Sebelumnya aku mencoba unruk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Aku sekarang berumur 22 tahun dan bekerja di perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak di bidang pariwisata. Tinggi badan 174 cm dengan berat badan 64 kg. Sekarang ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sehingga aku jarang memiliki kesempatan untuk memikirkan hal yang lain termasuk percintaan. Di waktu kerja senggang, aku mencoba menceritakan sebuah pengalaman yang pernah kualami waktu kuliah di sebuah sekolah pariwisata di Bandung. Cerita ini berawal ketika aku memasuki semester tiga. Ketika itu aku bersama temanku, Gema, mencari tempat kost, maklum asrama cuma untuk mahasiswa baru. Kami berusaha mencari kost yang tempatnya sama. Setelah beberapa hari kami baru menemukan tempat kost yang kira-kira asyik dan tidak begitu banyak aturan, maklum aku sering ke fame station dan pulang malam, jadi kan kalau tidak ada induk semang bisa pulang kapan saja. Setelah aku menemukan tempat kost, aku kemudian melakukan boyongan dari asrama ke tempat kost yang baru. Ternyata tempat kostku itu gabung antara cowok dengan cewek. Wah kebetulan nih jadi nggak BT.

Ceritanya berawal dari sini..
Pada suatu ketika aku sangat malas kuliah karena sedang hujan dan udara sangat dingin (maklum Bandung masih dingin walau tidak memakai AC) kemudian sekitar jam 09:00, aku baru bangun karena sudah merencanakan untuk bolos kuliah. Kemudian dengan entengnya aku mengambil perlengkapan mandi seperti biasa lalu dengan santainya menuju kamar mandi yang tidak jauh dariku, dan langsung kubuka pintu kamar mandi tanpa rasa ragu namun ternyata Felin sedang mandi dan sepertinya dia lupa menutup kamar mandi. Kemudian dia berkata, "Eh Ki.. loe punya mata kagak.. orang lagi mandi loe main masuk aja." Dengan wajah sedikit malu aku terkejut melihat tubuhnya yang tanpa busana itu. Tubuhnya dengan sedikit basah, sepertinya baru saja mandi. Tubuhnya yang mulus itu sedikit menghadapku, terlihat buah dadanya yang kira-kira berukuran 36B dengan mulusnya bersarang di dadanya dengan puting susunya yang sedikit kemerah-merahan. Aku tidak begitu jelas melihat tubuhnya karena payudaranya sedikit tertutup oleh ranbutnya yang hitam lurus sebahu itu. Kemudian aku berkata kepada Felin, "Sorry nih nggak sengaja, aku kira nggak ada orang.." Kemudian dia menutup kembali dengan cueknya dan aku kembali ke kamar dengan tanpa memikirkan apa-apa. Kemudian setelah masuk kamar, aku menyalakan TV yang ada di kamar kostku, wah ternyata lagi acara MTV land, kemudian aku dengan asyiknya menikmati acara itu.

Saat sedang asyiknya aku menonton TV, tiba-tiba terdengar suara yang memanggilku, "Ki.. loe lagi ngapain, gue Felin.."
"Oh elo udah beres mandinya ya.."
"Ki, gue numpang nonton di kamar loe ya, gue juga lagi males kuliah."
"Ya udah masuk aja.. pintunya nggak dikunci kok.. loe sok sungkan amat sih.."

Felin adalah mahasiswi perguruan tinggi swasta di Bandung. Dia berbeda kampus denganku, namun kami tinggal satu kost. Dia mahasiswi semester 1, anak Jakarta. Dia mengambil jurusan Akutansi, itu katanya sih. Kemudian dia memasuki kamarku dengan hanya menggunakan baju mandi dengan rambut yang basah terurai di pundaknya. Buah dadanya terlihat montok sekali, serasa aku ingin melumatnya (dalam khayalku).

Kemudian aku mencoba memecahkan keheningan suasana.
"Fel, kamu kok nggak kuliah sih.."
"Aku lagi nggak ada mata kuliah hari ini."
"Oh.."
"Fel aku mau mandi dulu ya, kamu di kamarku aja ya.. kalo mau nonton setel aja VCD."
Aku kemudian mandi dan baru ingat bahwa tadi malam aku nonton blue film, kasetnya masih di dalam. "Gimana ya kalo dia nonton, malu kan aku.." tapi aku cuek saja dan terus mandi sambil memanjakan penisku yang merupakan barang wasiat. Setelah mandi kemudian aku langsung menuju kamarku dan sebelum aku masuk kamar terdengar suara desahan wanita seperti suara yang ada di blue film yang kunonton tadi malam, kemudian aku langsung masuk ke kamar dan..

"Fel bagus nggak filmnya.." sapaku.
Dia malu dan langsung mematikan TV-nya, kemudian terdiam beberapa saat.
"Nggak usah malu lagi Fel, wajar kan?"
"Hmm.. kamu sering nonton film ginian ya Ki?""Nggak kok Fel.. tapi ya aku pengen sih tapi nggak ada salurannya."
Kemudian kuambil remote dari tangannya dan kemudian menghidupkan kembali VCD yang masih terus berputar. Aku pura-pura cuek namun aku melihat gerakannya mulai agak risih.

