Perjalanan Nafsu Yang Membara, Setelah reda, aku tertidur kembali saking nikmatnya. Rupanya om itu meninggalkan rumah tanpa mengajak abege yang dibawanya tadi. Gak tau brapa lama aku terlena, sampe ada yang bangunin aku. Rupanya si om yang pertama (lihat crita ABIZ BIKINIAN TRUZ..) yang bangunin aku, “Ay, lemes ya, lanjutain bobonya di kamar aja”. Aku bangkit dari dipan dan mengikuti si om ke kamar. Di ranjang yang besar dan acak2an sepreinya, tu abege masi terkapar, mungkin dia lemes juga dikerjain abis2an ma si om. Aku berbaring disebelahnya dan tak lama terlena kembali. aku terbangun karena merasa ada tangan yang bergerilya dibadanku, menyusuri tubuhku. Aku kaget ketika aku membuka mataku, tenyata Ita, abege yang baru aja dientotin si om, rupanya Ita bisex, ma lelaki doyan – map repmpuan juga ogah nolak. Sementara itu si om kulihat duduk dipinggir ranjang bertelanjang bulat, senyum2 melihat ulah Ita padaku. Ita memang masi abege banget, tokednya masi kecil, palagi pentilnya, jembutnya baru tumbuh alus sekali sehingga kliatannya masi plontos memeknya, tapi sepertinya bodi abege kaya gitu yang merangsang napsu om2 untuk mengentotinnya. Dia melumat bibirku, aku biarkan saja dia aktif menggerayangiku, lama2 napsuku terpancing juga. Aku mulai membalas pagutan demi pagutan, dia merangkulkan tangannya ke leherku, napasnya semakin memburu. Aku pun merasa memekku mulai basah, tokedku pun semakin menegang. Pelan-pelan tanganku mulai merambat menuju memeknya dan..ya ampun.. memeknya sudah sangat basah, kuraba selangkangannya dengan lembut, dan ia sempat tersentak ketika jari-jariku meraba itilnya, ketika jariku ingin kumasukkan ke dalam liang memeknya dia mencegahku dengan wajah memelas, dia menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin aku melakukannya, mungkin masih senut2abis dientot abis2an ma si om barusan. Dia pun berkata, “dielus-elus saja ya Ay.” Aku pun hanya mengangguk. Kali ini aku makin agresif, kulumat lagi bibirnya sambil mengusap-usap memeknya, dia pun juga mulai mengusap memekku. Beberapa saat kemudian aku merasakan sensasi enak yang menjalari tubuhku, hangat dan mulai memusat ke arah memekku, “ahh.. ah.. oughh.. terus.. jangan berhentii.. uuhh.. udah mau keluar nih.” “Aku juga udah mau keluar nih.. ouughh..”, lenguh Ita. Sesaat kemudian tubuhku mengejang-ngejang dan aku merasakan cairan hangat mengalir deras dari memekku, begitu juga dengan Ita, dia memelukku dengan erat ketika dia mencapai orgasme, dia melumat bibirku agar tidak berteriak, setelah agak mereda, dia mulai melepaskan pelukannya tapi kemudian ambruk dalam pelukanku,nikmat juga berlesbi ria kaya gitu, baru skali ini aku ngrasain dikerjain prempuan juga hihi, tapi mending ma lelaki lah, nikmatnya lebi dahsyat kalo klimax. Sesekali ma prempuan juga gak da salahnya kan, cari sensasi berbeda aja.
Ita meninggalkan kamar, si om kembali merebahkan diri disebelahku, kulihat kont0l besarnya sudah tegak menjulang. “Enak ya Ay dielus Ita”. “Om yang nyuruh Ita ya ngelus2 Ayu”. “enggak kok, dia nanya ke aku boleh gak ngelus2 kamu, ya aku bilang terserah, tapi asik juga ngelihay kalian berdua saling raba tadi, jadi napsu banget aku”. “Jadi mo nerusin ma Ayu lagi ya om”. “ya iyalah”. dia langsung memagut bibirku, kami bergulingan di atas tempat tidurnya, kukuatkan pagutanku dan menggigit kecil bibirnya, dia makin menggebu, batang kontolnya mengeras seperti kayu. kemudian dia mengisap pentilku yang kiri, dan meremas-remas pentilku yang kanan. “Aaah.. sssshhhh, ooom…” desahku makin membuat nafasnya menderu. Aku bangkit dari rebahan dan langsung kupagut kontolnya yang sudah menjulang bagai tugu monas, kuhisap-hisap dan kumaju-mundurkan mulutku dengan lembut dan terkadang cepat. “Aduuuh, enaaaak Ay….” jeritnya.
