Crystal Jade 3
Disclaimer :

·                     Cerita ini hanyalah karangan dan fiktif belaka, jadi jika ada kesamaan nama tokoh, latar tempat waktu dan suasana itu hanyalah kebetulan semata. Cerita ini di tujukan bagi orang orang yang suka membaca cerita dewasa dan bila anda merasa belum cukup umur atau tidak pantas membaca cerita ini, silahkan anda meninggalkan halaman ini. Didalam cerita ini terdapat unsur kekerasan, pemerkosaan, dan kegiatan sex lain yang menunjang alur cerita ini. Tetapi penulis mengecam keras hal ini terjadi di kehidupan nyata karena ini hanya sekedar media untuk menyalurkan fantasi penulis semata.
·                      
·                     Akibat banyaknya kritikan yang masuk dari serial Crystal Jade 1 dan 2, maka penulis akan berusaha semaksimal untuk dapat memuaskan para pembaca di Crystal Jade bagian 3 ini.
·                      
·                     Atas nama penulis, saya mohon maaf sebesar besarnya jika didalam cerita ini mengandung unsur fantasi dan di benarkan bahwa cerita ini terinspirasi pada saat penulis duduk di bangku SD kelas 5. dengan bertambahnya umur, maka pikiran penulis semakin luas hingga sekarang menjadi penulis cerita seperti ini.

*********************************

Situasi yang menegangkan

Viona

“hmmmppphhhh kalian jangan pedulikan aku!! Cepat pergi!!!” Viona berteriak ketika tubuhnya di seret oleh orang tak dikenal itu.

“Ayo semua kita pergi!” Daniel menyambar tangan Michele yang masih menangis melihat temannya di bawa oleh orang tak dikenal itu.

“Vioooo huaaa…hk hk.…Dan, tolongin Vio Dan!!!” Michele berteriak histeris.

“Kita ga bisa Chel!! Liat keadaan!!!” Daniel membentak gadis itu seperti orang yang sedang kerasukan. Ia mencengkram tangan Michele yang masih berteriak histeris melihat temannya di bawa oleh orang orang tak di kenal itu.

Sekelompok orang berbadan besar dan berkulit hitam muncul dan menutupi gerombolan orang yang menyeret Viona. Orang orang itu berlari sambil membawa tombak sehingga membuat nyali Five Eleven makin ciut.

“Lari yang cepat kawan!!!!” Daniel berseru memberikan semangat kepada Rocky dan Leo yang mulai kelelahan.

“awww…..aduhhhhhh” tiba tiba Michele menjerit dan tubuhnya terjatuh kemudian berguling guling di Tanah.

“Michele??!!!” Rocky langsung menghentikan gerak tubuhnya dan berlari kea rah Michele terjatuh.

Sementara orang orang hitam itu masih terlihat agak jauh dari mereka berdua. Daniel mengambil sesuatu dari tas ranselnya dan ia menemukan gas air mata yang berbentuk tabung kecil seperti parfum axe.

“Leo tangkap!!” Daniel melemparkan gas air mata itu dan Leo langsung menangkapnya.

“Leo, sekarang giliran kita beraksi! aku akan bawa Deagle ( Perubahan dari Senjata jenis MP5 yang penulis kira adalah Handgun) maju dan ketika orang orang itu mendekat, kamu semprotkan gas itu!” kata Daniel memerintah Leo yang kemudian di sambut dengan anggukan mengerti dari Leo.



Daniel memakai masker pemadam kebakaran kemudian ia menyiapkan beberapa peluru untuk Deaglenya. Sementara itu, Rocky masih mencoba untuk mengobati Michele.

“ssrrttttt..srrtt...” suara robekan baju Rocky untuk membalut luka Michele.

“adduuduuhh..pelann peelaann Rocky!! Sakittttt!!” Rocky mengikat kain robekan bajunya dengan kuat sehingga membuat Michele merintih kesakitan.

“Tahan Chel!! Tahan!!” Rocky mencoba menenangkan Michele sambil tangannya merogoh sebotol alcohol yang ia dapat didalam kotak P3K

“Rocky…aduu…aduuhh…udahh jangan siram alcohol lagi..perih!!!” Michele meringis kesakitan ketika luka di kakinya di siram oleh air alcohol.

“chel, tahan!!” Rocky kembali menenangkan Michele.

“hhmhffhhhhmmmhhppphhh” tiba tiba, bibir Rocky melumat bibir Michele untuk meredam suaranya yang memekikkan telinga.

“hhhh..Rocky!! lepasin!! Kurang ajar kamu!! Plak!” tangan Michele menampar pipi Rocky yang berlumuran darah akibat mengobati luka Michele.

Rocky terdiam dan duduk di sebelah Michele. Ia tidak menyadari apa yang barusan ia lakukan.



***************************

Back to Leo and Daniel



Orang orang hitam itu makin mendekat ke arah mereka. Pepohonan rindang yang melindungi tubuh mereka yang lumayan kecil dapat membantu mereka untuk bersembunyi.

“hhmm..kemana mereka pergi??” salah seorang dari mereka menerawang daerah sekitar yang sepi sunyi.

“ssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhh” tiba tiba Leo melompat dari semak semak dan menyemprotkan gas air mata yang di berikan oleh Daniel.

“aaarrhhhggggg adoohh..periihhhh arrgghhh” orang orang itu memegang matanya masing masing karena baru saja terkena gas air mata.

“Duar!” suara tembakan pertama yang di lancarkan oleh Daniel melesat mengenai kepala orang itu.

“Duar! Duar ! Duar!” Suara tembakan kedua ketiga dan seterusnya hingga ketujuh peluru dalam deagle itu habis.

Semua orang itu pas sekali berjumlah tujuh, tumbang satu persatu.

“Semua sudah beres! Sekarang kita bawa Michele ke desa terdekat!” Daniel membereskan peralatan yang tadi ia keluarkan kemudian memasukkannya kedalam ranselnya.

Sekitar 30 menit mereka berjalan menelusuri hutan rimba yang sangat luas dan liar ini. Sebuah plang kayu besar bertuliskan “Saphire” menandakan mereka telah sampai di sebuah pedesaan. Leo melihat para penduduk desa sekitar dan ia menyadari ini adalah desa perbatasan antara Wilayah Pirate dan Cronos. Leo lagi lagi berbicara bahasa aneh lagi kepada penduduk desa itu. Tak lama kemudian, Leo mengajak ke tiga temannya itu pergi ke suatu rumah yang cukup mewah. Leo menjelaskan bahwa itu adalah rumah dari kepala desa Saphire yang terbunuh beberapa waktu lalu oleh pasukan Pirate.



“Michele, kamu ga apa apa kan?” Rocky memegang kedua pundak Michele yang tampaknya sangat bersedih

“ga kok ky, aku ga apa apa makasih…” Michele memegang tangan Rocky dan menurunkan dari pundaknya. Tampaknya ia sudah melupakan kejadian tadi antara ia dan Rocky.

Leo tampaknya murung juga atas penyanderaan Viona oleh orang asing itu. Berjuta pertanyaan berlalu di pikirannya. Apa ia harus menolong Viona? Bagaimana keadaannya? Apakah orang itu akan berbuat macam macam dengan Viona? Dan banyak lagi pertanyaan yang mampir di benak pria tampan yang sedang merenung itu. Tak terasa langit menjadi semakin gelap. Lampu lampu di sekitar desa sudah mulai menyala, menandakan malam telah tiba. Michele membuatkan masakan untuk makan malam. Walaupun kakinya masih sedikit pincang, ia tidak mau membiarkan teman temannya kelaparan. Menu malam ini adalah Ayam bakar dan ikan saus siram. Dengan keahliannya Michele menggunakan seluruh resep rahasia keluarganya secara turun temurun untuk menciptakan masakan yang bisa dinikmati oleh setiap orang yang memakannya.

“hmmmmmmmmmm enak!!!!” Rocky berteriak setelah mencicipi ayam bakar buatan Michele itu.

“Ahh kamu bisa aja” wajah Michele bersemu merah mendengar pujian pria tampan dengan postur tubuh yang lumayan atletis.

“Selamat makan!!!hmmmm enak banget Chel!! Kamu pinter masak ya!” Daniel tak mau kalah dengan Rocky, ia juga memuji Michele.

