"Oh.. teruskan Jo, hisap terus kontolku.. akh mulutmu hangat dan nikmat sekali. Sedotanmu enakk akh.. teruskan. Hisap lebih kuat lagi kontolku.. akh.. ya teruskan.. akh" desah Tomi semakin tak terkendali lagi.
"Aukh akh Wan tambah lagi jarimu. aakh masukkan lagi jarimu Wan.. akh.. Oh.." rengek Tomi yang semakin ketagihan menikmati enaknya sodokan-sodokan telunjuk Iwan pada anusnya.
Mendengar rengekan Tomi itu, Iwan pun tak ragu lagi untuk memberikan sentuhan kenikmatan yang lebih hebat lagi. Dengan tangan kanannya, segera diraihnya tube KY yang telah dipersiapkan sebelumnya. Ia segera mengoleskan pelicin KY pada jari tengah kirinya, dan kemudian segera menyusupkan jari tengahnya itu ke dalam anus Tomi, menyusul jari telunjuknya yang telah lebih dulu asik menikmati kehangatan anus Tomi. Begitu dua jari kirinya telah terbenam seluruhnya dalam anus Tomi, Iwan segera menggerak-gerakkan dua jarinya itu keluar masuk liang anus Tomi.
Akibat gerakan jarinya itu, Tomi pun makin keras mengerang dan memekik, karena dua jari itu makin sering menyentuh prostatnya yang merupakan titik paling peka terhadap rangsangan kenikmatan seks. Setiap kali dua jari Iwan menyentuh prostatnya, Tomi langsung merasakan seperti mencapai orgasme, tetapi tidak disertai dengan ejakulasi. Yang terjadi, setiap kali prostatnya tersentuh jemari Iwan, kontol Tomi langsung melelehkan pre cum dalam jumlah lebih banyak. Dan setiap lelehan pre cum itu langsung disambut oleh jilatan lidah Johan, karena batang penis Tomi memang sedang disedot dan dikulum mulut Johan.
"Oh akh akh.. ennaakkhh sekali.. Wan oh.. uh..terus hisap lebih.. akh lebih kuat lagghii Jo" rengekan dan desahan terdengar keras bercampur baur tanpa henti dari mulut Tomi yang sedang dilambungkan oleh kenikmatan seks itu.
"Aauugghhkk.. haahh.. ss.. ss.. ohh aku gak tahan lagi Wan, gak kuat Wan.. cepetan masukkan kontolmu.. Wan, please ouhh" Tomi terus mendesah dan mengerang erotis.
Rupanya, Tomi sudah benar-benar tidak tahan lagi menantikan puncak kenikmatan seksnya. Itu sebabnya ia terus merengek meminta Iwan memasukkan kontolnya segera ke dalam anusnya. Iwan pun mengerti kondisi kekasihnya yang sudah berada di puncak kenikmatan dan tidak sabar lagi untuk mencapai puncak birahinya. Karena itu, Iwan segera menarik keluar jemari kirinya, dan kemudian segera mengolesi penisnya yang sudah semakin ngaceng sepanjang 17 Cm itu dengan pelicin KY. Setelah semua bagian penisnya, terutama bagian kepala yang sudah basah kuyup oleh lendir bening pre cum, Iwan mulai mengatur posisinya berlutut tepat di belakang belahan pantat Tomi yang masih dalam posisi menungging.
Dengan bantuan tangan kanannya, ia menempelkan kepala penisnya tepat di mulut anus Tomi. Ketika kepala penis itu menyentuh bibir anusnya, Tomi langsung memekik lirih karena ia tahu, dirinya segera kembali melambung ke awang-awang penuh dengan pesona jutaan kenikmatan birani. Dan dengan sedikit menekankan pinggulnya menuju belahan pantat Tomi, maka dengan mudahnya kepala penis Iwan menyeruak, membuka kepekatan mulut anus Tomi yang sebelumnya sudah dilonggarkan otot-ototnya oleh pijitan lembut jemari Iwan. Dengan pelan tapi pasti, sedikit demi sedikit Iwan terus menekankan batang kemaluannya, sehingga penisnya pun sedikit demi sedikit menyusup ke dalam hangatnya anus Tomi.
