Ketika aku membutuhkan seorang wanita ada dalam hari-hariku yang sepi, hadirlah sosok perempuan yang mampu menggodaku untuk mendekatinya. Untuk pembaca ketahui aku adalah pria yang berpenampilan menarik, kulit putih dan tinggi 165 Cm. Saat ini usiaku 26 tahun dan berdomisili di jogjakarta.
Bulan maret 2007 awal aku bertemu dengannya tetapi aku sangat cuek dan tidak perduli dengan Nina walaupun dia sangat menarik. Nina berusia 21 tahun dengan lingkar dada 34, pinggulnya seksi didukung pantatnya montok dan kulitnya bersih. Tidak perduli dengan dirinya karena pada saat itu aku masih memiliki seorang kekasih tetapi kami terpisah cukup jauh, aku di Jogja dan dia di Surabaya. Berusaha untuk selalu setia adalah sesuatu yang harus aku lakukan karena aku sangat mencintai kekasihku. Tetapi kerap kali pertengkaran terjadi diantara kami, membuat jenuh dan lelah untuk menjalani hubunganku dengannya. Seiring berjalannya waktu aku dan kekasihku memutuskan untuk berpisah baik-baik.
Setelah kami berpisah, ini membuka jalan bagiku untuk mendekati Nina. Teman-temanku banyak sekali yang mendekati Nina dan teman kuliahnya pun banyak yang mencoba untuk mendapatkan perhatiaannya. Tetapi ini tidak mengurungkan niatku untuk mencoba, dan ternyata aku berhasil mencuri perhatian Nina. Maka aku beranikan untuk mendekatinya lebih jauh lagi.
Pada suatu hari aku mengirim SMS kepada Nina,Hi.. Nina. Aku lagi bete banget nih. Kamu mau ngga nemenin aku nonton?
Nina menjawab,Iya aku mau. Nanti aku jemput kamu jam 1 siang.
Aku senang sekali karena Nina mau terima ajakanku.
Hi Choky, aku sudah diparkiran deket kantormu. Buruan ya.. aku tunggu, ucap Nina menelponku. Kemudian aku bilang sama temen kantorku untuk mengatakan kalau aku harus pulang cepat hari ini karena ada sesuatu yang penting harus aku urus.
Hei.. Nin. Lama ya nunggu aku?
Ah.. ngga kok, balas Nina sambil turun dari mobil dan menyerahkan kunci agar aku yang nyetir. Pada saat itu aku terkesima dengan penampilannya yang sangat seksi dan wangi. Bau wangi yang mengundang libidoku.
Mobilpun meluncur ke Ambarukmo Plaza, dan sesampainya disana kami putuskan untuk langsung melihat film apa yang sedang main di studio 21.
Ternyata tidak ada film yang menarik dan aku melihat mimik wajah Nina yang kelihatan males banget karena ga ada film yang asyik. Nina memang maniak nonton film dan sering kali diwaktu luang dia habiskan untuk nonton film.
Mmm.. bagaimana kalau kita ketempatku saja Nin? Lebih asyik buat ngobrol, godaku.
Yakin neh lebih asyik ngobrol ditempat kamu?, balas Nina dengan gaya yang manja.
Kalau mau tau asyik atau tidak mending kita ketempatku saja sekarang, aku mencoba meyakinnya.
Sesampainya ditempatku kami langsung menuju kamar kosku, dan aku mempersilahkan dia untuk masuk. Wah, kamar kamu bersih dan rapih banget. Jarang ada cowok serapi ini, puji Nina.
Ah, ini juga ketepatan lagi rapi saja kok Nin. Sekarang kamu santai saja, aku mau ganti baju dulu, ucapku. Tetapi dia menjawab dengan cepat,kamu ganti baju disini saja. Malu ya aku lihat kamu telanjang?
Wew, siapa takut, protesku sambil membuka bajuku satu persatu. Namun, kontolku yang berukuran 17 Cm tidak dapat diajak kerjasama. Ia sudah mengeras dan terasa hangat dibalik celan dalamku.
Wah, apa tuh dibalik celana dalam kamu. Kok sepertinya sedang ingin keluar dari sarangnya, ucap Nina berdiri sambil menghampiriku.
Di belainya dadaku dan memainkan jarinya yang lebut dengan penuh gairah. Aku berusaha untuk tenang dan tidak melakukan apa-apa kepada Nina karena aku masih canggung. Saat dia menjamah kontolku dengan memasukkan tanggannya kedalam celana dalamku, seketika darahku mendesir dan aku sangat menikmatinya.
Sayang, kamu maukan buka bajuku? pinta Nina dengan membisikannya dikupingku.
Lalu aku mulai melepaskan kancing kemejanya satu persatu, dan membuka celana jeans ketat yang diapakainya. Aku terkesima saat melihat Nina hanya memakai BH dan CD saja. Tubuhnya sangat indah dan buah dadanya mulai kujamah dari luar BH-nya. Desisan dari mulutnya terdengar menikmati jariku yang mempermainkan pentilnya. Dia membuka kaitan BH-nya dan dibiarkan jatuh begitu saja ke lantai. Kudekatkan bibirku untuk menjilati pentil berwarna coklat. Cukup lama aku menghisap dan menjilati buah dadanya yang memang enak untuk dimainin.