Michele menatap Leo yang sedang melamun ketika makan. Tatapan Michele sangat menyelidik. Ia khawatir terjadi sesuatu dengan Leo.



“Leo, kamu ga apa apa?” Michele memegang pundak kanan Leo.

“hmm…” Leo tersadar dari lamunannya. “gak..ga apa apa…masakan kamu enak Chel..” kata Leo seperti mencoba menyembunyikan sesuatu.

“Ayoo teman teman, kita makan yang banyak!!” Michele terlihat ceria sekali melihat ke empat temannya makan dengan lahapnya.

Sesudah makan, Michele membuka laptop pemberian komandan dan ia mengetik laporan dan mengirimnya Via E-Mail ke markas pusat. Mata Michele tertuju pada laptop Viona yang tertinggal di tasnya. Perlahan Michele membuka laptop itu lalu layar laptop itu menampilkan foto gadis cantik sedang berpose di meja belajar memakai seragam sekolah. Michele menangis melihat foto itu. Lalu ia melihat suatu folder yang bertuliskan diaryku.



----------------------------------

Jumat, 14 Maret 2022 (berarti hari itu menunjukkan lima hari yang lalu dimana mereka baru sampai di desa Ezerta)

Dear my notebook, aku sangat bingung sekali malam ini..tadi aku pergi ke ruang tamu dan melihat pemuda itu tertidur di sofa. Rasanya aku merasakan sesuatu yang sangat dekat dengannya. Aku mengambil selimut dan menyelimutinya,tapi tau gak sih Diary, pas aku selimutin dia, Dia memegang pundakku dan menciumku.. aku sungguh kaget dengan serangan itu. Tetapi sesaat kemudian ia tertidur lagi sambil menyebutkan nama seorang wanita. Huhhh aku kesal bercampur perasaan aneh yang melanda diriku. Ya sudah deh notebook aku mau tidur dulu ya.. besok aku akan melanjutkan perjalanan untuk menyelamatkan Crystal Jade yang hilang See u… night!!



Sabtu, 15 Maret 2022

Dear my notebook, hari ini hari yang melelahkan kami akhirnya mendirikan camp di tengah hutan belantara. Malam hari itu aku pergi menyelinap dan mengetuk tenda Leo. Aku masuk ke dalam tenda itu dan berbicara dengannya. Aku baru tahu kalau nama wanita yang ia sebutkan itu adalah Meil mantan pacar Leo yang cantik itu. Tetapi aku terkejut melihat sikap Leo yang berubah total. Untung saja ada bagian sleting tenda itu yang terbuka jadi dengan sigap aku keluar tenda itu. Hufh aku hampir di perkosa..yah notebook ku sekarang sudah malam aku tidur dulu yaa…Night!!

----------------------------------------------



Michele menutup laptop itu ketika Daniel dan Rocky memasuki kamarnya. Mereka berdua duduk di tempat tidur Michele dan mengapit gadis itu.

“Chel, malam ini kamu cantik banget sih” Daniel menggoda Michele.

Perasaan aneh muncul di dalam pikiran Michele setelah membaca diary Viona yang terakhir. Gadis itu mulai ketakutan menyadari posisi Daniel dan Rocky begitu dekat.



“Dan, Ky kalian kenapa sih?! Ihh jangan dekat dekat donk!” Michele mendorong tubuh laki laki itu.

“Michele yang baiikkk yang cantiikk” Daniel lagi lagi menggota Michele.

“Ihhh apaan sihh sana keluar!!!” Gadis itu membentak ke dua laki laki yang sedang mengapitnya itu.

Rocky mengeluarkan sesuatu dari sakunya “Chel yang baikk mau ga kamu bantuin kita ngajarin cara gunain alat ini?!” Rocky tersenyum manis sambil memberikan sebuah alat yang mirip handphone itu kepada Michele.

“Hufh!! Kirain mereka mau berbuat macam macam padaku” Michele berbicara lega dalam hati.

“Ohh ini namanya I Phone ihhh kalian nih gaptek banget sih!!” Michele mentertawakan kedua temannya yang gaptek itu.

“Yaa maaf, kami kan bukan anak gaul seperti kamu!” Daniel memonyongkan bibirnya merasa dia adalah orang bodoh.

Kemudian gadis cantik itu menjelaskan bagaimana cara pengoprasian I phone itu dan mereka berdua hanya mengangguk angguk saja entah mengerti atau tidak.



*******************************

Penyergapan yang menakutkan



----Markas orang tak dikenal----



“hmmmmmmhhhmmphhhmmhhhhhh” Viona merintih dan meronta ketika orang orang itu merentangkan tubuhnya lalu mengikatnya ke sisi sisi tempat itu menjadikan tubuh gadis cantik itu seperti huruf X. Lalu mereka melepaskan kain yang menyumpal mulut Viona.
 

“Heii lepaskan aku!! Tolonggg!!!” gadis itu masih meronta ronta dan mengerakan seluruh tenaganya hingga ia kelelahan. Orang tak dikenal itu pergi meninggalkan Viona seorang diri. Ia membayangkan apa yang akan menimpa dirinya kelak. Karena kelelahan, gadis itu tertidur di tempat aneh itu.



******************************

Permintaan Sang putri



Seorang gadis kecil berjalan di tengah hamparan padang rumput hijau yang luas. Ia senang dapat memandang langit yang indah itu. Tetapi sesuatu hal yang tak beres terjadi. Seseorang sedang berusaha menghanjurkan Crystal Jade. Ketika batu itu di pukul oleh palu, gadis kecil itu merasa sangat kesakitan dan ia memegang pundaknya. Lalu lidah api menyambar bagian pundak gadis itu. Tak lama sisi bagian elemen air batu itu dipukul oleh orang itu gadis kecil itu menangis kesakitan lalu tak lama kemudian, tubuhnya tersapu oleh air bah yang datang.



----Kamar Mewah itu----



Gadis cantik itu terbangun dari mimpi buruknya. Ia melihat sekitar dan melihat Freed masih tertidur. Gadis itu menepi ke tepi ranjang dan ia menekuk lututnya dan memeluk lututnya. Gadis itu menangis terisak. Tak lama pria tua itu bangun melihat gadis cantik itu menangis.
 

“Jessy kamu kenapa?” Pria tua itu duduk di samping gadis itu dan membelai rambutnya.

“Freed aku mohon kembalikan Crystal Jade ketempatnya. Aku baru saja mendapatkan mimpi yang buruk mungkin itu adalah pesan dari Dewa Nerious kepadaku. Tolong Freed aku akan melakukan apa saja asal kau mau mengembalikan Crystal Jade ke tempat asalnya” Gadis itu memeluk pria tua itu dengan menangis ia terus memohon.

Pria tua itu mengusap usap kepalanya. “Tenangkan dirimu, aku akan mengambil jalan yang terbaik untuk dapat membahagiakanmu”. Pria tua itu mengecup kening gadis itu. Gadis itu kembali tertidur di dalam pelukan pria tua yang ia anggap sebagai pahlawannya.

“Andai saja kau tau Jessy, kalau aku ini…………… ahh sudah lah tak mungkin juga aku memberi tahunya” Hati nurani pria tua itu merkecamuk antara setan dan malaikat.



*****************************

Perawanku, tinggal kenangan

----Tempat penyekapan Viona----



Byurrrr!! Siraman air mendarat di wajah cantik Viona.

“Wah kerja bagus! Wanita ini sungguh cantik! Sepertinya nafsunya gede nih, ada kumis tipisnya tuh!! HAHAHAHA” Pria bermuka bopeng itu memandangi gadis cantik yang terbaring tak berdaya.

“Lepaskan aku!! Lepaskan!!! Tolong!!!!” Viona kembali meronta ronta.

“Heh!! Lu lebih baik memuaskan kita kita di sini!” perlahan lahan pria bopeng itu melepaskan kancing baju Viona dan melepaskan kait retsleting Viona dan menurunkan sedikit celana jeansnya.

“Whuiihh montok coy!!hahahaha!!!” si muka bopeng tertawa lagi memamerkan tubuh Viona yang masih bagian atasnya masih setengah tersingkap menampilkan buah dadanya yang masih terlindungi oleh bra ke para bawahannya.

