Aku seorang Pemuda sebut saja nama aku dimas. Aku berumur 28 tahun dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 65 kg dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan. Aku tinggal bersama Pamanku di salah satu kompleks elit di kota aku. Setiap hari aku bekerja dari pukul 07.00 sampai dengan pukul.18.00 dan setiap hari libur aku manfaatkan dengan berolah raga disekitar kompek dimana aku tinggal.Pamanku seorang surveyer di sebuah perusahaan swasta yang setiap minggunya kadang2 keluar kota, ia mempunyai seorang istri yang menurut ukuranku cukup cantik dan seksi sebut saja namanya frida dan memiliki seorang anak gadis yang baru berumur 17 tahun yang masih duduk di kelas 2 SMP sebut saja namanya lita.Lita memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 160 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan .Karena setiap hari aku sering bertemu dengan lita kadang2 aku membayangkan nikmatnya bercinta dengan lita, kadang2 aku berusaha mencuri-curi pandang saat lita mengunakan pakaian yang menggoda nafsuku, lita selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap berada dirumah sehingga aku dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan karena aku sadar ia adalah keponakanku.suatu hari Pamanku mendapat tugas keluar kota selama 1 minggu, maka aku diberikan tugas untuk menjaga istri dan anak gadisnya itu selama ia bertugas di luar kota. Suatu malam saat aku bersama frida dan lita selesai makan malam tiba2 telepon dirumahku berdering, lita langsung beranjak menghampiri telepon, tanpa sengaja saat lita berdiri dari tempat duduknya tanganku menyentuh pahanya yang putih mulus karena saat itu lita hanya menggunakan rok mini pendek tembus pandang, lita hanya tersenyum dan kesempatan itu aku manfaatkan untuk menatap pantatnya yang padat berisi dean goyangan pinggulnya yang mengoda nafsuku.Beberapa saat kemudian lita kembali kemeja makan “ ma, setelah makan malam, lita kerumah rani dulu, yach “ kata lita pada ibunya “ kan udah malam lit, ada apa sih? “, “ apa gak bisa besok lagi “ kata mamanya “ gak bisa ma, lagian Cuma sebentar kok “ jawab lita, “ ya, udah, tapi janji yach Cuma sebentar ! “ kata mamanya lagi, lita hanya mengangguk, setelah selesai makan malam lita berpamitan pada mamanya untuk pergi kerumah rani teman sekolahnya di satu kompeks, sedangkan aku menuju lantai atas tempat dimana biasa aku bersantai menikmati sebatang rokok sambil mendengarkan musik atau menonton tv.tanpa aku sangka-sangka frida menghampiriku sambil membawakan segelas susu coklat hangat, aku terkejut “ ohhh….m’ban “ ia tersenyum manis padaku apalagi saat itu ia hanya menggunakan rok dan kaos putih transparan, “ ini m’bak buatkan susu coklat buat kamu “ katanya sambil meletakkan secangkir susu coklat dimeja “ trima kasih, bak “ kataku sambil memperbaiki posisi dudukku, “ boleh, m’bak temani “ katanya padaku “ silahkan m’bak “jawabku kemudian ia duduk tepat didepanku sambil duduk ia menyilangkan kakinya dipahanya dan tampa olehku pahanya yang mulus yang membuat nafsu aku bergejolak“ dimas, kamu udah punya pacar ?”, tanyanya padaku“ belum m’bak, emang kenapa?” , “m’bak mo nyariin buat saya? “ tanyaku lagiIa tidak menjawab hanya tersenyum “ dimas maaf ya, “ katanya sambil tertunduk maluAku terheran “maaf, kenapa ‘bak? “ tanyaku, dengan malu-malu ia berkata “m’bak suka memperhatikan kamu kalo lagi olah raga “, “ badan kamu bagus, m’bak suka sekali “ gantian aku yang kikuk, “ terima kasih, m’bak “. Ia berdiri dan dan berjalan menghampiriku “boleh m’bak duduk disamping kamu” tanyanya padaku, aku mengangguk dan menggeser dudukku, frida duduk disampingku tercium oleh ku wangi parpum yang menggoda nafsuku sehingga membuatku penasaran ingin melihat tubuh frida dari dekat, “m’bak kalo lita datang gimana ?” tanyaku, “gak pa2, kamukan masih saudara “ katanya sambil menyenderkan bahunya didadaku, aku biarkan itu terjadi malah aku beranikan diri untuk mendekapnya dan merapatkannya didadaku.Kami ngobrol dengan santai layaknya dua sejoli yang sedang memadu kasih tapi jantungku semakin berdegup dengan kencangnya karena aku sedari tadi memandangi paha mulus m’bak frida ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik kaos putih transparannya, tanpa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih mulus itu karena tertiup angin dan membuat diriku semakin salah tingkah. M’bak frida diam saja membuat aku semakin berani mengelus paha mulusnya itu dengan perasaan takut perlahan-lahan aku telusuri paha mulusnya dengan tangan kananku, m’bak frida gak marah maka aku semakin berani aku coba menyelusupkan tanganku keselangkangannya membuat nafsuku semakin bergejolak “Ooo…sSsss “ hanya suara itu yang aku dengar keluar dari mulutnya aku beranikan diri untuk mencium telinga dan tengkuknya, ia menggelinjang kegelian, aku robah posisi dudukku sehingga berhadapan dengannya maka dengan leluasa aku bisa menggerayangi tubuh mulus m’bak frida, “ dimas, lakukan apa yang mau kamu lakukan “ katanya “m’bak gak akan marah kok “ katanya lagi, maka aku manfaatkan kesempatan ini untuk segera menikmati tubuh m’bak frida dengan penuh nafsu tangan kiri aku telah menyusup kedalam kaos putih transparannya ternyata ia tidak menggunakan BH dan dengan sigapnya tangan aku semakin leluasa ber gerilya menyusup kebukit kembarnya tapi tiba2 m’bak frida mendorongku kemudian ia menarikku menuju ruang baca. Sesampai disana semerta merta ia menyandarkanku ditempok dan dengan penuh nafsu ia membuka celanaku dan tanpa ragu ia mengulum, menghisap dan mengocok penisku dengan penuh nafsu setelah m’bak frida puas menikmati penisku ia, mebuka kaos yang dikenakannya kemudian ia mebiarkan tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat riska kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata "Terusss.. nikmattttt.. dim.......... ahh.. ahhhh...." Dan itu membuat aku semakin bernafsu dan tanpa membuang kesempatan aku singkapkan rok mini yang digunakan m’bak frida dan dengan penuh nafsu aku buka celana dalam yang dipakaiannya ternyata ia sudah basah Dan aku arahkan penisku yang sudah menegang ke vaginanya "Terusss.. nikmattttt.. dimas ……terus ahh.. ahhhh...." aku tekan penisku semakin cepat sambil meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi "Ahh.. terusss dim... terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh..." hanya kalimat itu yang keluar dari mulut m’bak frida aku pun makin menggencagkan seranganku Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Riska."Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. hhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh.." riska mengalami orgasme berbarengan dengan itu Hp m’bak frida berbunyi kami berdua terkejut bergegas ia merapikan pakaiannya dan tidak lupa ia memberikan ciuman mesra dibibirku “ nanti, kita lanjutkan ya “ katanya sambil berlalu, ternyata yang menelpon adalah mas Niko pamanku.