Saat kejadian ini aku masih kelas 3 SMP dan sedang mengalami masa-masa pubertas. Soal sex saat itu aku masih belum tahu apa-apa alias masih buta sekali, hal ini disebabkan terutama karena tidak ada yang kasih tahu aku tentang hal tersebut, tidak seperti anak-anak sekarang yang kebanyakan sudah tahu banyak tentang sex. Pada saat itu gairah sex-ku sedang tinggi-tingginya. Kalau melihat film atau membaca cerita yang sedikit erotis pasti aku langsung terangsang. Pertama kali mengalami mimpi basah aku pun sangat kaget dan sedikit malu karena aku kira aku ngompol, masa sudah gede masih ngompol. Aku masih tidak tahu itu air ompol atau apa soalnya waktu aku cium baunya tidak seperti ompol tapi baunya lain dan bentuknya tidak cair tapi seperti lendir. Jadi jika aku mengalami mimpi basah buru-buru aku lap pakai tissue dan pagi-pagi sebelum berangkat sekolah kucuci celanaku sehingga tidak ada yang tahu kalau aku ngompol. Aku juga merasa sangat senang kalau sudah mengalami mimpi basah, jadi aku sering menantikannya, tapi itu jarang-jarang terjadi paling-paling tiga minggu sekali, itu juga kalau aku mimpi bercumbu dengan seseorang yang aku suka.

Aku juga sering memegang dan meremas-remas penisku, tapi masih pakai celana, tidak sampai keluar dan hal ini juga kadang-kadang kulakukan. Aku masih belum tahu tentang mastrubasi atau onani dan cara-caranya. Anak-anak sebayaku pun masih belum terlalu sering membicarakan tentang mastrubasi karena pada waktu itu sex adalah hal yang tabu, tapi di antara aku dan teman-temanku sering sembunyi-sembunyi membaca dan membicarakan hal-hal yang berbau sex. Aku sering merasa kalau penisku tegang kalau sedang membicarakan atau membaca buku-buku tentang sex yang kebetulan aku dapatkan di kamar kakakku, tentu saja tanpa sepengetahuannya.

Suatu hari saat sedang mandi aku merasa terangsang karena habis membaca buku porno, kemudian sambil membaca buku itu aku meremas-remas penisku dan tahu-tahu penisku tambah besar dan jadi tegang, aku merasa aneh lalu aku diamkan lagi, eh ternyata penisku menyusut dan mulai tidak tegang lalu saat aku membaca buku itu lagi sambil meremas-remas penisku hal itupun terjadi lagi. Aku sedikit bingung tapi aku suka terutama saat meremas-remas penisku. Di sekolah aku terus memikirkan kenapa kejadian itu terjadi. Dan kadang aku bingung dengan gambar-gambar yang aku lihat sepertinya mereka sangat merasa nikmat sekali, sehingga kalau pulang sekolah aku mengusap-usap penisku sambil meniru gaya-gaya yang ada di gambar. Aku sering melakukannya tapi tidak pernah sampai keluar, soalnya aku sering merasa bosan dan sedikit aneh dengan perbuatan yang aku lakukan.

Suatu saat di sekolah temanku membawa buku porno dan kami membacanya di WC sekolah saat istirahat. Aku melihat gambar seorang laki-laki yang sedang memegang penisnya dan di salah satu gambar penisnya mengeluarkan cairan yang berwarna putih, aku sedikit bingung melihatnya tapi aku juga tertarik ingin melakukannya. Pulang sekolah aku langsung masuk ke kamar dan memegang serta mengusap-usap penisku, dan ternyata mulai tegang dan membesar. Aku mengusap-usapnya perlahan-lahan rasanya enak sekali, tapi lama-kelamaan penisku terasa sedikit sakit dan pegal lalu aku menghentikannya. Sampai beberapa waktu hal itu tidak kulakukan lagi dan aku mulai sedikit tidak tertarik dengan sex, tapi kalau melihat gambar porno aku masih suka.

