Santi si Kupu-kupu Malam

Santi si Kupu-kupu Malam | Kupu Kupu Malam 05

Santi masih bermalas malas di ranjangnya. Siang itu pukul 1.00, Gina dan Lala menengoknya. “kenapa loe, bisa ampe gitu, sih “tanya Lala. Santi pun menceritakan secara detail kejadian yang menimpa dirinya. “wah eloe sih, lain kali hati hati, pilih tamu, jo “kata Lala. “gua, kan tahu si Johan, dari si Romi, yah gua juga udah pernah main sama Johan, yah gua oke aja dong..” kata Lala.

“udeh entar gua tanya si Romi “kata Gina. “ah, udah deh, biar aja, emang nasib gua kali..” kata Santi. “yah, tapi jangan gitu dong, koq tuh cowok sadis banget “kata Lala.

Santi terdiam, dalam hati, Santi senang karena, teman temannya memperhatikan dirinya.

“eloe sekarang gimana, badan loe masih pada sakit “tanya Gina. “sudah mendingan koq, besok gua sekolah..” jawab Santi.”wah, besok udah bisa mejeng lagi dong “canda Lala. Santi melemparnya pakai bantal. “enggak janji deh kalau besok mah..”.

Setelah bersenda gurau cukup lama, teman temanya, berpamitan.

Tak lama, teman temannya pulang, Hp Santi berdering. “halo.. “sapa Santi. “halo, Santi yah, bagaimana Hpnya bagus gak “tanya orang di seberang sana. “siapa yah ini “tanya Santi. “Aku Tedy..” jawabnya. “Tedy, Tedy yang mana yah..” tanya Santi lagi “. “loh, aku yang jual Hp, kamu kan beli Hp sama aku… “jawabnya.

Santi mengingat ingat, cowok ganteng yang menjual Hp di mall itu. “oh yah, ada apa yah “tanya Santi. “oh tidak apa apa, cuma mau kenalan aja..” katanya. “oh, oke deh, kita kan sudah kenal, saya Santi, kamu Tedy “ujar Santi. “eh maksud saya, kita bisa jadi teman kan..” kata cowok itu lagi. “ehm, oke deh, kalau mau berteman “kata Santi.

Cowok yang bernama Tedy itu lalu bercakap cakap dengan Santi. Santi pun menanggapinya dengan senang hati. Tampaknya Tedy cukup, baik, sopan dan kata katanya menarik. Mereka berbicara di Hp cukup lama, sampai Santi, menyudahi percakapannya “eh Ted, udah dulu yah, kuping gua panasnya “kata Santi. “oke dah, besok saya boleh telpon kamu lagi gak ? “tanya Tedy. “ehm, terserah kamu deh..” jawab Santi.

Esok harinya ABG cantik itu, sudah ada di sekolahnya. Santi sudah tampak ceria kembali. Setelah bertemu teman temannya, mereka berkumpul di kantin sekolah, sambil menunggu jam pelajaran di mulai. “sebentar lagi, ujian akhir nih, gimana yah gua takut gak lulus “kata Lala. “wah, tumben loe mikirin, cuek aja deh “jawab Gina.

Santi hanya berdiam diri, dalam hati ia juga kawatir tidak lulus. Belakangan ini nilainya merosot terus.

>>>

“loh, mana si Gina “tanya Santi ketika sudah berada di luar sekolahnya, saat bubar sekolah siang itu.

“laku dia, sama om om barusan di bawa “kata Lala. “oh gitu “ujar Santi. “eh San, eloe mau kemana ? “tanya Lala. “gak tahu deh, pulang aja kali “jawab Santi. “ehm, ayo deh gua antar “ajak Lala. “eh, gak usah deh, gua mau jalan aja “kata Santi. “oke deh, gua duluan yah “kata Lala, pergi dengan motor bebeknya meninggalkan Santi.

Santi berencana mau ke mall, dia ingin belanja. Santi berjalan, sampai ketemu kendaraan umum, lalu menumpang kendaraan umum itu, dan tiba di mall. Selagi Santi berjalan, dalam mal itu, tiba tiba ada wanita, menabraknya.” ops, sorry yah dik “katanya. “oh tak apa apa kak “jawab Santi, lalu terus berjalan. Dan Wanita yang berwajah cantik itu mengikutinya. Santi pura pura cuek saja.

