Hari hujan dengan sangat derasnya, banjir di Jakarta sangat mengganggu aktifitas orang bekerja, demikian pula denganku yang malas malasan untuk bekerja, suasana villa cukup menyegarkan juga. Aku hendak pergi ke villa yang biasa aku pakai bercinta dengan artis artis lain. Dengan hujan yang mengguyur itu aku berangkat juga. Namun tak disangka, di villa itu aku berpesta seks dengan para artis papan atas.

Aku datang ke villa itu ketika sudah menginjak malam, sekitar jam 21.00, pas aku leyeh leyeh mendadak ada mobil menyembunyikan klakson, aku ogah banget, namun bunyi klakson bertalu talu membuat aku membukakan gerbang. Dengan payung aku membuka, dari kaca jendela seseorang mengeluarkan kepalanya.

“Haloo , sayaaang “ sapanya. Aku menjadi gregetan, niat mau santai justru malah diganggu Alice Norin, bahkan aku tak tahu kalo di dalam mobil juga da wanita lain, Tina Talisa.

Aku berjalan tanpa menutup gerbang, dan masuk ke teras menunggu mereka berdua. Setelah mereka memasukkan mobil ke garasi lalu menuju ke teras tempatku yang sedang duduk merokok mneyeruput kopi. Alice Norin datang langsung saja duduk di pangkuanku sambil merangkulkan tangannya memegang kepalaku dan melumat gemas bibirku.

“Gimana kabarmu … nih aku bawain istrimu, Tina Talisa “

“Baik .. hmmm .. kok lama dia “ tanyaku

“Bentar .. tuh muncul .. bodynya makin yahuut khan .. lama kamu nggak bercinta dengan dia setelah kelahiran anak pertama hasil dari benihmu .. “

Aku memadang dengan senyam pada Tina Talisa, Tina Talisa langsung saja juga duduk di sampingku

“Halooo .. sayang “ sapaku sambil merangkulkan tanganku dan Tina Talisa juga memelukku, besaran buah dadanya makin besar saja.

“Baik .. makasih ya .. anak kita ganteng .. mirip seperti kamu .. “ sapa Tina Talisa dengan melumat bibirku dengan sangat bernafsu. Malah tangan Tina Talisa meremas penisku dengan gemas, sudah begitu, Alice Norin tak kalah nakal membuka bajunya.

“Aaah .. jangan disini donk .. di dalam yuuk “ ajakku bernafsu.

Alice Norin langsung beranjak dari pangkuanku dan menarik tanganku, kugandeng Tina Talisa dan aku langsung meremas buah dada Tina Talisa yang masih memakai pakaian blazer dari kantor.

“Kami berdua mau nagih sperma ya .. layani kami berdua .. please “ ujar Alice Norin dengan meremas penisku dengan keras membuat aku sampai menjambak rambutnya.

“Pelan aaah ..sakit tahu .. kalian berdua telanjang saja .. “ godaku dengan tersenyum

Kami sampai ke dalam rumah dan masuk ke dalam kamar, di kamar itu, Tina Talisa dan Alice Norin langsung melucuti pakaiannya tanpa tersisa, aku sampai berdegup kencang ketika Tina Talisa membuka BHnya, besaran buah dadanya semakin montok saja, demikian pula dengan buah dada Alice Norin. Ditariknya aku yang sedang bengong. Tina Talisa langsung membuka celanaku, dan menariknya, sedang Alice Norin membuka kaosku.

Mereka berdua sangat lapar dan haus seks, karena Tina Talisa setelah melahirkan lama sekali tak kusetubuhi sedang Alice Norin saban minggu aku sudah menyetor sperma sampai menggelepar.

“Ganteng yaaa .. ck ck ck ck .. makin besar saja nih penis “ timpal Tina Talisa dengan tersenyum dan menariku ke ranjang dan langsung dipeluk dan ditindih, Tina Talisa langung melumat bibirku dengan rakus, sedang Alice Norin langsung menjilati buah zakar dan batangku dengan pelan pelan membuatku geli.

“Kita keroyok yu .. semoga kita yang kalah .. “ seloroh Alice Norin dengan semakin bersemangat menjilati dan akhirnya mengulum penisku dengan rakus, aku masih saling melumat dengan Tina Talisa.

Pergumulan threesome itu semakin panas, aku semakin suka dengan tingkah binal mereka berdua, Tina Talisa sering kali melakukan pagutan sangat lama, tanganku semakin nakal meremas buah dada Tina Talisa dan membuat Tina Talisa melenguh melepaskan lumatan pada bibirku

“Aaaauh .. nikmaatnya .. lama ndak kamu setubuhi aku “ timpal Tina Talisa dengan tersenyum dan menahan tanganku.

Tina Talisa menindihku dengan menduduki perutku, sedang Alice Norin membuka mengerjai penisku, lalu Tina Talisa berbalik dan berhadapan dengan Alice Norin.

“Bagi donk .. “ pinta Tina Talisa dengan mengelus kepala Alice Norin, Tina Talisa lalu mengangkat pantatnya dan diletakkan tepat pada muku sehingga aku langsung melakukan oral seks, vagina Tina Talisa juga sempit karena lama ndak dipakai,walau sudah melahirkan anak hasil benihku namun tetap smepit juga.

“Aaaaaaauh …. “pekiku kesakitan ketika dengan gemas, mulut Tina Talisa mengulum penisku dan menyedotnya membuat aku hanya bisa meremas pantat Tina Talisa.

