Narcissus adalah putra dewa sungai, Cephissus. Dia dianugerahi wajah yang sangat tampan dan tubuh yang indah berotot. Banyak wanita maupun pria homoseksual yang jatuh cinta dengannya. Namun berhubung Narcissus adalah seorang pria homoseksual, dia hanya mengindahkan para pria saja. Hampir setiap hari Narcissus berganti-ganti teman kencan. Tanpa malu, dia berhomoseks di mana saja dan kapan saja, asalkan ada yang mau dingentot atau mengentotnya. Popularitas homoseksualnya terdengar sampai ke telinga dewa Priapus.

Priapus merupakan dewa kesuburan dan pelindung kebun. Dia juga dikenal dan disembah sebagai dewa kontol! Dia lahir dari pasangan Aphrodite (dewi cinta) dan Dionysus (dewa anggur dan pesta seks). Versi lain mengatakan bahwa Priapus adalah anak dewa Hermes (pembawa pesan para dewa). Priapus dikenal bertampang sangar dengan kontol yang luar biasa besar. Walaupun Priapus berpakaian lengkap, kontolnya yang gemuk tetap akan menjuntai keluar sampai ke lututnya. Semua orang kagum sekaligus takut melihat kontolnya. Mendengar ketampanan dan hobi berhomoseks Narcissus, Priapus pun penasaran dan ingin menemui si pemuda tampan itu.

Seperti hari-hari lainnya, Narcissus sedang asyik berbaring di tepian sungai yang dikuasai oleh ayahnya, dewa Cephissus. Berbaring telentang dan telanjang, Narcissus menghirup udara pagi yang segar. Seperti pria lainnya, dia pun mengalami ereksi pagi yang menyehatkan. Kontol miliknya itu berdiri tegak bak batang pohon, berdenyut-denyut. Narcissus meraihnya dan mulai mengocok-ngocoknya, membayangkan tubuh pria yang kekar dan berotot dengan kontol yang besar.

"Uuhh.. Aahh.. Oohh.. Hhoosshh.. Aahh.." erang Narcissus, menggeliat-geliat, membayangkan dirinya ditusuk kontol sebesar itu.

Namun ketika pemuda tampan tapi bejat itu membuka matanya kembali, dia melihat sesosok pria telanjang sedang berdiri di hadapannya. Pria itu mirip sekali dengan sosok pria dalam fantasinya, yaitu sama-sama berkontol besar.

"Siapa kamu?" tanya Narcissus, terheran-heran. Matanya terus-menerus menatap kontol pria itu.
"Saya dewa Priapus, dewa kontol dan kejantanan. Kamu telah kupilih sebagai pendamping homoseksualku. Dan untuk itu, kamu akan saya ngentotin dengan kontolku sampai saya ngecret di dalam tubuhmu. Lalu kamu akan resmi menjadi milikku. Bagaimana? Saya yakin, kamu pasti berminat sebab saya dapat melihat fantasi mesummu tadi," kata Priapus, menggoyang-goyangkan kontolnya yang masih tidur.

Sungguh kontol yang luar biasa besar. Saat tidur saja, kontolnya bergelantungan selutut, apalagi ketika bangun. Tak heran, masyarakat Yunani kuno begitu menyukai dewa Priapus ;)

Mata Narcissus berbinar-binar, tak percaya.

"Akhirnya, saya bertemu dengan Priapus. Astaga, kontolnya memang sebesar itu. Bagaimana rasanya jika kontolnya menghajar pantatku? Ah, pasti nikmat", demikian pikirnya.
"Baiklah, Priapus. Saya bersedia. Tapi ingat, ngentot pantatku dengan sekuat tenaga, oke?" pesan Narcissus, tersenyum mesum. Dasar bejat, Narcissus langsung merangkak ke arah Priapus.
"Jangan khawatir, saya akan mengentotin kamu sekuat-kuatnya, sampai kamu berharap kamu tidak pernah bertemu denganku," jawab Priapus, matanya berkilat-kilat.
"Ayo, merangkaklah kemari, sayang. Dan bangunkan kontolku ini." Priapus sengaja berdiri mengangkang agar Narcissus dapat dengan leluasa merangsang kontolnya.

Meksipun tahu benar bahwa dia takkan bisa mengulum seluruh kontol Priapus, Narcissus tetap mencoba. Narcissus memegangi kontol itu dan mulai mengocok-ngocoknya sambil meremas-remas bola peler Priapus. Dewa kontol itu langsung mengeluh keenakkan menikmati servis tangan dari pemuda itu. Kontol besar itu mulai bangun dan berubah ngaceng. Ukurannya mulai memanjang dan mengeras.