Wanita itu, terus berjalan, dan dia berkata lagi “dik, mau kemana..” tanyanya. “eh engak cuma lihat lihat saja, kalau ada yang cocok baru beli “katanya sambil tersenyum. “oh gitu, boleh yah saya temani, nama kamu siapa ? “tanya wanita itu lagi. Santi menatap wajah wanita itu dan mereka reka, apa maunya. Dalam hati Santi berpikir wanita cantik ini seorang germo. Santi pun bermain bodoh. “nama saya Santi kak..”.

Wanita itu tersenyum, “nama saya Henny “. Santi hanya tersenyum, lalu masuk ke sebuah toko. Santi melihat baju di sana. “mbak, yang itu berapa harganya “tanya Santi pada penjaga toko itu. Wanita yang bernama Henny itu, juga melihat lihat baju di sana, bahkan ikut memilihkan Santi baju yang bagus. Henny pun, membeli beberapa baju untuknya.Akhirnya Santi memutuskan membeli tiga buah baju.

Di kasir,wanita itu mengeluarkan kartu kreditnya “biar saya sekalian, yang bayar “katanya. Tapi Santi dengan halus menolaknya “jangan kak, ngak enak,kita baru kenal, lain kali aja yah..” kata Santi. Wanita itu tersenyum, sambil mengangguk. Akhirnya wanita itu mengajak Santi ke satu cafĂ© yang ada di pojok mall itu. Mereka duduk di, menikmati minuman dan makanan ringan.

“apple pie nya enak juga yah “kata Henny, membuka percakapan dengan Santi. “ehm iyah..” jawab Santi. “eh San, omong omong kamu sudah punya pacar “tanya Henny. “ehm, sudah kak “jawab Santi berbohong. “oh, sudah lama pacarannya “tanyanya lagi. “baru setahun deh “jawab Santi.

Pertanyaan wanita itu semakin serius “kamu sudah pernah berciuman “. “ih.. kakak.. “jawab Santi, sambil pura pura malu. “loh koq gitu, sudah apa belom “tanyanya. Santi cuma mengangguk. Wanita itu tersenyum, “pacarannya sudah ngapain aja “tanyanya lagi. Santi tak menjawab, lalu berbalik bertanya pada wanita itu “kalau kakak sudah punya pacar, sudah berciuman “.

Henny tersenyum, “umur saya 32 tahun, saya sudah menikah, tentu saja pernah berciuman, sampai begituan “jawabnya. Santi diam. Henny berkata lagi “kamu sudah pernah gituan “. “ih kakak..” kata Santi. “loh, sama sama cewek koq malu sih “ujar Henny. “sudah pernah kak “jawab Santi.

“wah, hebat juga kamu yah, sering yah “tanyanya lagi. “eh, enggak sering sih, kadang kadang aja “jawab Santi. Henny menatap Santi, lalu Henny bercerita tentang dirinya. Dia seorang wanita bisex. Nafsu dengan cowok, tapi suka dengan sesama jenis juga. Henny bercerita tentang petualangan sex nya bersama suaminya. Santi tampaknya tertarik juga, dan Santi menjadi agak terangsang, lembab vaginanya mulai terasa.

Henny pun menawari Santi, untuk mencoba main dengannya dan suaminya. “ah, saya takut, nanti ketahuan sama pacar saya “ujar Santi. Dalam hati Santi sebenarnya ingin mencoba. “ah, tenang saja, cowok kamu gak bakalan tahu..” rayu Henny. “tapi kalau dia tahu, saya bisa di putusin, kalau di putusin saya gak dapet uang lagi darinya, saya perlu uang itu kak..” kata Santi.

Henny tersenyum, sepertinya dia dapat menduga arah pikiran Santi. “soal uang jangan kawatir, saya bisa kasih kamu uang lebih banyak dari cowok kamu..”. “nah, ini yang ditunggu “ujar Santi dalam hati. “sudah, ayo ikut aku “ajak Henny. “eh, tapi…tapi..kak…” kata Santi terbata. Henny menggelengkan kepala, dan jari telunjuknya di tempel ke bibir Santi, “Santi,sudah lah, percaya deh sama saya, kamu ikut aja “.