“jangan kurang ajar ya!! Ahhh” gadis itu mendesah ketika tangan nakal si bopeng itu menyentuh bibir vaginanya yang masih terindungi celana dalam.

“tuh kan bener!! Baru di elus elus aja udah teriak teriak minta nambah begini! Hahahaha” si muka bopeng mengejeknya lagi yang kemudian di sambut oleh gelak tawa teman temannya.

“jangann!! Jangan perkosa saya!! Ahh….hentikan!!!” Viona makin panik ketia teman teman dari si bopeng itu mulai mengerubutinya yang masih terikat tak berdaya itu.



Tangan tangan jahil dari para anak buah si bopeng bergerilya meremas remas buah dada Viona yang bra nya sudah tersingkap ke atas sehingga kedua buah dadanya tersembul keluar dengan puting yang sudah mengeras.

“Eh! Robek aja bajunya susah amat!!” kata salah seorang anak buah si bopeng kepada temannya yang lain.

“brreett..breettt” dengan pisau yang di pegang oleh salah satu anak buah si bopeng, ia membetot baju dan bra yang di gunakan oleh Viona sehingga kini bagian atas Viona sudah tidak terlindungi sehelai benangpun.

“whuaaa..montok boss!! Sikaattt!!” tanpa basa basi lagi, kedua payudara Viona menjadi rebutan para anak buah si bopeng.

“aaaa.hhhhh…ampuunnn jangann perkoossaaaaaaaaaaahhhhhh” Viona mendesah panjang ketika jari jari dari si bopeng menyelip masuk di antara celana dalamnya dan menemukan bibir vaginanya yang masih perawan.

“aahhhh janggghhhhhhhannnn ngggghhh….sayaa masssiihhh perawan aahhhhhhhh!!!” desahan panjang Viona membawanya sampai pada orgasme pertamanya yang tidak pernah ia inginkan.

“hahahahaha!! Masa udah becek begini masih jual mahal??” si bopeng mengeluarkan kedua jarinya yang berlumuran cairan cinta Viona kemudian menjilati cairan itu.

“hhmm bau perawan emang beda ya..kekekekeke” si bopeng kembali memposisikan dirinya diantara selangkangan Viona.

“aaahhhh udahhh cukkuuppp adduuuhhh sakitttt jangan di gigitttt!! Ahhhhhhh” Viona mengaduh karena ia merasakan sakit pada puting sebelah kirinya. Salah satu anak buah si bopeng itu menggigit gemas puting payudara Viona yang sudah mengeras dan menegang itu.



----Rumah mewah Kepala Desa----



Michele sedang asik mengajarkan kedua temannya yang gaptek itu memakai I phone. Daniel izin untuk ke belakang.

“Eh sekalian ajak Leo ke sini Dan! Kasian dia sendiri mulu” Michele menitipkan pesan kepada Daniel.

“Leooo…mana loe?!? Ehh Leo jangan maen maen lah!!” Daniel mencari cari ke seisi rumah itu.

“gawaatt!!! Leo menghilang!!!” Daniel berteriak di malam hari yang sunyi itu. Michele dan Rocky keluar dari kamar dan mencari asal suara itu.



----Di Luar rumah mewah itu----



Leo membawa motor Ducati milik kepala desa di badannya melingkar peluru peluru sambil menyilangkan Carbine kepunyaan Rocky di punggungnya dan membawa Deagle miliknya .Di motor itu sudah di tempekan sebuah GPS kecil untuk mendeteksi keberadaan jam arloji yang dipakai Viona.



----Tempat penyekapan Viona----



gadis itu sudah telanjang bulat ketika si bopeng itu menjejalkan penis itu kedalam mulutnya. Gadis itu hanya berdoa ada seseorang yang dapat menolongnya.

“Ayo isep!! Jangan sok jual mahal loe!! Gara gara ini ntar loe bisa keenakan dan minta nambah! Hahahaha” si bopeng mentertawakan Viona yang hanya bisa pasrah menerima penis itu didalam mulutnya.

“hhmmfhhmmm” viona mendesah tertahan ketika salah satu anak buah si bopeng itu merobek celana dalamnya dengan pisau kemudian menjilati bibir vaginanya.

“Ayoo!! Yang hot!! Rasain nih loli besar!! Hahaha” si bopeng memegang kepala Viona kemudian menahannya sehingga Viona susah bergerak.

“hhmmmffmhhhphhhhh” Viona kembali mendesah tertahan karena si bopek memompa penisnya dengan frekuensi yang cukup tinggi, membuat Viona kesulian untuk mengambil nafas.

Tak lama kemudian si bopeng berbadan kurus itu melepaskan penisnya dari mulut Viona. Ternyata penis itu sudah tegang dengan sempurna, sementara gadis itu mengap mengap mengambil oksigen secukupnya. Nafasnya berhenti ketika sebuah benda tumpul berusaha menerobos liang vaginanya yang masih perawan itu.

“tolong jangann lakukan ahhhhhhhhhhh” Viona lagi lagi terangsang karena penis itu mulai menggosok gosok bibir Vaginanya.

“wah…masih perawan ya? Hahaha…siapa suruh di jaga?! Akhirnya kita kita juga yang dapet..hahahahaha!!” si bopeng tidak ada habisnya mengejek Viona yang mulai panik.

“Ahhhhhhhhh sakiitttttt” Mata gadis itu serasa mau copot menahan rasa sakit yang amat sangat ketika penis besar itu merobek selaput dara gadis itu.

“heaaaa akhirnya masuk juga!! Ughhhh sempittt!! Enak bener anak perawan yaa!!! Hugghhh rasain nih!! Ugghhh” si bopeng menggenjot tubuh gadis cantik yang tak berdaya itu dengan kasar. Ia tak membiarkan gadis itu berisitirahat sejenak.



“aahhhh ahhhhhh hentikannn sakittt ahhhh” gadis itu terus merintih kesakitan karena penis itu terus menghujam makin dalam.

“Aahh..aduhhh wahhh asooyyy….sempiittt…!!! eh lu jangan ngocok aja! Ntar kalo uda ngecrot, kasi ke mukanya! Biar makin mulus!! Hahaha” kata si bopeng kepada anak buahnya.

“AAhhhhhh…….addduhhhh…udaahhhh sakittt….aahhhh” Viona kembali meronta ketika gelombang orgasme melandanya, tetapi si bopeng juga terus menggenjotnya.

“cpok cpok cpok..plokplok…plok” bunyi antara vagina Viona dan penis si bopeng terdengar jelas di dalam ruangan itu.

Dua anak buah si bopeng maju dan meningkatkan frekuensi kocokannya dan crrottt croottt……. Muncrat lah sperma anak buahnya itu yang mengenai pipi bagian kanan Viona. Lalu tak lama kemudian crrottt crroottt….. sperma yang dikeluarkan anak buah si bopeng yang satu lagi mengenai kening Viona dan sedikit di rambutnya.

“lu jadi makin manis kalo gitu ya..dasar perek!! Ngghhh ahh matapppp!!” ejek si bopeng yang kemudian makin menaikkan Frekuensi genjotannya.

Tiga orang sekaligus maju ke arah Viona sambil mengocok penisnya masing masing.

“hhhssss ayoo kamu telen nih!!” orang pertama melepas kocokannya kemudian meraih kepala Viona yang terlihat sudah lemas. Viona hanya bisa pasrah menerima penis hitam itu masuk ke dalam mulutnya.

“nggghhhngghhh…ayooo…hhmmmm…..aahhh crooott crroottt!” penis hitam itu mengeluarkan sperma yang cukup banyak sehingga membuat Viona sedikit tersedak dan sperma itu meleleh di pinggiran bibirnya.

Orang kedua dan ketiga mengarahkan penis mereka masing masing di daerah buah dada kiri dan kanan Viona.

“ahhh Croottt crroott…” hampir bersamaan kedua penis itu memuncratkan spermanya yang membasahi kedua payudara Viona.

“Aahhhh aaahhhhhhhhhhh nggggghhhhhhh” Viona berusaha bertahan dan menggigit bibirnya ketika tangan kedua anak buah si bopeng itu meremas buah dadanya dan melumurinya dengan sperma mereka.

