Pada pengalaman yang aku ceritakan sebelumnya, bahwa Rofi masih harus melakukan pesta sex lagi untuk shift malam, setelah tertidur sampai jam 4 sore karena kelelahan. Karena letih Rofi tidur di ruang istirahat yang memang ada dikantor, dan cuma mengenakan kaos warna putih juga rok pendek yang berbahan tipis warna hitam juga mini tanpa bra dan celana dalam karena semua bra dan celana dalam milik Rofi dibawa oleh 6 laki-laki yang sudah menggaulinya sebelumnya.
Tanpa aku, Ari dan Heri sadari jam didinding sudah menunjukkan pukul 16.00, sudah sore dan Rofi masih tertidur tapi kemudian terdengar suara beberapa motor datang dan aku lihat 6 motor dengan 12 penumpang. Seingatku mereka adalah Tatang, Yan, Lor, Ri, Ton, Pe, Fan, Yam, Rep, Mot, Ka dan Du. Mereka segera menemui Ari dan Heri setelah menutup rolling door kantor. Mereka membicarakan Rofi kembali, semua yang datang saat itu ingin sekali menikmati tubuh Rofi. Dan setelah mendapat ijin dari Ari dan Heri ke dua belas laki-laki itupun segera masuk kedalam untuk mencari Rofi yang tertidur diruang istirahat.
5 orang masuk ke ruang istirahat untuk membangunkan Rofi yang tidur terlentang dengan rok yang tersingkap sehingga terlihat jelas paha mulusnya sedangkan 7 orang lainnya hanya melihat dari pintu ruang istirahat. Yan segera membangunkan Rofi dengan mengguncang-guncangkan tubuh Rofi. Rofi yang kaget tersentak bangun dan mendapati dirinya sedang menjadi tatapan 12 laki-laki yang menyaksikan roknya yang tersingkap. Segera Rofi membetulkan roknya tapi Tatang menahan tangannya dan menyerahkan bra serta celana dalam baru mini warna hitam kepada Rofi untuk dipakai dan menyuruhnya segera mandi dan segera merias diri. Entah apa yang dikatakan Yan kepada Rofi tapi Rofi menuruti apa yang dikatakan Yan.
Rofi memang menyimpan alat rias yang sering dipakai untuk berias dikantor. Ke 12 laki-laki tadi kembali menemui kami bertiga diruang tamu. Dan menunggu Rofi yang sedang membersihkan diri untuk berhias lagi. Sekitar 15 menit Rofi keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap, kaos dan rok. Dan segera berias. Setelah selesai Heri memanggil Rofi untuk makan bersama, ternyata ada yang membawakan kami nasi Padang. Segera Rofi makan dengan ditemani Heri diruang kantor, sedangkan aku dan Yan makan diruang tamu. Ke 12 laki-laki tadi berbincang-bincang sambil tertawa-tawa. Semua lampu dikantor sengaja dinyalakan sehingga benar-benar terang benderang. 15 menit waktu kami makan dan selesai. Segera Yan memanggil Rofi untuk bergabung dengan kami diruang tamu. Dan dengan dibimbing Heri, Rofi menemui kami diruang tamu. Terlihat ke 12 mata laki-laki tadi memperhatikan Rofi tanpa berkedip. Cantik dan seksi memang Rofi dengan balutan baju seperti itu dan apa yang dipakainya dibalik baju benar-benar membekas ditubuhnya yang mungil.
Segera Rofi diberi tempat untuk duduk ditengah-tengah kami. Dan Heri segera mengatakan kepada Rofi untuk mulai membuka baju untuk telanjang dihadapan kami.
Tampak Rofi ragu untuk melakukannya tiba-tiba tangan Tatang dan Yan menarik Rofi untuk berdiri. Yan memegangi tubuh Rofi dari belakang sedangkan Tatang mengeksekusi tubuh Rofi dari depan dan diikuti Lor, Ri, Ton serta Pe. Ke 5 pasang tangan tadi menggerayangi seluruh tubuh Rofi dari depan. Dengan ganas tangan-tangan tadi meremasi payudara Rofi. Karuan Rofi meronta-ronta tapi mereka sama sekali tidak menghiraukan Rofi. Tangan mereka terus menjelajahi tubuh Rofi yang mungil. Dan setelah puas mereka segera melucuti pakaian Rofi mulai kaos dan roknya, sekarang Rofi cuma mengenakan bra serta celana dalam. Karuan saja tubuh Rofi yang setengah telanjang dan berdiri menjadi santapan mata kami semua. Terlihat wajah malu diraut muka Rofi, karena kini dia setengah telanjang dihadapan 15 laki-laki.
12 pasang mata laki-laki yang tadi datang memandangi tubuh Rofi yang setengah bugil itu melihatnya dari atas ke bawah, lalu ke atas lagi, lalu ke bawah lagi, sambil menahan air liur melihat kemolekan tubuh Rofi.
Tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata wah,mulus bener.
Oke banget ternyata badan Rofi kalau telanjang timpal yang lain.