Seperti kerbau di cocok hidungnya, Santi mengikuti Henny. Tangan Henny menarik tangan Santi. Mereka berjalan ke tempat parkir mobil. Henny membuka pintu mobil besar berwarna hitam, buatan Jerman. Mereka masuk ke dalam mobil itu. Mobil mewah itu bergerak pelan keluar dari areal parkir mall itu menuju jalan raya. Mobil terus berjalan pelan, menembus kemacetan siang hari itu.

Sambil sebelah tangannya memegang kemudi mobil, sebelah tangan Henny meraba paha Santi. “eh, jangan kak, malu di lihat orang “kata Santi, sambil berusaha menahan tangan Henny bergerak lebih jauh. “tenang aja Santi, koq gugup begitu “ujar Henny. Santi jelasnya tidak gugup, hanya merasa risih, jika tubuhnya di raba sesama jenis.

Seperti tak bisa di rem, tangan Henny, terus bergerak masuk selangkangan Santi. “eh.. kakak.. jangan saya malu..” kata Santi. “ha ha ha, kamu lucu, sama sama cewek koq malu sih..” kata Henny. Tangannya bisa merasakan lembab di celana dalam Santi. Akhirnya tangannya meninggalkan selangkangan Santi dan kembali memegang kemudi mobil mewah itu.

Tak lama tangannya mengambil Hp di dalam tas nya. Tangannya menekan tombol di Hp itu. “halo, sayang, lagi ngapain..” kata Henny. “oh, kalau gitu, pulang dong sayang, aku gatel nih..” katanya genit. “oke yah, eh aku bawa hadiah nih buat kamu sayang “katanya lagi. Pembicaraan selesai. Mobil itu sekarang melaju cepat di jalan bebas hambatan. Membawa Santi ke rumah Henny.

>>>

“ayo masuk, Santi “ajak Henny ketika tiba di rumah mewahnya. Santi berjalan mengikuti Henny, langsung menuju kamar tidurnya yang besar, dan tampak mewah itu.

Ranjang tidur yang besar dengan sprei putih bersih. Henny mengajak Santi duduk di sofa besar di kamarnya. Mereka duduk berdekatan. “Santi kamu cantik sekali “puji Henny sambil membelai rambut Santi.

Santi hanya berdiam diri. “Santi, boleh saya mencium kamu..” tanya Henny. “ah.. maaf, kak, saya bukan lesbian, tidak bisa..” tolak Santi. “Santi coba saja, pejamkan mata kamu, bayangkan saja, saya seorang cowok..” rayu Henny. Santi sepertinya tak bisa menolak, Henny telah menjanjikan sejumlah uang yang banyak buatnya. Santi memejamkan matanya, bibir mereka bertemu.

Henny tampak begitu bernafsu melahap bibir Santi. Lidah Henny seperti mendesak desak ingin memasuki ruang di mulut Santi. Bagi Santi ciuman ini terasa begitu hambar.

Santi meronta ketika tangan Henny meraba dadanya “eh.. ah kak.. “erangnya. Tapi Santi merasakan rabaan Henny begitu lembut. Tangan Henny terus berusaha membuka beberapa kancing baju Santi. Santi tak bisa menolak.

Kulitnya terasa di sentuh oleh kulit tangan Henny yang lembut. Jari jari menyelinap memasuki bra Santi. Memainkan putingnya, Santi mulai merasakan nikmatnya sentuhan tangan Henny yang terasa begitu lembut. “ahh kakak.. saya malu..” erangnya. Bibir Henny kembali menciumi bibir Santi, ciuman yang begitu lembut, tak pernah di rasakan selama ini.

Tangan Henny cekatan menyibak branya ke atas, sehingga buah dadanya terbuka. Kini tangan Henny semakin leluasa menstimulasi birahi Santi melalui buah dadanya. Santi mengerang pelan. “kakak.. oh… kak…. “. Tangan Henny tak hanya memainkan buah dada Santi, sekarang tangannya meraba dan mengelus paha mulus Santi. Tangan Henny bergerak maju mundur, dan semakin jauh.

“ahh… kakak.. Santi malu sekali…” rintih Santi, ketika tepat jari Henny mengenai selangkangan celana dalam Santi yang berwarna biru muda. Jari mengesek selangkangan celana dalam Santi. “ahh kakak.. sudah.. kak..Santi malu..” erangnya.