Suatu hari saat aku pulang sekolah dan ingin meminjam buku porno milik kakakku, aku mengedap-endap masuk kamarnya melalui jendela. Tapi aku sedikit terkejut, soalnya aku melihat kakakku sedang mengusap-usap penisnya dan kadang-kadang diolesinya dengan cairan yang aku sendiri tidak tahu cairan apa itu. Diam-diam aku terus memperhatikan kakakku dan mulai terangsang, setelah beberapa saat aku lihat kakakku mulai bertingkah aneh, matanya terpejam sepertinya dia sedang merasakan sesuatu yang luar biasa dan dari penisnya aku lihat keluar cairan berwarna putih menyembur beberapa kali sama seperti yang aku lihat digambar.

Aku jadi penasaran lalu aku kembali ke kamarku dan terus memikirkan yang aku lihat di kamar kakakku. Saat kakakku pergi aku masuk ke kamarnya dan mencari botol yang kakakku pegang tadi dan aku menemukannya, ternyata cairan itu adalah hand body lalu aku ambil dan kembali ke kamarku. Sambil duduk di pinggir tempat tidur aku lalu mengolesi penisku yang sudah sejak dari tadi tegang dengan hand body, lalu aku mengusap-usap sambil meremas-remas penisku, rasanya enak sekali. Tanganku membelai penisku maju mundur persis seperti yang kakakku lakukan aku mulai mendesah keenakan, nafasku juga mulai tidak teratur menahan kenikmatan yang kurasakan. Setelah beberapa saat nafasku mulai memburu dan gerakan remasanku mulai tambah cepat, aku merasa tubuhku mulai tegang dan seperti ada yang mau keluar dari penisku seperti mau kencing tapi ini rasanya lebih nikmat, dan akhirnya aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, aku memejamkan mataku, meremas kuat-kuat penisku dan kemudian "Crot.. crot.. crot.." Rasanya nikmat sekali dan sepertinya aku melayang, sungguh aku merasa luar biasa.

Setelah beberapa saat nafasku mulai teratur dan penisku mulai mengecil lagi dan saat aku lihat di lantai kamarku ada cairan berwarna putih dan kental sama seperti kakakku dan saat aku pegang dan aku cium baunya sama seperti waktu aku mimpi basah. Kemudian aku kembalikan hand body tadi ke kamar kakakku. Di kamar aku tiduran dan memikirkan kejadian tadi, aku merasa baru kali ini mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Sore harinya saat aku mandi dan menyabuni tubuhku aku merasa mulai terangsang lagi. Terutama saat aku menyabuni penisku. Penisku mulai membesar dan bertambah keras. Aku lalu mulai meremas-remas sambil mengusap-usap penisku maju mundur, selang beberapa saat aku merasakan kenikmatan yang sama seperti tadi dan saat aku membuka mata dan nafasku sedikit teratur aku melihat cairan putih di lantai kamar mandi, tapi tidak sebanyak yang mengotori lantai kamarku.

Setiap aku melihat gambar-gambar porno aku pasti langsung mencobanya sendiri. Aku mulai melakukan berbagai variasi menirukan gambar-gambar porno yang aku lihat dan film-film BF yang aku tonton di rumah temanku. Kalau biasanya tanganku yang aktif bergerak maju mundur, aku mulai menggerakkan pantatku dan tanganku cuma diam dan meremas-remas penisku. Tanganku yang satunya berpegangan pada tembok kamar mandi dan tangan yang satunya lagi meremas-remas penisku sambil pantatku bergerak maju-mundur, rasanya lebih enak dibandingkan hanya mengusap-usap penisku. Saat aku merasa akan keluar remasanku bertambah kuat, tubuhku lalu menegang dan pantatku bertambah kuat menekan ke depan kemudian keluarlah cairan putih seperti biasanya.

Kadang saat melakukannya aku berusaha untuk menahan supaya cairan putih itu tidak cepat keluar, tapi hal ini sering gagal dan aku sukar sekali mengendalikannya. Kadang juga aku berusaha untuk dapat melihat cairan putih itu saat menyembur keluar dari penisku, rasanya aneh dan lucu. Aku juga pernah mencoba menelan cairan putih itu karena aku pernah melihat ada perempuan yang menelan cairan putih yang keluar dari penis laki-laki, rasanya aneh asin dan hangat tapi saat menelannya aku merasa mau muntah soalnya jijik.

