Film layar lebar berjudul 'Negeri 5 Menara' akan segera dimulai proses syutingnya. Film yang ceritanya diangkat dari novel laris karya Ahmad Fuadi ini akan melakukan syuting (pengambilan gambar) pada awal Agustus 2011 di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
'Kemudian syuting tahap dua akan dilaksanakan di kota Bandung setelah Lebaran. Berikutnya akan diambil di Bukittinggi dan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Kemudian yang terakhir akan diambil langsung di kota London, Inggris,' kata sutradara film itu, Affandi Abdul Rachman dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (28/07/2011).
Para pemain film 'Negeri 5 Menara' ini adalah bintang-bintang muda seperti Doni Alamsyah, Andhika Pratama, David Chalik, Inez Tagor, Mario Irwinsyah hingga pendatang baru seperti Eriska Rein dan Merayni Fauziah. Sementara aktor kawakan yang juga seorang rocker, Ikang Fauzi akan memerankan tokoh Kiai Rais, pimpinan Pondok Madani, dimana Alif, sang tokoh utama, menimba ilmu.
Musisi dan aktor kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1959 itu mempunyai alasan kuat mengapa dirinya tertarik untuk ikut terlibat dalam penggarapan film 'Negeri Lima Menara'. 'Ada dua hal yang membuat saya tertarik. Pertama masalah pendidikan, mereka diajarkan tentang leadership, dan yang kedua performance pidato dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Jadi mungkin inilah jawaban kenapa masalah ini bisa jadi menarik,' jelasnya.
Sedangkan untuk pemeran Sahibul Menara (enam sahabat karib dalam novel 'Negeri 5 Menara') dibintangi oleh 6 (enam) talent hasil casting dan open casting selama 3 bulan di Jakarta dan kota lain seperti Depok, Padang, Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar. Talent-talent tersebut adalah Gazza Zubizzaretha yang akan berperan sebagai Alif (pemeran utama), Ernest Samudera sebagai Said, Billy Sandi sebagai Baso, Rizki Ramdani sebagai Atang, Aris Adnanda Putra sebagai Dulmadjid dan Jiofani Lubis sebagai Raja.
'Setelah workshop dan pelatihan intensif selama lebih dari sebulan, mereka diharapkan dapat menjadi personifikasi yang tepat dari penggambaran di novel, ujar Affandi.
'Semoga dengan persiapan yang cukup, kami bisa memastikan kalau film 'Negeri Lima Menara' bisa mencapai ekspektasi kualitas dari para penonton. Penonton film Indonesia mulai picky (pemilih -red), jadi kita harus pintar-pintar menciptakan sebuah film yang segar, memiliki cerita yang kuat, modern dan menghibur,' kata Salman Aristo, penulis skenario.
Sedangkan penulis novel 'Negeri 5 Menara', Ahmad Fuadi mengaku sangat antusias dan tidak sabar menunggu bagaimana film ini akan menggambarkan novel karyanya. 'Niat awal saya menulis adalah untuk bisa berbagi semangat dan inspirasi melalui cerita trilogi 'Negeri 5 Menara'. Semoga dengan adanya film ini, inspirasi ini semakin menyebar luas dan bisa dinikmati lebih banyak orang. Dan mantera 'man jadda wajada' (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) yang menjadi spirit novel saya, bisa diletupkan di setiap adegan dan alur cerita film ini,' katanya.
Saat ini penjualan buku 'Negeri 5 Menara' masuk ke dalam rekor penjualan buku terbanyak Gramedia yang pernah diraih selama 37 tahun, yaitu dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun, telah dicetak sebanyak 12 kali dengan oplah lebih dari 200.000 eksemplar.
Film 'Negeri 5 Menara' bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah yang berbeda yang menuntut ilmu di Pondok Madani (PM), Ponorogo, Jawa Timur. Meskipun jauh dari rumah, mereka berhasil mewujudkan mimpinya dengan usaha yang keras. Rencananya, film garapan sutradara Affandi Abdul Rahman dan diproduksi oleh Million Pictures itu akan dirilis pada bulan Februari 2012.