“Santi, kamu nakal yah.. sudah basah yah..” kata Henny. Henny benar benar membawa Santi masuk dalam birahi.

“wah.. koq sudah mulai dulu sih..” suara seorang cowok terdengar. Santi terkejut dan merapikan pakaiannya. “kamu lama sekali sayang.. nih kenalin, adik saya “kata Henny. “hai.. saya Robert, suami Henny “kata lelaki itu. Santi menatapnya Robert terlihat gagah dan ganteng, umurnya kira kira 40 tahun, tapi penampilanya modis sekali.

“sa saya Santi..” katanya terbata.

Suami istri itu lalu berciuman dengan mesra di depan Santi. Santi hanya bisa menatap mereka dengan heran. “Bert, ayo kamu ciuaman sama, Santi.. dia juga jago loh..” kata Henny. Santi hanya diam, Robert menghampiri Santi, lalu mencium bibir Santi.

Santi tak bisa menolak, Ciuman Robert juga ganas, penuh birahi, Santi pun membalasnya. Mereka berciuman, saling memainkan lidah mereka. Semua di saksikan jelas oleh istri Robert.

“bagus, kamu memang jago, Santi “puji Robert ketika bibir mereka terlepas. Dan Robert pun mengambil posisi duduk di sebelah Santi. Dengan cepat Robert membuka kancing baju Santi satu persatu, sehingga baju seragamnya lepas, begitu pula dengan branya. “wah, indah sekali buah dada kamu, sayang..” puji Robert lagi.

Lidahnya pun tak sungkan, langsung menjilati putting susu imut Santi.

Tubuh Santi mengelinjing. selangkangannya semakin basah. Henny pun tak ketinggalan.Dia membuka lebar kedua kaki Santi,sebelah kaki Santi bertumpu di kaki Robert. Henny menatap selangkangan celana dalam Santi yang sudah begitu basah. Tak ada rasa jijik, celana dalam Santi disibaknya. Lidahnya menjulur, menijlati vagina Santi. “oh.. ahhh… kakak…ahh… kakak…. “erang Santi merasakan kenikmatan.

Robert pun tak memperdulikan istrinya, yang asik dengan penuh nafsu menjilati vagina ABG ini. Dia pun asik melumat buah dada Santi. Sesekali melumat bibir Santi. Santi pun semakin larut dalam kenikmatan, yang di berikan suami istri ini. Tubuh Santi terus mengelinjing, merasakan nikmat. Lidah Henny pun seakan tidak pernah lelah, bergerak liar, penuh nafsu menyapu klitorisnya.

“ahh.. kakak.. aku ingin pipis… “erang Santi. Lidah Henny bergerak semakin liar. Tubuh Santi gemetar, kemudian kejang, dan kaku. Lalu tubuhnya manjadi lemas, di sertai erangan panjang puncak kenikmatannya. “kakakkk…. Santi keluar… “erangnya.

Tubuh muda itu pun lunglai di atas Sofa.

Kini pasangan suami istri itu mulai bercumbu. Robert melepas satu persatu baju Henny. Buah dadanya yang montok menonjol di dadanya, menjadi sasaran Robert. Remasan tangan Robert yang mesra membuat Henny mengerang nikmat. Robert pun membawa tubuh istri tercintanya duduk di sebelah Santi. “San, coba raba tetek Henny “pinta Robert. Santi agak bingung dengan perintah itu.

“tidak apa apa sayang “kata Henny lalu membawa tangan Santi untuk meraba buah dadanya. Santi pun menuruti, tangannya meraba raba buah dada Henny. Dia sama sekali tak merasakan apa apa. Tapi Henny mengerang. “oh.. yah begitu sayang.. terus..saya suka sekali..”. Robert pun perlahan membuka rok yang di gunakan Henny, sehingga tinggal celana dalam hitam yang tersisa di tubuh istrinya itu.

Jari Robert menyelinap di balik celana dalam istrinya, merasakan basahnya vagina istrinya. “ahh.. Bert.. ahh….” erangnya. Santi coba jilat teteknya “perintah Robert lagi. “ah… sa sa saya gak bisa..” tolak Santi. “coba sekali saja, masa kamu gitu sih, kak Henny kan sudah jilati m*m*k kamu “rayu Robert. Santi tak enak, lalu dengan memejamkan matanya di menjilati putting susu Henny.