“aah..aku sampaii…akuu sampaiiii…aaahhh” si bopeng tiba tiba merancau tak jelas dan mulai meningkatkan frekuensi genjotannya.



“aaaaaaahhhh…ammpuunnn sakkitttt…aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh” Viona mendesah panjang ketika orgasmenya yang kedua meledak di susul dengan semburan sperma si bopeng di dalam Vaginanya.

Si bopeng perlahan lahan mengeluarkan penisnya yang baru saja membobol perawan Viona. Sperma bercampur noda darah meluber keluar ketika penis itu di cabut oleh si bopeng. Ia tersenyum puas melihat Viona yang sudah tak berdaya itu. Tetapi tiba tiba, DUAR!!! Terdengar suara ledakan di depan gedung itu lalu si bopeng terlihat panik, ia langsung memakai celananya kembali dan meninggalkan gadis itu untuk melihat keadaan. Dengan cepat Leo menghampiri Viona yang sudah dalam keadaan telanjang dan melepaskan ikatan di sisi sisi tangan dan kaki wanita itu kemudian membawa Viona pergi dari tempat itu setelah memunguti kemejanya dan celana jeansnya. Ia tidak memunguti bra dan celana dalamnya, karena benda itu telah robek di rusak anak buah si bopeng.

“Leo!! Kkkamu kok tahu aku di sini?” Viona masih kebingungan sambil berlari mengikuti Leo ia mengancing pakaiannya lagi. kedua buah dadanya bergerak naik turun mengikuti irama gerakan tubuh Viona.

“Sudah jangan banyak Tanya! Simpan energi mu buat kita kabur!” Leo memegang tangan Viona lalu sampai di pintu belakang, Leo menaiki ducati itu dan diikuti oleh Viona.

“Sudah siap?”

“Siap”

Brrmmmmmmm….motor ducati itu melaju dan Leo memberikan sebuah geranat kepada Viona.

“Nih kamu tarik platuknya dan lempar ke arah gedung itu” Leo memberikan geranat itu.

Viona meraih geranat itu dan ia menarik pelatuk itu “Click” cepat cepat ia melemparkan geranat itu. DUAR!!! Teras yang di penuhi oleh orang orang si bopeng itu meledak dan menewaskan orang orang di sekitar teras itu.



----Di rumah kepala desa Shire----



“uhh dasar Leo!! Pendiam tapi keras kepala!!” Daniel kesal melihat kelakuan temannya yang pergi tanpa izin.

Brrrmmmmbrrmmmm terdengar suara motor di bawah rumah itu. Ketiga orang itu turun dari ruang atas dan membuka garasi.

“yaa ampunn!! Vionaa!!!!!” Michele menghampiri Viona yang sedang menangis lalu Michele membawa Viona masuk ke kamar.

“wih nekat loe ya” Daniel menepuk pundak Leo

“aku melakukan ini hanya untuk menyelamatkannya” Leo menepis tepukan di pundaknya lalu ia masuk ke dalam rumahnya.

Rocky hanya bisa menggeleng heran dengan tingkah Leo yang aneh.



----Di kamar Rumah kepala desa----



“Vi kamu kenapa kok sampe nangis begitu” Michele mengusap usap kepala Viona.
 

“Akuu akuu.. aku di perkosa Chel…hkhk” Viona terisak Michele makin erat memeluk Viona.
 

“Sabar ya Vi, sekarang kamu mandi dulu ya” Viona beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Viona menangis. Ia membasuh tubuhnya yang sudah tidak suci lagi. Gadis cantik itu mulai menyukai Leo. Ia merasa Leo adalah pahlawannya. Gadis cantik itu keluar dengan mengenakan kimono lalu ia mengambil pakaian tidurnya di dalam tas ranselnya. Pada saat Viona keluar dari kamar mandi, prasaannya sudah ringan. Ia tidak menangis lagi, namun gadis cantik itu seakan kehilangan gairahnya. Ia menjadi diam dan murung. Leo masuk ke kamar Viona dan Michele.

“aarrrhhhhhhh” Viona berteriak saat ia sedang mengancingkan piamanya tiba tiba sesosok pria ganteng membuka pintu karamarnya.

Leo melompat kaget keluar dari kamar itu. “maaf maaf aku ga sengaja” Leo berteriak dan wajahnya bersemu merah ia berlari ke ruang tamu. Leo terduduk dan merenungkan kejadian itu. Wajahnya masih merah dan tampaknya ia gelisah. Lalu ia melompat kaget ketika sebuah tepukan mendarat di pundaknya.

“Hey! Makasih ya udah nolongin aku” Viona tersenyum manis menambah kecantikannya.

“ahhh ohh eehhhh iya ssaamaa ss..aamaa!” Leo tergugup salah tingkah lalu ia kembali duduk di sofa itu.

“Boleh duduk?”

“Boleh” Jawab Leo masih salah tingkah.

“Emmm soall tadii maaf ya Vi aku ga sengaja” Leo memulai pembiacaraan

“Ga apa apa…” Viona menjawab singkat.

Hujan mulai turun. Pertama rintik rintik, tapi lama lama mulai deras. Viona dan Leo kini duduk berdempetan. Tangan Leo memeluk pudaknya. Perlahan gadis cantik itu menangis dalam pelukan Leo.

“Aku udah ga suci lagi Leo hkkhkk..”gadis itu terisak isak

Leo mengusap ngusapkan tangannya di kepala gadis itu. Pria itu hanya terdiam dan menyenderkan kepalanya di atas kepala gadis itu.



**************************

Keesokan paginya



Michele bangun dari tempat tidur. Ia menggerakkan tangannya meraba raba sampingnya. “kemana Viona?” Tanya gadis cantik itu dalam hati. Michele bangun dari tempat tidur lalu keluar. Matanya seakan mau copot melihat Viona dan Leo tidur duduk berpelukan di atas sofa yang terdapat di ruang tamu. Timbul pikiran iseng Michele. Ia mengambil camera lalu “Click!” foto kedua dara muda sedang tidur berpelukan. Lalu Michele berjingkat jingkat menuju kamar Daniel dan Rocky yang masih tertidur.

“Daniel!! Rocky bangun!!!!” gadis cantik itu menggoyang goyangkan tubuh kedua lelaki itu.

“hhmmmmmmm ada apa sih??” Dianiel menjawab masih bernada malas malasan.

“nih lihat ada gosip baru!!” Mata kedua laki laki itu melotot melihat layar kamera. Di situ ada sebuah gambar dimana Viona sedang tidur dalam pelukan Leo. Lalu mereka semua berembuk di atas tempat tidur itu. (Apa yang di pikirkan mereka ya?? Rahasiaaa J)

Viona mulai terbangun ia melepaskan dirinya dari tangan Leo dan bangkit berdiri. Ia memperbaiki posisi tidur Leo lalu menyelimutinya. Setelah itu ia kedapur dan memasak masakan untuk sarapan pagi.

“Cie yang baru jadian…” Suara bisikan di kuping Viona mengejutkan gadis itu.

“ihh apaan sih” Viona kaget ketika melihat foto dirinya bersama Leo sedang tidur berpelukan.

“Cheell apuss!!!” muka gadis cantik itu merona merah. Ia takut kalau teman teman yang lain tahu kalo Michele dan Leo tidur bersama di ruang tengah.

“Aku kasih tauu Daniel sama Rocky ahh…lalalalala” Viona mematikan kompornya lalu meranjak dari dapur dan menahan Michele.
“Chell jangan!!!” Viona berusaha mengambil camera itu. Lalu ketika Michele masuk ke kamar Daniel dan Rocky, Viona langsung di dorong oleh Michele ke tempat tidur lalu Tiba tiba Daniel dan Rocky muncul dari kolong tempat tidur. Michele membungkam mulut Viona lalu Daniel dan Rocky mengapit tubuh Viona. Viona panik ia ingat dengan insiden itu. Gadis cantik yang tengah terhimpit itu pingsan seketika.

“Heh udah udah… ehh Dan dia pingsan!!” Michele panik melihat gadis itu pingsan.

“aduh gara gara ide gila lu sih Chel! Gimana nih anak orang!!” Daniel menyalahkan Michele.