Dia gak mau ngecret dimulutku, segera ditariknya kepalaku menjauh dari kontolnya, aku direbahkan dan langsung dia menerkam memekku. dia langsung mengarahkan kepalanya ke memekku dan menjilati itilku dengan sangat nafsunya.
“Sssshhhh, uu-enaaak,oooom….”. Napsuku makin berkobar karena ulahnya, Ita masuk ke kamar dan dia duduk dipinggir ranjang menonton si om nggelutin memekku, sampe akhirnya “Om, Ayu mau keluaaar…” Aku mengejang2 gak keruanan sampe akhirnya kembali terhempas keranjang. Dielus Ita klimax, dijilat si om bentar aja klimax, wah nikmat banget deh, tapi lemesku balik lagi. Tadi pagi abis dientod sampe klimax beberapa kali, sekarang belum dientod ja dah 2 kali klimax. “Om, Ayu lemes deh”. “Tapi nikmat kan”. “Banget”.
“aku belon kluar Ay”. Aku tau si om masi mau ngentotin aku, ya langsung ja aku mengangkangkan pahaku lebar2, kode bahwa aku dah siap dia entotin lagi. Dia langsung menaiki tubuhku. Kugenggam batang kontolnya, dan kutuntun mendekati lubang memekku, kugosok-gosokkan pada itilku, sampai aku terangsang lagi. Sebelum kumasukkan batang keperkasaannya, kuambil kaos yang ada diranjang, gak tau sapa punya, kukeringkan dulu memekku dengan kaos, supaya lebih peret dan terasa uuenaaaak pada saat ditembus kontolnya si om. segera kubuka lebar-lebar selangkanganku, sambil kuangkat pinggulku lebih tinggi dan kuganjel dengan guling yang agak keras, supaya batang kenikmatannya bisa menghujam dalam-dalam. Sreslepppppp……… blebessss. “Auuuuuow….”, kami berdua berteriak bersamaan. “Enaaaak banget Ay”. kami berdua ngent0t sambil berguling-guling di atas ranjang sambil berpelukan erat sekali. Sekarang giliranku yang di atas. Dia terlentang keenakan, aku naik-turunkan pinggulku, rasanya lebih enak bila dibanding aku di bawah, kalau aku di atas, itilku yang bertumbukan dengan tulang selangkangnya, menimbulkan rasa nikmat yang ruaaaaarbiassssa uu-enaaaaaaknya. Keringat kami mulai berkucuran, padahal kamarnya selalu pakai AC, sambil ngent0t mulut kami tetap berpagutan-kuat. Setelah bosan dgn tengkurap di atas tubuhnya, aku ganti gaya. Dia masih tetap terlentang, aku berjongkok sambil kunaik-turunkan bokongku. Dia malah punya kesempatan untuk menetek pada tokedku, sedotannya pada tokedku makin membuatku tambah liar, serasa seperti di-setrum sekujur tubuhku. Setelah 10 menit aku di atas, kami berganti gaya lagi… kami berguling-gulingan lagi tanpa melepaskan kontolnya dari memekku.
Sekarang giliran dia yang di atas, sodokannya mantep sekali. terkadang lambat sampai bunyinya blep-blep-blep… terkadang cepat plok-plok-plok. benar-benar beruntung aku bisa dientot si om yang begini kuaaaatnya, kalau kuhitung-kuhitung sudah tiga kali air memekku keluar karena orgasme, kalau ditambah sekali pada waktu itilku dijilati tadi sudah empat kali aku orgasme, lima kali ditambah dengan Ita. benar-benar memekku sampai kredut-kredut karena dihujam dengan mantapnya oleh kont0l yang sangat besar dan begitu keras, bagaikan lesung dihantam alu, bertubi-tubi, kian lama kian cepat. “Ay, aku hampir keluaaaaaar nih…!!” “Ayu juga mau keluar lagi om…. Yuk kita bersamaan sampai di puncak gunung kenikmatan”. Dia menarik napas panjang dan menancepkan kontolnya sedalam-dalamnya sampai kandas. Sambil mendesis, aku segera mengangkat pinggulku lagi, kedua kakiku kulingkarkan pada pinggangnya, guling yang sudah terlempar tadi kuraih lagi dan kuganjelkan setinggi-tingginya pada pinggulku, hujaman kontolnya semakin keras dan cepat, suara lenguhan kami berdua hhh…hhhhh….hhhhhh….. seirama dengan hujaman kontolnya yang semakin cepat. Dia menancapkan kontolnya lebih dalam lagi, padahal sedari tadi sudah mentok sampai ke mulut rahimku, bersamaan dengan keluarnya air memekkku yang kesekian kalinya, dia pun menembakkan pejunya otomatis berkali-kali dengan sangat kerasnya. CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! Berhenti sebentar dan CROOTTTTT!!! CROOTTTTT !!! CROOTTTTT !!! lagi. kami berdua berteriak panjaaaaanggg bersamaan; Enaaaaaaaaaakkkkk!” sekujur tubuhku rasanya bergetar semuanya dari ujung kepala sampai ujung kaki, terutama memekku sampai seperti “bonyok” rasanya. Diapun rebah tengkurep di atas tubuh telanjangku, sambil nafas kami kejar-mengejar karena kelelahan.