“ahh… Santi.. ahh… enak.. lidah kamu enak sekali..” erangnya. Suaminya perlahan melepas celana dalam hitam istrinya. Lidahnya pun langsung menari di vagina istrinya yang berbulu tipis itu. Lidahnya keluar masuk liang vagina istrinya. Membuat istrinya mengerang kenikmatan.

Santi masih tampak canggung menjilati buah dada sesama jenisnya. Henny tau itu, Santi seorang pemula. Dia tak memaksa, lalu menarik tubuh Santi dekat dengannya dan mencium kening ABG itu. “Bert, sudah, aku gak tahan, masukin aja sayang..” pintanya pada suaminya untuk ke level selanjutnya. Robert pun membuka pakaiannya.

Santi menatap penis Robert, penisnya berukuran sedang. “Santi, kalau jilat k**t*l kamu bisa “tanya Henny. Santi tersenyum, lalu mengenggam batang penis Robert dan mengulumnya. “ohh.. kamu nakal juga yah sayang..” erang Robert, menikmati kuluman mulutnya. Penis Robert bergerak keluar masuk dalam mulut Santi. Tapi tak lama, “sudah dong Bert, aku cemburu nih, masukin deh..”

Henny lalu membuka kakinya lebar. Dan penis Robert bergerak masuk ke liang vaginanya dengan cepat. “ohh.. Bert tekan terus.. tekan…” erang Henny. Santi hanya Diam menyaksikan pasangan ini bermain sex di depan matanya. Birahinya naik kembali, berharap, dapat juga main dengan Robert yang ganteng itu.

Robert terlihat masih terus bernafsu mengauli istrinya, Penisnya terus bergerak cepat di liang vagina Henny. Henny pun terus mengerang “ahhh.. enak…enak…”. Santi tersenyum, malu malu melihat Henny yang tengah bersetubuh dengan Robert. Tapi sebaliknya, Henny tampak biasa saja, tak ada rasa malu. Malah Henny berkata “Santi, mau coba.. di e-*-t-*-t sama Robert..”. Tentu saja Santi tak bisa menjawab.

Gerakan penis Robert semakin liar, pasangan itu sudah mendekati puncaknya. “ahh.. Bert.. aku sudah gak tahan nih… enak.. “erang Henny. Robert pun menjawab hanya dengan dengusan nafasnya yang memburu keras. Penisnya terus mengocok vagina istrinya. “ahhhh… Bert… aku..keluarr…” jerit Henny panjang, sambil tubuhnya mengejang. Dan lemas sesaat.

Tak lama Robert pun mendapat puncak ke puasnya, spermanya pun menghambur dalam liang vagina istrinya.

>>>

“Santi bagaimana, kamu merasa nikmat, atau aneh dengan permainan kita “tanya Henny sambil menikmati hangatnya air di bak jacuzzi, berendam bersama Santi, di kamar mandinya. “emh.. gimana yah kak, Santi baru pertama kali, main seperti ini..” jawab Santi polos. Henny tersenyum.

“San, omong omong suami saya, ganteng gak ? “tanya Henny yang agak sulit di jawab Santi. “ehm.. eh ganteng sih..”. “Santi, entar kamu main yah sama dia..” kata Henny. “eh..emm.. terserah kak Henny saja..” kata Santi.

Selesai menikmati gelembung gelembung udara, di bak jacuzzi itu, mereka kembali berpakaian. Henny meminjamkan baju tiburnya yang sexy kepada Santi. Dan dia pun mengenakan baju tidur yang sama, hanya berbeda warna. Dua cewek itu tampak sexy. Mereka pun keluar dari kamar mandi, melihat Robert yang sedang mengutak utik lap top nya sambil berbicara di telpon selularnya.

“wow.. sexy sekali kamu sayang “kata Robert kepada Santi. Santi tersipu malu. Henny berbisik pelan di telinga suaminya. Dan suaminya tersenyum. Dia mengecup bibir istrinya “yah, tapi aku lapar, kita makan dulu yah..” ajak suaminya. Mereka bertiga keluar dari kamar, Santi agak protes “kak, masa pakai baju ini, ini tipis sekali “.