“Ya udah, gua panggil si Leo dulu ya” Rocky beranjak keluar kamar.



----Di ruang tamu----



Leo sedang membaca buku tentang kesusastraan tiba tiba Rocky datang menghampiri Leo.

“Le lle Leoo itu itu… si Viona pingsan!! Tolong yo!” Leo langsung beranjak dan mengikuti Rocky ke dalam kamar.



----Di Kamar Rocky dan Daniel----



Leo memegang kening Viona, memang salah satu keahlian pria ini adalah dalam bidang medis. Leo pernah bekerja sebagai asisten dokter di RSCM (Rumah Sakit Cronos Medical). Sementara Leo mengobati Viona, Rocky dan Daniel meninggalkan mereka berduan dan mengunci pintu kamar.
 

“Huh selesai juga. Sebentar lagi akan siuman” Leo beranjak dari samping tempat tidur setelah menyuntikkan cairan penenang karena jantung Viona berdetak sangat cepat. “Click!” Suara gagang pintu tapi pintunya tak bisa terbuka

“Sialan nih mereka! Lagi lagi ngerjain orang!” Leo memaki mereka dalam hati. Pria itu kembali duduk di sebelah Viona. Rasa kantuk yang amat sangat mulai melanda pria itu. Leo menyandarkan kepalanya di atas tempat tidur.

Viona terbangun dari pingsannya. Ia melihat kepala seorang pria tertunduk lesu dan matanya terpejam. “Leo!” Viona sangat terkejut karena pria itu adalah Leo. Ia memegang kening Leo. “Whuaa…panas!!!” Viona panik ketika menyadari Leo terserang demam. Ia beranjak dari tempat tidur. “Click!” suara gagang pintu yang masih terkunci itu. “Ahhh siall!! Dasar tiga orang itu! Selalu mengerjai aku dan Leo” Viona marah di dalam hati. Lalu gadis cantik itu mulai mengangkat tubuh Leo ke ranjang tempat ia tidur tadi. Lalu ia mengambil handuk kecil dan handuk itu di basahi lalu di taruh di atas kening Leo.

Perlahan Viona tersenyum melihat Leo sedang tertidur. “ternyata di balik sifat pendiamnya selama ini, dia ga buruk buruk amat. Tapi apakah dia mau yah sama aku?”

Ia berbicara dalam hatinya.



****************************

Orang misterius



----Suatu tempat seperti ruang studio----



Seorang berwajah seram tersenyum licik. Ia gembira karena mangsanya telah mencaplok umpahnya. Orang berwajah seram itu melihat di layar tvnya. Ia melihat gadis cantik yang masih muda itu. “Beruntung sekali kamu! Bisa lolos dari jeratan anakbuah ku! Tapi, kamu tak akan lolos dari jeratanku hahaha” Orang misterius itu tersenyum licik lagi.

“Barnabas!!” Pria seram itu memanggil anak buahnya. “yaa tuan!!” Barnabas menghadap tuannya.

“Kamu lihat gadis yang ada di layar tv ini?!”

“ya tuan saya lihat” Barnabas menjawab dengan tegas.

“Kamu culik dia dan bawa dia kemarkas! Aku ingin segera menikmati tubuhnya!”

“siap komandan!”

Barnabas adalah salah satu orang kepercayaan pria seram itu. Dengan muka yang jauh dari kata ganteng, kulitnya yang hitam terbakar matahari, dan tubuhnya yang kurus itu. Ia menyiapkan peralatan. Obat bius dan racun spring adalah Ciri khas dari mereka, para bandit utara. (hmmm kayanya udah mulai terkuak nih rahasia si misterius ini J) Pria jelek itu pergi dengan mengendarai ATVnya menyusuri hutan belantara menuju desa perbatasan itu.



----Desa perbatasan----



Suasana malam mulai mencekam. Suara lolongan serigala mulai sahut sahutan memecah kesunyian malam. Barnabas berhenti di depan rumah mewah berpagar hitam itu. Ia mematikan mesin ATVnya lalu menyelinap masuk ke dalam rumah itu. Daniel turun kegarasi membuka toolboxnya lalu mengambil obeng untuk membongkar AWP nya yang sudah berdebu. Tiba tiba selembar sarung tangan yang telah diolesi obat bius melayang menutupi hidung Daniel. Pria tampan itu roboh seketika. Barnabas naik menuju lantai dua. Ia melihat Michele Rocky dan Viona sedang asik bercengkrama. Ia melihat ada seorang laki laki tergeletak tak berdaya di kamar tidur. Barnabas mengatur siasatnya. Dengan gerak cepat ia menyiapkan beberapa jarum yang telah di olesi racun spring.

“Slepp” Satu buah jarum menancap di tengkuk Michele, “sleep” satu lagi jarum itu tertancap di pergelangan tangan Rocky.

Dari balik tembok muncullah sesosok pria berwajah jelek ia menyunggingkan senyum kemenangan. Viona yang panik melihat kedua sahabatnya jatuh dari kursi dan melemas itu mengambil handgun MP5 miliknya lalu ia menodongkan pistol itu ke arah Barnabas. Pria itu menjentikkan jarinya lalu sebuah jarum cukup kecil meluncur mengenai tengkuk Viona. Sesaat kemudian gadis itupun pingsan. Barnabas membopong tubuh Viona ke atas ATV nya. Ia mengikat tubuh yang tak berdaya itu lalu membawanya menuju markas si pria seram. Barnabas kegirangan melihat rencananya berjalan mulus. Lalu ia memberhentikan ATV nya dan turun lalu melihat tubuh gadis cantik yang sedang beranjak dewasa itu. Sesuatu berkilauan di tangan gadis itu. Ia melihat sebuah arloji yang tampaknya sangat mahal itu. Ia melepaskan arloji yang di pakai oleh Viona lalu menaruhnya di saku celana usang yang ia kenakan. Barnabas menyalakan lagi mesin ATV nya lalu segera beranjak pergi kembali ke markas.



******************************

What The??!!



----Rumah kepala desa perbatasan----



Leo mengerjap ngerjapkan matanya melihat sekitarnya yang serasa sunyi. Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu. Betapa kagetnya Leo melihat Rocky dan Michele tergeletak tak berdaya. Leo langsung melompat mendekati Rocky dan ia menemukan sebuah jarum menancap di pergelangan tangannya. Leo mencabut jarum itu lalu memeriksa racun apa yang membuat teman temannya tergeletak seperti mati suri.

“huh mana obat itu!! Mana… aduhh” Leo membongkar isi tas nya yang lumayan lengkap itu. “Akhirnya!!” Leo menghela nafas panjang melihat kaleng kecil berwarna biru dengan tulisan “Penawar Spring Poison” cepat cepat ia mengambil jarum suntik dan menyuntikkan penawar itu ke Rocky. Ia melihat Michele yang masih tergeletak tak berdaya. Ketika Leo ingin menyuntikkan Penawar itu ke Michele, ternyata dosis yang di perlukan dengan kadar yang ada pada obat penawar itu kurang. Namun demi keselamatan temannya, ia menyuntikkan dosis obat itu walau kurang dari yang seharusnya. Leo langsung menghubungi RSCM untuk meminta mengirimkan obat penawar racun spring. Sesaat kemudian, Daniel naik menuju ruang utama.

“Dan, semalam ada apa kok Rocky dan Michele bisa terkena racun Spring?!” Leo bertanya kepada Daniel

“Seseorang menyerang tempat ini. Semalam aku sedang mengambil obeng tiba tiba ada yang membiusku” Daniel juga kaget melihat kedua temannya tergeletak tak berdaya.

“ugghhh dasar racun sialan” Rocky beranjak bangun dari tempatnya tergeletak. “gawat!!! Viona diculik!!!” Rocky baru tersadar bahwa temannya itu di culik oleh orang yang menembakkan racun ke pergelangan tangannya itu.

Michele perlahan lahan bangun tetapi ada yang tak beres dengannya. Ia seperti orang yang sedang kebingungan.



“Siapa aku? Siapa kalian? Dimana aku?” Michele menanyakan semua itu kepada ke tiga temannya itu. (Wah?!!! Michele hilang ingatan gara gara Spring Poison?!! Tiiidakkkkkkkk!!!)