"Ki.. gue mau ke kamar dulu."
"Ke kamar mana."
"Ki gue mau.."
Dengan rasa takut kemudian aku mencoba untuk memegang tangannya dan langsung mencium bibirnya yang mungil. Dia membalasnya dengan agresif sepertinya dia sudah mulai terangsang dengan blue film yang ditontonnya selama aku mandi. Kemudian dia menghentikan ciumannya dan mengunci pintu kamarku. Dia dengan segera menciumku dengan memegang batang kemaluanku dari luar celana pendek yang sedang kukenakan. Kemudian dia merebahkan dirinya ke kasur yang kuletakkan di bawah (di lantai). Dengan dorongan yang dahsyat dari tubuhku, aku terus menciumi tubuhnya mulai dari bibirnya yang mungil dan kemudian kucium turun ke lehernya, sepertinya dia merasa geli sekaligus nikmat. Kemudian aku terus menciuminya sambil tangganku memegang buah dadanya yang begitu montok, lalu aku langusng melepaskan baju mandi yang dikenakannya dan ternyata dia tidak memakai kain selembar pun di badannya sehingga aku bisa melihat tubuhnya yang mulus itu tanpa sedikit pun penghalang di tubuhnya.

Kemudian aku berbisik di telinganya, "Apa kamu masih perawan?" dia mengangguk tanpa berbicara sambil terus mengelus batang penisku yang mulai menegang. Kemudian ciumanku kualihkan ke payudara sebelah kiri dan tanganku meremas yang sebelah kanan seperti bayi yang kehausan. Aku melumat susunya bergantian dari sebelah kiri dan kanan secara bergantian. Kemudian aku menikmati permainan ini dan kemudian ikut melepaskan pakaian yang kukenakan. Tanganku mulai beralih ke liang kewanitaannya. Nafsuku sepertinya sudah tidak tertahankan lagi, kemudian ciumanku pun menelusuri ke bawah dari payudara miliknya dan terus hingga ke lubang kewanitaan miliknya, kemudian aku mulai menjilati vagina miliknya yang sudah mulai mengeluarkan cairan licin, sepertinya Felin sudah mulai merasakan kenikmatan tubuhku. Aku terus menjilati vaginanya dengan ritme yang teratur seperti yang terdapat di blue film yang pernah kutonton. Wah.. ternyata enak juga saat kuhisap vaginanya. Felin mengeluarkan suara desahan yang menambah nafsuku, seakan aku mulai terbang. "Oohh.. uhh.. ahh.. Ki.. Aku rasanya.." Aku terus menjilati sambil menghisap klitorisnya dengan menambahkan tempo jilatanku dengan kuatnya dan sepertinya tubuh Felin mengejang sehingga dia merasakan orgasme yang dahsyat. "Ohh Kii.. terus.."

Kemudian aku berdiri dan kuarahkan penisku ke arahnya. "Fel gantian dong kamu kan udah enak nih adikku juga disenengin dong." Lalu dia pun mulai memegang penis dan dengan malu-malu kemudian dia menjilati kepala penisku dan dengan sigapnya langsung kupegang kepalanya dan kudorongkan penisku ke dalam mulutnya dengan tempo yang sudah mulai teratur dia memainkan penisku dan desahan dari mulutku pun keluar karena kenikmatan surga yang kurasakan "Oohh.. aku.. terus.. oh.." Desahanku itu sepertinya bertambah gila dan terus membabibuta menjilati penis milikku ini dan kemudian, "Crot.. croot.." Keluarlah spermaku di mulutnya dan sepertinya dia tersendak oleh spermaku tapi aku langsung menghampiri mulutnya dan kukulum kembali mulutnya yang basah oleh spermaku yang ada di mulutnya.

Kemudian setelah itu kudekap tubuhnya dan kurebahkan tubuhnya di kasur di dalam kamar kostku, kemudian aku merenggangkan kedua paha mulus miliknya, lalu aku mengarahkan penisku ke dalam surga kenikmatan miliknya yang mulai membasah itu dan kugesek-gesekkan kepala penisku di depan lubang kenikmatannya. Setelah berapa lama bermain di mulut vaginanya, aku bertanya, "Fel.. boleh nggak aku memasukkan adikku ini.." tanyaku. Dengan anggukan kecil dia menjawab. Tanpa ragu lagi kemudian kucelupkan penisku ke dalam lembah kewanitaannya dan rasa hangat yang terasa di sekeliling penisku yang terdapat di dalam vaginanya membuatku merasa melayang. Kemudian aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur sampai beberapa lama. Rasa nikmat yang tak terasakan disertai desahan Felin yang membuat pikiranku menjadi tak menentu dan, "Ah.. Ki kamu.." kemudian, "Fel rasanya udah mau keluar nih.." dengan cekatan dia menggarahkan mulutya ke penisku dan, "Crot.." basahlah mulutnya dengan sperma yang dilontarkan dari penisku dan dengan sangat cekatan dia terus menjilati sperma yang ada di sekeliling penisku.

Kemudian kami membersihkan tubuh kami dan kemudian kami pun tertidur dan tidak disangka aku bisa menikmati tubuh yang indah itu. Pada saat aku terbangun dari tidurku kulihat dia sudah keluar dari kamarku. Kejadian seperti ini hampir berlangsung selama satu tahun karena pada semester lima aku melakukan praktek kerja nyata dan sepulangnnya dari PKN aku sudah tidak mengetahui dia berada di mana, kadang memang ada rasa rindu pada diriku untuk merasakan kehangatan tubuh wanita namun apa mau dikata, kesibukanku sekarang ini menyita waktuku sehingga aku jarang mendapat kesempatan untuk melakukannya. Semoga pembaca dapat terhibur dengan pengalaman pribadiku.

TAMAT