Dengan pandangan keheranan dan takjub, Narcissus mengamati proses ereksi kontol Priapus. Kulup kontol itu langsung tertarik mundur ketika kontol itu terus membesar dan membesar. Narcissus mendesah saat kontol itu berhenti membesar. Kontol itu seukuran lengannya! Bagaimana mungkin bisa masuk? Dingentotin Priapus akan sama rasanya seperi di-fisting (dingentot dengan tinju/lengan).

Priapus menunjuk-nunjuk ke arah kontolnya, tak sabar ingin disepong. Narcissus, gila akan homoseks, langsung menyetujuinya, walaupun dia memang agak takut sedikit. Dengan susah payah, dia berusaha untuk membuka mulutnya selebar mungkin agar kepala kontol itu bisa masuk. Namun mustahil sekali. Ukuran kepala kontol itu sebesar tinju pria dewasa. Coba kepalkan tinju Anda dan masukkan tinju itu ke dalam mulut Anda. Susah sekali 'kan?

Meskipun tidak mungkin kepala kontol super itu bisa masuk ke dalam mulut Narcissus, pemuda itu tidak kehabisan akal. Setidaknya dia bisa menjilat-jilati kepala kontol itu. Dengan telaten, Narcissus membasuh kepala kontol itu dengan lidahnnya yang hangat. LIdah itu menyapu naik-turun seperti kuas cat. Badan Priapus bergetar dengan nikmat; jilatan Narcissus bagaikan aliran listrik di sekujur tubuhnya.

"Aahh.. Oohh.. Narcissus.. Aahh.. Jilat terus kontolku.. Aahh.. Belum ada orang.. Aahh.. Yang bisa buat kontolku.. Aahh.. Terangsang seperti ini.. Aahh.. Jilat terus.. Aahh.. Rasakan kontolku.. Aahh.." Priapus mulai menggeliat-geliat seraya berusaha untuk menyodok-nyodok mulut Narcissus.
"Aahh.. Hhoohh.. Hhoosshh.. Aahh.." Dada bidang Priapus terangkat ketika dewa itu mengambil napas dalam-dalam.

Narcissus berniat untuk membuat Priapus ngecret. DIa ingin melihat sebanyak apa sperma yang akan dewa itu ngecretkan dengan kontol seukuran begitu. Pasti banyak sekali. Maka Narcissus mulai giat merangsang kontol Priapus. Sambil tetap menjilati dan menciumi kepala kontol yang sensitif itu, tangan Narcissus juga bergerilya menuju bagian tubuh priapus yang lain, seperti paha, perut, dada. Narcissus meraba-raba tubuh Priapus, berharap Priapus akan lebih teranbgsang. Dan emmang dia terangsang! Precum mulai mengalir keluar dari lubang kontol Priapus. Lubang itu membuka dan kelaurlah precum. Narcissus langsung menjilat habis cairan itu.

"Mm.. Enak sekali, Priapus.. Aahahh.."

Sementara itu Priapus masih bernapas dengan berat. Nmapaknya dia akan segera ngecret. Narcissus ining agar smeua pejuh Priapus masuk ke dalam mulutnya. Maka pemuda itu memposisikan mulunya tepat di depan lubang kontol itu. Kedua tangannya digunakan untuk mengocok-ngocok kontol itu. Kontol Priapus dicoli secara terus-menerus, tanpa henti. Narcssus dengan sabar menunggu pancuran pejuh Priapus. Saat Narcissus meremas-remas kontol itu, tiba-tiba Priapus mengerang-erang. Tubuh dewa itu juga mengejang-ngejang.

"AARRGGHH!! AARRGGHH!! AARRGGHH!! AARRGGHH!!"

Pejuh Priapus muncrat keluar tanpa ampun. Narcissus benar-benar kesulitan untuk menelan semua pejuh itu. Jumlah cairan pejuh ynag dingecretkan Priapus sangat banyak dan hampir menenggelamkan pria tampan itu. Wajah dan tubuh Narcissus basah dengan pejuh, sekaan-akan dia barus aja mandi pejuh! Sebagian kecil dari pejuh itu berhasil dia telan. Dan rasanya emmang nikmats ekali. Mm.. Siapa pun pasti ingin berebut untuk mencicipi pejuh dewa Priapus.

Narcissus beruntung, dapat meminum pejuh Priapus. Dewa itu masih saja mengejang-ngejang sampai ttitik pejuh penghabisan. CCRROOTT!! Narcissus menjatuhkan tubuhnya ke atas rerumputan, letih sekali. Menjilat kontol sebesar kontol Priapus memang melelahkan! Sekilas, pemuda tampan itu kelihatan sedang berbaring di hamparan busa-busa shampoo. Sekujur tubuhnya terasa seperti berlendir, dilumuri pejuh Priapus.

