Pada umumnya, tidak ada satu orang pun ingin merasakan patah hati, termasuk juga Anda bukan? Tapi jika perasaan cinta yang dulu pernah tumbuh tiba-tiba sirna karena ada sesuatu hal yang tidak lagi bisa dipertahankan. Ada baiknya Anda mulai membicarakan masalah ini dengan pasangan.

Ada keinginan di hati untuk mengakhiri hubungan Anda dan kekasih, tapi ada banyak ganjalan yang membuat Anda merasa belum tepat untuk mengutarakannya, alasan-alasan itu bisa karena Anda merasa masih menyimpan sedikit rasa sayang, terlalu kasihan atau takut menyakiti perasaan pasangan.

Di sinilah pentingnya sebuah kejujuran. dimana Anda dituntut berani mengambil keputusan meski harus menyakiti orang. Sebelum keluar kata ‘putus’ dari mulut Anda, ada baiknya Anda pertimbangkan lagi keputusan Anda. Salah satunya Adalah apakah Anda akan menyesal dengan keputusan ini?

Jika semuanya sudah mantab dan akhirnya Anda siap mengutarakannya, ada beberapa langkah yang sebaiknya Anda lakukan. Pertimbangan ini tidak hanya akan membuat Anda lebih kuat untuk menyampaikannya, tapi cara ini juga bisa menjadi solusi agar apa yang Anda sampaikan tidak terlalu menyakiti hati sang kekasih, Anda juga tidak akan menyesal dengan keputusan yang Anda ambil.

Kejujuran
Anda tidak perlu merasa kasihan pada pasangan, terutama jika hubungan emosi Anda dan pasangan tidak bahagia lagi.

Ungkapkan apa yang Anda rasakan. Jelaskan padanya masalah yang telah Anda hadapi, termasuk keraguan Anda tentang hubungan ini. Pasangan Anda punya hak untuk mengetahui alasan kenapa Anda ingin ‘putus’ darinya. Tanyakan juga pada pasangan, apa yang ia rasakan, jadi jangan tinggalkan beban, karena dengan kejujuran semua bisa merasa lebih lega karena ada penjelasan, tanpa perlu menyalahkan orang lain.

Tunjukan keberanian Anda
Jika Anda sudah merasa tidak bisa melanjutkan hubungan, sebaiknya jujur saja, daripada sembunyi-sembunyi atau menghilang tanpa alasan. Hal itu bisa menyakiti hati pasangan Anda.

Menghidar atau menghilang tanpa sebab bisa membuat pasangan jadi punya persepsi sendiri, misalnya saja pasangan bisa menganggap Anda kekanak-kanakan karena tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Semua masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi.

Selesaikan berdua
Canggihnya teknologi mempermudah pasangan untuk mengungkapkan perasaan melalui media elektronik, seperti via telepon, Shot Message Service (SMS), Situs jejaring Facebook atau tweeter. Ada baiknya Anda tidak melakukan itu, pasalnya cara seperti itu sangat tidak etis, dan justru akan lebih menyakiti pasangan Anda.

Saat memutuskan hubungan sebaiknya dilakukan dengan cara bertatap muka. Bertemulah secara baik-baik, lagi pula saat Anda diminta atau meminta untuk menjadi kekasihnya diawali dengan niat baik, jadi tidak ada salahnya hubungan Anda diakhiri dengan baik juga.

Hargai penolakannya
Bila kekasih tidak bisa menerima keputusan Anda, itu wajar. Mungkin menurutnya selama ini hubungan kalian baik-baik saja. Cobalah, ajak dia berdiskusi mengenai hubungan selama ini. Beri dia pengertian untuk bisa menerima alasan Anda. Ajak dia berpikir positif dan berdamai dengan keadaan. Hingga akhirnya Anda berdua menyadari bahwa memang tidak ada kecocokan lagi.

Jika pasangan masih belum bisa menerima keputusan ini, beri dia waktu. Ada sebagian orang yang merasa gengsi jika diputuskan. Tapi ada juga yang merasa tidak adil merasa dicampakkan padahal rasa sayang dihatinya terus tumbuh.

Menerima segala resiko
Anda harus menerima kenyataan kalau akhirnya Anda harus kehilangan pasangan. Ini kerap terjadi pada sebagian pasangan, karena tidak terima dengan keputusan sepihak, ada banyak diantara pasangan yang merasa dicampakana dan akhirnya memutuskan tali silaturahmi, tidak hanya sebagai pacar, bahkan sebagia teman sekalipun. dia lebih baik menghindar dari Anda dan menata kehidupan lebih baik untuk ke depannya.



Source