Pemandangan yang panas itu membuat kami berkeringat, kami tidak tahu ada mobil masuk, karena hujan sangat deras, hanya lenguhan, rintihan, erangan kami bersahutan. Ternyata mobil itu merupakan milik Nafa Urbach Urbach yang tiba tiba datang, semua serba kebetulan. Gilanya Nafa Urbach Urbach datang bersama Titi Kamal, mereka berdua kasak kusuk cerita urusan seks dan ternyata bercinta denganku

“Kita masuk saja .. tumben ada dua mobil .. jangan jangan .. aku lama ndak disetubuhi oleh dia” ungkap Nafa Urbach kepada Titi Kamal. Mereka berdua masuk ke dalam rumah, namun hanya mendengar suara erangan dan lenguhan belaka

“Gilaa .. ternyata dia bercinta dengan wanita lain “ bisik Titi Kamal

“Hmm .. dasar suka makan perempuan tuh .. “ ucap Nafa Urbach dengan membuka kamar yang di mana aku, Tina Talisa, dan Alice Norin sedang bergumul dengan sangat panas, saling melumat, mengoral dan meremas. Nafa Urbach membuka pintu kamar dan sampai tergidik melihat keliaran kami. Aku menjadi merah mukaku, ketika menjilati vagina Tina Talisa, mataku melirik ke samping karena ada cahaya masuk dan aku sampai copot jantungku.

Melihatku berhenti, Alice Norin yang sedang mengulum penisku berhenti, demikian pula dengan Tina Talisa yang tiba tiba menarik selimut menutupi buah dadanya.

“Gilaaa…. sial ..payah .. “ semprot Tina Talisa dengan was was. Demikian pula dengan Alice Norin yang langsung mengumpet di belakang tubuh Tina Talisa

“Rupanya kalian sedang berpesta ya .. nggak ngajak ngajak .. “ ujar Nafa Urbach dengan maju

“Mau apa kalian ?” ujar Tina Talisa dengan sombong dan merasa berhak atas kenikmatan cinta denganku dan bersama Alice Norin.

“Kami sudah terbiasa bercinta dengan dia, lelaki brengsek .. suka meniduri istri orang, janda artis “ semprot Titi Kamal dengan ikut maju. Kukuasi keadaan, dengan bangun dan duduk memandang mereka berdua

“Kenapa kita tidak sekalian main berlima ? ayoo ..copot baju kalian .. giliran aku dihajar kalian berempat”

Titi Kamal hanya memalingkan mukanya karena aku nakal memandangnya dengan penuh nafsu.

“Kamu nggak pernah berubah, selalu bernafsu saja mandang aku .. “ semprot Titi Kamal, namun dicegah Nafa Urbach.

“Kita ikutan saja yuk .. kalo nggak ikut kita malah berabe, Tina Talisa dan Alice Norin tahu kita juga .. sudah basah nih”

Alice Norin yang diam kemudian menyahut

“Iyaaa .. mari kita pesta seks dan mabuk, aku bawa bir di mobil “ seloroh Alice Norin dengan turun dari ranjang dan langsung menarik tangan Titi Kamal, sedang Tina Talisa langsung turun juga menarik tangan Nafa Urbach, Tina Talisa melucuti pakaian Nafa Urbach dan Alice Norin melucuti pakaian Titi Kamal.

“Kita lakukan sajalah .. nggak usah dipikir .. tuh ****** dia makin besar saja .. ayo nanti kita jejer disodoki sampai muncrat “ seloroh Alice Norin dengan tersenyum dan langsung menjilati buah dada Titi Kamal.

Mereka berempat memilki buah dada montok montok, mereka maju ke depan, Nafa Urbach langsung menindihku dan melumat bibirku. Sedang Titi Kamal dan Tina Talisa berada di selakanganku bergantian menjilati penisku. Alice Norin tak kalah nakal, menjilati vagina Tina Talisa.

Kami berlima melakukan pesta seks, malam semakin dingin, namun di kamar itu semakin panas. Aku tak tahu, suasana makin ramai dengan lenguhan, erangan kami. Alice Norin mengoral Tina Talisa, sedang Titi Kamal mengoral Nafa Urbach, serta vagina Titi Kamal aku sendiri yang mengoral, vagina mereka semua sudah basah.

Belum kami orgasme mendadak pintu terbuka, seorang wanita dengan tanpa pakaian masuk.

“Baaah .. Vivi Rachmawati .. oh .. mati aku .. “ teriakku cemas

Semua mata memandang ke arah wanita yang sangat nakal memamerkan kesintalan tubuhnya

“Benar benar muraha tuh dia “ maki Titi Kamal Kamal yang sedang mengulum penisku bergantian dengan Tina Talisa

“Boleh aku gabung ?” tanya Vivi Rachmawati

“Hmmm .. boleh .. tapi nanti pulang masing masing bayar 2 juta ke dia “

“ndak masalah .. aku traktir kalian semua menikmati pemuda itu .. “ jawab Vivi Rachmawati dengan tersenyum dan maju bergabung

“Please .. gimana kalo kalian aku gilir satu satu .. “ ajakku

“Enak saja .. itu ronde kedua sayang, ronde pertama kami akan membuatmu muncrat .. rasain suka menyantroni vagina istri orang .. mainin janda .. “ ejek Tina Talisa dengan tertawa dan disambut semua tawa para artis papan atas ini. Berlima mereka mau mengeroyokku. Bah ..aku lebih suka berthreesome atau berdua saja. Tapi kali ini nasib baik tidak berpihak padaku. Aku harus melayani lima artis yang haus seks.