa, aku sudah siap mau keluar, ujung kontolku udah berdenyut denyut, apa kamu juga udah siap kita keluaar sama-sama ya?"
"Tahan sebentar Yonash, aku pun ingin menikmati orgasmeku disini bersama kau sayang tunggu sebentar lagi"
Kemudian dalam detik-detik berikutnya aku lebih focus pada rasa gesekan kontol Yonash yang menerpa dinding rahimku terasa ngilunya tak terperikan.
Kemudian akupun berkata agak lantang, "Yoonash, keluarkanlah aku sudah siap aachh aachh sshhtth"
Segera setelah itu Yonash memuntahkan spermanya ke memekku tanda ejakulasinya tercapai sempurna, diiringi lengkingan ngilu dan kepuasannya. Sekian menit Kamipun tidak bergerak, hanya berpelukan erat sambil berpangutan, sampai betul-betul reda birahi kami.
Selanjutnya kami mandi cepat-cepat karena kami ingin melihat gugusan rumah-rumah kuno di zaman Meiji, yang jumlahnya tidak sedikit, dibutuh waktu hampir seharian, untuk melihat kesemuanya. Esoknya lagi, kami pun mengulangi hal yang sama, sebelum kami pergi ke sebuah 'castle' kuno dipinggir kota, juga melihat kuil-kuil jepang disekitar kota itu.
Kenangan indah yang kami lakukan ini kami lanjutkan terus walau kami terpisahkan beribu-ribu mill jauhnya. Kami saling kunjung mengunjung setiap 4 bulan sekali Yonash kekotaku di Australia atau aku kekotanya di Negara Sakura, hal ini sangat memungkinkan bagiku karena diAustralia dalam 1 tahun setiap karyawan berhak mendapatkan liburan sejumlah 1 bulan kerja sebagai 'annual leave' nya YonasHPun tak segan-segannya selalu membuatkan aku surat sponsor untuk Departemen Imigrasi Negera Sakura itu, untuk memudahkan aku keluar masuk ke negeri tersebut.
Hubungan cinta yang erat, indah dan panas ini tersendat saat ini, karena keberhasilannya Yonash menyandang Phd, Yonash harus pulang ke Indonesia tentunya istri dan anaknya membutuhkannya, juga pekerjaannya, namun hati kami tetap tertaut, SMS dan ICQ berjalan terus melantun sebagai media cinta kami.
Yonash selalu bilang bahwa dia selalu akan menemuiku bila ada kesempatan baik. Betul juga sewaktu aku harus kembali keIndonesia, Yonash tetap menemuiku, kami bertemu untuk berbagi rasa rindu kita yang sudah mendidih dan meluap.
Sewaktu kami berpelukan, sukmaku bergetar, badanku bergoyang, serta melelehlah airmata kebahagianku tanpa kusadari, kamipun segera melampyaskan kerinduan kami yang telah menyesak didada kami, rasanya kami betul-betul bisa menuai cinta birahi kita masing masing dengan indah diwaktu yang singkat itu.
Aku merasakan hubunganku dengan Yonash adalah merupakan kisah kasih yang sejati, hal ini tentu saja susah sekali aku lupakan, karena memang Yonashlah pembuka pelangi keindahan cinta dalam hidupku dan samudra luas dimana aku bisa menimba segala ilmu yang kubutuhkan, dari mulai pengetahuan umum, tehnik komputer, kesehatan, bahkan bila aku mendapat kesukaran dalam pekerjaan kantor diapun selalu siap memberi saran dan bimbingan bagaimana aku harus bersikap untuk menyelesaikan masalah tersebut. Yonash juga menularkan ilmu yang dia perlajari sedikit-sedikit untuk aku ikut mengerti.
Indah rasanya hidupku setelah mengenal Yonash, aku akan selalu respect terhadapnya sebagaimana dia juga respect kepadaku dan semua yang ada padaku.
Terima kasih kepada teman mayaku yang mau menshare pengalamannya dan membantuku, hingga tulisan ini bisa anda nikmati.
Tamat