Aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia kurang lebih 30 tahun. Pernikahan kami telah berjalan kurang lebih 7 tahun dan mempunyai seorang anak yang sudah sekolah di playgroup. Suamiku adalah seorang pekerja di perusahaan swasta, karena kesibukan pekerjaannya dia biasa pergi pagi dan pulang malam. Walau begitu hubungan kami berjalan dengan baik.


Kami biasa terbuka dalam berbagai hal, termasuk masalah sex. Sayangnya karena pekerjaannya, staminanya di ranjang kurang bisa memuaskan keinginanku. Aku inginnya berhubungan sex tiap hari, sementara suamiku paling sanggup tiga hari sekali. Itupun setelah ejakulasi, dia tidak sanggup untuk menambah ronde. Satu hal yang dia suka bilang adalah keinginannya untuk melihatku berhubungan sex dengan laki-laki lain. Dan bahkan dia bilang kalau dia enggak perlu melihat langsung, asal setiap aku sudah berhubungan sex dengan laki-laki lain aku harus menceritakan detailnya dan dilakukan dengan sepengetahuan suamiku. Syarat lainnya adalah, bahwa aku menyukai laki-laki tsb, ganteng dan yang penting aku bisa menikmati hubungan sex-ku dengan laki-laki tersebut.


Perlu aku ceritakan, bahwa sebelum menikah dengan suamiku sekarang ini, aku hanya pernah mempunyai pacar sekali. Itupun kami hanya sebatas berpacaran, jangankan berhubungan sex, bahkan berciuman pun belum pernah. Meskipun pernah pacarku dulu itu memintaku untuk menciumku namun dengan halus aku menolaknya. Jadi bagiku suamiku adalah laki-laki pertama yang berhubungan sex denganku. Awalnya keinginan suamiku ini cuma sekedar 'pillow-talk' atau fantasi ketika kami melakukan pemanasan sebelum melakukan hubungan sex dengan suamiku. Sampai pada suatu hari.


Awalnya suatu pagi, seperti biasa setelah suamiku pergi ke kantor sekaligus mengantarku anakku pergi ke playgroup, aku pergi mandi. Karena biasanya pagi hari sebelum suami dan anakku pergi, aku menyelesaikan pekerjaan rutin rumah tangga dan menyiapkan sarapan. Ketika baru saja aku selesai mandi, dan masih mengenakan kimono handuk, tiba-tiba bel berbunyi. Dalam keadaan tubuh telanjang dan hanya ditutupi kimono, aku pergi untuk membuka pintu. Betapa kagetnya aku, ketika ternyata yang datang adalah Pram, mantan pacarku dulu.


Dalam keadaan gugup, bercampur senang aku tidak mampu berkata kecuali mempersilakan dia masuk dan lalu mengunci pintu. Aku bahkan lupa kalau aku cuma pake kimono. Tampangnya masih seperti dulu, kecuali bahwa kini dia tampak sedikit lebih gemuk dan lebih dewasa. Meski aku akui bahwa aku sangat menyayangi suamiku, kadang-kadang aku masih suka merindukan mantan pacarku ini. Dalam keadaan masih gugup, tiba-tiba Pram menggenggam tanganku dan bertanya tentang kabarku, aku hanya bisa menjawab lirih. Namun aku tidak bisa menyembunyikan binar mataku, melepas rinduku padanya. Tiba-tiba dia mendaratkan ciumannya ke pipiku dengan lembut, dia bilang dia sangat merindukanku. Sambil kemudian tangannya memelukku, dia bilang kalau dia tunggu dari pagi diatas mobilnya, dan begitu tahu kalau suamiku sudah pergi dia lalu pergi memencet bel rumahku.


Dalam pelukannya yang makin erat dia bilang, aku ingin menciummu. Sesuatu yang dari dulu ingin dia lakukan namun belum terlaksana. Dalam keadaan seperti itu aku hanya bisa memejamkan mataku dan bersiap menerima ciumannya. Lalu kurasakan bibir Pram dengan kumis tipisnya mulai menyentuh bibirku, dan aku lalu menyambut ciumannya dengan membuka mulutku. Masih dalam keadaan mata terpejam lidah Pram mulai menjelajahi mulutku dan aku membalasnya dengan penuh gairah kerinduan. Lalu perlahan kurasakan tangannya yang tadi mendekapku mulai mengelus bagian pantatku dari luar kimono.


Awalnya cuma remasan ringan namun kemudian dia mulai meremas dengan penuh berahi. Mendapat perlakuan demikian, nafasku makin tersengal dan ciumanku makin hot. Lalu tangan Pram mulai menelusup ke balik kimonoku dan meremas pantatku dengan mesranya. Aku makin terhanyut, dan sangat menikmati permainannya ketika akhirnya bibirnya mulai menjelajahi leherku lalu kemudian turun ke arah payudaraku. Perlahan tangan Pram mulai membuka kimonoku sampai akhirnya kimonoku terjatuh di lantai dan aku kini telanjang bulat. Ya, baru pertama kalinya kini tubuh telanjangku disaksikan oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun birahiku sudah makin meninggi, sehingga tanganku pun mulai membuka kemeja Pram dan kuusap dadanya dan kadang kuelus puting Pram. Bibir Pram kini mulai mengisap payudaraku bergantian dan jari tangannya mulai memainkan vaginaku.