Bersamaan dengan gerakan penetrasi batang kemaluan Iwan ke dalam anusnya, mulut Tomi pun tak henti hentinya mendesah dan mengerang lirih karena ia langsung merasakan betapa nikmatnya saat anusnya disodok-sodok oleh kejantanan penis Iwan. Dan semua peristiwa itu tidak lepas dari tatapan mata Johan yang penuh nafsu. Posisi kepala Johan yang tepat berada di bawah selangkangan Tomi, membuatnya dapat menyaksikan setiap detik dari detil adegan penetrasi anal seks antara Tomi dan Iwan yang kini telah resmi menjadi kekasihnya itu. Johan begitu terpukau dan terkagum-kagum menyaksikan peristiwa yang selama ini hanya hidup dalam khayalannya itu. Sambil tetap mengulum dan menghisap kontol Tomi yang juga tak hentinya melelehkan pre cum gurih, Johan tanpa berkedip terus menyaksikan setiap gerakan kontol Iwan yang mulai bergerak keluar masuk anus Tomi dengan lembut dan lancar. Dan Johan makin terpacu nafsu birahinya ketika ia menyaksikan penis Iwan sepanjang 17 cm benar-benar telah amblas tertelan oleh kehangatan anus Tomi.
Johan benar-benar kagum melihat adegan demi adegan seks antara Tomi dan Iwan yang diperagakan tepat di hadapan matanya itu. Ia terkagum-kagum melihat betapa gagahnya kontol Iwan keluar masuk liang anus Tomi dengan lancar dan konstan. Ia juga kagum melihat kehebatan pantat Tomi yang mampu menampung batang kemaluan Iwan yang panjang dan besar itu. Johan menjadi semakin tidak sabar untuk menanti gilirannya mendapatkan kenikmatan kenikmatan seperti yang sedang dirasakan Iwan maupun Tomi. Ya, Johan semakin tidak sabar lagi untuk mewujudkan semua impian dan khayalannya bermain anal seks yang sesungguhnya dengan dua pacar cowoknya itu. Johan sudah tidak sabar ingin merasakan kehangatan pantat dan anus Tomi maupun Iwan melalui batang kontolnya. Sebaliknya ia juga tidak sabar lagi merasakan hebatnya kenikmatan yang dihadirkan melalui sodokan dan penetrasi penuh birahi dari penis Iwan maupun Tomi pada anusnya. Karena ketidaksabarannya itu, tanpa sadar Johan semakin kuat menghisap dan mengulum penis Tomi masih tetap ngaceng dalam mulutnya.
Johan sempat terkejut ketika ia mendengar Tomi dan Iwan sama-sama mendesah panjang. Ketika mereka berdua mendesah dan mengerang panjang, tampak Iwan untuk beberapa saat menghentikan goyangan pinggulnya yang menyebabkan kontolnya keluar masuk pantat Tomi. Sebaliknya, Iwan justru menekankan dan membenamkan kuat-kuat seluruh batang kemaluannya dalam anus Tomi. Bersamaan dengan itu, Tomi mengunci dan mengerutkan kuat-kuat otot-otot anusnya, sehingga anusnya benar-benar menjepit dan memilin batang penis Iwan. Ketika itu, Iwan merasakan betapa nikmatnya kontolnya yang sedang terbenam dalam anus Tomi. Ia merasakan, penisnya seperti dipijat dan diremas-remas oleh kehangatan otot-otot dalam liang anus Tomi. Sebaliknya Tomi merasakan pula kehangatan yang dihadirkan dari gerakan penis Iwan yang menyodok habis anusnya hingga menyentuh prostatnya. Kenikmatan yang terus mengaliri badannya, terasa semakin meningkat ketika Iwan mulai kembali menggerakkan kontolnya maju mundur sehingga terjadi gesekan-gesekan antara batang penis itu dengan otot-otot dan syaraf pada sepanjang liang anusnya.
Sambil merasakan nikmatnya sodokan-sodokan penis Iwan pada anusnya, Tomi tak melupakan batang kontol Johan yang terhidang bebas di depan matanya. Dengan posisi 69, memudahkan Johan dan Tomi saling menghisap penis yang tersaji di depan mulut mereka masing-masing. Dan Tomi pun mengalami kenikmatan ganda. Di bagian bawah anusnya disumpal oleh kegagahan penis Iwan, sedangkan di bagian atas mulutnya pun dipenuhi oleh kesibukan menikmati hangatnya penis Johan yang sangat panjang itu. Sedangkan kontolnya sendiri juga sedang dihisap habis-habisan oleh mulut Johan, sehingga makin lengkaplah kenikmatan seks yang dirasakannya saat itu. Sambil mendesah-desah dan mengerang menahan kenikmatan seks, mulut Tomi tak hentinya menjilati dan menghisap batang kemaluan Johan. Sensasi kenikmatan yang dirasakannya kali sungguh luar biasa. Ia benar-benar tidak menyesali kehadiran Johan, karena Johan makin melengkapi dan membuat hubungan seks threesome itu makin nikmat dan menggairahkan.