Yuk digarap bareng-bareng, mereka tertawa bersama2.
Yan kemudian melepas bra yang dikenakan Rofi dan karuan saja payudara Rofi yang berukuran 32 sekarang menggantung bebas tanpa penyangga dan segera menjadi rebutan 12 pasang tangan yang meremasnya. Setelah mereka menjelajahi payudara Rofi, Yan segera menurunkan celana dalam yang dipakai Rofi dan kini tubuh telanjang Rofi benar-benar tersaji di hadapan kami. Dan tanpa komando serta aba-aba, 12 pasang tangan dengan ganasnya meraba gundukan daging yang terselip di paha Rofi yang mulus. Mereka mempermainkan dengan jari vagina Rofi dalam posisi berdiri. Karuan saja Rofi menahan rasa geli yang amat sangat.
6 orang kemudian mengangkat Rofi ramai-ramai dan merebahkannya diatas sofa ruang tunggu dan memposisikan Rofi dengan kaki terkangkang lebar sehingga terlihat jelas vagina Rofi yang merekah merah. Dan seperti sudah terencana satu persatu mereka secara bergantian menjilati vagina dan klitoris Rofi. Sementara satu orang secara bergantian meremasi payudara Rofi dan satu orang lagi memasukkan batang penisnya kedalam mulut Rofi untuk dioral.
Akhirnya malam ini aku bisa merasakan memek Rofi, kata Lor sambil terus menjilati vagina dan klitoris Rofi yang mulai terangsang. Tangannya mengelus paha Rofi yang putih mulus. Sementara itu tangan Ri tidak berhenti meremasi payudara Rofi sementara Ton terus menjejalkan batang penisnya kedalam mulut Rofi.
Ah.., teriak Rofi tertahan ketika mulut Lor menjepit dan menyedot klitorisnya dengan kencang.
Gila, kenceng banget tetek Rofi, kata Ri diiringi sahutan tawa yang lainnya.
Sedotannya juga mantap, timpal Ton.
Tak lama, Lor, Ton dan Ri berganti posisi masing-masing, meremasi payudara, menjilati vagina dan klitoris juga menjejalkan batang penis kedalam mulut Rofi. Setelah 3 orang tadi dilanjutkan 3 orang lagi masih dengan gaya yang sama sedangkan kami yang lain menyaksikan adegan itu.
Setelah ke 12 orang tadi puas menyantap tubuh Rofi dengan gaya tadi, 2 orang diantara mereka menyingkirkan meja yang ada diruang tamu dan membersihkan karpet yang ada. Rofi pun diseret ke karpet yang sekarang terbentang dihadapan kami, dan dengan dipegangi oleh 4 orang dari mereka. Masing-masing memegangi 2 tangan dan 2 kaki Rofi. Kemudian Pe, mendekati Rofi dari sela-sela paha Rofi, kemudian meremas-remas payudara Rofi dengan tangan kanan, sambil tangan kiri mengelus-elus kemaluan Rofi.. Tangan kiri Pe tetap mengelus-elus sambil sesekali telunjuknya masuk ke kemaluan Rofi. Keadaan ini membuat Rofi menggelinjang. Kemudian Pe tampaknya sudah tidak sabar lagi ingin mencicipi tubuh Rofi, segera Pe membuka baju dan celananya. Tampaklah penisnya yang besar, yang membuat Rofi seperti berhenti bernafas. Rofi agak takut melihatnya. Milik beberapa laki-laki yang menyetubuhinya tadi siang tidak ada yang sebesar itu. Rofi pun memejamkan mata. Tak lama, Pe sudah meletakkan batang penisnya di pintu masuk kemaluan Rofi. Tak lama, Pe mendorongkan pantatnya dengan kasar sehingga penisnya bergerak menusuk kemaluan Rofi.
Ah. Rofi pun menjerit tertahan.
Pe malah keenakan. Ia merasa seperti dipijit-pijit oleh kemaluan Rofi.
Wah, memang sudah ngga perawan Rofi. Tapi tetep peret kok hahaha, kata Pe
Tak lama, seluruh bagian batang penis Pe masuk ke dalam vagina Rofi dengan sukses. Kemudian, Pe menggenjot Rofi dengan buasnya. Kepala Rofi menggeleng ke kanan dan ke kiri menahan sakit. Tubuhnya pun mengejang. Tapi hal itu malah membuat payudara Rofi terlihat semakin menarik. Tangan-tangan jahil pun berebut meremas-remas payudara Rofi.
Sementara Pe mengeksekusi vagina Rofi, yang lain memegangi tangan dan kaki Rofi. Pe yang sekarang sedang berada di atas tubuh Rofi semakin memperlaju genjotannya. Rofi-pun terlihat memejamkan matanya. Sementara semua laki-laki yang lainnya meremas-remas payudara Rofi dan meraba-raba bagian tubuh lainnya. Pe mempercepat genjotannya, dengan tangannya bertumpu pada payudara Rofi sambil meremas-remasnya.