“pembantu saya sudah tua, dan sudah biasa dengan saya koq.. “jawab Henny.

Makan malam sudah tersedia mereka bertiga menikmati hidangan yang tersedia. Sambil makan, mereka juga bersenda gurau. Robert banyak mengajukan pertanyaan pada Santi. Menyelidiki latar belakang kehidupannya. Santi lalu bercerita dengan jujur, siapa dirinya. Santi menundukkan kepalanya “maaf kak, Santi berbohong, Santi memang cuma seorang pelacur..”.

Henny tersenyum, sambil membelai rambutnya, “saya sudah tahu dari awal, saya sering memperhatikan kamu, bertiga sama teman teman kamu berkumpul di foodcourt mall, menunggu om om..”. “ha.. kok kakak tahu sih..” tanya Santi. “sebenarnya saya mau menghampiri kalian, tapi karena saya juga wanita kan gak enak..” ujar Henny lagi. Santi hanya diam, menatap wajah Henny.

“tadi, pas sya lihat kamu jalan sendirian, maka saya pura pura menabrak kamu..” kata Henny. Santi pun tertawa. Robert pun cuma mendengar ocehan dua cewek itu sambil memakan buah melon.

>>>

Santi duduk di tepi ranjang empuk itu, bersama suami Henny. “Bert, saya terima telpon dulu yah,” kata Henny, ketika Hpnya berdering. Kemudian Henny keluar dari kamar. Santi agak canggung, bermain dengan Robert. Sepertinya dia tak enak, karena dia tahu jelas Robert itu suaminya Henny.

Tapi lain halnya dengan Robert, dia langsung mencium bibir Santi, dan tangannya pun meraba raba paha mulus Santi, dan terus menuju selangkangannya. Belaian tangan Robert yang lembut, serta cumbuan di bibirnya, menaikan birahinya. Robert terus melangkah, tangannya kini mengelus elus selangkangan celana dalam Santi.

“ahhh… eh…. “erang Santi. Perlahan, Robert melepaskan gaun tidur yang di kenakan Santi, buah dada nya langsung terpampang jelas tanpa ditutupi bra. Putingnya tampak menonjol, merah. Robert pun menjilati putting kecil itu. “ahh…. Ehhh…..” erang Santi dengan tubuh yang mengelinjing.

Lidah Robert menyapu buah dadanya, dan jari jari Robert bermain di selangkangannya.

Semua ini membuat Santi semakin menjadi birahi. Ketika jari Robert menyelinap masuk di balik celana dalamnya, Santi menjerit kecil “aghhh…… ehh…” erangnya.

Jari Robet terus menggelitik klitoris Santi. Liang vaginanya sudah berlendir. Henny yang sudah selesai berbicara di Hp, memasuki kamarnya. Dia melihat Santi sudah terengah engah dalam birahinya.

Henny mendekat, dan melepas celana dalam Santi. Henny mengambil alih vaginanya dari tangan Robert. Jari Henny, menerobos masuk liang vagina Santi “ahhh… kakak.. “erangnya. Jari Henny bergerak keluar masuk dengan lembut. Sedang Robert asik dengan buah dada ramun Santi.

Begitu jari Henny lepas dari liang vaginanya, lidah Henny dengan penuh nafsu, menjilati vagina Santi. Yang semakin membuat klitoris Santi, membesar karena birahinya semakin meninggi. “ehh… kakak.. Santi gak tahan.. kak…” erang Santi yang sudah semakin dekat dengan orgasmenya. Lidah nya berhenti menjilati klitoris Santi. Di gantikan dengan jari Henny yang bergerak nakal di liang vaginanya.

Sebentar saja tubuh ABG itu mengejang, mengejet, di sertai suara erangkan nikmat Santi yang panjang. “Ahhh… kakak…. Santi.. keluar…”. Dan tubuhnya lemas terbaring di ranjang.

Henny kemudian membuka celana suaminya. Penis Robert yang tampak tegang itu di kulumnya dengan nafsu. Penis itu semakin mengeras, Henny melepasnya “Bert, masukin di m-*-m-*k Santi, yah..” ujarnya. Henny pun membenarkan posisi Santi. Santi berbaring terlentang di atas ranjang empuk itu, dengan kaki terbuka lebar, siap bercinta dengan Robert.