Suatu hari saat aku akan meminjam hand body kakakku aku ketahuan dan kakakku mulai bertanya macam-macam. Karena takut aku pun langsung membeberkan apa yang aku lihat, waktu kakakku melakukannya dan kakakku yang sekarang sedikit ketakutan. Akhirnya kami berjanji untuk tidak menceritakannya kepada siapapun. Kami kadang melakukannya bersama-sama di kamar mandi. Kami melakukannya berhadap-hadapan dan sering bertanding siapa yang paling lama bertahan, kadang aku yang menang dan kadang kakakku, kalau sudah keluar cairan putih itu sering kami semburkan ke penis masing-masing jadi cairan putih itu sering menggumpal di bulu-bulu yang sudah tumbuh di sekitar penis kami, dan kami cukup sulit membersihkannya dengan air sehingga kami membersihkannya dengan sabun.

Saat teman akrabku main ke rumahku dan membawa buku-buku porno yang aku pesan di sekolah. Sambil membaca, aku menceritakan pengalaman yang aku alami. Dia mendengarkan aku dengan serius dan banyak bertanya macam-macam. Biar dia tidak penasaran aku ajak ke kamar mandi dan aku perlihatkan bagaimana caranya. Aku mulai mengolesi penisnya dan juga penisku dengan sabun, tentu saja penisnya yang sudah tegang bertambah keras. Lalu aku mulai mengusap-usap dan meremas-remas penisnya dan penisku. Dia kelihatan mendesah-desah keenakan sambil matanya terpejam mencoba meresapi kenikmatan usapan tanganku di penisnya. Setelah beberapa saat dia mulai mengejang dan dari penisnya menyembur cairan putih yang sangat banyak sekali dan sedikit mengenai tanganku, kemudian aku meneruskuan remasan tanganku dan gerakan pantatku dia cuma melihatku. Setelah beberapa saat aku pun keluar, dia kelihatannya terkagum-kagum melihatku dan dia bilang kalau hal ini luar biasa enaknya. Kami pun melanjutkan melihat-lihat buku porno dan mulai terangsang lagi. Aku dan dia mulai mengolesi penis kami kembali dengan sabun dan mulai membelai dan meremas penis masing-masing. Kami mendesah dan megerang meresapi kenikmatan yang kami dapatkan. Sampai beberapa saat aku lihat dia mulai menegang, matanya terpejam dan dari penisnya kembali keluar cairan berwarna putih dan selang beberapa saat aku juga keluar. Setelah kami mulai tenang kami tertawa bersamaan.

Di Sekolah kami menceritakannya kepada teman-teman kelompokku. Kami kadang berkumpul dan kami melakukannya bersama-sama. Kami kadang saling membandingkan ukuran penis masing-masing, daya tahan kami menahan supaya tidak cepat keluar dan semburan yang paling jauh. Siapa yang menang boleh ditraktir di kantin sekolah. Dan kadang kami saling menceritakan cara-cara baru melakukannya, salah satunya dengan menggunakan Labu Siem yang telah direbus saat sudah hangat Labu tadi dilubangi dan penis langsung dimasukkan ke dalamnya rasanya hangat dan sedikit kenyal, saat keluar juga terasa lebih nikmat.

Sejak saat itu aku mulai sering melakukannya, dan saat aku masuk SMA saat belajar biologi aku baru tahu kalau yang kulakukan itu disebut onani dan cairan putih yang keluar dari penisku adalah cairan sperma bercampur semen atau dengan nama lain cairan mani. Sampai saat ini aku masih sering melakukannya. Tapi aku juga sedikit berhati-hati dan menahan diri untuk tidak melakukannya dengan wanita setelah mendengar penjelasan akibat yang akan ditimbulkan melalui hubungan sex. Dan aku baca kalau onani adalah salah satu cara yang paling aman melampiaskan hasrat sex seseorang walaupun itu dianggap masih kurang baik. Jadi aku onani kalau sedang stress dan benar-benar terangsang. Untuk menguranginya aku sering menyibukkan diriku mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra-kurikuler di sekolahku.

Tamat