“Jangan cabut dulu, ya om… masih terasa enaknya… tunggu sampai semua getaran dan nafas kita reda, baru om boleh cabut yaaa……” pintaku memelas. kami kembali bercipokan dengan lekatnya. kontolnya masih cukup keras, dan tidak segera loyo.
“Ay, terima kasih banyak ya”. “Iya om, ayu yang mestinya trima kasi dientot ma om, Ayu puas banget, lagian om tadi begitu kuatnya, setengah jam lebih lho kita tadi ngentotnya, sampai mem3k Ayu endut-endutan rasanya tadi.” Kontolnya akhirnya sudah layu dan copot sendiri dari memekku. setelah mencabut kontolnya dari memekku, Dia terlentang di sisiku, kuletakkan kepalaku di atas dadanya yang lapang dan sedikit berbulu. “It, mo nerusin lagi ma Ayu nya”,. “Kalo Ayu mau, Ita si pengen lagi om”. “Kalo ma aku gak pengen lagi”. “Ya pengen juga om”, sahut Ita sembari ketawa. “Tu Ay, mau lagi gak ma Ita”. “Bentar dulu ya, istirahat dulu”. “Iya deh, aku ambilin minum dulu ya say”, si om keluar kamar dan kembali membawa 4 minuman kotak. Segera aku teguk minumannya, sekali teguk habis, si om memberi kotak yang kedua, sedang satu lagi dibetikannya ke Ita, yang terakhir dia yang minum ndiri. selesai minum diciuminya bibirku dan kedua pipiku.
Ita keluar kamar dan kembali membawa pisang. Dia langsung menelungkup diselangkanganku. Pisang itu digesek2kannya di itilku, segera saja napsuku bangkit kembali, “It… aaah”, kubuka selangkanganku lebar-lebar, dan Ita mulai memasukkan pisang tadi ke dalam liang memekku. Ita menusuk2an pisang tadi pelan kedalam memekku, sensainya beda dengan kemasukan kont0l, aku menikmati aja apa yang dilakukan Ita pada memekku. Makin lama makin cepet Ita menggesek pisang itu kluar masuk memekku. Dia pun menelungkup diatas tubuhku tetap kepalanya diselangkanganku supaya bisa mengeluarmasukkan pisang kedalam memekku. memeknya ada diatas mukaku, segera kuraih pinggulnya yang ramping, kudekatkan memeknya ke mulutku dan kumainkan lidahku mengusap-usap itilnya. Ita menggeliat2 keenakan dan dimaju-mundurkannya pisang tadi makin cepat
dalam liang memekku, sehingga menimbulkan perasaan yang sangat nikmaaaaat dan memerindingkan seluruh bulu-bulu tubuhku. Aku jilati dan mainkan lidah dalam liang mem3k ita. Ita mengangkangkan pahanya sehingga member akses pada lidahku untuk menggesek makin dalam kedalam memeknya, dia melenguh keenakan sambil terus memainkan pisang kedalam memekku. Kami berdua berpacu dengan kenikmatan masing2, sementara si om senyum2 ja melihat ulah kami berdua. Kami lanjutkan gaya 69 kami, kuhisap-hisap mem3k dan itil Ita sementara Ita terus saja mengeluarkan masukkan pisang yang mulai bonyok ke memekku. Aku makin keenakan, emutan pada itil Ita makin ganas sampe akhirnya Itapun gak mampu menahan napsunya lebih lama, dia mengejang dan berteriak, “aaaaah…” serrr… serrrr… serrrr…. cairan hangat meluap dari mem3k Ita, Kujilatin sampe bersih, Itapun telungkup lemes diatas badanku.