Sedang Heny berbaring dekat denganya, sambil membelai rambutnya, Henny mencium bibir Santi dengan bernafsu. Santi seperti mulai terbiasa, dia juga membalas ciuman Henny. “aghhh….. “jerit Santi, ketika merasa liang vaginanya, di sesaki penis Robert. Robert pun bergerak pelan, membuat Santi merasa nyaman.

Sambil menatap wajah ABG yang tangah di landa birahi itu, tangan lembut Henny juga meraba raba buah dadanya, yang semakin membuat Santi, mengerang nikmat. Santi sangat menikmati gesekan penis Robert yang bergerak lembut, mengesek dinding vaginanya. Erangan demi erangan Santi, terus membawanya menuju orgasmenya.

“kakak.. ohh.. enak..sekali… saya gak tahan..” ujarnya penuh nafsu.

Henny tersenyum, sambil mengecup keningnya “lepaskan… lepaskan nafsu kamu sayang, jangan di tahan tahan..”. Lidah Henny dengan nakal mengelitik lehernya, semakin menambah rasa geli dan nikmat buat Santi. Tak lama tubuh Santi, kembali mengejang. “aghh…. Kakak… “erangnya. Tangan Santi dengan erat menggenggam tangan Henny, dan ABG itu melepas birahinya.

Robert bergerak pelan, lalu diam, membiarkan penisnya dalam liang vagina Santi yang berdenyut denyut. Sesaat kemudian penis Robert kembali bergerak, dengan lembut. Santi kembali mengerang “ahh.. ngilu… ahhh…”.

Robert terus bergerak, mencari orgasmenya. Tak lama Robert pun melepas spermanya. Cairan kental putih itu, membasahi liang vagina Santi.

>>>

Setelah itu Santi dan Henny kembali ke kamar mandi. Santi membasuh dirinya, setelah itu mengenakan kembali pakaian sekolahnya. “ayo, aku antar kamu pulang “kata Henny. “Bert, aku antar Santi pulang dulu yah “kata Henny pada suaminya. “oh, oke “jawab Robert. “kak Robert Santi pulang dulu yah “pamit Santi. “oke sayang.. “balas Robert.

Henny pun mengemudikan mobilnya, mengantar Santi pulang kerumahnya. Di dalam mobilnya Henny memberikan Santi uang sebesar lima juta rupiah. “wah, kakak, ini terlalu banyak.. “kata Santi. “tidak apa apa, untuk kamu..” ujar Henny. “wah, terima kasih yah kakak..” kata Henny bergembira menerima uang itu. “Santi, simpan uangnya ditabung..” kata Henny. Santi mengangguk.

“kak, eh ehm.. koq, kakak gak cemburu sih..” tanya Santi. “maksud kamu, suamiku main sama kamu ? “ujar Henny. Santi mengangguk. “buat apa aku cemburu, aku larang juga dia tetap bisa main sama cewek lain, apa lagi aku ini bisex, jadi biar aja sama sama enak koq..” terang Henny. Santi pun bertambah wawasannya. “Santi, terus terang aku lebih nafsu sama kamu, ketimbang sama suamiku “katanya.

Santi tak bisa berkata, dia bukan seorang lesbian, juga seorang bisex. Tapi tak menutup kemungkinan Santi akan tertular, menjadi seorang bisex. “Santi, boleh yah nanti saya ajak kamu lagi, kerumah “tanya Henny. Santi tersenyum dan menganguk.

Tibalah mobil itu di depan rumah Santi. “kak, sudah yah, Santi permisi “pamit Santi.

“San, sini dulu, cium saya..” pinta Henny. Santi melihat ke kiri dan kekanan. Mendekatkan wajahnya ke wajah Henny. Lalu dengan cepat Henny menyambar bibir Santi. Mereka berciuman. Lepas itu Santi turun dari mobil mewah itu, dan masuk ke dalam rumahnya.

Sambil berjalan, santi meraba bibirnya. Ada rasa yang tak biasa, berciuman dengan sesama jenis. rasa yang aneh. Tapi Santi seperti menyukainya. Ciuman dengan sesama jenisnya, terasa lebih lembut…..