Namun permainan belum usai, kontol Priapus belum juga mereda. Tanpa bicara, Priapus berlutut di depan kaki Narcissus yang mengangkang. Lalu, dengan kasar, kaki itu direntangkan lebar-lebar. Lubang anus Narcissus pun terekspos dan membuka demi kepuasan mata Priapus.

"Mm.. Lubang yang ketat. Pasti enak kalau disodok dengan kontolku."

Mengetahui niat Priapus, Narcissus tidak melawan. Dia pasrah saja. Saat kepala kontol Priapus tergesek-gesek di lubang anusnya, Narcissus berusaha untuk membuka anusnya. Anus itu memang terbuka namun tidak cukup besar untuk kepala kontol Priapus. Priapus kurang puas dan memaksa masuk. Dengan sekuat tenaga, kontolnya didorong kuat-kuat.

"AARRGGHH!!" erang Narcissus saat kontol itu menarik anusnya lebar-lebar.

Tak terbayangkan rasa sakitnya itu. Kontol itu terus saja memaksa masuk dan memaksa anus Narcissus untuk menerimanya. Untung bagi Narcissus, banjir pejuh tadi telah melumasi anusnya dengan baik. Beberapa saat kemudian, setelah berjuang keras, akhirnya kontol itu pun masuk.

"AARRGGHH!!"

Namun mengingat panjangnya yang seukuran lengan pria dewasa, kontol itu tidak bisa masuk sepenuhnya. Hanya kepala kontol Priapus saja yang dapat didorong masuk. Priapus mengerang-erang menikmati cengkeraman perut Narcissus. Dia tahu bahwa tak mungkin dia dapat memasukkan seluruh kontolnya ke dalam Narcissus. Maka dia hanya menggoyang-goyangkan kontolnya saja di dalam anus pemuda itu. Hanya goyang saja telah sanggup membuat Narcissus menjerit-jerit.

"AARRGGHH!! AARRGGHH!! AARRGGHH!!" Bibir anusnya sudah terlalu ditarik sampai-sampai warnanya mulai berubah kemerahan dan nampak agak transparan serta mengkilap-kilap. Sakit sekali! Tapi kontol pemuda bejat itu tetap ngaceng, malah semakin banyak mengeluarkan precum. Dia menikmati serangan kontol Priapus.

"AARRGGHH!!"

Priapus memang dewa kontol. Mudah baginya untuk berejakulasi kapan saja. Dengan napas yang mulai memburu-buru, Priapus kembali menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan segera mencapai orgasme.

"Aahh.. Oohh.. Hhoohh.." Tiba-tiba kepala kontol itu mengembang dan mulai menembak secara membabi-buta. CCROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!

"AARRGGHH!! AARRGGHH!! UUGGHH!!"

Priapus mengejang-ngejang dan menyebabkan kontolnya terdorong masuk. Narcissus tentu saja lebih kesakitan, namun pemuda itu sangup menahan semua deritanya, demi menyenangkan hati Priapus. Pejuh Priapus benar-benar membanjiri isi perut Narcissus, membuatnya merasa kenyang dan penuh sekali. Rasa hangat langsung menyebar saat pejuh mengisi tubuhnya.

"Aahh.." desah Priapus saat pejuhnya habis terkuras. Pelan-pelan, dia menarik kontolnya keluar. Proses penarikan itu sama sakitnya dengan proses penetrasi.
"AARRGGHH!! AARRGGHH!! AARARGGHH!!" Narcissus mengerang-ngerang sambil menahan air matanya.

Lubang anusnya kembali dipaksa untuk melebar, hampir saja sobek. PLOP! Keluarlah kontol Priapus dan anus Narcissus menutup kembali. Namun anus itu tak dapat menutup seluruhnya. Berhubung pejuh yang tertampung di dalam perut Narcissus sudah terlalu banyak dan melampaui batas, pejuh itu pun mendesak keluar. Aliran pejuh segar Priapus mengalir keluar dari anus Narcissus dan melumuri tanah tempatnya berbaring.

"AARRGGHH!!" Narcissus mengerang saat dia merasakan anusnya lembek seperti habis ditumbuk. Butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh dari sodokan kontol Priapus! Dengan menahan sakit, Narcissus segera mengocok kontolnya sendiri yang telah bocor. Priapus memijat-mijat dada Narcissus untuk menolongnya terangsang. Narcissus menggeliat-geliat seperti orang kesakitan lalu muncratlah pejuhnya.