Karena begitu dahsyatnya kenikmatan seks yang dirasakannya kali ini, membuat Tomi tidak dapat mengendalikan nafsu dan tempo permainan seksnya. Ia begitu lepas kendali mereguk setiap kenikmatan yang diberikan oleh dua kekasihnya sekaligus. Akibatnya, Tomi tidak mampu bertahan terlalu lama. Bila biasanya ia berhubungan seks berdua dengan Iwan mampu bertahan lebih dari 10 menit dalam posisi bottom maupun top, atau bahkan bisa sampai lebih dari 15 menit bila melakukan onani berdua dengan Iwan, kali ini, meskipun baru mencapai 5 menit penis Iwan menyodok dan berada dalam anusnya, ia sudah merasakan gejala hendak mencapai orgasmenya. Dan Tomi sengaja tidak mau menahan agar orgasmenya tidak segera datang. Ia membiarkan dirinya hanyut oleh pusaran arus kenikmatan seks itu hingga mencapai orgasme dengan cepat.
Tanda-tanda itu dengan jelas dirasakan oleh Johan sedang sibuk mengisap dan mengulum penisnya. Meskipun baru dua kali menghisap kontol cowok, tapi Johan dengan cepat dapat mempelajari gejala-gejala pasangan seksnya hendak mencapai orgasme dalam mulutnya. Melalui sentuhan lidahnya pada kepala penis Tomi serta bibirnya pada batang penis yang sama, ia merasakan denyutan nadi pada batang kontol itu makin keras dan cepat. Sementara ia juga merasakan desahan nafas dan detak jantung Tomi makin memburu. Sedangkan hisapan-hisapan mulut Tomi pada kontolnya juga semakin tidak beraturan, karena Tomi sendiri sedang sibuk berkonsentrasi mempersiapkan diri untuk mencapai puncak kenikmatan seks yang pertamakali dalam hidupnya melalui hubungan seks bertiga.
"Oh akh ouh nikmat sekali kontolmu dalam pantatku Wan.. oh teruskan Wan.. tekan lebih keras lagi.. ahk.. akh.. Aku udah hampir keluar nih terus..,.. tekan tekan akh akh.. aahh" Tomi mengerang dan mendesah panjang lebar, sembari mengoyang-goyangkan pinggulnya semakin keras, sehingga kontol Iwan makin cepat keluar masuk dan makin dalam menekan ke dalam anus Tomi.
Pada saat yang sama, kontol Tomi yang sedang dikulum Johan juga semakin cepat keluar masuk mulut Johan. Hanya berselang tak sampai satu menit kemudian, "Ouh Wan Jo.. aku keluar sekarang. Oh pejuku keluar akh ah ah.. uh akh.. hahh.. ouhgg.. yeah akh.." bersamaan dengan desahan panjang itu, tiba-tiba dari penis Tomi menyembur dengan deras air maninya ke dalam mulut Johan yang dengan setia telah siap siaga menanti banjir air mani dari kontol Tomi.
Croot.. crott.. croott croott.., air mani Tomi pun muncrat berkali-kali ke dalam mulut Johan. Bersamaan dengan semburan air maninya, tubuh Tomi meregang kuat serta beberapa kali menggelinjang. Setiap kali dari penisnya terjadi semburan air mani, pada saat yang sama tubuh Tomi menggelinjang dan meregang dengan kuat, disertai dengan desahan dan erangan panjang, pertanda ia benar-benar merasakan dahsyatnya surga kenikmatan duniawi itu. Dengan mata terpejam rapat, Tomi mencapai orgasmenya yang disertai dengan semburan demi semburan spermanya. Johan yang dalam posisi di bawah tubuh Tomi tampak tak kalah sibuk menyedot dan menelan setiap tetesan sperma yang disemburkan berkali-kali dari penis Tomi. Sementara di bagian bawah Johan sibuk menghisap dan menelan air mani Tomi yang mengalir deras, di bagian atas Iwan terus asik menggenjotkan kontolnya keluar masuk liang anus Tomi. Sehingga kombinasi sedotan mulut dan jilatan lidah Johan serta sodokan-sodokan kontol Iwan memberikan puncak kenikmatan yang dirasakan Tomi semakin sempurna.
Bersambung . . . . .