Rocky melongo dan menggoyang goyangkan pundak Michele “Ini aku Chel!! Rocky!!” Michele menatap Rocky dengan tatapan kosong. “Chel? Rocky? Apakah namaku Chel?” Michele kembali bertanya dengan temannya. Leo tertunduk, matanya memejam “maafkan aku teman teman, tapi karena tadi dosis obat penawar itu sudah di berikan sebagian besar kepada Rocky, jadi hanya tersisa sedikit untuk Michele. Karena racun spring ini sangat berbahaya, jadi efek sampingnya adalah melumpuhkan salah satu bagian tubuh, mungkin Michele mengalami kelumpuhan pada ingatannya”

“Apaa?! Kenapa kamu tidak menyelamatkan Michele dulu?! Kenapa mesti aku!!” Rocky berteriak dan memegang kedua kerah baju Leo.

Daniel beranjak memisahkan mereka “sudah Rocky! Tak ada gunanya juga kalau di ributin, mending kita sama sama cari solusi terbaik untuk menyembuhkan Michele.

“Katakan! Bagaimana caranya!! KATAKAN!!!” Rocky kembali emosi mendengar ada cara yang dapat menyembuhkan pujaan hatinya itu.

Kita menyuntikkan Racun Spring itu kembali ke tubuh Michele, lalu kita tunggu reaksinya. Tetapi kemungkinan berhasil cuma 50% hanya muzizat dewa Nerious lah yang dapat menolong Michele.



************************

Siapa dia?!



----Markas Pirate Island bagian utara----



Viona mengerjap ngerjapkan matanya. Pupil mata viona menyesuaikan dengan kondisi ruangan. Gadis cantik itu menyadari bahwa dirinya sudah terikat di sebuah ranjang. Kakinya tidak terikat. Hanya tangannya saja. Tetapi gesekan gesekan bed cover terasa menyentuh kulitnya. Gadis cantik itu tersadar bahwa dirinya sudah dalam keadaan bugil. Ia mulai mengingat lagi apa yang terjadi kemarin. Ia teringat bahwa Michele dan Rocky tergeletak tak berdaya di atas lantai seperti orang yang sedang mati suri. Dan ia pingsan setelah sebuah jarum mengenai tubuhnya. Gadis cantik yang terbaring di tempat tidur itu terkejut mendengar suara langkah kaki semakin dekat menuju ruangan itu. Pintu kamar ruangan itu terbuka.





-Bersambung-

Wah!! Gimana keadaan Viona nanti ya???

Hmmm siapa sih Freed sebenernya??

Apakah ingatan Michele akan kembali???

Nantikan di “Story From Another World : Crystal Jade bagian 4 (Final)” okeee



See u…makasih udah baca ^^



By: Henz

mbali 'l p �>4 �{6 eh salah itu sih tukul)

Kembali ke cerita.

“Min kira kira masih perawan ga yah nih si Non Nana?” Mang Udin sudah bersiap menerobos lubang vaginaku.

“wah lu coba aja deh Din, aduuuuhh non terusss….uuhh..hmmm….” mang Min masih merancau tak karuan akibat kulumanku yang sudah terlatih.

“aaahhh adduuuuhhh mangg sakittt pelan pelannnn” aku melepas kulumanku karena merasakan penis mang Udin sudah mulai masuk membelah bibir Vaginaku.

“waduhhhh perettt benerrr…wahhhhhh auugghhhh.” Mang Udin merancau tak karuan juga merasakan sensasi jepitan vaginaku yang sudah tak virgin lagi namun masih sempit. Karena aku merawatnya dengan baik.

“wah udah jebol Min!! cewe SMA sekarang perek semua yah hahahaha…aduuhh sempitt banget nonn” mang Udin mulai menggenjot tubuhku sehingga aku jadi gelagapan mengulum penis mang Min yang sempat terhenti tadi.

“ayoo noonnn dikit lagiii….uhh uhh uhhh” mang Min menghujamkan penisnya makin dalam kedalam mulutku sehingga membuatku sulit bernafas, kemudian tak lama setelahnya, aku meronta ronta karena tangan mang Min memegang kepalaku dan menekannya dalam dalam menyemprotkan cairan spermanya dalam dalam.

Aku terbatuk batuk karena rasa sperma mang Min tak karuan. Tak jauh seperti rasa penis penis yang pernah merasakan kehangatan bibirku. Tiba tiba terdengar suara dari pintu kamar mandiku.

“ada apa ini ribut ribut di kamar non Nana” aku tercengang melihat pak Togar datang. Hatiku senang melihatnya.

“pak Togar tolong Nana pak, Nana di perkosa” aku merota ronta minta tolong sementara kedua tukang kebunku masih terbengong bengong melihat pak Togar yang ada di depan pintu kamar mandiku.



Suasana hening sejenak. Mang Udin menghentikan genjotannya pada vaginaku. Dan matanya terbengong bengong melihat pak Togar. Begitu pula mang Min yang berdiri seperti patung menatap pak Togar. Tiba tiba ia tersenyum lebar.

“aduhhh ada pesta kok ga ngajak ngajak to Din!!” aku kembali menunduk diam karena pak Togar ada di pihak mereka.

“hehehe…maaf pak Togar, saya kira pak Togar ga mau sama yang beginian” kata mang Udin malu.

“ya jelas maulah Din! Moso awewe bahenol begini ente di pake euy” pak Togar berbicara dengan logat sundanya.

“aahhhh manggg sakitt pelan pelannn dongg!!” aku mendesah lagi karena mang Udin mulai memompa vaginaku yang masih belum terbiasa menerima penis itu dengan kasar.

Pak Togar si tua bangka itu mulai melepas seragam satpamnya, kemudian menutup pintu kamar mandiku. Dan bergabung dengan aku dan mang Udin yang sedang menggarapku. Sementara mang Min sedang duduk duduk di lantai kamar mandi sambil menghisap rokok murahan miliknya.

“emmhhh mmpphhhhh” aku mengap mengap karena bukan lagi penis mang Min yang ku kulum, tetapi mulut yang berkumis milik pak Togar yang kini mulai menjajah bibirku membuatku mengap mengap kegelian karena kulit bibirku beradu dengan kumis tebalnya.

Kini lidah pak Togar sudah masuk menerobos pertahanan bibirku sehingga membuat aku semakin kelabakan menerimanya. Sementara itu, mang Udin masih asik menggenjotku dengan bersemangat.

“aaaahhhhhhhhhhhhhhhh” aku mendesah panjang menandakan aku orgasme untuk yang kedua kalinya hari ini. Badanku mengejang sesaat tetapi mang Udin tidak juga menghentikan kocokan penisnya di dalam vaginaku.

“aduudhhhduhhh mang berhentii aaahhhh aduhhhhh ahhhhhhhhhhhhh” aku kembali mendesah menahan ngilu akibat penis itu tak kunjung berhenti bergerak, membawaku ke orgasme yang selanjutnya.



Badanku lemas semua karena baru saja orgasme melandaku lagi gara gara mang Udin. Tak lama kemudian mang Udin makin cepat menggerakkan penisnya didalam vaginaku. setelah itu ia mencabut penisnya kemudian menyemprotkannya di depan bibir vaginaku.

“aduhduhhhhh mateppp ahhh..nonnn” mang udin merancau tak jelas ketika sedang mengocok penisnya sehingga menyemprotkan spermanya.

Nafasku masih terengah engah sementara pak Togar sudah mulai mengulum puting susuku yang masih tegang akibat terangsang hebat oleh dua tukang kebunku.

“kita pindah ke tempat tidur aja biar lebih hot yuk!” mang Udin menyarankan kepada pak Tigor.

“ayoo” mang Min dan pak Togar menjawabnya dengan senyuman mesum penuh kemenangan.

Mang Udin langsung merapatkan kedua pahaku yang masih mengangkang dan meluruskan kakiku. Sementara mang Min membantu membopong pinggangku. Sementara pak Togar mengangkat kepalaku. Aku yang masih lemas kita tak bisa berbuat apa apa. Kini aku di angkat oleh ketiga orang bejat yang memperkosaku.

“ahhhhhhh” aku kembali mendesah ketika aku di rebahkan di tempat tidurku, buah dadaku langsung di hujani dengan hisapan dan remasan dari mang Min yang sepertinya sudah bernafsu lagi.