Aku kini sudah benar-benar enggak tahan dan meminta dia untuk memasukkan penisnya ke vaginaku yang kini sudah sangat basah. Lalu dia menggendong tubuh telanjangku ke kamar tidur, dimana aku biasa tidur dengan suamiku. Setelah meletakanku di ranjang Pram lalu membuka celananya sehingga kini dia pun telanjang. Aku agak sedikit kaget, ternya ukuran penis Pram lebih besar dari ukuran suamiku. Meskipun badannya lebih kecil dari suamiku. Pram lalu menghampiriku mencium bibirku lagi dan perlahan mencium seluruh badanku sampai akhirnya bibirnya mulai menyentuh vaginaku.


Betapa lembutnya, lidahnya mulai menjilati klitorisku dan terkadang dimasukannya ke lubang vaginaku. Vaginaku makin basah, tanganku pun mulai meraih penisnya, yang ternyata benar benar lebih besar dari milik suamiku. Sampai aku tidak tahan lagi dan memohon Pram untuk segera memasukkan penisnya ke vaginaku. Setelah membasahi kepala penisnya, Pram mulai mengarahkan penisnya ke arah vaginaku yang kini benar benar menginginkan untuk dimasuki penisnya yang besar itu. Agak susah awalnya, namun secara perlahan dan lembut penisnya kini masuk seluruhnya di vaginaku. Tak dapat kugambarkan betapa kini aku sangat terhanyut, vaginaku terasa penuh oleh penisnya dan gairah yang didorong kerinduanku. Sehingga tak lama aku merasakan orgasmeku makin dekat dan aku meminta Pram untuk menggerakkan penisnya dengan cepat. Sampai kemudian aku benar benar mencapai puncak dan memeluknya dengan erat. Melepaskan segala rindu dan hasrat.


Setelah orgasmeku mulai menurun Pram masih memelukku dengan erat, lalu mulai menggerakkan penisnya lagi dengan perlahan. Kira-kira lima belas menit berlalu namun ternyata Pram masih belum ejakulasi. Padahal biasanya suamiku paling tahan sekitar lima menitan. Lalu kemudian Pram membalikkan badanku, sehingga kini aku yang di atas dan dia di bawah. Aku lalu mengambil inisiatif dengan setengah berjongkok dan menggerakkan pantatku merasakan penisnya keluar masuk di vaginaku. Aku hampir mencapai orgasmeku yang kedua ketika tiba-tiba Pram bilang kalau dia hampir ejakulasi, dia lalu tanya apakah dia harus ejakulasi di luar, aku bilang di dalam saja karena toh aku sudah pasang KB. Lalu kemudian dia benar benar berejakulasi. Kurasakan spermanya menyemprot dengan keras. Sampai 5 kali dia menyemprotkan spermanya yang hangat di vaginaku lalu akhirnya diapun terkulai lemas. Aku hanya bisa memeluknya, merasakan kehangatan spermanya dan menikmati sisa sisa kekerasan penisnya yang mulai mengecil di vaginaku.


Tiba tiba aku dengar pintu garasi terbuka. Lalu cepat kusambar kimonoku. Aku pikir pasti suamiku yang datang, karena biasanya dia masuk melalui pintu garasi. Ternyata benar, suamiku yang datang. Dalam keadaan rambut acak-acakan dan sperma Pram yang menetes sampai ke pahaku, aku tanya kenapa dia pulang. Rupanya dia ketinggalan agenda kerjanya dan bermaksud mengambil kedalam. Tapi aku larang, dia bilang kenapa, lalu aku ceritakan singkat kalau di dalam ada Pram. Terus dia tanya kenapa rambutku acak-acakan, dipikirnya aku belum mandi.


Tadinya aku takut untuk berterus terang sampai kemudian dia bilang apakah aku baru making love sama Pram. Aku jawab ya, ternyata mendengar itu, suamiku jadi sangat terangsang. Lalu dia bilang boleh dia lihat. Lalu kubuka kimonoku, tampak vaginaku yang memerah dan sperma Pram yang masih menetes dari vaginaku. Lalu tanpa banyak bicara suamiku jongkok di hadapanku yang masih berdiri dan mulai menjilati cairan sperma yang menetes di pahaku, lalu jilatannya mulai beralih ke vaginaku dan menjilati sperma Pram sampai bersih. Setelah itu dia memintaku menungging, lalu suamiku menurunkan celananya sampai di mata kaki dan mulai memasukkan penisnya ke vaginaku yang masih dipenuhi sisa sperma Pram.


Vaginaku kini terasa longgar, karena baru dimasuki penis yang lebih besar dan masih penuh sisa sperma, namun tampaknya suamiku sudah sangat bernafsu, mungkin karena fantasinya kini jadi nyata. Sehingga tak lama dia pun langsung berejakulasi, menyebabkan vaginaku kini terisi oleh sperma dari dua laki-laki yang berbeda. Lalu dia kembali mengancingkan celananya, dan bilang untuk ambilkan agendanya. Lalu dia bilang kalau dia lagi buru-buru karena mau ada rapat di kantornya. Setelah suamiku pergi, aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan vaginaku. Ketika aku kembali ke kamar, Pram bertanya siapa yang datang, lalu kujawab tadi orang yang minta iuran bulanan RT. Lalu aku hampiri Pram, lalu kukulum penisnya yang masih kecil. Perlahan penisnya mulai menegang kembali dan kamipun kembali making love sampai aku mengalami dua kali orgasme dan dia menumpahkan kembali spermanya di vaginaku.


Bersambung...