Dalam perjalanan dengan kereta api Turangga yang membawaku dari Surabaya menuju ke Bandung, dalam benakku berkecamuk dengan bermacam-macam pikiran yang belum tentu terjadi dan menjadi kenyataan, karena baru pertama kalinya aku pergi jauh seorang diri, tanpa seorang teman pun. Dan baru pertamakalinya aku akan mengunjungi rumah oomku (adik dari ibuku) setelah sekian lama aku tidak pernah berjumpa dengan beliau. Dalam masa liburan seperti saat ini apa yang harus kulakukan selain jalan-jalan untuk menyegarkan kembali pikiranku yang begitu suntuk ini....

Setelah aku menikmati makan siangku seorang diri, sampai aku merasa kenyang sekali, aku menuju ke ruang tamu, duduk di sofa panjang dan berusaha untuk mencari bahan bacaan untuk menghabiskan waktu, akan tetapi aku tidak menemukannya. Dengan demikian timbul keisenganku untuk melihat-lihat ruang-demi ruang yang ada di rumah ini. Aku mulai dari ruang yang berada paling depan sendiri, setelah pintu kubuka dan ternyata tidak terkunci, kulonggokan kepalaku ke dalamnya, ternyata ini adalah merupakan kamar tidur pribadi oomku, kamarnya lebih luas dan perabotannya...

Eh, ini anak belum tahu rasanya, sekali tahu rasanya jagi ketagihan nih, kataku dalam hati. Karena Ujang keluar duluan maka aku menindih tubuhnya sambil kuselipkan batang kemaluanku diantar pahanya dan kuminta dia untuk menjepitnya dengan kuat sampai akhirnya aku mencapai puncaknya dan kukeluarkan spermaku di atas perutnya sehingga perut Ujang penuh dengan leleran spermaku yang kemudian kuratakan ke arah dadanya sekali dan kulihat batang kemaluan Ujang sudah menegang lagi aku segera mengambil inisiatif untuk menghisapnya lagi dan kulumuri batang...

Ketika celana dalamnya yang berwarna putih itu akan dilepasnya, aku menahannya. Aku lalu duduk di tepi ranjang, menghadap dia yang berdiri mengangkang di depanku. Dan ketika ia sibuk melepas baju kaosnya, kuulurkan tanganku untuk meraih benda bulat panjang yang menonjol miring di bagian depan celana dalamnya. Kuelus dan kugosok-gosok sekujur otot kelelakiannya itu. Ia menghela nafas beberapa kali merasakan perbuatanku. Dadanya yang bidang itu kembang kempis oleh desakan nafsu birahinya. Sesekali tanganku merayap ke sana, memainkan putingnya yang...

Punyaku yang sudah tegang itu langsung menyembul begitu celana dalam kulepas. Ia melirik dan tersenyum. Kami lalu saling memegang. Kuraih miliknya yang mulai membesar tapi belum tegang itu. Ia sempat menghindar, menarik pinggulnya ke belakang. Tapi aku terus mendesak sampai ia terpepet ke pinggir bak kamar mandi. Tanganku langsung menggenggam. Ia langsung menggeram. Kami lalu saling meremas. Kenikmatan langsung menjalar.Dengan gemas aku meremas kontol yang selama sebulan ini memenuhi pikiranku. Tubuhnya yang basah memperlicin gerakan tanganku....

Ketika aku mencoba membuka mata, tiba-tiba wajahnya menutupi wajahku dan sebuah sentuhan mengenai bibirku, membuatku kembali memejam. Sentuhan itu kemudian menjadi sebuah lumatan. Dan lumatan itu menjadi sebuah ciuman yang mengantarku pada hasrat birahi yang menuntut untuk dipenuhi. Apalagi ketika kurasakan tangan Om Wi' sudah menelusup masuk di sela karet celana dalamku. Dan mulai meremas-remas di sana. Aku pun terpengaruh oleh ulahnya. Kujulurkan tanganku untuk melepas simpul sarungnya. Dan ketika tanganku merogoh ke dalam, dapat kurasakan bahwa...

love I get so lost, sometimes days pass and this emptiness fills my heart when I want to run away I drive off in my car but whichever way I go I come back to the place you are all my instincts, they return and the grand facade, so soon will burn without a noise, without my pride I reach out from the inside in your eyes the light the heat in your eyes I am complete in your eyes I see the doorway to a thousand churches in your eyes the resolution of all the fruitless searches in your eyes I see the light and the heat in your eyes oh, I want to be...

Pada malam-malam tertentu di sekitar kompleks rumah kost-ku ada beberapa tukang pijat keliling yang suka lewat. Kedatangan mereka ditandai dengan suara-suara yang berasal dari kaleng-yang entah diisi apa-hingga mengeluarkan bunyi-bunyian yang khas. Beberapa kali aku pernah mencoba memakai jasa mereka kalau kebetulan badanku lagi pegal-pegal dan ingin dipijat. Sebenarnya pijatan mereka tidak terlalu enak dan kelihatan 'amatiran' dibandingkan tunanetra yang memang terlatih untuk memijat. Makanya tak jarang aku memakai jasa tukang pijat keliling itu...