Si om kliatannya pengen ngentotin Ita lagi. Kontolnya dah menegang lagi dengan kerasnya. aku heran juga melihat stamina si om yang gak puas2 ngentotin Ita dan aku, kayanya stok pejunya masi banyak di kantung pelernya. Dia memeluk Ita yang sudah telentang, mencium bibir ita dengan penuh napsu. Ita tau apa yang harus dia lakukan, dia mencari kont0l si om dan dipegangnya. Si om minta Ita nungging kali ini, dia pengen mendogi ita rupanya. Ita segera mengikuti perintah si om, nungging nelungkup pada sebuah bantal, si om pun segera mengambil posisi berlutut dibelakang Ita, Ita menggenggam kontolnya dan ditancapkan ke memeknya, BLESSS!!!, tangan si om mendekap kedua toked Ita dari belakang. Langsung aja si om memaju mundurkan pantatnya sehingga kontolnya kembali mengaduk2 mem3k Ita. Giliran aku yang nonton live show, lama2 badanku mulai panas dingin lagi. Si om dengan gencar menggempur mem3k Ita dari belakang sementar Ita mendesah-desah dan mendesis-mendesis keenakan. Itilnya Ita dikilik2 si om dengan jarinya sembari tetep menggenjot memek Ita dari belakang, ini menyebabkan lenguhan Ita makin keras aja, “ooom, nikmat banget deh, lei nikmat dari yang tadi om. Ita mau deh om entotin tiap malem kalo nikmatnya banget kaya gini”. Liar juga si Ita ni, pikirku, padahal aku juga mau kalo si om mo ngentotin aku tiap malem, palagi kalo di 3some ma temennya tadi. Si om masi tetap dengan kecepatan tinggi menggenjot mem3k Ita sembari tangannya meremas-remas dan memilin-milin toked dan pentil Ita yang imut. Ita mulai kejang2 tubuhnya, sepertinya dia dah mau nyampe sementara si om masi ja dengan ganasnya ngegenjot mem3k Ita dari belakang. Sampe akhirnya, “ooom… Ita nyampe ooom”. Langsung ja Ita nelungkup di ranjang. “Ay terusin ma kamu ya, aku belon kluar nih”.
Si om mencabut kontolnya yang berlumuran air mem3k Ita dan langdung menindihku. Aku mengangkangkan pahaku dan memegang kontolnya yang masi sangat keras, kuarahkan ke memekku dan si om dengan tak sabar langsung ja menubleskan kontolnya kedalam memekku. Nikmatnya diterobos lagi ma kontol besar panjang keras. si om yang napsunya dah memuncak segera aja memopa memekku dengan ganas, aku tinggal melenguh2 keenakan diperlakukan seperti itu. Belon lama dia ngegenjot memekku dia minta aku nungguin, sepertinya dia lebi nikmat kalo ngecret kalo ceweknya nungging. Buat aku si sama aja diposisi apa juga, nikmat banget kalo disemprot peju anget berbarengan dengan aku klimax. Dia memasukkan kontolnya ke lubang memekku dari belakang sambil berdiri di pinggir ranjang. “Aaaaahhhhhh….”, aku mendesah sambil merasakan hujaman kontolnya yang kembali menembus nonokku, si om melingkarkan tangan kirinya di perutku, sedang tangan kanannya meremas tokedku. Dia mulai menggoyangkan kontolnya maju mundur…. blep-blep-blep.…… tenaganya sangat kuat dan berirama tetap membuat aliran-darahku menggelepar di sekujur tubuhku.
“Enaaaak, oom…….”, lagi-lagi kukejangkan seluruh anggota tubuhku sambil kukeluarkan lagi cairan hangat nonokku kesekian kalinya, “aaaaaahhhhhhhh……….”, lenguhku. “Ay, aku sudah hampiiiirrr keluaaaarrr…..” desahnya. “Tembakkan saja, om”. Dan tak lama kemudian tembakannya masih sekencang yang sebelumnya sampai memekku dengan air-pejunya yang ekstra-kental itu. “Aaaaahhhhhhhh…….” si om berteriak keenakan, demikian juga dengan aku, kukejangkan tubuhku dan kusiram lagi kontolnya dengan cairan hangat kenikmatan memekku. Bener2 hari yang melelahkan buat aku tapi juga sangat nikmat, maen dengan 2 lelaki dan 1 prempuan bener2 memberi pengalaman baru buatku.
“Enaaaak dan puassss sekali, Ay, kamu?” “Tentu, om….. dari semalem gak keitung Ayu klimax . Pasti Ayu puasssss bangettt, om.” “Terima kasih, ya buat kalian berdua, aku ingin setiap hari maen ma kalian seperti ini.” “Boleh, om…. Ayu juga siap kok melayani om setiap hari”. “Ita juga om, mau banget dientot ma om tiap malem”. Si melepaskan kontolnya dari lubang memekku, aku segera mengambil posisi terlentang, dan si om pun merebahkan dirinya di sisiku. Ita menyusul merebahkan diri disamping si om, malah Ita memeluk si om dengan manjanya.