Tak lama kemudian, Pe mencabut batang penisnya dari dalam vagina Rofi dan mengejan dengan menyemprotkan spermanya yg banyak ke dalam mulut Rofi. Karuan saja sperma yang banyak tadi sempat tertelan oleh Rofi dan sebagian meleleh dimulut Rofi. Tubuh Rofi segera dibersihkan dengan handuk dari sperma Pe yang berceceran.
Pria yang berikutnya maju mendekati Rofi.
Sebentar, kata Pe pada teman-temannya yang sedang memegangi Rofi.
Mereka pun membalik tubuh Rofi menjadi tengkurap, lalu memaksa Rofi untuk menungging sambil tetap memegangi tubuh Rofi. Posisi ini membuat payudara Rofi yang meskipun kecil menjadi terlihat lebih menggantung dan menantang. Hal ini membuat mereka meremas-remas kembali payudara Rofi. Payudara Rofi terlihat memerah karena remasan-remasan tersebut. Malam ini Rofi harus rela payudaranya diremas-remas oleh orang-orang yang ia sama sekali tidak kenal. Dalam posisi menungging, orang kedua yaitu Fan siap untuk melakukan eksekusi terhadap vagina Rofi. Fa mendekati Rofi dari belakang, kemudian membuka celananya, dan menyelipkan penisnya ke vagina Rofi lewat belakang. Rofi kembali meronta-ronta kecil, namun tak lama ia melenguh panjang ketika Fan memasukkan penisnya dan memompanya. Kekuatan pompanya makin lama makin kuat. Fan mengeksekusi vagina Rofi sambil meremas-remas payudara dan putting Rofi.
Yang lain ada yang menciumi pipi Rofi, dan termasuk menciumi bibirnya. Rofi sangat tidak berdaya malam itu. Tak lama kemudian, Fan pun mengalami ejakulasi. Dan seluruh spermanya dia tumpahkan diatas pantat Rofi.
Sudah 2 orang menggilir Rofi. Masih 10 lagi. Rofi sudah pasrah diperlakukan apa saja oleh mereka. Terbukti ketika mereka menelentanginya kembali, Rofi hanya bisa pasrah. Ia rasakan kemaluannya sakit sekali karena sebelumnya dia sudah melayani 6 laki-laki pada siang hari. Walau pun Rofi sudah tidak perawan, hal ini mungkin disebabkan oleh gesekan-gesekan yang terjadi sebelumnya antar penis pria-pria tersebut dan kemaluannya.
Kemudian salah seorang dari mereka, Yam kembali maju untuk mengeksekusi vagina Rofi. Kali ini Rofi dipaksa untuk menghisap batang kemaluan Yam. Rofi pun pasrah menghisap kemaluan Yam. Rofi hampir tersedak. Penis Yam tersebut terlalu besar untuk mulut mungilnya.
Kepalanya maju mundur menghisap batang kemaluan Yam. Sampai tak lama kemudian, Yam meringis dan mengejan. Rofi berusaha menarik kepalanya dari kemaluan Yam. Tetapi teman-teman Yam menahan kepalanya, sehingga seluruh spermanya pun tumpah di kerongkongan Rofi. Rofi terbatuk-batuk tersedak. Sementara pria-pria tadi tertawa puas. Kemudian Rofi pun digilir oleh yang lainnya sampai pagi. Dan masih ditambah lagi denga kedatangan 5 laki-laki lagi pada tengah malam. Jadi malam itu Rofi digilir oleh 17 laki-laki.
Selain digilir, Rofi pun mengalami pelecehan seksual yang tidak akan pernah dilupakannya. Rofi dipangku oleh orang-orang tersebut sambil diremas-remas payudaranya secara bergiliran. Kemudian Rofi disetubuhi sambil berdiri. Dan setiap orang disitu mendapat jatah lebih dari 2 kali. Rofi mengalami perlakuan yang sangat rendah oleh mereka. Mereka mencumbu Rofi semaunya. Meremas-remas, menghisap-hisap putingnya, menggigit, dan perlakuan-perlakuan lain yang diterima Rofi sepanjang malam itu sampai pagi. Rofi pun lemas kecapekan dan tertidur. Sampai paginya Rofi terbangun dalam keadaan telanjang bulat dengan dikelilingi pria-pria yang menyetubuhinya berada disekelilingnya. Rofi merasa badannya sakit semua, terutama bagian selangkangannya. Walau pun Rofi bukan perawan, tapi ia merasa sakit di selangkangannya. Tubuhnya pun penuh cupang dimana. Payudaranya pun demikian. Banyak terdapat bekas cupang dan bekas cakaran.
Belum sempat Rofi beranjak dari tempat itu, beberapa pria terbangun dan kembali mereka menyetubuhi Rofi lagi. Dan setelah semua pria tadi terbangun dan menggilir Rofi lagi masing-masing mereka membubuhkan tanda tangan disekitar vagina dan paha Rofi.
Setelah mereka semua puas Rofi pun memakai kembali bra, celana dalam dan pakaiannya yang sudah lecek, kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Bersambung . . .