Pak Togar tak mau kalah, ia berdiri dengan penisnya yang sudah tegang itu di depan lubang vaginaku.

“pak Togar, pelan pelan pak, jangan kasar!” aku mengingatkan pak Togar sebelum ia ‘mencoblos’ lubang vaginaku.

“siap non!” lalu pandangan pak Togar tertuju pada lubang vaginaku yang baru saja di setubuhi oleh mang Udin.

“aaahhhhhhhhhhh peee…laann…pee llaannn paakk..” aku meringis menahan besarnya penis pak Togar. Lebih besar dari punya mang Udin atau punya pacarku dulu.

Aku hanya dapat menggeliat keenakan dengan rangsangan demi rangsangan yang aku terima dari ketiga orang itu.



Mang Udin menyodorkan penisnya di depan mulutku. Aku sudah tahu apa yang harus ku lakukan. Aku membuka mulutku dan menjulurkan lidahku. Tanganku bergerak memegangi penis mang Udin yang lumayan keras dan besar.

“waduuhh bener lu Min!! enak bener sepongannya! Emang dasar anak SMA sekarang… maish kecil udah jago nyepong! Hahaha” gelak tawa mereka bertiga membuat wajahku menjadi panas. Ingin rasanya aku menggigit penis yang sedang aku kulum ini, tetapi aku tersadar apa resikonya yang akan terjadi nanti. Bisa bisa aku diperkosa sampe mati sama mereka.

“uggghhh memeknya non Nana matepppp ahhh….kalah sama istri bapakkk di kampungg uggghhh” pak Togar merancau tak jelas dan mempercepat genjotan penisnya terhadapku.

“hmmmpphhhhh mhhppphhh” aku hanya bisa mendesah tertahan karena penis mang Udin yang besar memenuhi mulutku yang mungil.

“ayooo nonn isep terusssss ugghhh mamang hampir samapi non!!” rancau mang Udin.

“gila! Baru keluar udah keluar lagi?!” umpatku dalam hati heran pada mang Udin.

Mang Udin mulai tak terkontrol. Tanganya mulai memegang kepalaku sehingga aku tak bisa bergerak bebas lagi. Ia memaju mundurkan kepalaku. Ia memajukan kepalaku sehingga rasanya penis itu masuk sampai kerongkonganku.

“hhmmhppphhhhhhmmphhh” aku meronta ronta sambil mendorong paha mang Udin. Lalu tiba tiba crrroottt crrooott cairan sperma mang Udin muncrat memenuhi rongga mulutku. Aku tersedak dan hampir muntah akibat bau dari penis dan hutan jembutnya yang memang lumayan lebat milik mang Udin. Tak lama kemudian mang Udin melepaskan mulutku dari penisnya. Aku terbatuk batuk karena sperma mang Udin rasanya sedikit aneh. Lega rasanya dapat menghirup udara segar lagi. Sementara itu, pak Togar menarik tubuhku hingga ketepi ranjang. Ia turun dari ranjang dan menaruh kedua tungkai kakiku di pundaknya membuat pahaku merapat sehingga menambah daya jepitan penisnya di dalam vaginaku.

“aahhh…pakkkkkk ennakkk…ahhh” aku merancau tak jelas karena pak Togar sudah mulai menggoyangkan penisnya di dalam vaginaku membuat sensasi yang luar biasa nikmat.

Penis itu terasa makin mengeras dan mengeras. Aku sangat menikmati gejotan dari pak Togar dari pada mang Udin yang aku nilai sangat kasar dan buru buru.



Aku sudah 3 kali orgasme selama di genjot oleh pak Togar. Tubuhku seakan di bawa ke awang awang karena rasa nikmat yang tiada tara itu terus menghujaniku. Aku hanya bisa pasrah di setubuhi satpamku satu ini.

“Kuat juga stamina pak Togar” pikirku dalam hati.

“aaahhh pakkkk ahhhh……aduuhhhhhh aahhhhhhhhh ammpuunn paakkkkk” aku mendesah tak karuan lagi menyambut orgasmeku yang segera datang.

“ayo non..ktia bareng bareng aja non!!” pak Togar kembali mempercepat gerakan pinggulnya sehingga terasa sekali dinding vaginaku mulai memanas akibat gesekan antara penis pak Togar dengan dinding vaginaku.

Aku baru tersadar kalau aku sedang masa subur.

“pak pak..keluarkan di luar pak…aku takut hamil” aku panik langsung berteriak ke pak Togar.

“siap non!” untungnya pak Togar mau mengerti aku.

Ini baru laki laki ke dua yang memperkosaku. Masih ada mang Min lagi yang harus aku layani. Sementara staminaku sudah habis.

“aahhhhhhhhhhhhh” desahan panjang membuatku mencapai puncakku. Tak lama penis pak Togar berkedut kedut dan ia langsung mengeluarkan penisnya dan mengocoknya di depan vaginaku.

“uuhhh duhhhh aahhh enakkk benerrrr aduh non Nana emang mantep jepitannya” aku diam saja menanggapi pujian mesumnya.

Aku terlentang di tepi tempat tidur. Aku merayap dengan punggungku menuju tengah tempat tidur.

“Saya belom nih non” kata mang Min yang tiba tiba menghampiriku.

“aduhh mang, Nana udah cape nih.. besok aja yah” kataku memelas.



“mang Min ga minta begituan kok non, mang Min cuma mau tidur bareng non hehehe” aku bergidik membayangkan tidur seranjang dengan mang Min si tukang kebunku yang badannya dekil hitam dan bau.

“tapi jangan macem macemin Nana yah mang!” aku memperingatkan mang Min.

“iya non iya…mang Min ga bakal macem macemin non kok hehehe…eh Din sama pak Togar mending istirahat dulu sana di kamar masing masing. Saya mau ambil jatah dulu” kemudian pak Togar dan mang Udin pergi meninggalkan kamarku. Aku bergidik melihat penis yang pertama kali ku kulum itu sekarang sudah tegang lagi. Aku tak tahu harus bagaimana lagi, seluruh tubuhku sudah lemas. Tulang ini serasa mau copot dan ototku pegal pegal semua.

Akupun tidur membelakangi mang Min. Tiba tiba mang Min membisikkan sesuatu di telingaku “non, mamang boleh grepe grepe ga non?”

“eemmm” aku hanya menggumam karena tubuhku sudah terlalu letih untuk melayani satu orang lagi.

Aku merasakan rabaan tangan nakal mang Min semakin liar. Membuat tubuhku menggeliat geliat.

“eemmhhhh” aku mendesah pelan ketika jari jari nakal mang Min bermain main di daerah clitorisku. Rasanya seperti terbang di awang awang.

Tiba tiba aku merasakan sesuatu yang menusuk nusuk di belakang. Aku yakin sekali penis mang Min sudah kembali tegang.

“non…. Mang Min minta jatah ya hehehe” mataku yang tadinya terpejam kembali terbuka lagi mendengar bisikan mang Min. tubuhku merinding karena lidah mang Min menjilati telingaku.

“sshhhhhhhh” aku mendesis ketika tangan mang Min yang tadi bergerilya di daerah clitorisku perlahan naik meremasi buah dadaku.

“non Nana, boleh ga?” kembali mang Min berbisik padaku.



Aku belum bisa memberi kepastian karena tubuh ini sepertinya tak sanggup lagi melayani mang Min.

“huh sudah kepalang tanggung. Aku ingin mencapai kenikmatanku sekali lagi sebelum tidur” aku berfikir dalam hati.

“ssshhhh….aaahhh mang…” tanganku ikut membimbing tangan mang Min yang sedang meremasi buah dadaku.

“mau lagi ga non??sslrrrppp” kali ini setelah mang Min berbisik, ia menjilat dan membuat cupangan di tengkukku.