"AARRGGHH!! AARRGGHH!! AARRGGHH!!" Pejuh muncrat, muncrat, dan muncrat sementara Narcissus dikuasai orgasm. Priapus terkena semburan pejuh Narcissus di bagian dadanya, terasa hangat. Dewa itu mengusap-ngusapkannya ke dadanya seperti sedang mengusap lotion. Ketika semuanya berhenti, Priapus mencium wajaha Narcissus dan membiarkannya beristirahat.

Namun, tanpa mereka ketahui Eros sedang mengintip aktifitas homoseks mereka. Eros merupaka dewa cinta yang disembah kaum heteroseksual dan juga homoseksual. Sifat Eros terkadang merusak, tapi terkadang pula baik. Eros berwajah ganteng, gagah, dan membawa busur cinta. Diam-diam, Eros memanah Narcissus pada saat dia tertidur. Niat Eros pada dasarnya baik.

Dia tahu betapa pemuda itu suka berpesta homoseks dan berganti pasangan. Eros hanya ingin agar Narcissus menemukan cinta sejati, dan dia berniat menjodohkannya dengan Priapus. Begitu Narcisus terbangun, maka dia akan jatuh cinta pada orang yang ditatapnya untuk pertama kali. Namun Eros tidak bertanggungjawab, karena sesudah itu dia pergi. Yang tidak Eros ketahui adalah bahwa Priapus kebosanan menunggu Narcissus dan dia pun memutuskan untuk pergi sejenak. Maka tinggallah Narcissus sendirian di tepi sungai.

Berjam-jam kemudian, pemuda tampan itu terbangun. Dilihatnya bahwa dia hanya sendirian saja. Dirasakan lubang anusnya masih terbakar karena sodokan kontol Priapus. Meringis, dia juga sadar bahwa tubuhnya penuh dengan noda-noda sperma yang telah mengeras. Dengan malas, pemuda itu memaksakan dirinya untuk membasuh tubuhnya. Namun saat dia melihat bayangan wajahnya sendiri di permukaan air sungai itu, tiba-tiba dia merasakaan ada yang aneh dengan dirinya.

Dia merasa telah jatuh cinta pada bayangan dirinya sendiri! Narcissus mencoba untuk menciumi bayanganya namun tiap kali tangannya menyentuh air, bayangnnya menghilang. Secara mencoba berkali-kali, pemuda malang itu pun putus asa dan hanya berdiam diri saja di tepi sungai. Tanpa bosan, dia terus menatapi bayangan wajahnya itu. Dia ingin sekali bercinta dengan dirinya sendiri! Tak tahan menahan rangsangan nafsu, Narcissus meraba-raba kontolnya sendiri dan mulai masturbasi.

"Aahh.. Oohh.. Aahh.." dan CCRROOTT!! CCRROOTT!! CCRROOTT!!

Tak ada yang dapat membujuknya untuk meninggalkan bayangannya. Bahkan Priapus pun gagal. Kesal dan kecewa, Priapus pun pergi meninggalkan Narcissus. Pemuda malang itu hanya berbaring di tempatnya sambil tetap memandangi wajahnya di permukaan air. Hari-hari berlalu, Narcissus yang malang pun mulai jatuh sakit karena dia menolak untuk makan ataupun minum.

Dia hanya ingin memandangi wajahnya saja. Lama-kelamaan ketampanannya memudar dan wajahnya memucat. Narcissus pun akhirnya meninggal dengan keadaan yang sangat menyedihkan. Eros merasa sangat bertanggung jawab atas kelalaiannya itu. Untuk menebus kesalahannya, Eros mengubah tubuh Narcissus menjadi sekuntum bunga putih yang indah. Sampai saat ini, kita mengenal bunga itu sebagai bunga Narcissus.

*****

PS: Dalam cerita aslinya, ketampanan Narcissus menarik hati peri Echo. Sebelumnya peri Echo sempat dihukum dewi Hera hanya karena dia terlalu bawel. Echo dikutuk hanya dapat mengucapkan kata terakhir yang didengarnya saja, seperti gema. Narcissus menolak cintanya mentah-mentah dan menganggapnya idiot. Beberapa sumber mengatakan bahwa Narcissus menolaknya sebab dia hanya mencintai sesama pria.

Echo meninggal dalam kesedihan di gua dan berubah menjadi 'echo' (gema). Dewi Nemesis (dewi pembalasan dendam) menghukum Narcissus dan membuatnya jatuh cinta pada pantulan dirinya sendiri di permukaan kolam. Pria itu akhirnya meninggal, karena menolak untuk berpisah dengan bayangannya. Jasadnya berubah menjadi bunga Narcissus.


Tamat