Choky, kamu sudha pengalaman ya membuat perempuan merasa enak seperti yang aku rasakan sekarang ini? Tanya Nina saatku masih asyik dengan teteknya.
Lalu aku menjawab,Nina, aku ga pintar kok, cuma ikuti naluriku saja. Kalau kamu merasa enak, artinya kita boleh dong melakukan lebih dari ini?
Tubuhku didorongnya pelan kearah tempat tidur, dan dia menarik CD yang kupakai sehingga lepaslah kontolku dari sarang yang dari tadi menahan gejolak ereksiku. Dihirupnya bau kontolku dan mulai menjilati tepat dikepala kontolku yang merah. Dijilatinya batang kontolku seperti dia menjilati es krim. Kemudian menghisap biji kontolku dengan bergairah. Sekitar 15 menit dia bermain-main diselangkanganku. Nina berdiri dan membuka CD merah yang dipakainya. Ternyata dia perempuan yang cukup telaten merawat daerah intimnya, bulu jembutnya dipotong rapi dan terlihat indah sekali. Kutarik dia kedalam pelukanku, kucium bibirnya dengan penuh nafsu. Setalah aku puas dengan bibirnya, kuarahkan langsung ke perutnya dengan jilatan-jilatan yang merambat turun ke memeknya. Oh ternyata dia sudah basah dengan lendir yang membasahi bibir memeknya. Aku jilati dan memaini klitorisnya dan Nina mendesah dengan gerakan tubuhnya yang menunjukkan kalau dia sangat menikmati.
Masukkan kontolmu please aku sudah ga tahan choky, dia meminta dengan wajah yang sangat merangsang. Aku tidak segera mengikuti keinginannya karena aku mau membuat dia penasaran.
Kumainkan terus jariku sambil dengan gencar menjilati klitorisnya. Semenit kemudian aku mendengar suaranya dengan sedikit berteriak,Aku mau keluar sekarang.. ah.. ah.. oh.. kamu nakal banget choky. Terus jilati memekku Aaaahh ooohhh..
Terasa banyak cairan yang keluar dari dalam liang senggamanya dan pertanda dia orgasme. Kulihat wajahnya merah merona dan tersungging senyuman puas.
Sekarang giliranku yang membuat kamu memohon sama aku agar kamu mati keenakan, katanya sambil memasukkan kontolku kedalam memeknya.
Aku berada dibawah dan dia mulai menunggangiku dengan gerakan pinggulnya yang awalnya pelan lalu berubah menjadi cepat. Kucoba imbangi permainnannya dengan menggerakkan pinggulku.
Choky.. kontol kamu kok enak banget, bisik Nina dengan bernafsu. Kemudian dia memintaku untuk menusuknya dari belakang. Aku arahkan kontolku kememeknya dan aku gerakkan dengan cepat. Kupukul pantatnya dan kuremas dengan lembut. Desahan Nina terdengar tak beraturan dan aku sudha tidak perduli kalau teman-teman dikosku mendengar desahannya.
Kupacu terus dan kontolku menghujami memeknya tanpa ampun. Lebih cepat choky aku mau keluar lagiiiii oohhhh aahhh
Untuk kedua kalinya Nina mencapai orgasme dan dia terlihat lemas.
Aku mencabut kontolku dan merebahkannya ketempat tidur. Kemudian aku taruh kedua kakinya dipundakku dan kumasukkan kontolku. 15 menit kemudian aku merasa harus mengluarkan pejuku. Aku gerakkan pantatku dengan cepat dan kucabut kontolku lalu mengeluarkan air maniku kewajah Nina. Dia jilati kontolku dan menelan air maniku. Aku tiduran disampingnya dan memeluk tubuh Nina yang berkeringat. Kami berciuman mesra dan membiarkan keringat kami menyatu.
Suasana hening terpecahkan dengan pertanyaan lembutku padanya,Nina, kenapa kamu mau lakukan ini sama aku?
Choky, aku sudah suka sama kamu sejak pertam melihat kamu tapi kamu cuek banget sama aku. Sampai-sampai aku beri julukan cowok jutek kepada kamu. Ketika kamu hubugi aku untuk pertam kalinya, aku senang sekali dan berharap bisa dekat sama kamu, jelas Nina.
Sekarang kamu bukan hanya dekat sama aku. Kita baru saja menyatukan diri kita dengan bersetubuh, kataku.
Nafsu kami kembali bangkit dan kali ini kami bercinta sambil berdiri. Melakukan berbagai gaya sampai kami puas. Hampir satu bulan kami melakukannya dan akhirnya tanpa disangka olehku kalau Nina tidak ingin hubungan kami dilanjutkan.
Kami pun berpisah dan saat ini aku kembali kepada mantanku di Surabaya.
Perjalanan nafsu memang indah tetapi perjalanan cinta tidak selalu indah karena harus ada cobaan untuk membuktikan sebesar apa cinta kita kepada seseorang.
Selamat tinggal Nina dan terimakasih untuk cerita sekejap yang pernah kita buat. Lupakanlah jika kamu ingin melupakannya.
Tamat