Aku hanya bisa mengangguk lemah memberikan lampu hijau kepada mang Min untuk menyetubuhiku. Tubuhku yang mungil ini di balikkan oleh mang Min sehingga kami saling behadapan. Tangan mang Min langsung meraih punggungku dan memelukku. Kami berdua berciuman. Saling melumat satu sama lain. Sudah terpengaruh oleh nafsu birahi yang sangat tinggi. Tangan mang Min tidak pernah diam untuk meremasi pantatku sehingga aku menggumam keenakan di sela sela ciuman itu. Mang Min mebaringkan tubuhku hingga aku terlentang di bawahnya. Bibir mang Min berangsur angsur turun melewati leherku kemudian berhenti di puncak buah dadaku sebelah kanan. Kemudian lidahnya dengan lihai mengulum puting susuku.

“eemmhhhh…mang Min….enakkk ahhhhh” aku mendesah tak karuan. Tanganku meremasi rambut mang Min menahan rasa nikmat.

Salah satu tangan mang Min mulai meraba raba daerah vaginaku yang memang sudah becek dari tadi.

“aahhhh…mangg….terusshhhhhhh” aku mendesah tak tertahan karena jari telunjuk dan tengah mang Min keluar masuk lubang vaginaku membuatnya semakin becek.

“manggg………aaahhhhhhhhhhhhhhhhh” desahan panjang yang membuatku melayang layang yang sudah ku tunggu tunggu akhirnya datang juga. Cairan vaginaku sepertinya muncrat banyak sehingga membasahi sedikit spreiku.



“wah non udah keluar ya” cepat cepat mulut mang Udin yang tadinya sibuk dengan puting susuku langsung melumat bibir vaginaku.

“sslrrrruuppppsslrrupppppp” demikian suara yang keluar dari mulut mang Min yang menyeruput cairan cintaku yang meluber banyak.

“Wahh enak nih non…aduhh manissss” aku hanya diam saja.

“non mang Min masukin ya” aku hanya mengangguk lemah. Tenagaku sudah hampir habis. Mungkin jika masih ada 1 orang lagi yang harus aku layani, lebih baik aku pingsan.

“aahhhhhhhhhhhhh” aku mendesah karena merasakan benda hangat yang panjang dan keras itu mulai membelah bibir vaginaku.

“aduuduuhh…nonnn begini ya..eemmhh ngentott sama cewee…hhmmmmmm” aku yang tadinya menutup mataku merasakan penis mang Min yang besar, langsung membuka mataku.

“mang Min masih perjaka?” aku langsung bertanya tak percaya.

“he eh non…hehehe tapi ga apa apa perjakanya mang Min buat non aja…aduuhhh pereetttt” aku terkaget karena mang Min yang aku kira bejat ternyata masih perjaka.

“Wah aku ngambil perjaka orang nih” aku tertawa geli dalam hati melihat perjaka yang ada di depanku ini.

“aahhh manggg…terussshhh aaaaahhhh” aku kembali mendesah ketika penis itu perlahan mulai membuat tubuhku melayang layang. Setiap inci yang masuk memberikan kenikmatan yang tiada tara.

Sepertinya penis itu memang masih perjaka. Aku bisa merasakannya. Sensasi lain dari penis penis yang tadi telah membobolku. Rasanya, seperti apa ya..aku tidak bisa menggambarkannya. Yang jelas beda aja! Hehehe.. Penis mang Min sudah masuk seluruhnya. Ia mulai mengocok penisnya di dalam liang vaginaku.

“aduuhh wahhh perihhh,,,tapii enakk nonnn…pereettt.” Mang Min merancau tak karuan. Aku hanya dapat merem melek menggigit bibirku merasakan penis mang Min yang masih perjaka namun perkasa.



15 menit sudah aku di genjot dalam posisi terlentang. Tampaknya walau masih perjaka, mang Min memiliki daya tahan yang cukup kuat juga. Aku juga mengakui bahwa mang Min memang perkasa. Selama 15 menit itu, aku telah orgasme 3 kali karena nikmatnya penis itu dan rangsangan yang di berikan mang Min di daerah sensitiv lain di tubuhku. Mang Min berhenti mengocokkan penisnya. Kemudian ia menyuruhku untuk menungging.

“non, nungging dong..mang Min pengen coba gaya yang kaya anjing itu” tubuhku masih lemas sehingga mang Minlah yang memaksa tubuhku untuk menungging.

Aku sudah pasrah saja ketika penis itu mulai melesak masuk ke dalam vaginaku lagi. tampaknya kali ini lebih nikmat dari yang pertama.

“Aahhh maanggg ahhhhhhhh” aku kembali orgasme untuk yang ke sekian kalinya hari ini.

Tetapi mang Min juga belum ada tanda tanda akan orgasme.

“mang!! Kok lama banget si..hhhh.aaaahhhhhhhhh,,,, aku capek nihh” aku membalikkan mukakku menatap mang Min.

“sabarr non….aduhh enakk bener memeknya non….bentar lagi juga ngecrot nih non….mau di dalem apa di telen non??” mang Min sepertinya masih keenakan menyetubuhiku.

“wah! Kok kayanya dia professional banget yah” aku berfikir dalam hati.

“dii….lu..aarr….ajaahhhhhhhhhh…..akkuu tell…eeennn maanggg” kataku terputus putus karena mang Min menambah tempo genjotannya.

“aahhh nonn mang Min sampeee….ahhh…” mang Min segera mencabut penisnya dari vaginaku. Aku juga langsung meraih penis mang Min. segera ku kocok dan crrooott crroottt beberapa kali semburan dari penis itu memenuhi mulutku. Aku menelan semua cairan sperma mang Min.



“hehe..makasih ya non, mang Min mau istirahat di sebelah non boleh ga?” aku hanya mengangguk dan tubuhku seketika roboh di atas tempat tidurku karena badanku memang sudah kecapean sejak tadi.

Tak lama setelah itu aku tertidur pulas sekali. Aku tak tahu mang Min sampai kapan menemaniku. Tetapi pada saat aku terbangun, ia sudah tidak ada di sampingku lagi. Jam menunjukkan pukul 7 pagi.

“huh selesai juga penderitaanku” aku menghela nafas panjang.

Tiba tiba, dering handphoneku mengagetkan aku yang sedang bermalas malasan di tempat tidur..

“halo?” dengan suara yang rada malas

“hallo Na, ini Marta” suara dari seberang sana

“oh ada apa Mar?” mataku langsung melek mendengar suara Martha.

“gini Na, kamu temenin si Friska ya di rumahnya. Aku ga bisa nginep nih”

Wah rencana bagus untuk kabur dari pembantu dan satpam rumah yang bejat nih.

“ya udah Mar, kamu jemput aku ya, soalnya supirku lagi nganterin papa ke Bandung”

“okee 10 menit lagi gue sampe ya Na”

Aku terkaget mendengar sisa waktu yang di berikan Marta. Aku menutup handphoneku kemudian mengambil celana jeans panjang warna biru dan kaos lumayan ketat warna pink kemudian aku menutupi tubuhku dengan sebuah blues terusan seperti yang di pakai para detective jepang berwarna hitam. Aku merapihkan pakaianku menaruhnya ke dalam tas dan bersiap di depan rumah menunggu jemputan Marta.



*********************

Back to Friska



Setelah menceritakan apa yang menimpa sahabatku Nana, aku hanya bisa memberinya kasih sayang lebih agar dia tidak terlalu shock. Aku iba kepadanya dan aku ingin selalu melindunginya. Entah ini perasaan cinta atau sebuah empati. Tetapi aku ingin selalu memeluknya. Kini aku sudah mengetahui asal usul mengapa sahabatku ini lebih menyukai wanita ketimbang pria. Aku bisa memaklumi itu. Mungkin karena aku adalah anak yang kesepian juga.



By the way, sampai di sini dulu ceritaku. Mungkin sudah terlalu malam untuk menulisnya. Lebih baik aku tidur mengistirahatkan diriku agar aku dapat menjalankan hari esok.



-
Tamat-

Untuk episode ini sudah tamat, jadi kita nantikan episode selanjutnya. 

Special Thank’s to :

Sahabatku yang selalu setia mendampingiku menulis cerita dan selalu bersedia memberikan warna untuk peran peran yang di tulis dalam cerita ini sehingga membuat penulis dapat menyelesaikan karyanya.

Mr.Shusaku selaku pemilik milis KBB yang telah menerbitkan cerita Friska1 dan 2.

All reader!! Keep mupeng! Trims udah baca…

See u di next episode.

By: Henz



© Karya Henz